Home / Romansa / Anak Kembar Sang Presdir / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Anak Kembar Sang Presdir : Chapter 161 - Chapter 170

310 Chapters

Orang Suruhan

“Evan! Kenapa kamu tidak menjawab! Mama mau melakukan panggilan video!” bentak Margaret yang begitu emosi, terdengar meledak dari seberang panggilan.“Iya, bentar. Aku pakai baju dulu.” Evan buru-buru meletakkan ponsel di kasur, lantas meminta Renata untuk memberikan piyamanya.Renata pun ikut bingung karena Evan panik, apalagi sempat mendengar suara Margaret yang begitu keras.Evan mengambil ponsel yang tadi diletakkan, lantas menyalakan kameranya.“Kamu benar-benar di rumah sakit! Jadi kamu bohongi mama jika baik-baik saja!” Suara Margaret menggelegar setelah melihat Evan benar-benar ada di rumah sakit.Evan sampai meringis melihat sang mama marah. Renata sendiri ikut panik karena Margaret memang mengerikan saat marah.“Ma, dengarkan penjelasanku dulu,” ucap Evan mencoba menenangkan sang mama.“Jelaskan! Jelaskan pada mama, bagaimana bisa kamu mengalami kecelakaan sampai masuk berita, tapi tidak memberitahu mama atau Papa!” amuk Margaret geram karena sedih melihat putranya terluka.
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Ada Apa Dengan Stef?

Renata berjalan di koridor rumah sakit sambil menenteng plastik berisi makanan yang baru saja dibelinya. Saat baru saja akan sampai di ruang inap Evan, dia menyipitkan mata melihat seorang pria sedang mengintai di depan pintu.Renata pun mendekat, hingga langsung melontarkan pertanyaan yang membuat pria itu terkejut.“Apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Renata mengulang pertanyaan, sebab pria itu tidak menjawab.“Oh, saya sedang mencari kamar inap milik kakak saya, namanya Herman. Apa benar ini kamarnya?” tanya pria itu asal-asalan karena takut ketahuan.Renata membentuk huruf O dengan bibir, sebelum kemudian menjawab, “Bukan, ini kamar inap suami saya dan dia bukan bernama Herman.”Pria suruhan Damar itu mengangguk-anggukan kepala, lantas pergi dan berpura-pura mengecek kamar lain.Renata masih memperhatikan pria itu, hingga saat sudah jauh, dia pun masuk ke kamar.Evan melihat istrinya datang, lantas melontarkan pertanyaan.“Kamu bicara dengan siapa? Aku mendengarmu bicara dengan
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Mengambil Keputusan

Siang itu, Veronica ke rumah sakit untuk menjenguk Evan, sekalian untuk mendengarkan polisi yang akan menyampaikan soal perkembangan kasus kecelakaan yang menimpa Evan dan Renata.“Jadi hasil penyelidikannya sudah keluar?” tanya Renata ke Veronica.“Ya, dan polisi akan ke sini langsung untuk menyampaikannya,” jawab Veronica.Renata mengangguk paham, lantas menatap Veronica yang terlihat tenang.“Oma, baik-baik saja?” tanya Renata yang cemas.Bagaimanapun Veronica pasti mengalami tekanan batin atas kelakuan Kevin. Meski Veronica terus berkata baik-baik saja, tapi Renata yakin jika Veronica sebenarnya memendam kesedihan sendirian.“Tentu saja baik, kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Veronica menatap Renata.“Hanya ingin memastikan,” jawab Renata sambil tersenyum. “Jika benar Paman yang melakukannya, apa Oma tidak masalah kalau Paman sampai dipenjara?”Veronica mengembuskan napas pelan, lantas menatap Renata yang terlihat cemas.“Jika memang itu harus. Oma tidak akan mencegah atau
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Istri Idaman

Renata dan Evan pulang ke rumah. Saat akan turun dari mobil, Evan dibantu sopir dan penjaga kebun, sebab belum bisa berjalan dan harus menggunakan tongkat.“Awas kepalamu,” ucap Renata sambil meletakkan telapak tangan di atas kepala Evan, agar tidak membentur tepian mobil.Evan berjalan dengan tongkat. Renata di samping kanan membantu berjalan, sedangkan sopir di sisi kiri berjaga-jaga jika Evan berjalan dengan tidak seimbang.Saat baru saja masuk rumah, Renata dan Evan melihat anak laki-laki sedang bermain di ruang keluarga bersama seorang wanita yang tak lain Zahra.“Siang, Nona.” Zahra tampaknya sudah tahu siapa Renata. Dia berdiri dan langsung menyapa Renata.“Siang,” balas Renata sopan.Renata mengalihkan tatapan ke Adam yang sedang bermain mobil.“Itu anak Sandra?” tanya Renata yang enggan menyebut sebagai anak Kevin.Zahra mengangguk menjawab pertanyaan Renata.“Dia tampan,” ucap Renata, “semoga nanti jika besar tidak seperti ayahnya,” imbuhnya kemudian yang memang kecewa denga
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Masalah Bertubi

Margaret masuk kamar setelah memastikan anak-anak tidur. Saat baru saja masuk, dia melihat Edward yang belum tidur dan masih memandang tablet pintar yang dipegang.“Kenapa Papa belum tidur?” tanya Margaret sambil naik ke ranjang.Edward langsung mengunci layar tablet itu saat Margaret hendak melihat.“Kenapa langsung dikunci. Papa sedang lihat apa?” tanya Margaret dengan rasa penasaran dan curiga.“Bukan apa-apa,” jawab Edward sambil ingin mengembalikan tablet pintar ke nakas, tapi langsung dicegah Margaret.Margaret mengambil paksa tablet itu, membuat Edward panik.“Aku penasaran, apa yang sebenarnya sedang Papa lakukan?” Margaret membuka tablet pintar itu, hendak mengecek apa yang sebenarnya tadi dilihat suaminya.Edward terlihat cemas, tapi tidak bisa mengelak.Margaret pun akhirnya menyapukan jari di layar tablet pintar, hingga melihat grafik saham di tablet suaminya.“Apa ini?” Margaret terkejut saat melihat harga saham perusahaan Evan anjlok.Edward menggosok kening karena akhir
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Fakta Mencengangkan

Sesaat sebelumnya. Kevin mengendap maksud ke rumah dengan cara memanjat dinding pagar sebelah sisi kanan rumah, sehingga satpam tidak melihatnya.Dia nekat menerobos masuk rumah, apalagi Kevin memiki kunci cadangan setiap pintu yang ada di rumah. Dia masuk melalui dapur, sebab tahu jika tidak ada akan pembantu yang masih terjaga di jam segitu.Kevin berjalan perlahan di gelapnya malam, mengawasi sekitar untuk memastikan apakah ada yang melihatnya, begitu memastikan semua aman. Kevin pun berjalan cepat masuk kamar Veronica.Kevin berjalan menuju ranjang, hingga terkejut melihat Adam di sana.“Adam.” Tanpa sadar Kevin menyebut nama bocah itu.Veronica terbangun mendengar suara seseorang, hingga membalikkan badan dan terkejut melihat Kevin di kamar.“Kamu menyusup ke sini?” tanya Veronica terlihat tenang, meski ada sedikit rasa takut karena melihat tatapan tajam Kevin.“Menyusup? Ini rumahku juga, bagaimana bisa Mama menuduhku menyusup?” Kevin menyeringai sambil menatap Veronica.Veronic
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Tidak Punya Hati

Kevin benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Veronica, hingga tubuhnya terasa lemas, tapi sedetik kemudian emosi kembali membuncah.“Itu semua bohong! Kamu mengatakan itu hanya untuk menghancurkanku! Kamu memang ingin membuangku!” Kevin tidak bisa menerima kenyataan jika apa yang dikatakan oleh Veronica memang benar.Kevin hendak menyerang kembali Veronica dan Renata. Baginya semua pengakuan Veronica hanya sebuah ucapan untuk membuat hatinya melemah.Evan meraih tongkatnya, lantas memukulkan ke kaki Kevin yang hendak menyerang Renata dan Veronica.Kevin mengerang kesakitan, emosi semakin meluap melihat Evan masih saja melakukan perlawanan. Dia hendak kembali menghajar Evan, tapi tentu saja Renata tidak akan membiarkan.Renata mengambil bingkai vas bunga di meja, lantas menghantam kepala Kevin dengan benda itu.Tepat setelah Renata memukul kepala Kevin, satpam dan sopir datang karena mendengar keributan. Kedua pria itu langsung meringkus Kevin.“Lepaskan aku! Aku harus mem
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Masa Yang Sudah Berlalu

Beberapa puluh tahun lalu. Veronica masih terlihat sangat muda dan tampak segar dengan kulit wajah yang sangat halus. Dia duduk di kursi samping kemudi, sesekali menoleh ke sang suami juga putranya—Kenzi yang duduk di belakang.“Mama, kita mau ke mana?” tanya Kenzi yang saat itu berumur dua belas tahun.Veronica menoleh ke belakang, menatap Kenzi dengan seulas senyum dan menjawab, “Bukankah Kenzi ingin adik?”Kenzi terlihat sumringah saat mendengar jawaban Veronica.“Kita mau nyari adik?” tanya Kenzi penuh semangat.Veronica mengalami komplikasi saat melahirkan Kenzi, sehingga membuatnya kini tidak bisa hamil lagi.Kenzi sendiri terus merengek ingin seorang adik seperti teman-temannya. Veronica sebenarnya tidak ingin, tapi karena Kenzi sampai demam akibat keinginannya tidak terpenuhi, membuat Veronica dan James tidak memiliki pilihan selain mengadopsi anak.Kenzi sangat senang, sebagai anak tunggal yang sangat penurut dan patuh kepada orang tuanya, membuat Kenzi pada akhirnya mendapat
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Rasanya Horor

“Dia menyayangi melebihi nyawanya sendiri. Bahkan sebelum kecelakaan itu terjadi, Kenzi berkata ingin memberikan beberapa saham miliknya untukmu, agar kamu bisa mendapatkan posisi yang tinggi di perusahaan. Namun sayangnya, keserakahanmu membawa petaka untuk dirimu sendiri.” Veronica bicara sambil berdiri dari duduk.Kevin diam tanpa suara, banyak suara-suara yang kini berbisik di hati dan pikirannya, setelah mendengar semua cerita Veronica.“Sekarang. Kamu harus menebus semua perbuatanmu. Terima hukumanmu, renungi semua perbuatan yang sudah kamu lakukan,” ucap Veronica lantas memilih pergi, tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan Kevin, atau dia akan berubah pikiran.Kevin tertunduk, memandang kedua tangan yang diikat. Hingga sedetik kemudian, sebulir kristal bening luruh dari kelopak mata, mengiringi sebuah penyesalan mendalam atas ketidaktahuan serta semua perbuatannya.Polisi datang untuk membawa Kevin. Pria itu tidak memberontak atau melawan, pasrah karena kini sudah mengakui
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Hanya Penyesalan

Veronica baru saja bangun, setelah semua kerjadian yang terjadi semalam. Saat baru saja membuka pintu kamar, dia sudah disuguhi pemandangan yang cukup membuat perasaannya tenang.Veronica melihat Adam yang sedang bermain di lantai sendirian, memainkan mobil-mobilan kesukaannya dengan ceria dan penuh kebahagiaan.Veronica pun mendekat, lantas berdiri di dekat Adam. Semalam Veronica tidak sempat menanyakan atau melihat kondisi Adam yang sempat menangis terus menerus. Dia terlalu lelah dengan semua beban dan masalah yang terjadi akhir-akhir ini.“Kamu main sendiri? Di mana Bibi Zahra?” tanya Veronica ke Adam.Adam menoleh dan melebarkan senyum saat melihat Veronica. Bocah itu lantas menunjuk ke dapur, menjawab pertanyaan Veronica hanya dengan tunjukan jarinya.“Bibi Zahra di dapur?” tanya Veronica lagi.Adam mengangguk menjawab pertanyaan Veronica, lantas kembali bermain dengan tenang, melupakan kejadian semalam di mana dia sempat melihat sebuah kekerasan.Veronica masih berdiri memandan
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status