Semua Bab Anak Kembar Sang Presdir : Bab 191 - Bab 200

310 Bab

Menemukan yang Dicari

“Kamu yakin akan pergi besok?” tanya Renata yang pagi itu menemani Evan sarapan.“Iya, aku harus menyelesaikan semuanya segera mungkin,” jawab Evan meyakinkan.Renata masih cemas jika Evan pergi sendiri dengan kondisinya sekarang, tapi dia pun tidak bisa menemani karena ada tanggung jawab yang harus dijalankan.Evan memperhatikan Renata yang terlihat murung, paham jika istrinya itu mencemaskan dirinya.“Aku akan baik-baik saja di sana, kamu jangan mencemaskan apa pun,” ucap Evan menenangkan.“kalau kondisimu baik-baik saja, aku tidak akan mencemaskan apa pun. Tapi sekarang kakimu ….” Renata menjeda ucapannya, lantas menunjuk ke kaki Evan.Evan pun ikut melirik kakinya, lantas kembali beralih menatap Renata.“Ada Albert yang akan menemaniku, tidak usah khawatir dan fokus saja dengan pekerjaanmu di sini,” ujar Evan lagi.Renata mendesau frustasi, menatap Evan dengan ekspresi wajah seolah tidak rela suaminya pergi.“Apa aku ikut saja? Aku akan izin Oma,” ucap Renata kemudian.“Re, Oma se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Baca selengkapnya

Pelaku Penguntit

Stef dan temannya berjalan cepat menghampiri seorang wanita berpakaian minim yang sedang berjalan di bahu jalan sekitar Stef berada.Stef dan temannya menghadang wanita itu dengan cepat, membuat wanita berpakaian sedikit norak itu terkejut dibuatnya.“Siapa kalian?” tanya wanita itu sambil menatap Stef dan pria satunya dengan tatapan waspada.“Ikut dengan kami,” kata Stef, “ada yang perlu aku bicarakan denganmu,” imbuh Stef lagi.Wanita itu awalnya bingung, hingga kemudian tersenyum.“Kalian mau membookingku? Bilang dong, jangan malah bikin terkejut,” kata wanita itu yang bicara dengan nada centil.Stef dan temannya saling tatap mendengar ucapan wanita itu, hingga keduanya bersamaan memandang wanita itu.“Kami tidak mau membooking, tapi jika kamu mau jujur menjawab pertanyaanku, juga mau bekerjasama, aku akan membayarmu,” ujar Stef memberi penawaran.Wanita itu bingung mendengar ucapan Stef, tidak paham kenapa Stef memberi penawaran yang ambigu dan tidak dipahaminya.**Mely berada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-05
Baca selengkapnya

Fakta Masa Lalu

“Benar dia.”Evan menatap ke wanita yang dibawa oleh Stef.Renata pun menatap dan memperhatikan penampilan wanita itu.Stef melirik ke wanita yang dibawanya, wanita panggilan yang delapan tahun lalu menjebak Evan.Wanita itu panik, apalagi ingat jika Evan adalah pria yang pernah dijebaknya meski gagal.“Jangan apa-apakan aku. Aku tidak tahu apa-apa.” Wanita itu langsung berlutut karena takut, bahkan tubuhnya terlihat gemetar.Stef menatap Evan dan Renata yang kesal, tapi tugasnya hanya mencari keberadaan wanita itu. Usahanya meminta tolong ke temannya yang biasa hidup di jalanan ternyata tidak sia-sia.“Jadi kamu ingat dengan apa yang kamu lakukan delapan tahun lalu?” tanya Evan dengan tatapan tajam ke wanita panggilan itu.Tubuh wanita itu gemetar. Dia sudah menghindar selama bertahun-tahun dengan cara menghilang agar tidak ditemukan, tapi ternyata sekarang harus ditemukan oleh Evan.“I-ingat.” Wanita itu menjawab sambil tergagap.Renata menghela napas berulang kali, mencoba menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-06
Baca selengkapnya

Mau Bekerjasama

“Bukan dia?” tanya Evan memastikan.Wanita itu menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Evan.Evan menoleh Renata, hingga kemudian kembali menatap wanita panggilan itu.“Mungkin saja pamanmu membayar orang untuk mencari wanita yang bisa menjebakmu. Mana mungkin dia turun tangan sendiri,” ujar Renata memberikan penjelasan yang masuk akal.“Benar kata Renata, tidak mungkin pamanmu turun tangan sendiri. Apa itu namanya tidak bunuh diri,” timpal Stef.Evan terlihat berpikir, apa yang dikatakan Renata dan Stef memang benar. Dia pun kemudian menatap wanita panggilan itu.“Kamu tidak ingin dipenjara, kan?” tanya Evan dengan nada penekanan.Wanita itu menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Evan.“Kalau begitu, kamu harus bekerjasama denganku. Jika menolak, maka aku akan membuatmu mendekam di penjara dengan waktu yang sangat lama,” ancam Evan agar wanita itu tidak macam-macam.“Jangan! Aku lebih baik bekerjasama denganmu, daripada bersama pria itu. Aku tidak akan macam-macam,” ujar Wanita it
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

Berusaha Dilengserkan

Selepas pulang bekerja, Stef mengajak Mely pergi ke rumah Renata. Di sana dia ingin memberitahu informasi tentang peneror yang sekarang diburu polisi.“Ini penyebab dia meneror Mely.” Stef meletakkan selembar foto yang ditemukan di rumah peneror.Renata, Mely, dan Evan memandangi foto itu. Evan jelas tidak tahu, sedangkan Renata dan Mely langsung terkejut dibuatnya.“Jadi ….” Mely menutup mulut, menjeda ucapan karena terkejut.“Apa maksudmu dia meneror karena dendam, sebab Mely membuat pria itu tertangkap? Jadi, apa hubungan antara pria itu dan peneror?” tanya Renata yang sudah bisa menebak motif peneror itu.Evan baru paham setelah Renata menjelaskan, ternyata dibalik teror itu masih ada hubungannya dengan masalah yang Renata hadapi.“Aku sudah menyelidikinya, jadi pria itu adalah paman pelaku. Mereka tinggal bersama selama ini, juga bekerja di perusahaanmu atas rekomendasi pamanmu. Kemungkinan pria itu tidak terima karena Mely membuat pamannya tertangkap, lantas sekarang meneror unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

Menjatuhkan Damar

“Jadi dia mulai bertindak?” Damar sedang menerima panggilan dari seseorang. “Ya. Dia meminta pemegang saham yang tidak berpihak kepadanya untuk menjual saham mereka, lantas memberikan jaminan bagi pemegang saham yang bertahan.” Suara seorang pria terdengar dari seberang panggilan. Damar mengepalkan telapak tangan. Geram karena berita yang disebar tidak bisa menjatuhkan Evan. Dia meminta orang untuk menyebar rekaman saat Evan di hotel untuk menjatuhkan Evan, tapi kenyataannya semua tidak berpengaruh untuk keponakannya itu. Dia pun mengakhiri panggilan itu karena geram. “Dia pikir bisa melawanku?” Damar tentunya begitu geram dan tidak akan membiarkan Evan bisa mengalahkannya. Baru saja Damar mengakhiri panggilan itu, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Pintu ruangan terbuka dan sekretaris Damar pun masuk. “Pak, saya baru saja mendapat telepon jika ada rapat dadakan dari pemegang saham. Mereka ingin Anda datang ke ruang rapat setengah jam lagi,” kata sekretaris Danar. Damar cu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

Perlahan Teratasi

“Semua berita miring sudah ditekan. Kami sudah melacak semua pengguna yang berkomentar negatif dan ternyata akun mereka semua palsu. Tentu saja tujuannya hanya untuk menggiring opini publik agar percaya dengan berita yang disebar.” Salah satu penanggung jawab tim IT yang dibentuk Evan, kini melaporkan perkembangan tugas mereka.“Tekan terus berita itu. Hingga tidak ada yang peduli dengan semua skandal yang beredar,” perintah Evan.Evan baru saja mengatasi para pemegang saham yang beberapa ternyata orang kepercayaan Damar. Kini dia tinggal mengatasi berita miring yang disebar oleh pamannya itu.“Kalian sudah mendapatkan data pria yang aku inginkan?” tanya Evan ke tim lain.Dia membentuk beberapa tim yang memiliki tugas masing-masing. Evan benar-benar sudah tidak bisa membiarkan sang paman terus menekannya, kini dia bertindak dan tidak akan berhenti sampai sang paman jatuh.“Kami sedang mencocokkan data yang ada,” jawab penanggung jawab tim satunya.Evan mengangguk dan sabar menunggu ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

Pria Misterius

Renata dan yang lain sudah berada di kantin. Mereka duduk di satu meja sama. Beberapa meja digabung jadi satu memanjang agar semua staff di divisi Renata bisa duduk bersama.“Kami dengar, Bu Rena sudah nikah, ya?” tanya salah satu staff.Renata dan Mely saling lirik karena masih belum memberitahu siapa suami Renata.“Iya sudah, anakku dua,” jawab Renata.Semua staff terkejut mendengar jawaban Renata, tentu saja tidak menyangka kalau Renata yang masih sangat terlihat muda, ternyata punya dua anak.“Awalnya kami pikir Bu Rena belum nikah, tidak ada kelihatan kalau sudah nikah dan punya anak. Iyakan?” Salah satu staff mengemukakan pendapatnya tentang Renata.Renata menanggapi dengan seulas senyum, hingga kemudian membalas, “Sudah menikah dan anakku kembar.”Semua staff terkejut tapi kagum. Mereka terlihat senang bicara dengan Renata, sebab wanita itu tidak sombong dan mau berinteraksi dengan para staff.Hingga saat mereka sedang membahas hal lainnya tentang pekerjaan, ponsel Renata pun b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

Pelaku Teror Tertangkap

Renata terengah-engah karena berlari. Dia mencoba mengatur napas saat sampai di hadapan Stef.Pria itu sendiri masih terkejut, tapi kemudian merasa bersyukur karena orang yang dicarinya malah datang di perusahaan.“Wah, kamu!” Salah satu staff divisi tempat Renata mengenali pria yang ditangkap Steff.Ya, siapa lagi jika bukan pria yang meneror Mely. Pria yang memiliki dendam karena Mely membuat pamannya tertangkap dan kini mendekam di penjara.Satpam datang karena ada keributan, lantas meringkus dan mengikat pria yang ditangkap Stef.“Pak, tolong hubungi polisi untuk menangkapnya,” perintah Renata.Mely dan yang lain menyusul keluar gedung, melihat pria yang dikejar sudah ditangkap.“Kenapa kamu melakukan ini?” tanya Mely ke tersangka.Pria itu melirik tajam ke Mely, hingga kemudian membalas, “Karena kamu sudah membuat pamanku masuk penjara!”“Itu bukan kesalahan Mely. Itu salah pamanmu yang berusaha meracuniku,” hardik Renata.“Harusnya kalian menghukum Pak Kevin saja, bukan pamanku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

Informasi Terbaru

“Paman sepertinya tidak akan berhenti. Dia pasti akan semakin sakit hati sebab jabatannya diambil.”Siang itu Evan menemui Margaret dan Edward di perusahaan sang papa.“Kamu benar. Kita diam saja dia masih terus mengusik, apalagi jika kita menyerang. Aku yakin jika dia pasti akan membalas, entah bagaimana caranya membalas, aku yakin dia tidak akan tinggal diam,” timpal Edward membenarkan ucapan putranya.“Menurut kalian, kemungkinan apa yang akan dilakukannya?” tanya Margaret. Meski dia tahu seperti apa kakaknya itu, tapi Margaret tidak pernah bisa menebak apa yang akan dilakukan Damar.“Mungkin menyebar rumor lain, atau berusaha menjatuhkan perusahaan Evan,” jawab Edward.Margaret mengangguk-angguk, itu adalah kemungkinan pasti yang akan dilakukan Damar untuk balas dendam.“Aku malah mencemaskan hal lain,” ungkap Evan setelah diam dan berpikir.Margaret dan Edward pun menoleh ke Evan, menatap penasaran dengan apa yang dipikirkan putranya itu.“Apa yang kamu cemaskan?” tanya Edward.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status