Share

Bab 17 - Diusir Lagi

Author: Akabane Karma
last update Last Updated: 2023-07-08 19:57:16

Keesokan harinya.

Sekitar pukul delapan pagi.

Edward terlihat sedang duduk di kursi kelas. Dia sengaja datang lebih pagi agar tidak diusir dari kelas seperti kemarin.

Selain itu, dia ingin datang lebih cepat dari teman-temannya agar bisa menjelaskan perubahan kondisinya dengan benar.

“Selagi nunggu, aku mending lihat informasi statusku dulu. Aku seharusnya sudah naik level setelah menaklukan tubuh Jesica tadi malam,” gumam Edward sambil membuka menu profil pada Sistem Harem.

Nama : Edward Lewis

Ras : Manusia (Pria)

Usia : 24 tahun

Level : 10

Status : Pemilik Sistem Harem versi 1.0

Jumlah wanita : 1

Jumlah point : 20

Saldo : 10.000 Colt

Kemampuan : One Punch, Pijatan Sakti

Edward sangat terkejut usai melihat informasi tersebut. Tak menyangka dia akan langsung naik ke level 10 dari level 7.

“Keren! Aku langsung naik tiga level! Aku juga masih punya 20 point yang belum didistribusikan,” gumam Edward, senyum-senyum sendiri.

Dia lalu masuk ke menu status untuk mendistribusikan sisa point t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 18 - Dia Edward?

    Kantin belakang kampus Roxane.Di sini biasanya banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berkumpul hanya untuk sekedar nongkrong atau menunggu mata kuliah berikutnya. Ada juga banyak pasangan yang suka bolos kuliah dan memilih memadu kasih di tempat ini.Namun, bukan itu alasan utama kantin belakang selalu ramai dan diminati hampir semua murid. Mereka datang kesana karena ingin menikmati burger enak buatan Nadia, sang Janda Kembang yang sudah sangat terkenal seantero kampus. Kenapa bisa demikian? Tentu saja karena Nadia memiliki perawakan sangat seksi bagai biola, wajahnya juga sangat cantik di usianya yang sudah menginjak 42 tahun. Apa lagi dia selalu ramah dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan.Karena itu, kedai burger Nadia akan selalu menjadi prioritas utama untuk tempat makan bagi semua murid universitas Roxane, terutama mahasiswanya. Mereka bahkan rela antri lama demi bisa menikmati keindahan keindahan lekukan tubuh sang Janda Kembang."Aku pesan seperti biasa ya,

    Last Updated : 2023-07-09
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 19 - Serangan Sang Mantan

    Lena terus berjalan dengan tergesa-gesa hingga memangkas jarak cukup dekat dari meja Edward.“Ed ....”“Ed … aduh, tak ‘kusangka kamu akan merindukan aku secepat ini.”Lena hendak memanggil Edward, tapi suaranya keburu disela oleh suara wanita lain yang datang dari sisi berlawanan. Wanita itu buru-buru menghampiri Edward dan langsung mendaratkan ciuman di pipi kirinya sebelum duduk di sebelah Edward.“Kamu tak usah berlebihan seperti itu, Je. Bisa gawat jika kita menjadi pusat perhatian,” protes Edward kepada wanitanya, yang tak lain adalah Jesica.“Habisnya aku kangen sama kamu,” balas Jesica melet manja pada Edward.Edward hanya tersenyum kecil, lalu membagi dua burgernya supaya bisa dimakan bersama Jesica. Dia tahu perut Jesica juga masih belum terisi hingga saat ini.“Makan dulu, Je. Setelahnya, kita akan pergi dari sini,” ujar Edward sambil menyodorkan setengah burger itu kepada Jesica.“Suapin dong,” pinta Jesica.“Ayolah, kamu ini bukan anak kecil lagi. Kamu bisa makan sendiri

    Last Updated : 2023-07-10
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 20 - Lunasi Hutang

    Setelah keluar dari kampus.Edward dan Jesica terlihat sedang berada di dalam mobil. Mereka awalnya berniat pergi ke perusahaan Lee Water, perusahaan keluarga Lee. Tapi, Edward tiba-tiba merubah rute begitu mobil sudah memasuki jalan raya.“Kita mau kemana sih, Ed? Perusahaan keluargaku bukan ke arah sini.” Jesicsa sedikit protes kepada Edward.“Kita akan pergi ke Bank Alexandria,” sahut Edward, masih fokus mengemudi.“Bank Alexandria? Mau ngapain?” Jesica kian bingung, karena belum memberitahu Edward tentang hutang perusahannya. Tapi, Edward malah mengajaknya pergi kesana sekarang.“Sudah ikut saja, kebetulan aku punya kenalan yang kerja di bank Alexandria,” jawab Edward, tersenyum misterius.Entah kenapa ada rasa ngeri ketika membayangkan wajah kenalan yang baru disebutnya itu.“Huh … baiklah.” Jesica mendengus tak berdaya, benar-benar bingung akan pola pikir kekasih barunya.Perjalanan mereka hanya memakan waktu sepuluh menit menunu bank Alexandria. Mobil pun melewati gerbang dan la

    Last Updated : 2023-07-11
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 21 - Kamu Harus Putus

    [“Peringatan! Kamu adalah pemilik Sistem Harem versi 1.0! Kamu dilarang keras jatuh cinta kepada wanita di dalam misi! Ini peringatan pertama, jangan sampai terulang lagi atau hak kamu sebagai pemilik Sistem akan dicabut!”]Benar saja, pesan dari utusan Dewi Lexia langsung masuk ke ponsel Edward. Sontak membuatnya terdiam seribu bahasa, yang disertai keluar banyak keringat dingin dari dahinya.“Kamu baik-baik saja, Ed? Apa kamu sakit?” Tanya Jesica dari kursi samping. Kini dia dan Edward sudah berada di dalam mobil, hendak pergi ke perusahaan Lee Water.“Aku baik-baik saja,” jawab Edward seraya menyalakan mesin mobil.“Tapi, kamu sampai berkeringat seperti itu? Apa sudah terjadi sesuatu?” Tanya Jesica lagi, buru-buru mengusap keringat pada dahi Edward menggunakan tisu.Edward memperhatikan wajah Jesica sekilas, membuat perasaannya semakin tak karuan karena wanita ini teramat baik.Terlebih Edward telah mengambil kesuciannya, yang mengharuskannya bertanggung jawab agar tidak menyakiti

    Last Updated : 2023-07-12
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 22 - Tawaran Bisnis

    “KAKEK!!!” seru Jesica, bergegas menghampiri Tuan Lee dan langsung memeluknya.“Kakek pergi kemana saja selama ini? A-Aku … kangen banget, Kek,” lanjut terisak, air mata pun tak terbendung lagi dan turun begitu saja.Tuan Lee mendekap tubuh ramping cucunya dengan Lembut, tak lupa mengusap-usap rambut panjangnya yang berwarna hitam pekat.“Maaf, Jesica. Kakek punya urusan penting di luar sana. Jadinya, kakek pulang terlambat,” jelas Tuan Lee, tentu saja cuma beralasan untuk menghibur Jesica.“Memangnya kakek punya urusan apa sih? Sudah setahun lho kakek menghilang, bukan sehari atau seminggu,” kesal Jesica, melepas pelukan dan menatap wajah kakeknya sambil cemberut. Sadar bahwa dirinya telah dibohongi oleh sang kakek.“Hehehe.” Tuan Lee hanya bisa tersenyum canggung, memang sulit untuk membodohi cucu sematawayangnya itu.“Oh ya, kamu sungguh hebat sekali, Jesica. Kakek tak menyangka kamu bisa mendapatkan pria sangat hebat untuk calon suami,” ujar Tuan Lee membuka obrolan serius.Wajah

    Last Updated : 2023-07-13
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 23 - Mantan Datang Ke pintu

    Malam pun tiba.Di dalam kamar kost Edward."Fiuh, lelah sekali hari ini," gumam Edward sambil menyimpan tas ranselnya di nakas.Bugh!Dia lalu melempar tubuhnya ke atas kasur, ingin beristirahat sambil rebahan.Zzzt! Zzzt!Ponsel Edward tiba-tiba bergetar, ada pesan masuk dari sang kekasih, Jesica.["Jangan lupa mandi sebelum tidur. Awas saja jika kamu tidak mandi. Besok-besok aku tidak mau nempel lagi sama kamu (emoji melet)"]Edward senyum-senyum sendiri usai membacanya, lalu membalas pesan tersebut dengan candaan. ["Jika begitu, kamu harus mandiin aku."]Setelah itu, Edward keluar dari aplikasi pesan, lanjut membuka Sistem Harem untuk memeriksa hadiah penyelesaian misi utama."Selamat malam, Master. Apa Master sudah tidak sibuk sekarang?" Irene langsung muncul dan menyapa dengan tingkah manisnya.Sosoknya yang mungil dan berwujud peri itu benar-benar menggemaskan, apa lagi dia sudah mengenakan pakaian tidur saat ini."Aku tidak sibuk kok, makanya aku bisa buka Sistem Harem. Maaf ya

    Last Updated : 2023-07-14
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 24 - Tidak Semudah Itu

    Beberapa saat sebelumnya.Di kamar Jesica.[“Jika begitu, kamu harus mandiin aku.”]Jesica langsung senyum-senyum sendiri usai membaca pesan balasan Edward. Hatinya kian bahagia karena Edward selalu bisa membuatnya tersenyum.[“Ya sudah, kita akan mandi bersama nanti. Tapi, kamu jangan nakal, oke?”] Jesica membalas pesan Edward, lalu mendekap ponselnya di dalam pelukan.Sambil rebahan seperti itu, benak Jesica tak henti-henti membayangkan sosok Edward, terutama bentuk tubuhnya yang begitu atletis.“Huh … kamu seksi seksi sekali sih, Ed. Kok bisa kamu punya badan sebagus itu?” gumam Jesica semakin larut dalam lamunan. Namun, sosok ular besar dan berbisa tiba-tiba terbayang di dalam benaknya. Ular yang telah merenggut kesuciannya kemarin malam.“Aduh, aku suka ngeri jika ingat kepunyaan Edward. Aku pikir benda itu terlalu besar untuk ukuran pria normal,” gumam Jesica lagi, mau tak mau mengingat momen ketika dirinya mendapatkan puncak pelepasan setelah ular itu bersarang di lubangnya.M

    Last Updated : 2023-07-15
  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 25 - Lisa Diculik

    Keesokan harinya.Sekitar pukul 08.00 di halaman kediaman keluarga Lee, Distrik Utara, kota Noxus.Edward datang kemari bersama semua pesanan Tuan Lee sebelumnya, yaitu 100 karton Mie Cup dan 100 kartun Air Mineral. Dia mengantar barang-barang itu menggunakan jasa kurir mobil yang disewa dari tempat kostnya.“Semua pesanannya sudah diturunkan, kakek. Silakan diperiksa dulu,” ucap Edward sambil membuka salah satu karton yang berisi air mineral.Tuan Lee dan tiga patriak keluarga lainnya langsung tersenyum cerah ketika melihat botol air mineral di tangan Edward. Mereka pun bergegas membuka salah satu karton yang berjejer di belakang Edward.“A-Apa saya boleh mencoba air ini, Tuan Lee?” tanya Song Ye, tangannya sudah membuka sebotol air mineral.“Silakan minum saja, Tuan Ye. Kau tak perlu sungkan sepert itu,” sahut Tuan Lee, dia juga segera membuka satu botol.Jin Xiao Han dan James Wade juga ikut mengambil botol air mineral, mereka lalu meneguknya bersama Tuan Lee dan Song Ye.Glup!Glu

    Last Updated : 2023-07-17

Latest chapter

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 149 - Pengkhianat

    Edward menatap dengan cermat sosok pria yang baru saja bangkit dengan tenaga luar biasa. Meskipun dia mengaku telah sembuh berkat obat Edward, ekspresi wajah pria itu menunjukkan kekhawatiran mendalam. “Ayah, kamu benar-benar baik-baik saja?” tanya Aluna, penuh rasa syukur dan cemas bersamaan. “Tenang, Nak. Aku baik-baik saja sekarang,” jawab pria itu sambil mengamati tim medis yang sudah berusaha menolongnya. Edward merasa lega, tetapi rasa ingin tahunya semakin membara. Dia berusaha menyusun strategi untuk menghadapi ancaman di balik serangan bom tersebut. “Aluna, ayo kita bicara sebentar,” ajak Edward, menarik Aluna ke samping, jauh dari kerumunan. “Ada apa, Ed? Kenapa serangan ini bisa terjadi?” tanya Aluna dengan suara bergetar. Edward mencoba menganalisis situasi. “Ada kemungkinan bahwa serangan ini bukan hanya sekadar aksi teroris. Menurut informasi yang aku dapat, keluarga Everdeen mungkin sudah menjadi target lama. Ada beberapa kelompok yang bisa melakukan hal ini,

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 148 - Ayah Aluna

    Edward merasa gelisah dan khawatir usai mendengar kabar buruk dari Aluna. Dia segera kembali ke meja Clara dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Ada apa, Ed?" tanya Clara, tampak penasaran.Edward menjelaskan situasi yang sedang terjadi kepada Clara, tentang pengeboman di perusahaan ayah Aluna. Clara terkejut mendengarnya dan merasa prihatin dengan keadaan Aluna dan keluarganya."Kita harus segera pergi ke tempat Aluna. Dia butuh dukungan kita di saat-saat seperti ini," ujar Clara tegas.“Tidak, kamu tak perlu pergi kesana. Kamu masih punya masalah yang harus diselesaikan,” tukas Edward, diam-diam mengeluarkan sebotol air dari sistem harem.“Minumkan ini pada ibumu, lalu kabari aku reaksinya. Cukup satu gelas saja, jangan berlebihan,” jelasnya sambil memberikan botol air itu pada Clara.“Air mineral? Untuk apa air mineral, Ed?” Clara bingung sendiri, menatap air itu dan tidak mengerti.Edward tersenyum tipis, “Percayalah, air itu bisa mengatasi masalahmu. Aku yakin ibumu aka

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 147 - Harus Menemui Helena, Tapi?

    Edward menatap Aluna dengan ekspresi serius, mengangguk pelan. "Dua triliun, ya? Baiklah, aku akan membantu kamu," ujarnya, mengambil ponsel Aluna dan mulai melakukan transfer.Aluna menatap Edward dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan kesediaan Edward yang membantu keluarganya. "Terima kasih, Edward," ucapnya, suaranya bergetar.Edward hanya tersenyum, menepuk bahu Aluna dengan lembut. "Tidak perlu berterima kasih, Aluna. Kita adalah pasangan, dan pasangan harus selalu membantu satu sama lain," ujarnya, menenangkan Aluna.Setelah selesai transfer, Edward mengembalikan ponsel Aluna. "Ok, masalahnya beres. Aset keluarga Everdeen sudah aman sekarang," ujarnya, tersenyum tulus.Aluna menatap Edward dengan mata berbinar, penuh rasa terima kasih. "Kamu benar-benar menyelamatkan kami, Edward. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas budi baikmu," ucapnya, suaranya penuh rasa haru.Edward hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. "Tak perlu membalas apa-apa, aku hanya melakukan apa yang seh

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 146 - Berhutang 2 Trilun

    Edward termenung cukup lama usai membaca pesan Irene, benar-benar bingung dan tak tahu harus mengambil keputusan apa."Sarapannya sudah siap, Ed. Ayo kesini," teriak Aluna dari arah dapur, sontak membuyarkan lamunan Edward."Oke, sebentar ...." Edward menanggapi sambil mengenakan pakaiannya. Mencoba melupakan Helena sejenak dan berusaha fokus pada Aluna.Tak lama berselang, Edward tiba di ruang makan, tampak beragam makanan yang sudah tersaji di atas meja."Wah, kamu jago masak ternyata. Kelihatannya makananmu enak-enak," ujar Edward, memuji usaha Aluna.Wajah Aluna pun memerah, jelas senang dengan pujian Edward."Silakan dicoba, Ed. Semoga kamu tidak kecewa," ujarnya.Edward tersenyum kecil mendengarnya, "Kenapa aku harus kecewa? Aku pikir makananmu terasa lezat.", kemudian dia menyantap makanan itu. Mulai dari daging hingga sayur sop bening.Namun, yang paling menggugah selera Edward adalah sambal buatan Aluna. Siapa sangka, wanita secantik dia sangat pandai membuat sambal."Ini ena

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 145 - Membuatnya Jauh Dari Helena

    Pagi berikutnya.Edward dan Aluna terbangung dalam keadaan telanjang, mereka tampak masih lelah usai melakukan persetubuhan panas tadi malam.Aluna sendiri sangat menikmati hal tabu tersebut meski sudah pernah merasakannya. Dia pikir Edward terlalu perkasa sehingga berhasil membuatnya melalang buana berulang kali. Ini juga merupakan pengalaman baru bagi wanita dewasa itu.Entah berapa kali Aluna mendapatkan pelepasan tadi malam, pastinya sangat sering sampai dia tak bisa menghitungnya pakai jari lagi.“Uh ... aku sepertinya akan kesulitan berjalan,” ujar Aluna masih dengan mata mengantuk.Dia lalu menyentuh ranah kewanitaannya, dan ternyata masih ada sisa-sisa cairan di sana.“Aduh, aku langsung tidur semalam, aku tak sempat membersihkannya. Kira-kira Edward benci wanita kurang teliti seperti aku tidak ya?” Aluna tampak cemas, jelas takut akan hal tersebut.“Mana mungkin aku membencimu, jusru aku menyukai wanita seperti kamu,” sahut Edward, langsung membawa Aluna ke dalam pelukannya.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 144 - Resmi Dimulai

    “Edward, apa kamu baik-baik saja?” tegur Aluna kala Edward semakin larut dalam lamunannya.Edward tidak langsung menanggapi, hanya mentapa wajah cantik Aluna dengan sayu. Dia tiba-tiba ragu untuk menuntaskan misi utama sistem harem dengan wanita itu.Aluna seketika menyadari sesuatu dari ekspresi Edward, namun dia tidak ingin berhenti di sini setelah memantapkan hatinya untuk Edward. Dengan berani, dia pun mendekati Edward sambil melepas pakaiannya secara perlahan.“Ini mungkin bukan yang pertama bagiku, tapi aku percaya kemampuanku bisa mengilangkan semua keraguanmu. Aku harap kamu tidak keberatan, supaya kita bisa lanjut ke tahap yang lebih serius,” ujar Aluna, kini sudah telanjang bulat di depan Edward. Dia sangat berharap Edward akan langsung menyerangnya setelah disuguhkan pemandangan indah semacam itu.Glup!Edward menelan salivanya, bersamaan dengan naiknya gairah yang secara perlaan. Tidak mau jadi orang munafi, dia memang sudah terangsang oleh Aluna saat ini.“Tolong lihat ak

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 143 - Langkah Mana?

    Malam semakin larut, bahkan hampir mendekati pagi.“Maaf, urusan kakekku benar-benar merepotkan. Kamu jadi terlibat dalam hal-hal aneh yang selalu dirasakan kakekku selama ini,” ujar Aluna begitu tiba di depan pintu apartemennya, kemudian dia membuka pintu itu dan membiarkan Edward masuk.“Silakan masuk, Edward. Anggap saja tempat tinggal sendiri,” ujarnya.“Terima kasih, Aluna,” balas Edward, tersenyum tulus. Kakinya lalu melangkah ke dalam kamar apartemen itu.Wusssh!Aroma sangat wangi langsung menyambut Edward di sana, apalagi kamar ini terasa sangat feminim karena hampir seluruhnya didekorasi warna merah muda.“Apa kamu sangat menyukai warna pink?” tanya Edward, cukup penasran jadinya, tanpa sadar menoleh ke arah selangkangan Aluna, mengira di dalam sana juga isinya berwarna merah muda. “Tentu saja, bukankah warna ini penuh dengan romansa?” Aluna tersenyum cerah, sepertinya paham maksud tatapan Edward.“Begitu ya?” Edward lanjut berjalan memasuki kamar, melihat-lihat ke sekitar.

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 142 - Menyerang Vampir

    Edward melihat Peter dengan penuh kekhawatiran. "Kakek, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kita bisa melawan vampir?" tanyanya.Peter mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum menjawab. “Pertama-tama, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang vampir, terutama kelemahan dan cara melawan mereka,” ujarnya.Edward mengangguk, ia juga berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Tapi dari mana kita bisa menemukan informasi itu? Apa ada di buku yang aku bawa?" tanyanya lagi.Peter mengingat-ingat sambil merenung sejenak. "Ada satu tempat di kota ini yang mungkin memiliki jawabannya. Perpustakaan kuno. Mereka memiliki koleksi buku langka dan mungkin ada yang berkaitan dengan vampir," jawabnya.“Perputakaan itu lagi?” Edward terkejut mendengarnya.“Ya, hanya di sana satu-satunya tempat yang bisa digunakan untuk melawan vampir.” Peter tampak yakin dan tegas.“Ayo bergerak sekarang, kita tak boleh membuang waktu,” ajaknya.Kemudian, kedua pria beda usia i

  • SISTEM HAREM : Penakluk Wanita   Bab 141 - Mungkin Saja Vampir?

    Edward dan Aluna tiba di rumah sakit jiwa setelah beberapa saat berkendara. Aluna tampak gugup dan khawatir, sedangkan Edward mencoba untuk tetap tenang dan bijaksana.Mereka lalu berjalan menuju ke ruangan tempat kakek Aluna dirawat, letaknya di lantai atas gedung tersebut.Setelah menunggu beberapa saat, kakek Aluna akhirnya muncul di depan mereka. Dia tampak lemah dan pucat, namun masih bisa tersenyum lembut pada cucunya.“Aluna, kamu pasti cucuku, Aluna, ‘kan?” Sapa kakek itu, sepertinya masih bisa mengenali Aluna.“Ya, kakek.” Aluna langsung memeluk kakeknya dengan erat.“Salam kenal, kakek. Aku Edward Lewis,” ucap Edward segera memperkenalkan dirinya dan memberikan salam hormat pada kakek Aluna.Kakek Aluna pun memperkenalkan dirinya sebagai Peter Everdeen, seorang ahli dalam dunia ilmu hitam dari keluarga Everdeen.‘Ahli ilmu hitam?’ Ulang Edward dalam benaknya, rasanya agak akrab dengan hal-hal semacam ini.“Hahaha! Aku suka ekspresimu, Edward. Kau sepertinya sudah pernah beru

DMCA.com Protection Status