Malam pun tiba, sekarang tepat pukul 20.00 waktu setempat.“Aku mandi dulu, awas jangan ngintip,” ucap Jesica, meleos ke kamar mandi begitu saja.“Aku mau mengintip ah,” canda Edward, pura-pura mengejar Jesica.“Jangan!!!” Jesica berteriak panik sambil menutup kembali pintu kamar mandi, tapi tidak menguncinya.Dia terus melihat gagang pintu kamar mandi itu selama beberapa detik. Entah kenapa malah berharap Edward akan membukanya.‘Aku berharap apa sih? Ed jelas bukan pria seperti itu. Buktinya dia tidak menjadi liar saat memijat tubuhku barusan,’ pikir Jesica, membuang nafas kecewa.Dia lalu menyalakan kran shower, membiarkan air hangat turun membasahi sekujur tubuhnya untuk menghilangkan bekas pelicin sehabis dipijat.‘Mungkinkah Ed impoten? Atau dia pria tidak normal? Ah … bisa jadi, soalnya dia tidak bereaksi apa-apa saat melihat dadaku. Matanya malah mengeluarkan tangis seolah aku sudah menyakitinya.’‘Tapi, masa sih Ed pria seperti itu? Apa aku harus memancingnya dulu? Hmm … kira
Baca selengkapnya