Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 221 - Bab 230

643 Bab

Bab 221

"Hah?" Sofia terkejut. "Ngapain?""Besok kita ke kantor catatan sipil," Liam menjawab dengan datar."Untuk apa?" Sofia tidak mengerti maksud Liam."Menikah," Liam menjawab dengan singkat.Suara Liam yang dingin membuat Sofia bergidik. Tampaknya Liam terdengar agak kesal.Di saat bersamaan, Sofia menerima pesan dari bank.[ Nasabah dengan nomor xxxx4408, pada tanggal 2 Januari 2019, Anda menerima dana sejumlah 40 miliar. Sisa saldo Anda adalah xxxxxx. ]Sofia menatap jumlah angka 0 yang tertera di layar. "Empat puluh miliar?"Sofia langsung menatap Liam."Mahar," Liam menjawab tanpa menunggu Sofia bertanya.Sofia langsung panik dan ketakutan. "Aku ... aku hanya asal bicara. Kamu tahu sendiri kondisi tadi, aku hanya asal menantang Paman Axel ...."Sofia tidak bermaksud untuk meminta uang sebanyak ini kepada Liam. Lebih tepatnya, dia tidak pernah berharap untuk dinikahi Liam."Tapi kamu sudah janji, kita akan menikah setelah kamu menerima maharnya." Liam tidak menganggap janji Sofia sebag
Baca selengkapnya

Bab 222

Liam terus berusaha meyakinkan Sofia. "Selain kedua keluarga, tidak akan ada orang lain yang mengetahui pernikahan kita. Kalau suatu saat keluargaku membuatmu marah, kamu boleh memutuskan kerja sama kita.""Baiklah!" Sofia menjawab dengan yakin. AKhirnya Liam berhasil meyakinkan Sofia.....Tahun baru merupakan salah satu hari libur nasional sehingga kantor catatan sipil tidak beroperasi.Namun entah cara apa yang Liam gunakan, salah satu petugas kantor catatan sipil bersedia mengurus pernikahan Liam dan Sofia di hari liburnya.Menikah bukanlah hal yang baru bagi Sofia, dia sudah pernah mengurus proses pernikahan. Berbeda dengan Liam, dia terlihat gugup dan canggung. Ketika mengambil foto, ekspresi Liam sangat kaku. Akhirnya fotografer memilih satu foto terbaik di antara puluhan foto yang diambil.Setelah mendapatkan buku nikah, Sofia hanya melihat sekilas dan memasukkannya ke dalam tas. Namun Liam belum puas menatap kedua foto yang tertera di buku nikah, dia mengusap buku nikahnya sam
Baca selengkapnya

Bab 223

Sofia menuruti kemauan Liam.Untungnya barang-barang Sofia tidak banyak sehingga semuanya bisa dipindahkan dalam sekali jalan.Liam tidak berani bertindak lebih jauh, dia takut kalau Sofia berubah pikiran. Untuk sementara ini, Liam terpaksa membiarkan Sofia menempati kamar tamu.Setelah semua beres, Sofia mengeluarkan buku nikah, lalu membuka halaman terakhir dan memotretnya. Kemudian Sofia berlari ke ruang kerja untuk meminta tolong kepada Liam."Apakah aku boleh minta foto bersama?" Sofia bertanya kepada Liam.Liam sedang sibuk, selama dua hari banyak pekerjaan yang telah tertunda. Namun begitu mendengar permintaan Sofia, Liam langsung meletakkan semua pekerjaannya dan bertanya, "Kamu mengajakku foto?""Em." Sofia mengangguk sambil tersipu malu. "Foto yang agak ... mesra.""Oke." Liam akan melakukannya dengan senang hati. Dia bangkit dari kursi dan berjalan mendekati Sofia. "Mau seberapa mesra?"Liam tetap menjaga jarak dengan Sofia, dia juga bertanya dengan ekspresi datar untuk menu
Baca selengkapnya

Bab 224

Entah kenapa tiba-tiba jantung Sofia berdetak cepat."Bagaimana? Bagus, 'kan?" tanya Liam sambil mendekatkan wajahnya ke pipi Sofia.Hati Sofia terasa geli saat merasakan embusan napas Liam. Setelah Liam menjauh, perlahan-lahan detak jantung Sofia baru kembali normal."Bagus," jawab Sofia sambil tersenyum, tapi dia tidak berani menatap mata Liam.Liam tersenyum melihat reaksi Sofia. "Oke."Sofia menundukkan kepala dan fokus memainkan ponselnya, dia tidak berani menatap Liam.Sofia sengaja mengunggah fotonya ke sosial media dan menulis sebuah keterangan yang sederhana, tapi mesra.[ Akhirnya, menikah! ]Namun Sofia sengaja mengatur unggahannya sehingga hanya Selena yang bisa melihat foto ini.Liam melihat saat Sofia mengunggah foto tersebut ke sosial media, tapi anehnya foto tersebut tidak muncul di akun Liam. Liam memperbaharuinya halamannya berkali-kali, tetapi foto itu tak kunjung muncul.Sebuah pikiran pun terbesit di otak Liam. "Kamu membisukan akun sosial mediaku?"Sofia terkejut
Baca selengkapnya

Bab 225

Di dekat Apartemen Pasadena ada banyak restoran yang enak. Sofia mengira kalau mereka hanya makan di sekitar sini.Alhasil, mobil Liam malah berhenti di depan gedung Charula Center.Sofia bertanya dengan kebingungan, "Kamu ... mau kerja?"Liam membuka pintu mobil tanpa menjawab pertanyaan Sofia. Kemudian Liam beranjak ke sisi pintu penumpang, lalu mengulurkan tangannya kepada Sofia.Sofia yang keheranan pun menggenggam tangan Liam dengan hati-hati.Liam menggenggam tangan Sofia sambil tersenyum lebar. "Ikut aku."Meskipun libur tahun baru belum berakhir dan sudah malam, lampu-lampu di gedung Charula Center masih menyala. Begitu melihat Liam dan Sofia, satpam yang berjaga langsung bangkit berdiri dan buru-buru membuka pintu.Liam mengajak Sofia ke lift khusus yang hanya bisa dinaiki dengan menggunakan sidik jari Liam."Lantai 70?" tanya Sofia saat melihat Liam menekan tombol lift. Bukannya ruangan Liam ada di lantai 69?Lantai 70 adalah puncak bangunan ini ...."Em." Liam mengangguk.So
Baca selengkapnya

Bab 226

Begitu Liam mengangkat tangan, seorang pelayan datang untuk menyajikan hidangan yang telah disiapkan.Pelayan menyajikan steak, lalu menuangkan anggur merah ke dalam gelas Sofia dan Liam.Liam mengangkat gelasnya sambil menatap Sofia dengan tatapan berbinar-binar. "Selamat menempuh hidup baru.""Selamat menempuh hidup baru." Sofia dan Liam bersulang.Mereka berdua meneguk anggurnya sambil tersenyum dan bertatapan. Lampu yang berkelap-kelip tampak memenuhi kota.Sofia memotong steaknya sambil melihat ke arah kota. "Wah, cantik banget.""Kalau suka, kamu boleh datang kapan saja." Liam menatap Sofia dengan lembut.Ketika menoleh, tiba-tiba jantung Sofia berdetak kencang saat bertatapan dengan Liam. Seketika, sekujur tubuh Sofia langsung terasa panas."Terima kasih." Sofia langsung menundukkan kepala dan salang tingkah.Tak berapa lama, semua lampu di lantai 70 padam."Hem?" Sofia melihat ke sekeliling. "Mati lampu?""Lihat ke atas," kata Liam.Sesaat mengangkat kepalanya, Sofia melihat se
Baca selengkapnya

Bab 227

"Makan malam romantis" yang disiapkan Liam malah berakhir canggung.Ketika pelayan mengemas piring kotor, Liam bertanya kepada Sofia, "Masih mau melihat-lihat pemandangan di sini?""Tidak." Sofia tersenyum kaku. "Aku ngantuk, mau pulang."Agar terlihat meyakinkan, Sofia menguap sambil menutup mulutnya. Di saat bersamaan, ponsel Liam bergetar, asisten yang telah menunggu sejak satu jam lalu pun mengirimkan pesan.[ Pak, kapan kembang apinya mau dinyalakan? ]Sembari melirik Sofia yang sudah bangkit berdiri, Liam membalas pesan tersebut dengan cepat.[ Tidak jadi, kamu urus saja. ]Asisten Liam membalas.[ Mau diapakan, Pak? ]Hal sesederhana ini pun harus ditanyakan? Liam mulai kehabisan kesabaran.[ Terserah. ]Kali ini Liam benar-benar kesal. Besok dia akan memecat asisten yang tidak berguna ini.Di dalam perjalan pulang, Sofia dapat merasakan kekesalan Liam. Hanya saja Sofia tidak mengetahui alasan Liam marah. Sofia merasa tidak melakukan hal-hal yang memancing emosi Liam.Sesampainy
Baca selengkapnya

Bab 228

"Hah?" Bastian langsung menginjak rem. Dia tidak dapat menjelaskan perasaannya yang berkecamuk.Bos besar memanggilnya ke kantor malam-malam dan menyuruhnya membeli bir?Rasanya Bastian mau pulang, tetapi dia tidak bisa. Bastian sangat menyukai pekerjaannya, dia juga tidak ada rencana untuk mengundurkan diri maupun pindah perusahaan.Dengan terpaksa, Bastian pergi mencari mini market 24 jam dan membeli selusin bir.Sesampainya di kantor, Bastian mengeluarkan 2 botol bir dan meletakkannya di atas meja."Kenapa? Kamu kesepian?" tanya Bastian.Liam membuka penutup botol bir dan meletakkan ke samping."Hmm?" Bastian mengerutkan alis. "Tidak jadi minum?""Nanti dulu. Ada hal penting yang harus kita bicarakan," kata Liam dengan serius.Bastian langsung menegakkan badan dan memasang telinga."Besok, hapus semua film maupun series yang diproduksi oleh Grayo Entertain. Mulai sekarang Goodflix tidak akan menayangkan film yang diproduksi mereka," Liam memerintahkan.Bastian mengerutkan alisnya de
Baca selengkapnya

Bab 229

Sesampainya di kamar, Sofia melepaskan cincin berlian yang dikenakan, lalu memasukkannya ke dalam kotak dengan hati-hati.Walaupun hanya formalitas, harga cincin ini tidaklah murah. Sofia tidak berani mengenakan berlian sebesar ini di luar rumah, dia takut dirampok.Di dalam grup kantor, semua rekan-rekan kerja sedang antusias membicarakan meteor jatuh.Berdasarkan berita prakiraan cuaca, hari ini dikabarkan akan ada meteor jatuh. Banyak masyarakat yang antusias memanjat ke atas atap untuk melihat bintang jatuh.[ Sekarang aku lagi di puncak Gunung Bintar. ]Asisten Sofia mengirimkan pesan yang disertai beberapa foto langit.[ Di sini ramai banget, untung saja aku berhasil sampai di puncak. Ada banyak pengunjung yang masih terjebak di tengah bukit. Sekarang aku tidak tahu kapan baru bisa turun gunung, di sini macet banget. ][ @Sofia Bu Sofia, kemungkinan besar besok aku bakalan izin. Aku tidak yakin bisa kembali ke kota malam ini. ]Sofia membalas.[ Oke. Hati-hati, ya! ]Sofia izin s
Baca selengkapnya

Bab 230

Sofia menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh ke arah sofa. Dia melihat seorang pria yang tertidur pulas di atas sofa.Liam tidur dalam keadaan masih mengenakan kemeja. Penampilannya berantakan, beberapa kancingnya terbuka, dan dasinya menjuntai di leher.Tatapan Sofia tertuju kepada bekas bibir yang menempel di leher Liam. Sofia tahu, hubungan ini hanyalah sandiwara, dia tidak berhak cemburu.Hanya saja dada Sofia terasa sesak saat melihat bekas ciuman itu. Di saat Sofia mematung di tempat, tiba-tiba Liam membalikkan badan. Sofia terkejut, lalu buru-buru kembali ke kamar dan mengganti baju.Setelah mandi dan berdandan, Sofia keluar dari kamar dan pergi bekerja."Dang!" Terdengar suara pintu yang ditutup.Begitu mendengar suara pintu, Liam pun membuka matanya secara perlahan.....Liburan telah berakhir.Sebenarnya hari ini Sofia tidak sibuk, tetapi otaknya terus memikirkan bekas ciuman di leher Liam. Untuk mengalihkan perhatiannya, Sofia memaksakan diri untuk mengerjakan semua yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
65
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status