Semua Bab Tertukar Jiwa: Bab 1 - Bab 10

17 Bab

Bab 1

DorDorDor"Jangan bergerak atau kami tembak!" Ujar seorang polisi yang sibuk berlari mengejar seorang wanita.Wanita berambut pendek yang bernama Stella adalah seorang buronan polisi yang sering mencuri barang barang berharga milik masyarakat. Stella sangat cerdik dan memiliki banyak ide sehingga susah baginya untuk tertangkap. Tetapi hari ini adalah hari sial bagi Stella, karena saat mencuri di toko emas kecil, Stella ketahuan oleh polisi yang menjaga keamanan."Kalian terlihat seperti kura kura yang lambat" Ujar Stella, dia menertawakan polisi yang sedang berusaha mengejarnya."Berhenti sekarang juga!" Teriak polisi yang mengejar Stella dari belakang.Stella tidak memperdulikan polisi yang terus menerus meneriakinya. Dia terus berlari menghindari kejaran polisi. Tanpa sadar Stella sudah berada ditengah tengah jalan raya besar. Sedangkan polisi yang mengejarnya berhenti saat melihat truk mini yang berjalan cepat ke arah Stella."AWASSS" Teriak polisi.Stella berhenti sebentar, lalu
Baca selengkapnya

Bab 2

Stella kembali dibawa masuk kedalam kamar oleh Alma dan nyonya Rose. Tetapi kali ini Stella meminta Alma dan nyonya Rose untuk keluar dari kamarnya. Karena melihat mereka membuat Stella tambah pusing dan frustasi.Stella berjalan bolak balik didalam kamarnya. Dia sedang memikirkan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya. Bukannya Stella hampir mati karena kecelakaan, kenapa bisa dia berakhir ditahun 1781?"Kenapa aku bisa berakhir disini? Kenapa semuanya jadi tambah buruk aaaa?" Stella kembali mengacak acak rambutnya."Nona nona kenapa?" Ujar Alma dari balik pintu.Stella tidak menghiraukan ucapan Alma. Dia harus berpikir bagaimana caranya untuk kembali ke 2023. Bagaimana bisa dia hidup sebagai Anastasya yang berstatus putri bangsawan. Tunggu bukankah tidak terlalu buruk menjadi putri bangsawan dari pada menjadi seorang pencuri?"Benar tidak terlalu buruk menjadi Anastasya. Kehidupanku dimasa depan lebih buruk, aku bahkan tidak punya keluarga jadi lebih baik aku bersenang senang disin
Baca selengkapnya

Bab 3

Sesuai apa yang dikatakan oleh Stella kepada ayahnya kemarin. Hari ini Stella akan berjalan jalan ke pasar ditemani oleh Calvin. Sedangkan Alma yang sempat ingin ikut, tidak diizinkan oleh Stella. Stella menyuruh Alma untuk tetap dirumah istirahat. Karena selama Anastasya tidak sadarkan diri Alma mengalami banyak kesulitan.Stella berdiri didepan rumah menunggu Calvin yang sedang bersiap. Hari ini Stella memakai dress berwarna pink dengan hiasan hiasan cantik di rambutnya."Lama banget sih, kaya gadis aja" Ujar Stella kepada Calvin yang baru keluar rumah."Kamu harus sabar sedikit! Lihat! Bagaimana penampilan ku hari ini?" Ujar Calvin sambil memutarkan badannya dihadapan Stella.Calvin memakai baju kuno berwarna ungu gelap dengan celana hitam. Dia juga membawa senjata seperti pedang untuk berjaga jaga jika tiba tiba hal yang tidak diinginkan terjadi. Penampilan Calvin hari ini cukup menarik dimata Stella."Tampan sekali" Ujar Stella sambil mengacungkan kedua jempolnya "Lalu bagaimana
Baca selengkapnya

Bab 4

Selesai membeli 2 pasang sepatu untuk nyonya Rose dan adiknya. Calvin pergi mencari Stella yang sudah tidak ada disekitar toko. Calvin sangat panik apalagi saat melihat banyak pengawal istana yang datang ke daerah pasar.Dari kejauhan Calvin melihat seorang pemimpin keamanan yang sedang mengarahkan pedangnya ke leher seorang wanita. Calvin menyipitkan matanya memastikan apakah wanita yang membelakangi pemimpin pengawal itu benar adiknya atau bukan. Dan ternyata benar.Calvin berlari secepat mungkin menghampiri Stella yang sedang dalam bahaya. Dengan cepat Calvin mengeluarkan pedang tajam miliknya, lalu mengarahkan pedangnya dari belakang ke leher pemimpin pengawal."Lepaskan adikku!" Ujar Calvin.Stella yang mendengar suara Calvin bernafas lega. Akhirnya dia tidak akan mati di dunia ini. Stella membalikan badannya secara perlahan, agar bisa melihat kakak dan pemimpin keamanan yang mengarahkan pedang ke lehernya."Kak tolong aku!" Ujar Stella.Pemimpin keamanan itu menurunkan pedangnya
Baca selengkapnya

Bab 5

Stella menggaruk keningnya yang tidak gatal. Matanya sibuk menghindari tatapan nyonya Rose yang sedang duduk dihadapannya. Apakah nyonya Rose bisa merasakan bahwa jiwa yang ada ditubuh putrinya bukan lah putrinya, melainkan seorang pencuri dari masa depan? Apakah insting seorang ibu sekuat itu?"Ibu... Apa yang ibu bicarakan?" Ujar Calvin."Ibu hanya bercanda" nyonya Rose mengusap lembut lengan Stella."Hahaha, tentu saja aku tau bu" Ujar Stella sambil tertawa hambar.Stella pamit untuk kembali ke kamar. Meninggalkan nyonya Rose dan Calvin yang masih sibuk berbincang. Jujur Stella sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.****Stella membuka pintu kamarnya. Badannya yang sejak tadi lemas akhirnya terjatuh begitu saja. Dia benar benar sangat terkejut saat nyonya Rose memberikan pertanyaan tidak terduga kepadanya."Stella apa kamu sudah gila?" Stella memukul kepalanya sendiri.Stella sangat menyesal ka
Baca selengkapnya

Bab 6

Stella terus mencari sumber suara yang berbicara aneh kepadanya. Suara itu terdengar asing dan membingungkan. Stella sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan pria misterius itu."Siapa kamu? Dan kejutan apa yang kamu maksud?" Ujar Stella dengan lantang."Hahaha, kamu seharusnya mengerti apa yang aku bicarakan" Ujar Pria misterius itu dengan tawanya yang terdengar mengerikan."Setidaknya tunjukan wajahmu terlebih dahulu! Aku tidak ingin berbicara dengan orang yang tidak bisa menunjukkan wajahnya" Ujar Stella.Sebenarnya Stella sudah sangat takut bahkan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya, tetapi dia terus mencoba untuk tenang. Tempat aneh dan pria aneh menjadi hal yang sangat membuat Stella penasaran. Sebenernya apa yang terjadi?"Sebenarnya kamu tidak bisa menyebutku dengan kata orang, karena aku bukan manusia Stella" Ujar Pria misterius itu.Kata kata pria itu sangat menakutkan, bahkan Stella tidak tau harus menj
Baca selengkapnya

Bab 7

"Apa maksudmu? Dan siapa sebenernya kamu?" Ujar Stella.Stella sangat terkejut dan juga penasaran kepada Lan. Siapa sebenarnya Lan? Kenapa dia memiliki hak untuk menukar jiwa seseorang? Lalu kenapa dia bisa memberikan kehidupan kedua untuk Stella dan Anastasya? Stella benar benar sangat bingung."Belum saat nya kamu tau siapa aku Stella. Sekarang kembalilah dan jalani kehidupanmu sebagai Anastasya" Ujar Lan.Lan kembali menjentikkan jarinya. Tiba tiba cahaya yang sangat terang menyinari mata Stella, sehingga Stella tidak bisa melihat apapun. Dalam 3 detik Stella sudah kembali ke kamar Anastasya. Dia segera merubah posisi menjadi duduk, lalu terdiam memikirkan ucapan Lan yang ada didalam mimpinya.Alma yang baru kembali setelah mandi terlihat bingung melihat Stella yang terlihat mematung. Bahkan Stella sampai tidak sadar dengan kedatangan Alma. Alma yang penasaran segera menghampiri Stella yang masih duduk diatas ranjang."Nona" Ujar Alma
Baca selengkapnya

Bab 8

Alma dibawa secara paksa oleh tiga putri bangsawan beserta budak mereka yang tidak Alma kenal. Alma tidak berani melawan dan membantah mereka, karena status Alma dan mereka sangatlah jauh. Alma hanya bisa menurut sambil berpikir kenapa mereka membawa dirinya pergi ke taman.Alma dibawa ke sebuah pohon besar. Ketiga putri bangsawan itu tidak berbicara apapun, mereka hanya menatap Alma dengan tatapan sinis. Sedangkan Alma hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya."Pencuri ini sangat nekat datang ke pesta ulang tahun pangeran" Ujar Salah seorang dari putri bangsawan.Alma kaget mendengar salah satu dari mereka menuduhnya sebagai pencuri. Alma bahkan tidak pernah berani mengambil sebuah roti yang bukan miliknya. Bagaimana bisa mereka menuduh Alma sebagai seorang pencuri?"Apa maksudmu? Kenapa kalian menuduhku sebagai pencuri?" Ujar Alma. Dia memberanikan diri untuk menaikan kepalanya."Beraninya kamu bertanya?" Ujar salah seorang putri bangs
Baca selengkapnya

Bab 9

Stella dan Alma kembali ke meja mereka. Tuan Henry dan nyonya Rose sudah duduk terlebih dahulu sambil menunggu kedatangan Stella. Sedangkan Calvin baru saja sampai dengan wajah kesal karena ucapan pangeran Felix."Lain kali kamu harus menghindari mereka Anastasya" Ujar Nyonya Rose kepada Stella yang duduk berhadapan dengan nya."Aku tidak akan diam saja jika mereka yang memulai terlebih dahulu" Ujar Stella."Ini pertama kalinya kamu datang ke istana. Ayah tidak ingin kamu membuat keributan seperti itu" Ujar tuan Henry."Maafkan aku" Ujar Stella.Stella menyantap kue yang ada dihadapannya. Awalnya dia hanya ingin memakan kue untuk menghilangkan amarahnya, ternyata rasa kue itu sangat enak sampai Stella tidak bisa berhenti makan."Calvin"Seseorang memanggil Calvin. Refleks semua orang yang berada dimeja menoleh ke arah sumber suara, termasuk Stella. Dia adalah Akxel, pria yang pernah menaruh pedangnya di leher Stella. Aks
Baca selengkapnya

Bab 10

Nyonya Rose menggelengkan kepalanya ketika melihat Stella bertemu langsung dengan Aksel. Padahal nyonya Rose sudah memerintahkan Stella untuk segera pergi dan mandi, tetapi Stella tidak menuruti perkataan nyonya Rose.Nyonya Rose berdiri, lalu mendorong Stella pelan agar segera pergi dari situasi yang memalukan. Sedangkan Aksel hanya diam sambil mengarahkan pandangannya agar tidak melihat ke arah Stella.Stella berjalan cepat pergi ke kamar. Hari ini adalah hari paling memalukan bagi Stella. Stella memang tidak menyukai Aksel, begitupun dengan Aksel yang tidak tertarik kepada Stella, tetapi sudah sewajarnya seorang putri bangsawan terlihat rapih, cantik dan anggun dihadapan orang lain."Aish memalukan, kenapa harus bertemu disaat seperti ini?" Ujar Stella yang mulai berlari ke arah kamarnya.Stella memasuki kamar sambil terengah engah. Didalam sudah ada Alma yang sedang merapikan dress milik Stella. Alma yang melihat Stella hanya berdiri sambil me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status