Semua Bab Anak Kembar Sang Presdir : Bab 171 - Bab 180

310 Bab

Kelegaan

Kevin keluar dari sel dengan kedua tangan diborgol. Dia berjalan lesu menuju ruang khusus kunjungan. Dia tidak berani menatap siapa yang datang untuk menemuinya, sadar diri jika siapapun yang datang pastinya hanya untuk menyalahkan dan menghakimi dirinya.Namun, ternyata dugaan Kevin salah. Yang datang ke sana adalah Sandra. Wanita itu datang membawa rantang makanan, langsung berdiri saat melihat Kevin datang.“Tuan.”Kevin terkejut mendengar suara Sandra di sana, hingga mengangkat kepala dan melihat wanita itu di sana.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Kevin keheranan.“Saya datang membawakan makanan untuk Anda,” jawab Sandra sambil memperlihatkan rantang di meja.Tatapan Kevin tertuju ke rantang, hingga kembali menatap Sandra yang berdiri memulas senyum ke arahnya.“Kenapa kamu ke sini?” tanya Kevin bingung.“Tuan duduklah dulu, saya bawa makanan untuk Tuan.” Sandra masih bersikap baik dan ramah, setelah apa yang dilakukan Kevin kepadanya.Kevin bingung, tapi anehnya menurutui
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya

Terkejut

Stef pergi ke perusahaan Renata karena diminta mengambil berkas sesuai keinginanya. Ya, juga karena Stef memiliki maksud lain datang ke perusahaan itu.“Aku datang mau menagih makan siang.”Mely sangat terkejut melihat kedatangan Stef di sana. Dia sampai berdiri dengan mulut menganga karena bingung.“Kenapa kamu di sini? Maksudku kenapa kamu tidak menghubungiku saja jika ingin menagih janji makan siang?” tanya Mely yang kikuk dan bingung.Stef malah tersenyum melihat Mely yang kebingungan, merasa jika wanita itu sangat lucu dan menggemaskan ketika sedang panik.“Sebenarnya aku ke sini karena ingin mengambil berkas yang diminta Renata, sekalian menagih janji makan siang,” jawab Stef menjelaskan.Mely paham dan mengangguk. Dia mencari berkas yang butuh tanda tangan Renata, hingga teringat akan berita yang beredar di perusahaan pagi ini.“Oh ya, Bu Renata tidak masuk dan memintamu mengambil berkas, apa ada hubungannya dengan penangkapan Pak Kevin semalam?” tanya Mely yang penasaran.Stef
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Tidak Tahu

“Pak Evan, tunggu ….” Mely mencoba memahami status antara Evan dan Renata.Renata sudah bisa menebak jika Mely akan terkejut, begitu juga dengan Stef. Evan sendiri merasa canggung karena akhirnya ada yang tahu statusnya.“Evan itu suaminya Renata,” bisik Stef.Mely terkejut dan langsung menoleh Stef. Ekspresi wajahnya sangat mewakili perasaan bingung, panik, juga syok.“Jadi, Pak Evan suaminya Bu Renata.” Mely memastikan meski otak cerdasnya sudah bisa menebak.Renata dan Evan sama-sama tersenyum canggung, lantas mengajak Mely untuk duduk terlebih dahulu. Dia pun menceritakan alasan Evan menjadi asistennya, agar tidak ada yang salah paham dan menganggap rendah suaminya.“Oh … jadi seperti itu,” ucap Mely akhirnya paham.Mely melirik Stef, kesal juga karena pria itu tidak memberitahunya terlebih dahulu. Andai tahu lebih dulu, Mely pasti akan mempersiapkan diri bertemu Renata dan Evan.“Maaf jika tidak memberitahumu atau yang lain soal status sebenarnya suamiku di kantor. Aku hanya tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Kasihan Setelah Pengakuan

“Bagaimana bisa sampai seperti ini? Pria itu harus merasakan hukuman karena sudah menganiaya dan berusaha membunuh kalian!”Margaret sampai di kota itu saat sore hari. Dia langsung ke rumah sakit untuk melihat kondisi putranya.“Papa kenapa kakinya sakit?” Dhira bertanya sambil memandang kaki Evan yang diperban.Dhira dan Dharu diajak karena Margaret tidak bisa meninggalkan cucu-cucunya di rumah hanya bersama pembantu.Evan bingung harus menjawab pertanyaan siapa terlebih dulu, sebab Dhira dan Margaret bertanya secara berurutan.“Awalnya sudah luka karena kecelakaan, Ma. Lalu Paman kembali menginjak kaki Evan yang sakit, hingga membuat pembengkakkan di beberapa bagian. Tapi dokter sudah mengecek keseluruhan juga melakukan rongent dan tidak ada luka fatal pada jaringan otot atau tulang,” ujar Renata menjelaskan.Dhira dan Dharu mendengarkan Renata bicara, hingga Dhira kembali buka suara.“Jadi, Papa kecelakaan dan sakit?” tanya Dhira sambil memberikan tatapan iba.“Iya, tapi papa baik-
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Menghindarkan dari Dendam

“Papa, kenapa sakit tidak bilang Dhira? Kalau bilang, Dhira ‘kan bisa jagain.”Dhira masih duduk di samping Evan, sambil menatap kaki Evan yang terluka.“Memangnya kamu bisa jagain?” tanya Dharu yang tentu saja meragukan itu.“Bisa,” jawab Dhira penuh keyakinan. “Dhira bisa bantu jagain Papa pas bobok, terus ambilin makannya Papa, juga bisa bantu yang lain,” imbuh Dhira yang tidak mau disepelekan.Dharu menghela napas kasar, tidak mau berdebat lagi karena tahu betul bagaimana sang adik.Evan mengusap kepala Dhira karena gemas, anak-anaknya sangat peduli dan menyayanginya, meski mereka baru saja bertemu setelah Dhira dan Dharu besar, tetapi semua itu tak lantas membuat kedua anaknya tidak mau dekat dengannya.“Dhira boleh tinggal di sini sama Papa dan Mama, kan?” tanya Dhira penuh harap. Dia rindu jika harus terus berjauhan dari orang tuanya.“Mana bisa, Dhira. Sekolah kita gimana? Masa pindah lagi,” protes Dharu yang tidak sependapat dengan keinginan adiknya, meski dia sendiri pun san
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Tahu Sesuatu

“Evan sepertinya belum tahu masalah perusahaan. Itu lebih baik, apalagi kondisinya saat ini yang sedang tidak stabil,” ucap Edward.Margaret baru saja merapikan pakaiannya yang dikenakan, mereka akan pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Evan. Margaret memang tidak mau kembali, sampai memastikan kondisi Evan benar-benar baik.Mereka menginap di rumah orang tua Stef, karena adik Edward tahu sang kakak di kota itu, hingga memaksa sang kakak menginap.“Ya, mungkin benar katamu, Pa. Memang lebih baik jangan memberitahu Evan,” ujar Margaret yang merasa keputusan suaminya benar.“Ya sudah, pokoknya kita pura-pura semua baik-baik saja,” ujar Edward kemudian. “Lagian Evan sepertinya jarang pegang ponsel, itu lebih baik lagi, dengan begini dia tidak iseng mengecek pasar saham.”Margaret mengangguk, mereka pun keluar dari kamar bersama. Dhira dan Dharu sudah di luar kamar sejak tadi, duduk menonton televisi sambil menunggu oma dan opa mereka selesai berganti pakaian.“Kamu ikut?” tanya Edw
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Penguntit

Renata dan Hellen sedang duduk bersama Margaret juga anak-anak, sedangkan Edward duduk di kursi sebelah ranjang Evan.“Apa kata dokter? Apa kamu sudah diperbolehkan pulang?” tanya Edward.“Mungkin besok atau lusa, dokter masih memastikan kakiku tidak ada pembengkakkan lagi juga kerusakan saraf,” jawab Evan sambil menatap Edward.Edward mengangguk-angguk mendengar penjelasan Evan,Pria itu sendiri menatap Edward seolah ingin mengatakan sesuatu tapi masih dipendamnya.“Pa.”Edward menatap Evan yang sudah memandangnya.“Papa tidak ingin menyampaikan sesuatu kepadaku?” tanya Evan.Edward mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Evan. Awalnya terkejut tapi mencoba bersikap biasa saja.“Menyampaikan soal apa?” tanya Edward balik.“Entah, mungkin soal perusahaan atau apa. Apalagi perusahaanku yang sudah aku tinggal selama beberapa waktu karena membantu Renata di sini,” jawab Evan sambil menatap Edward dengan tatapan serius.Edward sangat terkejut mendengar ucapan putranya itu. Hingga tersenyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Datang Tepat Waktu

Stef baru saja keluar dari kamar mandi memakai celana chinos panjang dengan kaus berwarna hitam pendek. Rambutnya basah kini sedang diusap dengan handuk kecil.Stef mengambil ponsel, hingga melihat pesan dari Mely. Dia pun sangat terkejut saat membaca pesan jika Mely ketakutan.Stef pun langsung mendial nomor Mely, untuk bertanya apa yang terjadi.“Mel, jawab!” Stef ikut panik karena Mely tidak buru-buru menjawab.Di sisi lain, ternyata Mely menjatuhkan ponsel saat akan menghubungi Stef. Melihat ponsel yang tergeletak di trotoar, hingga kemudian berdering dan terlihat nama Stef terpampang di layar, membuat Mely buru-buru mengambil ponsel. Sebelum menjawab panggilan itu, Mely menoleh dan melihat pria tadi berjalan ke arahnya.“Kenapa dia mengejarku?” Mely semakin panik.Dia berjalan sambil mengeser tombol hijau untuk menjawab panggilan dari Stef.“Mel, apa yang terjadi?” tanya Stef dari seberang panggilan.“Ada pria yang mengikutiku sejak dari perusahaan sampai aku turun dari bus.” Mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Ketahuan

“Ini tempat siapa?” tanya Mely bingung saat Stef membawanya ke sebuah apartemen.Stef menoleh Mely yang panik. Dia pun menghentikan langkah, kemudian menjelaskan.“Ini apartemenku, tapi lama tidak ditinggali. Aku membelinya hanya untuk investasi juga saat aku ingin sendiri saja,” jawab Stef menjelaskan.Mely menatap Stef dengan perasaan bingung, hingga pria itu kembali bicara.“Tidurlah di sini malam ini. Aku hanya cemas pria tadi masih menguntitmu, bagaimana jika tiba-tiba dia menerobos masuk kamarmu?” tanya Stef.Mely tentunya terkejut dan kembali takut jika sampai benar pria tadi masih mengawasinya. Hingga dia pun secara spontan menggelengkan kepala.“Ya sudah, malam ini tidur di sini dulu, baru memikirkan besok harus bagaimana,” ucap Stef membujuk agar Mely tidak ragu.Mely tidak punya pilihan, hingga memilih menuruti ide Stef. Dia tidak memiliki banyak teman ataupun teman dekat karena pendiam. Bantuan dari Stef satu-satunya yang bisa diharapkan untuk saat ini.Mereka sudah sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Terbuka Satu Sama Lain

“Halo, halo Pak!” Albert memanggil karena Evan tidak membalas ucapannya.Evan sendiri sedang panik karena Renata bangun dan kini sudah menatapnya. Bahkan tatapan sang istri terlihat menakutkan, entah karena memang bangun tidur jadi seperti itu, atau karena perasaan bersalah saja yang membuat Evan takut.Renata menatap Evan, benar dugaannya jika sang suami akan menghubungi Albert saat dia tidur. Sebab itu Renata memilih berpura-pura sudah tidur, agar bisa memergoki suaminya menghubungi Albert.“Pak!” Suara Albert begitu keras dari seberang panggilan.“Akan aku hubungi nanti.” Evan buru-buru mengakhiri panggilan itu.Renata turun dari ranjang, berjalan menuju ranjang Evan, lantas melipat kedua tangan di depan dada, memandang suaminya dengan tatapan seolah baru saja memergoki sang suami jalan berdua dengan selingkuhan.“Kamu ingin menyembunyikan sesuatu dariku.” Renata menatap Evan dengan mata menyipit penuh kecurigaan.Evan terkejut sampai menelan ludah. Namun, meski begitu dia tetap ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status