Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 201 - Bab 210

643 Bab

Bab 201

Tak ada pilihan lain, sementara ini Sofia hanya bisa mengikuti alur permainan mereka."Baik, aku akan menemani Ibu. Besok kita pergi ke rumah sakit untuk melakukan kemoterapi," jawab Sofia.Seketika, Kumala pun panik sesaat mendengar jawaban Sofia. "Kemoterapi harus buat janji dulu."Suara Kumala terdengar bergetar, senyuman di wajahnya juga terlihat canggung. "Lagi pula masih tahun baru, dokter tidak praktek. Harus menunggu sampai liburan tahun baru selesai."Sofia menyeringai dingin, mana mungkin dia memercayai omong kosong Kumala?"Baiklah, kalau begitu aku akan menemanimu berobat setelah liburan tahun baru selesai," jawab Sofia."Baik." Kumala mengangguk sambil tersenyum.Sofia memiliki firasat, sepertinya masalah lain akan muncul setelah liburan tahun baru berakhir.....Hari sudah malam, Sofia ingin kembali ke kamar dan tidur. Namun Selena terus membuntuti Sofia dan mengajaknya berbicara."Setiap hari Ibu menyuruh pelayan untuk membersihkan kamarmu. Rapi, 'kan?" tanya Selena deng
Baca selengkapnya

Bab 202

Sekitar pukul 9, pelayan datang mengetuk pintu kamar Sofia dan memanggilnya dengan sopan, "Non, sudah bangun?"Sofia menjawab sambil berbaring, "Belum.""Apakah sarapannya mau diantar?" tanya pelayan.Sofia tidak terbiasa diperlakukan seperti ini. Semakin Keluarga Nudara bersikap baik, Sofia malah semakin takut. Kali ini Keluarga Nudara bersusah-payah membujuk Sofia pulang, Sofia benar-benar harus waspada, jangan sampai jatuh terlalu dalam."Aku makan di kamar," jawab Sofia.Sofia tercengang melihat hidangan yang dibawakan pelayan, ada pangsit dan beberapa sayuran kesukaan Sofia. Hati Sofia terasa makin gelisah, pasti ada yang tidak beres!Setelah menghabiskan makanannya, dia kembali berbaring sambil berpikir. Pihak Keluarga Nudara tidak bergerak, Sofia juga tidak bertindak. Apakah Sofia harus berpura-pura tidak menyadari perubahan sikap anggota Keluarga Nudara?Tak berapa lama Selena datang memanggil Sofia, "Kak, ayo ke kamar Ibu."Sofia tidak menolak.Kumala masih mengenakan gaun yan
Baca selengkapnya

Bab 203

Selena memang pintar berbicara. Sofia hampir tertipu dan ingin memberikan tepuk tangan."Oke." Sofia mematikan televisi, lalu bangkit dari tempat tidur dan mengikuti Selena ke kamar Kumala. "Ayo, aku ikut ke sana untuk menyapa dan berterima kasih atas kedatangan Paman Exel dan keluarganya."Sofia ingin lihat bagaimana Selena dan Kumala memperkenalkan Sofia di hadapan tamunya.....Axel Baskoro adalah pemilik Grayo Entertain. Axel sudah berusia 70 tahun, tetapi dia masih terlihat sehat dan prima. Dia bahkan tidak memiliki uban, kerutan di wajahnya juga tidak banyak.Axel terlihat seperti pria paruh baya yang berusia 50 tahun. Belum lama, Axel baru saja menikahi seorang model berusia 23 tahun. Model itu dinikahi dan menjadi istri keempat Axel.Selama ini ada banyak kru film yang menginap di Hotel Royal. Sofia sering mendengar para anggota kru film yang bergosip. Salah satu gosip yang pernah didengarnya adalah mengenai skandal Axel.Axel memiliki 4 istri sah, tetapi sebenarnya dia sering
Baca selengkapnya

Bab 204

Sofia tidak kaget, semua sesuai dengan tebakannya."Sofia adalah anak dari sepupuku, tapi kami membesarkannya sejak masih kecil, makanya dia memanggilku ibu," Kumala bergegas menjelaskan sambil melirik Sofia dan memberikan isyarat mata.Sofia menyeringai dingin, dia sama sekali tidak tertarik membantu Kumala untuk menjelaskan.Akhirnya Selena harus turun, dia tersenyum dan berkata, "Aku menganggap Kak Sofia seperti kakakku sendiri. Ayah dan Ibu juga menyayanginya seperti anak sendiri, kami sekeluarga sangat harmonis."Penjelasan Kumala dan Selena berhasil meyakinkan Axel. Satu-satunya orang yang merasakan kejanggalan adalah Colin. Sesaat mendengar penjelasan Keluarga Nudara, Colin melirik Sofia dan menatapnya dengan curiga."Sofia, perkenalkan ...." Axel menatap wanita yang ada di dalam pelukannya dan berkata, "Ini istriku, Anita."Sofia berpura-pura tidak mengetahui umur Anita, dia membungkukkan badan dan menyapanya, "Halo, Tante Anita. Wah, Tante muda banget, pakai produk perawatan a
Baca selengkapnya

Bab 205

Ketika tersenyum, kedua mata Troy langsung menghilang. Kedua pipinya yang tembem pun tampak bergetar.Sebenarnya Sofia bukan orang yang memilih-milih teman dari penampilan, tetapi kesan pertama yang Troy berikan terlalu jelek. Sembari menahan rasa jijiknya, Sofia terpaksa tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Halo, salam kenal."Troy langsung menarik tangan Sofia dan tidak sungkan untuk membelainya. Sofia tersentak, dia sontak merasa mual saat telapak tangannya menyentuh telapak tangan Troy yang berkeringat dan lengket. Sofia langsung merinding, tetapi tak ada seorang pun yang membantunya.Untungnya Troy masih tahu batasan, dia tidak mengganggu Sofia terlalu lama. Hanya saja, Troy menatap Sofia sambil tersenyum mesum.Setelah Troy melepaskan tangannya, Sofia mengepalkan tangan dan mundur untuk menjauhi Troy.Kamar di lantai 3 tidak ada kursi, mengobrol sambil berdiri pun rasanya kurang nyaman. Akhirnya Sofia dan Selena memapah Kumala ke ruang tamu yang berada di lantai 1.Sofia adalah
Baca selengkapnya

Bab 206

"Baik." Meskipun enggan, Sofia tetap mengikuti alur permainan Kumala. "Ayo, kita jalan-jalan di luar."Matahari sore terasa sangat hangat. Setelah berjalan-jalan sebentar, Sofia menutup mulutnya dan menguap."Ngantuk?" tanya Colin."Iya." Sofia menyeka air mata di sudut matanya, lalu merenggangkan tubuh dan menatap Colin sambil berkata, "Rumah ini terlalu besar, kamu jalan sendiri saja. Setelah kamu puas melihat-lihat, kita baru masuk."Colin berdiri di belakang Sofia untuk menghalangi sinar matahari yang menyorot langsung ke arahnya. Colin agak bingung, dia tidak mengerti kenapa Sofia bersikap berbeda saat tidak berada di dekat keluarganya?"Kamu tidak mau menemaniku?" tanya Colin."Hmm, begini, aku mau jujur kepadamu." Sofia menyeringai sinis, tatapannya terlihat agak dingin. "Pak Oscar memaksaku pulang untuk dijodohkan denganmu. Aku sudah pernah menikah dan bercerai, sekarang aku lagi mempersiapkan pernikahan kedua. Aku juga bukan anak dari kakak sepupunya Kumala, aku adalah anak ha
Baca selengkapnya

Bab 207

Oscar sedang tidak ada di rumah, dia harus menghadiri acara tahun baru yang diadakan Kaluva Entertain. Kemungkinan besok Oscar baru pulang.Karena alasan kesepian, Kumala mengajak Keluarga Baskoro untuk menginap semalam. Axel menerima tawaran Kumala dengan senang hati.Keluarga Baskoro menempati kamar tamu yang ada di lantai 3. Kumala sengaja menyuruh Colin untuk menempati kamar yang ada di seberang kamar Sofia.Sebelum Sofia tidur, pelayan mengantarkan segelas susu hangat dan buah kepada para tamu, termasuk Sofia.Sofia sudah gosok gigi, dia meletakkan makanan tersebut ke atas meja. Sofia juga mengingat semua pesan Colin, kunci pintu dan jangan menyantap makanan yang diberikan.Setelah mengunci pintu, Sofia mematikan lampu dan berbaring di atas tempat tidur. Malam ini Sofia tidak bisa tidur, dia terus teringat dengan pesan Colin.Colin tidak mungkin menasehati Sofia tanpa sebab. Colin menyuruh Sofia mengunci pintu, jangan-jangan malam ini ada orang yang ingin menyelinap ke kamar?Sofi
Baca selengkapnya

Bab 208

Sofia tak lupa kembali mengunci pintu kamar.Dari dalam kamar, Sofia menguping suara langkah kaki yang menjauh. Axel dan Troy tidak turun untuk mengambil air, melainkan langsung kembali ke kamar.Sofia mendengar jelas suara pintu yang dibuka, lalu ditutup kembali secara perlahan-lahan.Sofia terjaga semalaman, dia tidak berani tidur. Untungnya Axel dan Troy tidak kembali untuk menyelinap ke kamar Sofia.Pelayan datang mengantarkan makanan untuk Sofia. Ketika Sofia membuka pintu, kebetulan Colin juga membuka pintu kamarnya dan keluar.Begitu melihat makanan yang dibawakan pelayan, Colin melirik Sofia dan menggelengkan kepalanya secara perlahan.Sofia mengerti kode yang diberikan Colin. Setelah kejadian tadi malam, Sofia merasa Colin adalah satu-satunya orang yang bisa dipercaya.Sofia mengambil makanan yang diberikan pelayan, lalu membuangnya ke dalam tong sampah. Sofia berpikir, 'Apa lagi yang ingin dilakukan mereka?'Sekitar setengah jam kemudian, ada yang mengetuk pintu kamar Sofia.
Baca selengkapnya

Bab 209

Sejak kemunculan Sofia, suasana di ruang tamu sontak berubah menjadi menegangkan. Untungnya beberapa orang berusaha mencari topik pembicaraan untuk mencairkan suasana.Sofia menatap ke sekelilingnya. Semua orang hadir, kecuali Colin.Sofia merasa aneh, tetapi dia tidak inisiatif untuk menanyakan keberadaan Colin. Tak terasa, waktu berlalu sangat cepat. Akhirnya jam makan siang pun tiba.Kumala memerintahkan Sofia, "Sofia, Colin lagi tidak enak badan. Tolong antarkan makan siang ke kamarnya."Sofia sama sekali tidak curiga, dia berani menghadapi Colin. Setidaknya hingga saat ini, Colin adalah satu-satunya orang yang Sofia bisa percaya."Oke." Sofia mengantarkan makan siang ke kamar Colin."Tok, tok." Sofia mengetuk pintu kamar Colin yang tertutup rapat."Masuk," jawab Colin dengan suara teredam.Sofia membuka pintu kamar Colin. Suasana di dalam kamar Colin sangat gelap, dia tidak menyalakan lampu dan tirai pun tertutup rapat.Di saat Sofia sedang lengah, tiba-tiba sebuah sosok menarik S
Baca selengkapnya

Bab 210

Sekarang hanya tersisa Sofia dan Colin di dalam kamar.Ketika Sofia merapikan pakaiannya dan hendak beranjak pergi, tiba-tiba Colin kembali berkata, "Maaf .... Aku terpaksa, maaf. Aku terpaksa melakukan semua ini. Kalau tidak, posisiku di Keluarga Baskoro akan terancam."Sofia menghentikan langkah kakinya tanpa menoleh ke belakang. Dia menatap ke arah pintu sambil menyeringai sinis. "Tidak perlu minta maaf. Aku mengerti, semua orang pasti mengutamakan keselamatan diri sendiri."Sofia tidak menyalahkan Colin, dia justru menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu mudah memercayai orang lain.Sofia malah berterima kasih kepada Colin. Kejadian ini memberikan Sofia pelajaran yang sangat bermakna.....Kancing kemeja Sofia robek, dia tidak mungkin mengenakan pakaian ini lagi.Setelah kembali ke kamar untuk berganti pakaian, Sofia pergi menemui Oscar di ruang kerjanya. Selain Oscar, Kumala, Axel, dan Colin juga berada di sana.Kumala menatap Sofia dengan tatapan penuh kemarahan, sedangkan Osc
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
65
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status