Home / Romansa / Penguasa Hati sang Presdir / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 281 - Chapter 290

643 Chapters

Bab 281

"Liam!" Kenta memanggil sambil tersenyum. "Sini, duduk.""Kak," Keenan juga menyapa Liam."Liam ...." Fiane tersenyum, suaranya terdengar sangat lembut. "Akhirnya kamu pulang."Fiane terus tersenyum kepada Liam, dia tak dapat menutupi kebahagiaannya.Liam tidak duduk di samping Kenta. Sebaliknya, Liam menggandeng Sofia dan duduk di dekat Richie.Kenta melirik Sofia, lalu bertanya kepada Liam, "Ini siapa?""Istriku, Sofia." Liam memperkenalkan Sofia.Sofia tersenyum kepada Kenta, tetapi dia melirik Fiane dengan sinis.Kenta berpura-pura kaget. "Kamu kapan menikah? Kok nggak memberi tahu kami? Kamu nggak menganggap kami keluarga, ya?""Belum lama, kami belum sempat mengadakan pesta," Liam menjawab dengan datar.Richie mendengus kesal. "Aku juga baru tahu.""Pangsit kalian sudah jadi?" tanya Richie."Belum. Begitu tahu Kenta dan Keenan datang, aku langsung keluar untuk menyapa. Jangan sampai Kak Kenta mengira aku tidak sopan." Liam tersenyum."Hahaha, memangnya aku orang seperti itu?" Ken
Read more

Bab 282

Fiane menggertakkan giginya sambil mengaduk adonan dengan kesal. Dia berusaha menenangkan diri, lalu mengatur kembali ekspresi wajahnya."Sebenarnya ...." Fiane mengangguk sambil tersipu malu. "Kami nggak hanya berteman biasa. Liam pernah mendekatiku, tapi ... sayangnya kami nggak berjodoh. Takdirku bukan bersama Liam, akhirnya aku menikah dengan Kenta."Sofia menebak, Kenta pasti adalah kakak sepupu Liam yang datang bersama Keenan."Kamu nggak keberatan dengan hubungan kami, 'kan?" Fiane melirik Sofia, tatapannya tampak seolah menantang. "Semua hanya masa lalu, sekarang kami telah menikah dengan pasangan masing-masing. Liam sudah lama nggak pulang, makanya aku agak semangat saat melihat dia."Sofia berusaha menjawab secara lapang dada, "Nggak keberatan, kok."Sebenarnya .... Dada Sofia terasa sesak dan kecewa.Melihat interaksi di antara Liam dan Fiane, Sofia mengira kalau Fiane menyukai Liam secara sepihak. Tidak disangka, ternyata terbalik, Liam yang pernah mengejar Fiane.Fiane ...
Read more

Bab 283

Semua orang di vila mengenali Sofia.Saat melihat Sofia yang tampak kesepian di dapur, beberapa koki datang untuk mengecek kondisinya. "Nona Muda, Anda baik-baik saja?"Sofia menjawab sambil tersenyum, "Aku tidak apa-apa, hanya kelelahan berdiri seharian."Di dapur tidak ada kursi, sedangkan semua koki pun sedang sibuk sehingga tidak ada yang kepikiran untuk mengambil kursi.Setengah jam kemudian, salah seorang pelayan datang dan berkata, "Nona Muda, pangsitnya sudah matang."Air mendidih di dalam panci, tampak pangsit-pangsit berwarna putih yang mengambang di atasnya.Sofia meniriskan pangsit, lalu menyajikannya ke dalam beberapa piring dan mengantarnya ke vila utama. Meja makan telah disiapkan, hidangan demi hidangan pun mulai disajikan.Richie duduk di tengah, sedangkan Liam dan yang lainnya duduk di kedua sisi meja.Ketika Sofia datang, mereka sedang bersulang. Sofia melihat bekas makanan yang tertinggal di setiap piring. Mereka bahkan makan tanpa menunggu Sofia.Sofia berusaha men
Read more

Bab 284

Richie sudah tua, dia tidak bisa tidur terlalu malam. Begitu waktu menunjukkan pukul 9, Richie kembali ke kamar dan beristirahat.Liam memapah Richie kembali ke rumahnya. Sebelum pergi, Liam berpesan kepada Sofia, "Bereskan mejanya."Sofia tertegun sejenak, lalu mengangguk dan menjawab, "Oke."Kenta, Keenan, dan Fiane juga berpamitan dan pulang. Sekarang, Sofia hanya sendirian di dalam rumah sebesar ini.Hidangan malam ini sangat lezat dan mewah, tetapi mereka hanya makan sedikit dan masih tersisa banyak hidangan.Sofia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan semua makanan sisa ini, Liam hanya menyuruh untuk membereskannya.Ketika Sofia sedang kebingungan, Orlan membawa beberapa pelayan untuk membuang semua makanan yang tersisa.Saat Orlan hendak membuang pangsitnya, Sofia buru-buru mencegatnya. "Paman, aku ingin membungkus pangsitnya."Sofia bekerja keras untuk membuat pangsit ini. Walaupun orang-orang tidak begitu menyukainya, Sofia tidak tega melihat jerih payahnya dibuang begitu
Read more

Bab 285

Sofia tertegun melihat amplop yang diberikan Liam, ini adalah pertama kalinya dia mendapatkan angpau.Sejak kecil, Sofia selalu iri melihat Selena yang mendapatkan banyak angpau. Oscar dan Kumala tak tanggung-tanggung memberikan sejumlah uang untuk Selena, sedangkan Sofia ... tidak pernah mendapatkan sepeser pun.Sofia ingin mengambil amplop tersebut, tetapi akal sehat seolah mencegatnya."Aku sudah besar, masa masih diberikan angpau?" Sofia tersenyum sambil mengempaskan tangan Liam. "Kembalikan saja ke Kakek.""Kalau mau dikembalikan, kamu kembali sendiri." Liam memaksa Sofia untuk menerimanya.Setelah berbicara, Liam membalikkan badan dan kembali ke kamar.Sofia meraba amplop tebal yang diberikan Richie, diperkirakan jumlah berkisar belasan hingga puluhan juta. Namun Sofia tidak membuka amplop tersebut, dia meletakkannya ke atas meja.Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 12. Beberapa pembawa acara berteriak dengan semangat, "Lima, empat, tiga, dua, satu ....""Duar!" Tampak kemb
Read more

Bab 286

Sofia berusaha membuka matanya. Sesaat melihat Liam yang berdiri di hadapannya, Sofia membuka mulut dan hendak berbicara. Namun karena muntah-muntah semalaman, tenggorokan Sofia terasa perih hingga sulit mengeluarkan suara."Sakit ...." Suara Sofia terdengar tidak jelas.Liam menyalakan lampu kamar, lalu menghampiri Sofia untuk memeriksa keadaannya.Liam terkejut melihat wajah Sofia yang pucat dan suhu badannya terasa panas. Liam bergegas membuka selimut Sofia, memakaikan jaket dan menggendongnya ke parkiran basemen.Hari ini adalah hari pertama Festival Musim Semi, kendaraan di jalan berkurang 50% daripada biasanya. Begitu mengetahui Sofia mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dan meneguk sebotol anggur serta duduk di balkon hingga masuk angin, dokter langsung memahami kondisinya. Asam lambung Sofia naik dan demam.Ini bukanlah penyakit yang serius, hanya perlu diinfus sebentar.Meskipun sakit, Sofia mengingat jelas saat Liam datang untuk membangunkannya. Hari ini Liam ingin membawa
Read more

Bab 287

"Oh ...." Perawat tersebut memberikan secarik kertas dan uang sebesar 200 ribu. "Suamimu ada urusan mendadak. Sebelum pergi, Beliau menitipkan ini. Katanya, kamu diminta pergi ke alamat yang tertulis di kertas."Sofia mengambil uang yang diberikan, lalu melirik alamat yang tertulis di kertas dan membuangnya ke tong sampah.Liam menuliskan alamat orang tuanya. Sofia sedang berpikir, jika dia mengatakan tidak sengaja membuang alamat yang tertulis di kertas, apakah Liam akan memercayainya?....Demam Sofia tidak terlalu parah. Setelah diinfus, panasnya telah mereda.Perawat mengecek dan memastikan keadaan Sofia, lalu mengizinkannya pulang. Sesampainya di hotel, Sofia langsung kembali ke kamar.Petugas kebersihan telah membersihkan semua pecahan beling dan semua kekacauan yang terjadi semalam. Setelah makan, Sofia meminum obat sesuai anjuran yang diberikan dokter.Efek samping obat demam bereaksi dengan cepat. Tak lama setelah mengonsumsinya, Sofia pun mengantuk dan tidur.Sofia terlelap h
Read more

Bab 288

Sebenarnya tidak bertemu dengan kedua orang tua Liam bukanlah masalah yang penting bagi Sofia. Bagaimanapun, pernikahan ini hanyalah sebuah sandiwara.Suatu saat nanti, Liam dan Sofia tetap akan bercerai. Hanya saja, entah kenapa Sofia ketakutan mendengar ancaman Liam.Sofia memejamkan mata dan memutuskan untuk menyusul Liam. "Iya, aku ke sana."....Liam mengirimkan alamat rumahnya kepada Sofia.Saat Sofia menyebutkan alamatnya, sopir taksi memperhatikan Sofia dengan tatapan aneh.Kedua orang tua Liam tinggal di perumahan mewah yang terletak di pusat kota.Sesampainya di depan komplek, taksi dilarang masuk sehingga Sofia harus berjalan kaki. Sofia mencari satu per satu nomor rumah tertera, untungnya rumah Keluarga Hutomo tidak terlalu jauh dari gerbang komplek.Sofia berdiri di depan pintu dan memencet bel yang menempel di samping apgar. Tak berapa lama, seseorang bertanya dari saluran bel, "Siapa?"Suara tersebut terdengar asing. Sofia menyebutkan namanya, "Halo, aku Sofia.""Oh, oh.
Read more

Bab 289

"Bu ...." Sofia tersenyum sambil menyapa ibu Liam, Lorin Sinaf."Hmm ...." Lorin membalas senyuman Sofia.Saat Sofia beranjak ke sampingnya, Lorin memperhatikan Sofia dan bertanya dengan perhatian, "Kata Liam kamu sakit? Sudah baikan?"Sofia mengangguk. "Sudah baikan, terima kasih."Lorin memelototi Sofia dan menasihatinya. "Ngapain berterima kasih? Kita adalah satu keluarga, sudah semestinya saling memperhatikan."Sofia tersentak, dia tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan Kumala, ibu kandung Sofia sendiri tidak pernah melakukan hal yang "semestinya" dilakukan.Di sofa yang berada di samping, tampak seorang wanita angkuh yang berkata, "Kak Lorin, akhirnya keinginanmu terwujud. Akhirnya Liam memberikanmu menantu yang kamu harapkan."Wanita itu adalah Evira, ibu Kenta dan Keenan."Iya." Lorin tertawa kecil sembari memperhatikan wajah Sofia. "Sofia, kamu lapar? Ayo, kita makan."Sofia terharu melihat kehangatan yang diberikan Lorin. Namun melihat para anggota keluarga lain, Sofia langsung
Read more

Bab 290

Hampir semua orang pernah mendengar nama Kumala.Seluruh anggota Keluarga Hutomo tidak terkejut mendengar jawaban Sofia. Sebaliknya, ekspresi kedua orang tua Liam sontak berubah. Kedua saudara Eliot pun memalingkan wajah sambil berusaha menahan tawa, sedangkan istri mereka malah menundukkan kepala dan cekikikan.Sofia bingung melihat reaksi mereka, apa dia salah bicara?"Wah, kebetulan." Suara Kenta memecah keheningan. Dia tersenyum misterius dan melirik ke arah Liam. "Dulu Liam ...."Eliot memotong ucapan Kenta. "Kenta!"Sesaat mendengar suara Eliot yang mengerikan, Kenta langsung menutup mulutnya."Sofia, kamu kurus banget, makanlah yang banyak." Lorin mengubah topik pembicaraan.Lorin menaruh banyak makanan ke piring Sofia. Sofia curiga, jangan-jangan Lorin sengaja menyuruh Sofia makan agar tidak banyak berbicara.Insiden ini menyebabkan suasana makan terasa canggung, tidak ada seorang pun yang berani bersuara.Setelah makan, sekelompok orang kembali ke ruang tamu. Sofia duduk ke te
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
65
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status