Home / Romansa / Penguasa Hati sang Presdir / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 261 - Chapter 270

643 Chapters

Bab 261

Semua orang membelalak setelah mendengar perintah Liam. Mereka mematung di depan, seolah tidak memercayai apa yang barusan didengarnya."A-apa ... katamu?" Sonia bertanya sambil melirik ke arah James yang bersembunyi di belakang Liam.James hanya memelototi Sonia tanpa bergeming."Semua karyawan Departemen Housekeeping dipecat! Sudah jelas?" Liam menegaskan ucapannya."Kenapa?" Ekspresi Sonia menunjukkan penuh tanda tanya. "Kami akui, departemen kami memang melakukan beberapa kesalahan, tapi apakah kami tidak berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaikinya? Kenapa malah langsung memecat kami semua?""Tentu saja, semua orang berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah ...." Liam menyeringai dingin. "Kecuali kalian!"Sonia tidak terima, dia menatap James dan berkata, "Pak James! Bukannya Anda mengundang manajer Kota Haita untuk memberikan pelatihan? Kami semua sudah siap, kenapa sekarang malah tiba-tiba dipecat?"Begitu mendengar kata "pelatihan", emosi James langsung melonjak.Jika m
Read more

Bab 262

"Wajar saja bawahanmu kerjanya tidak becus, lihat saja kinerja atasannya!" Liam menatap Sonia dengan tatapan merendahkan.Liam malas memperpanjang masalah ini dan berkata, "Sana, urus prosedur pengunduran diri. Aku hanya memberikan waktu 30 menit. Kalau dalam 30 menit kalian masih di sini, biar satpam yang menyeret kalian pergi."Meskipun tidak rela, para karyawan yang berada di bawah Departemen Housekeeping pun membereskan barang-barang mereka.Di antara semua, hanya Sonia yang tidak menerima keputusan Liam. Setelah Liam pergi, Sonia menarik James dan protes. "Pak James, siapa orang itu? Apa hak dia memecat kami?""Beliau adalah Pak Liam." James mengempaskan tangan Sonia dan memelototinya dengan dingin. "Beliau menaungi seluruh hotel perusahaan. Menurutmu, apa haknya memecatmu?"Sonia mematung di tempat. Ternyata dia telah menyinggung seorang petinggi perusahaan?Melihat Sonia yang terkejut, kemarahan James malah berubah menjadi kebahagiaan.James menyeringai sinis dan berkata, "Aku d
Read more

Bab 263

"Sonia tidak segera menemuimu karena sengaja ingin mempersulit dirimu. Tidak ada tamu yang protes, dia sengaja membuatmu menunggu lama. Perusahaan sengaja menciptakan persaingan di kantor bukan untuk saling menekan, tapi agar kita semua maju bersama. Semua tindakan Sonia hari telah menunjukkan seberapa buruk kinerjanya. Bukannya memperbaiki kualitas, tapi malah bersantai dan berbohong.""Dia dan karyawannya tidak pantas bekerja di sini. Aku sengaja turun tangan agar departemen lain menjadikannya pelajaran. Kalau lain kali ada yang mengulang kesalahan sama, aku tidak akan berbaik hati."Sofia merasa lega sekaligus kecewa. Dia pikir Liam melakukan semua ini demi dirinya.Di saat Sofia mengira bahwa dirinya telah menyebabkan kericuhan, semua hanyalah ilusi semata.Sofia menunduk untuk menutupi wajahnya yang memerah. "Kapan karyawan baru direkrut? Kamu memecat semua karyawan Departemen Housekeeping, sedangkan aku tidak mungkin bekerja sendirian.""Hotel dari cabang lain akan mengutus karya
Read more

Bab 264

Pria paruh baya ini adalah kakek Liam, Richie Utomo.Richie berhenti di tempat. Sembari melihat Liam yang berjalan mendekat, tatapan Richie justru tertuju kepada Sofia."Ini ...." Meskipun sedang berbicara kepada Liam, tatapan Richie tetap tertuju kepada Sofia.Liam mendorong Sofia ke depan Richie dan menjawab, "Sofia, istriku."Richie tersentak, lalu menaikkan suaranya secara spontan. "Istri?"Sofia terkejut, dia meringkuk dan melangkah mundur.Awalnya Sofia mengira kalau Liam ingin menunjukkan rumahnya yang ada di Kota Yalan. Tak disangka, ternyata Liam membawa Sofia untuk menemui Kakak Richie.Kalau tahu akan seperti ini, Sofia pasti menolak untuk ikut."Em." Liam mengangguk dengan tegas. "Kami menikah tanggal 3."Richie mengangkat tongkatnya dan hendak mengarahkannya kepada Liam. Namun sesaat menyadari keberadaan Sofia, Richie menurunkan tongkat dan mengurungkan niatnya.Richie memelototi Liam, lalu menoleh ke arah Sofia dan bertanya, "Sofia?"Sikap Richie terhadap Liam dan Sofia b
Read more

Bab 265

Sejak kecil, Liam dikenal sebagai anak yang dingin. Richie sangat terkesima saat melihat Liam yang memperlakukan Sofia dengan lembut."Apakah Ayah dan ibumu mengetahui pernikahan kalian?" tanya Richie kepada Liam."Belum." Liam menjawab dengan jujur, "Aku berencana mengajak Sofia pulang saat Festival Musim Semi. Kebetulan Sofia sedang ada pekerjaan di Kota Yalan, aku juga ada keperluan, makanya kami datang bersama. Kami baru sampai tadi pagi. Lihatlah, Kakek selalu nomor satu di hatiku."Sanjungan yang dilontarkan Liam sontak membuat ekspresi Richie yang dingin tampak luluh.Richie mengangkat tongkatnya, seolah ingin memukul Liam. "Kamu sudah menikah! Sekarang, istrimu adalah nomor satu, bukan aku.""Oh, benar, maaf aku salah." Liam berlagak tidak enak sambil melirik Sofia dengan tatapan menggoda.Sofia tersipu malu, dia menundukkan wajahnya yang memerah."Mulai saat ini, istriku adalah nomor satu." Liam mengulurkan tangan dan menyeka rambut Sofia ke belakang telinga.Kemudian Liam men
Read more

Bab 266

Jika Sofia tidak berada di tempat, Richie pasti sudah melayangkan tongkatnya ke kepala Liam.Namun Sofia sependapat dengan Liam. Jika Richie marah kepada Liam, berarti dia juga marah kepada Sofia.Memiliki cucu menantu adalah salah satu harapan Richie. Dia tidak ingin membuat Sofia ketakutan dan kabur."Kalau begitu, kalian diskusikan mulai hari ini." Richie memerintahkan dengan tegas, "Sibuk boleh saja, tapi juga harus pintar mengatur waktu."Pikirkan perasaan Sofia, segera tentukan tanggal pesta pernikahannya. Ikuti kesibukan Sofia, kamu mengalah sedikit," Richie berkata kepada Liam."Baik." Liam mengangguk.Sekarang, semua tekanan dibebankan kepada Sofia. Sofia pun marah melihat Liam yang melemparkan semua beban kepadanya."Sofia, bagaimana menurutmu?" tanya Richie.Sofia menjawab sambil mengangguk, "Setelah Festival Musim Semi, aku akan coba mengajukan cuti kepada atasanku.""Baik." Richie mengangguk puas sambil tersenyum penuh kasih sayang. "Aku kira aku tidak akan pernah bisa mel
Read more

Bab 267

"Em." Liam menghela napas panjang. "Ayah, Ibu, dan beberapa pamanku berusaha mengajak Kakek pindah. Tapi Kakek tidak mau meninggalkan tempat tinggalnya sekarang."Selain karena tidak mau meninggalkan rumahnya dengan Safira, Richie memiliki alasan lain ....Richie merupakan lambang tertinggi kekuasaan Grup Upeska. Jika Richie tinggal di salah satu rumah anaknya, anaknya yang lain pasti iri dan berasumsi macam-macam.Hanya saja, Liam tidak akan menceritakan betapa rumitnya persaingan kekuasaan Keluarga Hutomo."Di dunia ini, jarang ada pria yang begitu mencintai istrinya." Sofia kagum melihat kesetiaan Richie.Liam menatap Sofia dengan tatapan penuh makna.'Masih ada aku,' pikir Liam. Namun dia tidak menelan kembali semua kata-katanya."Kalau kamu mau menginap juga tidak apa-apa." Liam mengajak Sofia kembali ke vila.Sofia menolak. "Sudahlah, Kakek pasti sudah istirahat. Lain kali saja.""Oke." Liam tersenyum.Di perjalanan kembali ke hotel, Liam dan Sofia mengobrol. "Apakah kamu menyuka
Read more

Bab 268

Kamar ini sangat luas sehingga memerlukan dua orang pekerja untuk membersihkannya.Liam dan Sofia memperhatikan cara kerja kedua petugas kebersihan. Ternyata kemarahan Liam hari ini bermanfaat, kedua petugas kebersihan bekerja sesuatu dengan prosedur dan aturan yang berlaku.Hanya saja, Sofia merasa kedua petugas kebersihan tidak terlalu gesit. Tampaknya mereka jarang melaksanakan tugas sesuai aturan.Tiba-tiba Sofia merasa agak terbebani, sepertinya akan sulit mengayomi para karyawan di Departemen Housekeeping.Di saat bersamaan, asisten Liam datang mengantarkan sebuah koper yang berisi pakaian selama 2 minggu beserta sprei, selimut, dan sarung bantal yang baru.Sofia tercengang melihat tindakan Liam. Di sisi lain, sebenarnya Sofia dapat memahami ketakutan Liam. Bagaimanapun, kebersihan Hotel Royal cabang Kota Yalan sedang disorot, sedangkan Liam sangat cerewet soal menjaga kebersihan.Untungnya pernikahan ini hanyalah sandiwara. Jika tidak, Sofia tak dapat membayangkan betapa repotny
Read more

Bab 269

"Aku tidak sama seperti Sonia, aku bukan orang baik. Kalau aku menemukan ada yang tidak mematuhi aturan, silakan pilih sendiri, mau mengundurkan diri atau dipecat." Sofia sengaja membuat dirinya terlihat seperti orang jahat agar para karyawan tidak sembarangan melanggar aturan.Sofia tidak berharap disuka ataupun dihormati, dia hanya berharap para karyawan dapat melaksakan pekerjaannya dengan baik.Setelah selesai bicara, Sofia membalikkan badan dan hendak pergi. Namun saat membalikkan badan, dia melihat seorang pemuda yang mengenakan piyama sedang bersandar di depan pintu kamar.Pria itu menatap Sofia sambil tersenyum tipis.Pria ini sangat tampan, perawakannya agak mirip dengan Liam. Hanya saja, auranya tidak sedingin Liam.Sofia mengira kalau ucapannya tadi terlalu keras hingga mengganggu ketenangan tamu yang menginap. "Pak, maaf, apakah aku membangunkan Anda?"Pria tersebut menggelengkan kepala. "Tidak.""Kamu adalah manajer housekeeping yang baru?" tanya pria tersebut, tampaknya d
Read more

Bab 270

Sesuai janji Liam, semua karyawan baru tiba keesokan hari.Selain para karyawan baru, semua orang juga telah mendengar berita kedatangan manajer umum yang baru. Selang beberapa detik setelah duduk, Sofia menerima email yang meminta seluruh jajaran manajer untuk berkumpul di ruang rapat.Para petinggi perusahaan berkumpul untuk menyambut atasan mereka yang baru.Sofia bukanlah karyawan tetap di hotel ini, dia tidak mengenal para manajer yang lain. Sofia mengingat nasihat yang diberikan Liam, dia masuk ke ruang rapat dan memilih tempat duduk di pojokan.Sofia mendengar orang-orang yang sedang menebak jenis kelamin, umur, wajah, dan karakter manajer umum yang baru. Di saat bersamaan, mereka semua memiliki harapan yang sama. "Semoga manajer umum yang baru adalah orang yang baik."Pukul 9 tepat, seseorang membuka pintu ruangan dan masuk dengan diikuti 3 orang lainnya. Orang yang berjalan di tengah adalah pemuda yang Sofia temui di dekat gudang kemarin.Pemuda itu berjalan masuk, lalu beranj
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
65
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status