Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 241 - Bab 250

643 Bab

Bab 241

Sekarang, satu-satunya hal yang dapat dilakukan Sofia adalah menggelengkan kepalanya untuk menghindari ciuman Troy.Asisten Sofia panik, dia menggedor pintu sambil berteriak, "Pak, buka pintu! Kalau nggak, aku akan segera lapor polisi."Namun Troy tidak menghiraukan asisten tersebut. Dengan sebuah tarikan, kancing jas yang dikenakan Sofia pun lepas dan bergulir di lantai. Selanjutnya, Troy juga menggunakan cara yang sama untuk membuka kemeja Sofia.Meskipun penghangat ruangan dinyalakan, Sofia tetap merasa kedinginan, terutama pada bagian dada yang terekspos. Troy menatap tubuh Sofia dengan penuh hasrat."Pak, pemerkosaan adalah tindakan kriminal." Sofia tetap berusaha tenang, tetapi suaranya jelas terdengar gemetaran. "Kalau kamu melepaskanku, aku akan menganggap semuanya tidak pernah terjadi.""Memerkosa?" Troy membantah ucapan Sofia. "Kamu adalah calon istriku. Mana mungkin aku memerkosa calon istriku?""Aku sudah menikah!" Sofia menyesal, seharusnya dia memakai cincin yang diberika
Baca selengkapnya

Bab 242

Sofia berharap dapat mengulur waktu selama mungkin hingga asistennya datang menyelamatkannya.Tak berapa lama, terdengar suara di depan pintu. Asistennya tidak mengecewakannya."Bu Sofia, kamu masih di dalam?" tanya asistennya dengan terengah-engah."Iya, aku masih di sini," jawab Sofia.Kedatangan "tim penyelamat" sontak membuat Troy cemas. Setelah berpikir sebentar, Troy memutuskan untuk menyerang Sofia.Ketika Troy berlari ke arah Sofia untuk menangkapnya, Sofia melompat ke atas tempat tidur, lalu beranjak ke arah pintu dan bergegas membuka kuncinya.Dalam sekejap, sekelompok orang pun masuk untuk menyelamatkan Sofia. Asistennya yang menangis pun langsung memeluk Sofia dengan erat. "Bu, kamu tidak apa-apa?"Sofia menggelengkan kepala.Melihat sekelompok orang yang hendak menangkapnya, Troy berusaha melarikan diri dan mempercepat langkahnya.Seorang satpam yang tinggi dan kekar bergegas menghalangi pintu dan berkata, "Pak, silakan menunggu di dalam kamar."Tentu saja Troy menolak ker
Baca selengkapnya

Bab 243

"Maaf, Pak Axel." Sofia tidak mau mengalah. "Sepertinya kamu tidak akan sanggup memberikan yang aku minta."Jika Troy melakukan hal ini karena berada di bawah pengaruh alkohol, mungkin Sofia akan mempertimbangkan jalur damai demi menjaga hubungan baik antara hotel dan Grayo Entertain. Bagaimanapun, Grayo Entertain sudah beberapa kali bekerja sama dengan Hotel Royal. Para kru, staf, dan artis-artis dari Grayo Entertain sering menginap di hotel ini.Hanya saja Sofia menyadari satu hal, ternyata Troy telah mempersiapkan beberapa kamera di atas lemari dan sudut ruangan. Bentuk kameranya agak kecil dan berbentuk seperti USB. Untungnya Sofia sudah lama berkecimpung di dunia perhotelan dan banyak menemui bentuk kamera aneh semacam ini. Orang biasa yang awam mungkin tidak akan menyadarinya.Ketika menyadari keberadaan kamera, Sofia langsung mengerti apa yang diinginkan Troy. Meskipun Sofia tidak mengetahui tujuan Troy merekam perbuatannya, yang pasti Troy akan menggunakan hal tersebut untuk me
Baca selengkapnya

Bab 244

"Ah ...," Troy berteriak sambil menahan sakitnya cubitan Axel."Minta maaf sama Sofia!" Axel memerintahkan.Setelah babak belur, Troy menangis seperti orang yang sangat menderita. Troy tidak berani membantah perintah Axel. Meskipun terpaksa, Troy tetap mematuhinya. "Bu Sofia, maaf."Sofia sama sekali tidak mendengar ketulusan di balik permohonan maafnya."Bu Sofia, kalau kamu masih marah, pukul dan hajar saja dia," kata Axel.Sofia bingung, dia terkejut melihat Axel yang membela dirinya. Setelah pertemuan terakhir, Sofia merasa kalau Axel adalah orang yang arogan, dia tidak mungkin mengakui kesalahannya."Tidak perlu." Sofia menolak.Memukul dan memaki tidak akan cukup untuk menghukum tindakan Troy.Ketika melihat Sofia beranjak kembali ke kamar, Axel bertanya dengan kebingungan, "Bu Sofia, apa yang kamu inginkan?"Sofia tidak menjawab dan langsung memerintahkan satpam, "Jaga mereka, jangan biarkan mereka masuk."Kemudian Sofia menutup pintu dan mengumpulkan semua kamera yang telah dip
Baca selengkapnya

Bab 245

Seingat Sofia, baterai ponselnya masih tersisa setengah. Pantas saja ponselnya mati, ternyata kehabisan baterai karena Liam menelepon hingga belasan kali.Selama ini Liam jarang menelepon Sofia, biasanya hanya mengirimkan sebuah pesan kepadanya, tetapi hari ini ....Jangan-jangan ada sesuatu yang mendesak? Kalau tidak, kenapa Liam menelepon hingga sebanyak ini?Karena khawatir, Sofia bergegas menelepon kembali. Hanya dalam hitungan detik, Liam langsung menjawab panggilan tersebut."Kamu di mana?" tanya Liam dengan dingin. Sofia bahkan tak diberikan kesempatan untuk menyapanya."Aku di rumah," jawab Sofia."Oh." Nada bicara Liam mulai melembut. "Aku masih ada urusan. Nanti Evano akan pergi menemuimu. Kamu di rumah di saja, jangan ke mana-mana."Sofia mengerutkan alis, kenapa Liam memperlakukannya seperti seorang anak kecil? Seketika, wajah Sofia pun memerah dan jantungnya berdebar kencang.Tanpa disadari, Sofia tersenyum tipis. Sofia tahu apa yang membuat hatinya terasa berbunga-bunga,
Baca selengkapnya

Bab 246

Tatapan Liam tertuju kepada pergelangan tangan Sofia.Sofia baru menyadari memar merah di pergelangan tangannya. Kulit Sofia yang cerah menyebabkan memar tersebut tampak mencolok.Sofia ketakutan melihat tatapan Liam yang masam dan mengerikan.Liam berjalan mendekati Sofia, lalu menggenggam tangannya dan bertanya, "Troy yang melakukannya?"Sofia mengangguk. "Em.""Sakit?" tanya Liam.Otak Sofia terasa kosong, dia sontak menjawab dengan jujur, "Sakit."Suara Sofia terdengar lemas, sedih, dan terenyuh. Sesaat menyadari jawabannya, Sofia tersadar dari lamunan dan menundukkan kepala.'Apa yang aku lakukan?' pikir Sofia.Liam mengernyit, tatapannya terlihat maki mengerikan. Dia membawa Sofia ke sofa, lalu mengoleskan salep ke pergelangan tangannya."Colin mengaku, tapi bukan Axel dalangnya." Liam baru mulai menghiraukan pertanyaan Evano."Kamu yakin?" Evano agak ragu."Sebentar ...." Sofia merasa ada yang salah. "Kok Colin? Pelakunya adalah Troy."Colin dan Troy berbeda jauh, Sofia tidak mu
Baca selengkapnya

Bab 247

Vision TV ....Setidaknya mereka mendapatkan petunjuk yang jelas. Mungkin Selena menggunakan laptop lain karena takut tertangkap basah.Di Vision TV, satu-satunya orang yang mengenal Colin hanyalah Selena. Sebenarnya cara yang digunakan Selena tidaklah berguna. Selain dia, siapa lagi yang mengenal Colin?"Apakah polisi sudah memeriksa Selena?""Sudah, tapi dia membantah. Katanya Colin yang memfitnahnya. Sekarang tidak ada bukti kuat untuk menangkap Selena, polisi pun tidak berdaya."Semua orang tahu siapa pelakunya, tetapi hukum harus dilaksanakan dengan berdasarkan bukti.Selena merencanakan semua ini dengan matang. Saat Colin ingin menunjukkan bukti percakapan mereka, Colin baru menyadari bahwa ponselnya hilang. Polisi telah mencari ke seluruh penjuru kamar, tetapi ponsel Colin sama sekali tidak ditemukan.Seingat Colin, setelah menerima kamera yang dikirimkan Selena, dia tidak memegang maupun melihat ponselnya lagi.Polisi langsung meminta bukti rekaman CCTV kepada pihak hotel. Oran
Baca selengkapnya

Bab 248

Namun justru hal ini yang membuat para wanita tergila-gila dengan Liam.Evano sadar bahwa dia tidak bisa mengubah pendirian Liam. Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang dapat membujuk Liam. Yang penting Evano sudah mengingatkannya, semua keputusan kembali ke tangan Liam.Namun satu hal yang aneh ...."Kenapa harus aku yang menghubungi Kaila? Kamu nggak bisa menghubunginya sendiri?" tanya Evano.Liam menjawab dengan santai, "Karena dia adalah calon istrimu, bukan aku. Kalau kamu tidak mau menghubunginya, aku tidak akan memaksa. Lagi pula, aku sudah berbaik hati untuk mengulur waktumu sampai setengah bulan."Tanpa menunggu jawaban Evano, Liam langsung menutup panggilannya.Evano menggertakkan giginya dengan kesal, dia bahkan memaki Liam dengan emosi.Setelah puas melampiaskan emosi, Evano menenangkan diri dan menghubungi Kaila.....Keesokan hari, Pak Reno memanggil Sofia ke ruangannya.Pak Reno menunggu Sofia dengan tegang, senyuman di wajahnya terlihat agak aneh.Sofia merasa ada yan
Baca selengkapnya

Bab 249

Sofia menghadapi Axel tanpa ketakutan. Harga dirinya jauh lebih penting daripada pekerjaan.Kalaupun Axel membuat Sofia kehilangan pekerjaan, Sofia akan mempermalukan Axel dan menyebarkan semua aibnya.Berdasarkan kemampuan Sofia, dia yakin dapat menemukan pekerjaan yang baik.Selama seharian, Pak Reno tidak memanggil Sofia. Sofia tidak tahu apakan Axel mengadukan semuanya kepada Reno. Mungkin Axel mengadukannya, tetapi Reno berhasil menanganinya?Hal ini sama sekali tidak memengaruhi suasana hati Sofia, dia tetap bekerja seperti biasa.....Pada malam hari, Savon menelepon Sofia untuk mengajaknya keluar."Kak, apakah malam ini kamu ada waktu? Mau makan bersama?" tanya Savon.Sofia tidak enak menolak ajakan Savon. "Boleh, di mana? Kirimkan alamatnya."Savon mengajak Sofia makan di sebuah restoran hotpot. Semua kuah yang dipesannya adalah kuah bening yang tidak menggugah selera."Akhir-akhir ini aku sering jerawatan. Jadi nggak boleh makan yang terlalu asin dan pedas," Savon menjelaskan
Baca selengkapnya

Bab 250

Vision Streaming adalah satu-satunya platform yang menyiarkan pertandingan tersebut. Jika Vision Streaming meminta pihak penyelenggara untuk membiarkan Savon yang maju, bukankah itu sama saja dengan mempermalukan diri sendiri?"Kak Gina sudah tanyain, katanya jumlah peserta dibatasi dan jadwal pertandingan sudah disusun. Kalau menambah peserta, mereka perlu merombak kembali jadwalnya, makanya mereka nggak bisa menambah jumlah peserta lagi." Savon menghela napas panjang sambil menyantap makanannya. "Kak, makanlah! Malam ini aku mau bersenang-senang, aku nggak mau memikirkan masalah ini lagi."....Sofia menemani Savon selama kurang lebih 2 jam. Saat keluar dari restoran, mereka berdua sangat kekenyangan."Eh, bukannya itu Selena?" Savon menarik lengan kemeja Sofia sambil berteriak histeris.Sofia menatap ke arah yang ditunjuk Savon, dia melihat Selena masuk ke sebuah restoran mewah bersama seorang pria.Karena langit terlalu gelap, Sofia tidak dapat melihat jelas wajah pria tersebut. Na
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
65
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status