Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 251 - Bab 260

643 Bab

Bab 251

"Hari ini aku ketemu Selena," jawab Sofia dengan perlahan dan ragu.Sebelum menjawab pertanyaan Liam, sebenarnya Sofia tidak yakin apakah dia harus memberi tahu hal ini kepada Liam.Jika Selena memang berencana mengundurkan diri, Sofia merasa Vision Streaming perlu mempersiapkan diri. Kalau tidak, sia-sia saja memberikan hal bertanding kepada kedua streamer yang akan meninggalkan Vision Streaming setelah pertandingan berakhir.Liam salah paham, dia mengira kalau Selena mencari masalah. "Apakah dia menyakitimu?""Nggak." Sofia melambaikan tangan. "Aku melihat dia, tapi dia nggak melihat aku."Setelah memastikan kondisi Sofia, Liam pun lega dan lanjut bertanya dengan nada yang tenang, "Lalu?"Sofia mengecap bibirnya. "Aku melihat dia makan bersama orang Switch Streaming. Dulu, orang itu pernah membujuk Savon untuk pindah ...."Liam langsung bisa menebak apa yang dipikirkan Sofia. "Kamu berpikir orang itu juga ingin membujuk Selena pindah ke Switch Streaming?"Sofia mengangguk pelan.Liam
Baca selengkapnya

Bab 252

Kedua mata Sofia membelalak, pipinya terasa panas, dan dadanya terasa sesak."Aku ... aku ...." Lidah Sofia terasa seperti dililit, dia merasa kesulitan berbicara.Sofia meringkuk dan berusaha menjaga jarak, tetapi Liam menghela napas panjang."Sofia." Liam berusaha menahan hasratnya sambil menatap Sofia dengan kedua mata memerah. "Aku adalah pria normal."Tiba-tiba, Sofia teringat akan aroma parfum dan bekas ciuman di leher Liam. "Bukannya kamu punya simpanan di luar?"Sofia bertanya dengan suara tinggi. Setelah menyadari kemarahannya yang tidak berdasar, Sofia refleks mengatupkan bibirnya dengan erat.Awalnya Liam tertegun, tetapi tak lama kemudian, dia pun tersenyum sambil bertanya, "Kamu cemburu?""Siapa yang cemburu?" jawab Sofia sambil memalingkan wajah dan meninggikan suara.Sofia berusaha menarik tangannya sambil menundukkan kepala. "Pokoknya ... kalau kamu kepingin, cari simpananmu saja. Hubungan kita hanya sebatas kerja sama."Karena takut ditahan Liam, Sofia mengempaskan tan
Baca selengkapnya

Bab 253

Ketika Liam hendak pergi, Sofia melihatnya mengemas sarapan untuk dibawa pergi."Buat Evano," Liam menjelaskan.Setelah mengantar Sofia ke hotel, Liam mengirimkan pesan kepada Evano.[ Nanti ke ruanganku. Aku bawakan sarapan. ]Evano tercengang membaca pesan yang dikirimkan Liam.[ Apa????? Hari ini matahari terbit dari sebelah barat, ya? ]Liam menyeringai dingin.[ Kalau tidak mau, aku tidak paksa. ]Liam menaruh ponselnya di kursi penumpang, lalu menyalakan mesin mobil dan beranjak ke kantor.Di sepanjang perjalanan, ponsel Liam terus bergetar. Liam melirik beberapa pesan yang dikirimkan Evano.[ Aku mau!!! ][ Aku salah!! ][ Pak Liam! ][ Aku salah .... ][ Kamu adalah orang yang paling baik di dunia ini. Kamu adalah malaikat. ][ Kamu adalah panutanku. ][ Aku sudah sampai di ruanganmu. ][ Aku siap untuk menyambutmu. ][ Pak Liam, jangan ngebut, ya! Hati-hati di jalan. ][ Muachh!! ]Membayangkan ciuman terakhir yang dikirimkan Evano, rasanya Liam ingin memuntahkan semua isi per
Baca selengkapnya

Bab 254

"Kak Sofia, kamu memang malaikat pembawa keberuntunganku!" Pagi-pagi sekali, Savon menelepon Sofia untuk memberi tahu kabar baik.Suara Savon terdengar bersemangat, berbeda dengan tadi malam."Pihak penyelenggara memberikan slot tambahan kepada kami. Aku ... aku disuruh berpartisipasi!" Savon berteriak kegirangan.Walaupun Liam sudah memberitahunya, Sofia ikut senang mendengar suara Savon yang bersemangat."Selamat!" Sofia tersenyum."Hehehe." Savon tersenyum selama beberapa saat.Karena harus menghadiri rapat, Sofia tidak bisa mengobrol terlalu lama. Sofia memberikan selamat kepada Savon, lalu menutup panggilannya dan beranjak ke ruang pertemuan.Sesaat memasuki ruang pertemuan, Sofia melihat semua manajer dari berbagai departemen datang menghadiri rapat ini.Sofia pun lega. Sebelum datang, dia mengira kalau Pak Reno akan memecatnya karena menolak untuk berdamai dengan Axel.Hanya saja, suasana di dalam ruang pertemuan terasa agak tegang. Rapat ini diadakan karena sebuah cuitan yang b
Baca selengkapnya

Bab 255

Pak Reno bahkan tidak menanyakan persetujuan Sofia.Pak Reno mengerutkan alis. "Hari ini kamu boleh pulang lebih awal dan berangkat besok."Sofia mengerutkan bibirnya dan menjawab dengan terpaksa, "Baiklah."....Selama bertahun-tahun bekerja di Hotel Royal, Sofia sudah sering melakukan perjalanan dinas. Namun dia selalu menolak untuk ditugaskan ke Kota Yalan.Jika bukan karena kantor pusat yang memberikan perintah secara langsung, Sofia pasti sudah menolak permintaan tersebut.Karena akan tinggal di Kota Yalan selama 1 minggu, Sofia mengemas 2 koper yang akan dibawa pergiSesaat Liam pulang, dia kaget melihat koper yang berada di depan pintu. Tanpa pikir panjang, Liam langsung berlari ke kamar Sofia. Liam bahkan belum sempat mengganti sepatunya.Setelah pulang kantor, Sofia langsung makan, mandi, dan beristirahat sambil mengenakan masker wajah.Kemunculan Liam yang tiba-tiba sontak membuat Sofia terkejut. Sofia bangkit dari tempat tidur dan masker yang dikenakan pun jatuh ke atas seli
Baca selengkapnya

Bab 256

Sofia tidak menyangka kalau Liam memesan penerbangan kelas ekonomi dan duduk bersamanya.Ruang gerak untuk kursi kelas ekonomi lebih kecil daripada kelas bisnis. Sofia turut berempati melihat kaki Liam yang panjang terlihat agak tertahan.Karena tidak tega melihat Liam yang duduk di tengah, Sofia mengalah dan memberikan tempat duduknya yang berada di samping lorong jalan."Kamu nggak miskin, ngapain malah memesan kelas ekonomi?" tanya Sofia. Seandainya Sofia memiliki uang sebanyak Liam, jangankan kelas bisnis, kalau bisa dia akan membeli pesawat pribadi."Buat menemani kamu," Liam menjawab dengan cepat dan yakin.Wajah Sofia langsung memerah saat mendengar jawaban Liam. Sofia pun berusaha menutupi rasa malunya dengan bercanda. "Kenapa kamu nggak membayarkan biaya upgrade tiketku saja?"Liam mengerutkan alis, "Benar, kenapa aku tidak kepikiran?"Kemudian Liam melepaskan sabuk pengaman sambil berkata, "Aku urus sekarang."Saat itu Liam agak terburu-buru, dia tidak berpikir sejauh ini."E
Baca selengkapnya

Bab 257

Sofia kesal mendengar jawaban Liam. Dia melemparkan selimut itu kepada Liam, lalu kembali memejamkan mata dan tidur.Liam tersenyum di samping telinga Sofia. Karena jarak yang dekat, Liam hampir mencium daun telinga Sofia."Cemburu?" Napas Liam yang hangat berembus menyeka kulit Sofia.Sofia panik, dia membuka mata dan memelototi Liam sambil menjawab dengan ketus, "Siapa yang cemburu? Aku nggak cemburu!""Hmm, oke." Liam tersenyum lembut, kedua matanya memancarkan kebahagiaan.Sofia mengerutkan bibirnya, lalu mengeluarkan penutup mata dan memasang earphone dengan suara paling nyaring. Sikap Sofia menunjukkan seolah dirinya tidak ingin berinteraksi dengan Liam.Liam tertawa terbahak-bahak. Pancaran kelembutan mata Liam sontak menarik perhatian beberapa penumpang.Salah seorang penumpang mengeluarkan ponsel untuk memotret wajah Liam. Namun sesaat ponselnya diangkat, Liam menyadari dan menatap penumpang itu dengan dingin.Penumpang tersebut kaget, lalu bergegas menyimpan ponselnya.....A
Baca selengkapnya

Bab 258

Liam menarik seorang pegawai hotel untuk bertanya, "Di mana kantor manajer housekeeping?"Pegawai tersebut ditundukkan oleh aura Liam yang kuat. Pegawai tersebut menunjuk ke sebuah arah sambil menjawab, "Di antara deretan ruangan di sana.""Kamu tunggu di sini." Liam berkata kepada Sofia, "Biar aku yang naik."Sofia menarik Liam. "Kamu mau ngapain? Biar aku naik sendiri."Liam melirik kedua koper yang dibawa Sofia. "Kamu yakin mau naik sambil membawa barang sebanyak itu?"Sofia mengurungkan niatnya dan kembali duduk.....Liam beranjak naik ke atas, tetapi dia tidak bisa memasuki area kantor yang memerlukan kartu akses.Liam mengeluarkan ponsel untuk menelepon seseorang. Tak lama, James selaku manajer umum hotel bergegas keluar untuk menyambut Liam."Pak Liam!" James tersenyum ramah sambil mengulurkan tangan untuk mengajak Liam berjabat tangan. Namun sesaat mengingat Liam yang tidak suka bersentuhan, James langsung menarik kembali tangannya."Pak Liam, tumben ke sini? Ada apa?" tanya J
Baca selengkapnya

Bab 259

James bergetar ketakutan saat mendengar ucapan Sonia. James menoleh secara perlahan-lahan dan melirik ekspresi wajah Liam.Liam menatap ke arah Sonia dengan tajam, kedua matanya memancarkan aura yang mematikan."So ...." Saat James hendak memanggil Sonia, Liam malah menghentikannya.Sonia mendengus dingin dan lanjut berkata, "Dipuji orang nggak jelas saja bangga? Halah, sampai dibikin seperti penghargaan atas jasa besar. Orang itu adalah orang Kota Haita. Kurasa ini permainan Hotel Royal yang ada di Kota Haita, mereka sengaja melakukan semua ini untuk menjatuhkan kita. Kalau nggak, kok bisa tiba-tiba ada orang asing muncul dan mengomentari kinerja kita?""Benar! Mereka memang nggak tahu malu!""Pak James juga, ngapain mengundang manajer Kota Haita untuk datang mentertawakan kita? Menyebalkan!"Sesaat mendengar kalimat tersebut, raut wajah James terlihat lebih muram daripada Liam.Ponsel Sonia tak berhenti bergetar. Dia melirik ponselnya, lalu lanjut memoles kuku dengan santai."Manajer
Baca selengkapnya

Bab 260

Sofia memendam banyak pertanyaan. Kenapa tiba-tiba Liam ada urusan dengan Sonia? Kenapa Liam malah menyuruh Sofia istirahat?Namun Kota Yalan adalah daerah kekuasaan Liam. Dia memiliki hak berbicara di hotel ini.Tanpa banyak bicara, Sofia menuruti perintah Liam dan beranjak ke kamar untuk beristirahat.Sesampainya di kamar, Liam meletakkan semua barang-barang Sofia sambil berkata, "Selama berada di Kota Yalan, kamu tinggal di sini.""Hah?" Sofia mengira kalau kamar ini dipesan untuk Liam sendiri. Sesaat mendengar ucapan Liam, Sofia bergegas menolak. "Pihak hotel menyediakan tempat tinggal untukku. Kamu nggak perlu memesankan kamar."Sofia tahu betapa mahalnya harga kamar ini. Biaya untuk menyewa kamar ini setara dengan gaji Sofia selama 1,5 bulan.Meskipun Liam yang membayar, Sofia tetap merasa sayang."Aku mendapatkan akses menginap gratis di hotel ini. Anggap saja ini akomodasi yang disiapkan pihak hotel." Liam menenangkan Sofia."Kapan urusanmu dan Sonia selesai?" tanya Sofia.Liam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
65
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status