Semua Bab Anak Kembar Mr. Billionaire: Bab 231 - Bab 240

356 Bab

Harusnya Aku yang Marah Padamu

"Aku kan tidak jadi pergi, kenapa harus marah, hem? Aku tidak menyukainya, Sayang..." Kenzi berusaha membujuk Ayumi untuk tidak marah, sulit bagi Kenzi meminta agar istrinya berhenti bersifat kekanakan. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya saja, seolah tidak papa, padahal Ayumi sangat kesal dengan Saras yang selalu ingin berusaha mendekati Kenzi. "Dia selalu seenaknya sendiri. Ayumi sudah berkali-kali menegasi wanita itu, tapi dia tidak punya perasaan sama sekali! Ayumi tidak suka, Kak!" amuk Ayumi pada suaminya. Kenzi hanya terdiam memperhatikan istrinya yang marah. Setelah beberapa bulan mereka menikah, baru kali ini Ayumi menunjukkan kemarahannya pada Kenzi kalau dia benar-benar sangat cemburu pada wanita itu. Kenzi merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan pada istrinya ini. Ayumi pun tidak peduli apa alasan Kenzi, sudah berkali-kali ia memperingati Saras. "Sayang," pelan Kenzi memanggil Ayumi. Gadis itu duduk di sofa ruang keluarga dengan ekspresi wajahnya yang sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

Nyatanya Aku yang Sakit Hati

Saat pagi tiba, Ayumi bangun lebih awal. Ia tahu kelau Kenzi akan pergi ke rumah sakit pagi ini karena ada pasien yang harus dia tangani. Namun saat dia membuka mata, suaminya sudah tidak ada di dalam kamar dan seluruh rumah. Kini Ayumi berdiri di ujung atas anak tangga, ia terdiam memikirkan Kenzi. "Apa suamiku masih marah?" lirih Ayumi sedih. "Setidaknya dia pamit padaku, ini juga masih pukul enam. Kenapa malah jadi begini?" Ayumi berjalan menuruni anak tangga, ia menatap ke arah ruang makan di mana di sana ada satu potong roti bakar yang mungkin Kenzi sisakan untuknya. "Kenzi," lirih Ayumi menyergah napasnya kesal. Bingung dengan suaminya, Ayumi pun malas melakukan apapun, ia kembali ke kamarnya dan memilih diam di sana. Tahun baru kurang dua Minggu lagi, Ayumi sangat ingin pulang. Tapi Kenzi sekarang sibuk dan lebih lagi dia marah pada Ayumi. Suara dentingan ponsel milik Ayumi membuat gadis itu cepat-cepat meraihnya. Ia pikir kalau yang menghubunginya adalah Kenzi, tapi Ay
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-08
Baca selengkapnya

Batas Kesabaran Ayumi

Kenzi berjalan keluar dari dalam ruangan operasi. Laki-laki itu membuka masker yang menutupi hidung dan mulutnya seraya menghela napasnya panjang. Senyuman Kenzi terukir tipis begitu ia membuka layar ponselnya di mana sang istri menghubunginya berkali-kali, mungkin Ayumi sudah menyadari kesalahannya, pikir Kenzi. "Ken! Kenzi!" Suara Yogas membuat Kenzi menoleh ke belakang. Sahabatnya itu berlari ke arahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Langkah Kenzi terhenti, sepertinya ada sesuatu yang cukup serius kali ini. "Ada apa, Gas?" Kenzi menatap sahabatnya. "Kenapa Ayumi menangis?! Kau ribut dengannya barusan karena Saras, hah?!" sentak Yogas mendorong pundak Kenzi. Kedua mata Kenzi mengerjap bingung. "Ayumi menangis? Ribut? Saras? Apanya hah?! Aku baru saja keluar dari ruangan operasi," jelas Kenzi bingung. "Ayumi menangis di mana?!" Yogas berdecak kesal. "Ck! Dia beberapa menit yang lalu ke sini, dia keluar dari lorong lantai tiga menabrakku, dia menangis histeris katanya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-09
Baca selengkapnya

Kapan Aku tak Memaafkanmu

"Ayumi... Makan dulu yuk, jangan sedih terus. Biar nanti Papi yang menasihati Kenzi, ya?"Rivaldo membujuk Ayumi, laki-laki itu tahu bagaimana perasaan putri kesayangannya. Meskipun sebagai orang tua, Rivaldo dan Tery jelas saja marah, anak satu-satunya pulang ke rumah orang tuanya dalam keadaan menangis histeris, dan sendirian. Gadis itu masih diam berbaring di atas ranjang kamarnya memeluk boneka miliknya. Ayumi berpura-pura tidur, seperti biasa. "Ayumi... Biasanya Ayumi tidak pernah tidak mendengarkan nasihat Papi," ujar Rivaldo mengusap rambut panjang putrinya. Barulah Ayumi bangun, gadis itu menunjukkan wajah masamnya. Senyuman Rivaldo mengembang, ia menangkup kedua pipi Ayumi dan mengecup kening putrinya penuh kasih sayang. "Ayo, Mami sudah masak makanan kesukaan Ayumi," bujuk Rivaldo."Papi hu-hubungi Kenzi kalau Ayumi di si-sini?" tanya Ayumi lirih. Rivaldo diam sesaat, sebelum akhirnya dia menggeleng dan tersenyum lebar. "Tidak, Papi tidak menghubunginya. Tenang saja!
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-10
Baca selengkapnya

Sentuhan Hangat tanpa Bisikan Cinta

Saat pagi tiba, Kenzi bangun lebih awal dibandingkan Ayumi. Seperti biasa kalau gadis itu terbiasa bangun siang dan tidak ada yang memprotesnya. Kenzi menarik selimut tebalnya menutupkan pada tubuh Ayumi, tak lupa Kenzi memberikan kecupan di pelipis Ayumi sebelum laki-laki itu beranjak. "Jangan pulang..." Tangan kanan Ayumi tiba-tiba menarik bagian belakang kemeja biru laut yang suaminya pakai Kenzi menoleh. "Sayang, aku tidak pulang. Aku mau mandi dulu, okay?" Kenzi kembali mendekati Ayumi, laki-laki itu mengecupi tiap jengkal wajah ayu istrinya. Tidur Ayumi sangat-sangat terusik dengan tingkah Kenzi yang menyebalkan ini.Kedua mata gadis itu terbuka, mereka bersitatap sejenak. Memperhatikan wajah Kenzi membuat Ayumi teringat apa yang Saras katakan padanya. Ayumi tidak pantas menjadi istri untuk Kenzi. "Kenapa diam saja?" Kenzi menarik pelan pipi Ayumi yang gembil. Gadis itu menggeleng, ia mendorong pundak Kenzi dan Ayumi pun duduk di tepi ranjang memunggunginya. Pemandangan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

Tunggu Aku Kembali

"Loh Kenzi mau ke mana? Masak sudah mau pulang?" Tery menatap menantunya yang kini nampak bersiap. Di belakang Kenzi ada Ayumi yang menatap kedua orang tuanya. "Iya Ma, ada pasien yang harus cepat aku cek up. Malam natal nanti aku ke sini lagi menjemput Ayumi," jawab Kenzi tersenyum manis. "Awas cuma omong kosong! Papa pecat jadi menantu, mampus kau!" sinis Rivaldo yang duduk santai di sofa. "Papi..." Ayumi menatap sang Papa dengan wajah cemberut. Laki-laki dengan balutan kaos polo biru itu menatap putri kesayangannya."Sudah sana, bantu Mamimu siapkan sarapan. Papi mau marahin Kenzi dulu sampai nangis!" seru Rivaldo. "Iya Pi, marahin aja!" Ayumi terkikik geli, gadis itu langsung berjalan bersama Mamanya ke belakang. Sementara Kenzi kini berjalan duduk di sofa, berhadap-hadapan dengan Rivaldo. Segalak apapun Papa mertuanya, Kenzi sudah mengenal Rivaldo sejak ia masih kecil. Hingga semarah apapun Rivaldo, pasti Kenzi tahu kalau laki-laki itu sebenarnya peduli. "Ada berapa pasien
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-12
Baca selengkapnya

Ayumi itu Serba Salah

Kenzi berjalan di lorong rumah sakit, laki-laki itu baru saja sampai. Ia tidak lupa menghubungi Ayumi mengatakan kabar pada sang istri kalau dirinya sudah sampai. Hanya hal sepele, namun itu semua juga sangat berarti untuk Kenzi dan juga Ayumi. "Kenzi," sapa seorang wanita berjalan mendekatinya. Malas sekali Kenzi menanggapi wanita ini, tak ada cara lain lagi, menghindar pun juga tidak mungkin karena mereka berteman. "Ken, aku minta maaf soalan kemarin pada Ayumi. Aku sebenarnya tidak-" "Kau tidak seharusnya meminta maaf padaku. Harusnya kau meminta maaf pada Ayumi, aku juga tidak tahu apa saja yang kau katakan pada istriku sampai Ayumi memilih pergi dan menangis pulang ke rumah orang tuanya! Kau membuat namaku jelek, Sar!" seru Kenzi, kali ini ia tidak ada toleransi lagi untuk berkata dan berucap lembut. "Tapi aku minta maaf Zi..." Langkah Kenzi pun terhenti, kembali laki-laki itu menoleh dan menatapnya dengan tatapan tak suka. "Cukup Sar, kalau kau ingin meminta maaf, kau ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya

Kau Tidak Bisa Menggodaku!

"Sayang, mau ke mana? Kok kemas-kemas? Katanya mau liburan di sini?" Tery menatap putrinya yang tengah mengemas semua pakaiannya ke dalam tas besar milik Ayumi. Gadis itu tersenyum kecil dan menggeleng. "Tidak Mami, Ayumi mau pulang saja. Benar kata Nenek, kalau Ayumi salah, harusnya Ayumi nemenin Kak Kenzi dan bukan malah merajuk diam di sini di rumah Mami dan Papi," jawab gadis itu menundukkan kepalanya. Wajah Tery menjadi sedih, sejak kecil Ayumi mudah sekali terpengaruh oleh ucapan semua orang hingga mudah pula baginya menyalahkan diri sendiri. Gadis itu diam melanjutkan mengemas pakaiannya. "Mami dan Papi nanti siang jam sepuluh berangkat, Ayumi pulang sama siapa?" tanya Tery menahan tangan Ayumi. "Pulang sendiri. Ayumi ke sini sendiri berani kok, masak pulang sendiri tidak berani," kekeh gadis itu. "Mami jangan khawatir, Ayumi sudah besar Mi." Dari depan pintu kamar Ayumi, muncul Rivaldo yang mengerutkan keningnya melihat putri kesayangannya sedang berkemas. Laki-laki i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-14
Baca selengkapnya

Terjebak Badai Salju

Selama beberapa hari Ayumi sangat menunggu hari ini. Suaminya akan datang dan memulai liburan mereka di sana. "Kakak tidak bawa mobil? Ohh... Jadi Kakak naik kereta ya?" Ayumi bertanya pada sang suami dari balik panggilan telepon. "Iya Sayang, nanti Kakak berangkat pukul tiga sore, mungkin sampai di sana sedikit malam," ujar Kenzi. "Hemm, oke deh! Ayumi jemput ya Kak, nanti Ay-""Tidak usah, diam saja di rumah Papa. Jangan ke mana-mana, biar Kakak berangkat sendiri, Ayumi tungguin saja di rumah." Gadis itu langsung manyun. "Tapi Kak, nanti sekalian jalan-jalan di kota," ujar gadis itu. Terdiam beberapa menit Kenzi, ia nampak menimbang-nimbang. Tapi nampaknya Kenzi juga tidak akan mau membuat Ayumi merasa kecewa kalau sampai ia menolaknya. Hingga mau tidak mau Kenzi pun nampaknya menyetujui apa yang istrinya itu inginkan. "Ya sudah, tapi jangan pergi sendirian ya? Papa pasti ada sopir di rumah, kan?" tanya Kenzi pada Ayumi. "Heem, ada! Kalau begitu Ayumi berangkat segera nanti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-15
Baca selengkapnya

Rindu yang Menggebu

Setelah hampir satu setengah jam Ayumi duduk kedinginan di sana, ia begitu takut dan panik sesaat. Penerangan tiba-tiba kembali menyala. Namun tidak membuang kemungkinan kalau tempat itu masih sangat sepi. "Huhhh... Sudah berhenti badainya?" lirih Ayumi mengusap wajahnya yang sejak tadi tegang. Di bawah tempat duduk, ia menatap ke segala arah, di luar jelasnya salju sangat tebal. Gadis itu membersihkan salju yang melekat padanya karena terbawa angin, ia mengusap wajahnya pelan dan menggosok kuat telapak tangannya. "Pasti keretanya sebentar lagi sampai," lirihnya. Ayumi berdiri, kakinya seperti membeku karena dingin. Baru saja ia ingin melangkah, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan kereta datang. Kereta berhenti tepat di depannya, Ayumi menatap dan menunggu-nunggu sampai tiba muncullah sosok laki-laki yang ia tunggu sejak tadi. "Kak," lirih Ayumi, ia menengok ke antara penumpang-penumpang yang turun. Dan seorang Kenzi menoleh, laki-laki itu melebarkan kedua matanya mendapati
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
36
DMCA.com Protection Status