Serkan yang sedang menyiapkan suapan selanjutnya langsung berhenti. Ia terdiam untuk beberapa saat dan menghela napas kemudian."Iya, boleh," sahut Serkan dengan amat sangat terpaksa.Tidak mungkin bukan kalau ia menolak? Ia menikahi ibunya, tentu saja harus menerima anaknya. Ya, meskipun ia tahu anaknya memiliki niat jahat."Yes-yes-yes! Mama memang yang terbaik, tapi sayangnya Mama salah memasukkan Lara ke rumah itu," batin Dilara tersenyum senang.Gadis cantik itu merasa, meski Serkan terlihat sangat sulit didekati. Namun dengan usaha kerasnya nanti, dengan seiring berjalannya waktu ia membujuk, maka akan menjadi mudah."Terimakasih banyak, Mas." Guzel langsung memeluk suaminya dan berbisik, "Nanti malam, aku kasih yang spesial," imbuhnya dengan nafas hangat yang menyembur di telinga Serkan."Kenapa harus nanti malam? Kenapa tidak sekarang saja dan di sini?" tanya Serkan balas berbisik."Sekarang?" Guzel cukup terkejut mendengar permintaan suaminya.Meski di sana ada ruang pribadi,
Baca selengkapnya