Home / Romansa / Penguasa Hati sang Presdir / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 271 - Chapter 280

643 Chapters

Bab 271

Tak terasa, sudah jam istirahat makan siang.Ketika karyawan yang lain sedang makan di kantin, Sofia masih sibuk membereskan beberapa dokumen yang ditinggalkan Sonia."Tok, tok." Seseorang mengetuk pintu ruangan Sofia.Sesaat mengangkat kepala, Sofia melihat Keenan yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum."Sibuk?" tanya Keenan.Sofia langsung bangkit berdiri dan menyapa, "Pak Keenan.""Tidak perlu sungkan." Keenan tersenyum ramah. "Usia kita tidak berbeda jauh, panggil nama saja."Sofia merasa canggung menghadapi Keenan yang seolah sedang berusaha mengakrabkan diri. Seketika, Sofia langsung teringat pada ucapan Liam ...."Anda adalah atasan. Tidak sopan memanggil Anda dengan sebutan nama," jawab Sofia. Dia harus menjaga jarak dengan pria ini.Keenan tidak memaksa. "Terserah kamu."Nada bicara Keenan terdengar lembut dan penuh kasih sayang, membuat Sofia merasa agak canggung."Pak Keenan, ada apa mencariku?" Sofia bertanya dengan tegas, tapi tetap sopan."Aku ingin tanya ...." Keen
Read more

Bab 272

Keenan tidak memedulikan para karyawan yang membicarakan hubungannya dengan Sofia.Hari ini, Keenan beberapa kali pergi ke ruangan Sofia untuk menemuinya. Keenan menemui Sofia karena ada urusan pekerjaan, tapi beberapa karyawan yang lewat, menatap mereka dengan tatapan aneh. Beberapa karyawan bahkan mengintip melalui kaca jendela untuk melihat apa yang Keenan dan Sofia lakukan di dalam ruangan.Karena tidak ingin digosipkan macam-macam, Sofia sengaja tidak menutup tirai jendela dan membuka pintu ruangannya.Keenan tidak memedulikan semua itu, dia mengajak Sofia mengobrol hingga sore hari.Keenan tahu bahwa Sofia menginap di hotel. Jadi, dia mengajak Sofia untuk makan malam bersama.Namun Sofia menolak ajakan tersebut. "Maaf, aku sedang diet, tidak makan malam.""Ah, sayang sekali." Keenan tidak memaksa.....Sofia kembali ke kamar dalam keadaan kelelahan. Begitu membuka pintu, Sofia melihat Liam yang sedang menonton di ruang tamu.Liam duduk sambil bersandar di sofa, kedua kakinya dian
Read more

Bab 273

Agar tidak bertemu dengan Keenan, selama beberapa hari ini Sofia berkeliaran di sekitar ruang kebersihan untuk memantau pekerjaan para petugas kebersihan.Setiap melihat ada yang sedang membersihkan ruangan, Sofia masuk untuk mengecek pekerjaan mereka.Kebiasaan memang harus dibina. Walaupun para petugas kebersihan sudah berusaha sebaik mungkin, tetap saja ada kesalahan kecil.Asalkan kesalahan tidak besar, Sofia tidak akan mempermasalahkannya. Jika kesalahannya lumayan parah, Sofia akan mencatat bahkan memotong gaji mereka. Bila menemukan karyawan bandel yang masih tidak mau mematuhi aturan, Sofia langsung memecat karyawan bersangkutan.Dalam waktu satu minggu, Sofia telah mendapatkan julukan baru. Hampir seluruh karyawan Departemen Housekeeping memanggilnya "Nenek Sihir".Sofia tidak keberatan mendapatkan julukan tersebut. Sebaliknya, Sofia justru puas, berarti para karyawan takut dan akan bekerja lebih baik.Yang membuat Sofia khawatir, pada rapat hari Senin, Keenan memuji kinerja S
Read more

Bab 274

Keenan tidak menyangka kalau Sofia akan bersikap sekeras ini.Meskipun baru berkenalan, Keenan mulai mengagumi Sofia."Takutnya pusat akan menolak. Aku baru saja mengirimkan permohonan, masa ditarik kembali?" Keenan berusaha membujuk Sofia. "Jangan begitu. Untuk sementara ini, bekerjalah di sini sampai akhir tahun. Begitu masalah kebersihan kamar rampung, aku akan mengirimmu kembali ke Kota Haita. Sejujurnya, di sini lebih membutuhkanmu. Masalah sebesar ini tidak mungkin diselesaikan dalam 1 atau 2 minggu, memerlukan waktu untuk pelatihan para karyawan. Aku sangat berharap kamu bersedia bekerja di sini."Nada bicara Keenan terdengar tulus. Jika Liam tidak memperingatkan dari awal, mungkin Sofia akan termakan rayuan Keenan."Maaf, aku tidak bersedia. Jika Anda memang tidak bisa, aku sendiri yang akan menghubungi pusat."....Karena Keenan menolak, Sofia meminta tolong kepada Pak Reno untuk bernegosiasi dengan pihak pusat. Sofia sendiri juga telah mengirimkan email kepada pusat, dia meny
Read more

Bab 275

"Bisa, nggak?" Sofia bertanya dengan hati-hati."Bisa-bisa saja, tapi ...." Liam beranjak ke sofa dan menyilangkan kedua kakinya. "Apa untungnya membantumu?"Sofia sudah menebak respons Liam. Saat Sofia meminta Liam untuk membantu Savon pun Liam melakukan hal yang sama.Liam melihat semua bantuan sebagai bentuk transaksi.Bukannya Sofia tidak tahu terima kasih, dia juga tidak suka berutang budi. Hanya saja, permintaan yang diminta Liam agak kelewatan ....Ini adalah salah satu alasan kenapa Sofia enggan meminta bantuan Liam."Kamu mau apa?" Sofia bertanya secara langsung."Em ...." Liam mengerutkan alis sambil menatap Sofia. "Kepalaku sakit, tolong pijitin."Kali ini permintaan Liam jauh lebih mudah daripada mencium, memeluk, dan sejenisnya. Permintaan ini gampang, Sofia sanggup melakukannya."Oke." Sofia beranjak ke samping Liam dan memijat kepalanya.Pijatan Sofia terasa sangat enak. Perlahan-lahan Liam mulai merasa rileks, lalu memejamkan mata dan mengantuk.Tak berapa lama, Sofia m
Read more

Bab 276

Rapat berlangsung hingga siang hari.Begitu rapat dibubarkan, asisten Liam buru-buru datang dan memberikan ponselnya. Di dalam ponsel terpampang percakapan di antara manajer pusat dan asisten Liam.Asisten Liam diperintahkan untuk mengurus perpindahan kembalinya Sofia ke Kota Haita. Sayangnya, permintaan tersebut ditolak.[ Maaf, ini adalah perintah Pak Richie langsung. Kalau Pak Liam tidak setuju, sebaiknya langsung menemui Pak Richie. Kamu juga tidak bisa berbuat apa-apa. ]Liam mengerutkan alis. Awalnya, dia mengira kalau semua ini adalah rencana Keenan, atau setidaknya seluruh anggota keluarga Keenan bekerja sama untuk mencelakai Sofia.Tidak disangka, ternyata Richie juga ikut campur. Dengan campur tangan Richie, maka masalah ini tidak sesederhana yang dipikirkan."Baik, aku mengerti."Sesampainya di ruang presdir, Liam menelepon Richie.Richie langsung menjawab panggilan tersebut dan bertanya, "Mau membicarakan masalah Sofia?"Richie sudah menduga Liam akan menghubunginya."Kenap
Read more

Bab 277

"Sementara ini ... kamu belum bisa pulang ke Kota Haita," kata Liam tanpa basa-basi."Kenapa?" Sofia terkejut, bahkan Liam pun tidak dapat membantunya?"Kakek yang memindahkanmu ke Kota Yalan." Karena tidak menemukan alasan yang lebih baik, Liam memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya. "Kamu lihat sendiri kondisi Kakek. Dia merasa umurnya tidak lama lagi, sedangkan tinggal sendirian pasti kesepian. Kakek berharap kita bisa sering mengunjunginya."Sofia sangat menyayangi Richie. Mungkin karena Sofia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, makanya Sofia menghargai setiap orang tua yang ditemuinya."Baiklah." Sofia langsung menyetujuinya.Liam terkejut, dia tidak mebayangkan Sofia menyetujuinya dengan semudah ini. "Bukannya kamu tidak suka tinggal di Kota Yalan?""Aku nggak menyukai kota ini karena keberadaan Keluarga Nudara, tapi sekarang ada Kakek yang menyayangi kita. Aku bersedia mencoba untuk menyukai kota ini," kata Sofia dengan tulus.Liam tersenyum mendengar jawaban
Read more

Bab 278

Sofia tersentak. "Mengajakku? Maksudnya?"Keenan menunduk sambil tersipu malu. Ekspresinya yang feminin justru membuat orang canggung."Mungkin kamu tidak akan percaya." Keenan menggigit bibirnya, seolah sedang membuat sebuah keputusan yang besar. Tiba-tiba, dia mengangkat kepalanya dan menatap Sofia dengan lembut. "Sejak melihatmu memarahi para petugas kebersihan, aku ... aku langsung jatuh cinta padamu. Aku memang egois memindahkanmu ke Kota Yalan tanpa meminta persetujuanmu."Sofia merasa bagaikan disambar petir, otaknya terasa kosong. Setelah beberapa saat, dia tersenyum canggung dan menjawab, "Pak Keenan, jangan bercanda."Melihat Sofia yang tidak percaya, Keenan mengubah ekspresinya dan berkata dengan serius, "Aku tidak bercanda. Aku benar-benar menyukaimu."Sofia agak panik menghadapi Keenan. Bukannya Sofia tidak pernah menghadapi situasi semacam ini, tapi dia tidak tahu bagaimana cara menolak cinta Keenan.Bagaimanapun Keenan adalah seorang atasan, Sofia harus memikirkan cara u
Read more

Bab 279

Pada pertemuan pertama, Sofia tidak sempat menyiapkan hadiah untuk Richie. Hingga saat ini, Sofia masih merasa tidak enak.Pagi-pagi sekali, Sofia membangunkan Liam dengan paksa. "Ayo, temani aku beli hadiah untuk Kakek."Liam tidak melarang Sofia, tetapi dia juga tidak terlalu menganggap penting masalah ini."Kakek pasti menyukai apa pun hadiah yang kamu berikan." Setelah mengelilingi seisi pusat perbelanjaan, Sofia masih belum menentukan hadiah yang ingin dibeli. "Kakek tidak kekurangan apa pun, yang penting ketulusanmu.""Ketulusan ...." Sofia berpikir sejenak, tiba-tiba dia menarik kemeja Liam dan menatapnya dengan mata berbinar-binar. "Sebelumnya, Kakek bilang merindukan pangsit yang dibuat Nenek."Seingat Liam, Richie sempat menceritakan kenangannya bersama Safira. Pangsit memang adalah salah satu makanan kesukaan Richie.Saat Safira masih hidup, dia selalu membuat pangsit di setiap Festival Musim Semi. Sejak kepergian Safira, Richie merasa tidak ada pangsit yang lebih enak darip
Read more

Bab 280

Dapur vila berada di tempat yang terpisah. Dari tampilan luar, dapur ini terlihat agak tua.Sofia mengira kalau dapur ini masih menggunakan kayu bakar, tetapi begitu masuk, dia terpanah melihat seluruh peralatan dapur.Dapur ini dilengkapi dengan peralatan yang canggih dan modern.Liam menawarkan bantuan, tentu saja Sofia tidak menolak. Sofia bertugas membuat adonan, sedangkan Liam mencincang isian pangsit.Belum lama sejak Sofia dan Liam masuk ke dapur, tiba-tiba kembali terdengar teriakan Orlan."Tuan Muda Keenan dan Kenta datang!" Orlan berteriak dari halaman vila."Keenan?" Sofia sensitif mendengar nama tersebut. Dia tersentak, lalu menoleh ke arah Liam dengan ketakutan.Liam masih lanjut mencincang isian daging pangsit. Dia menjawab Sofia dengan santai, "Iya.""Kok mereka datang? Bukannya Kakek hanya mengundang kita berdua?" tanya Sofia.Emosi Liam bergantung pada sikap Keenan. Jika Keenan berbuat kelewatan, Liam bisa meledak kapan saja."Kakek memang tidak mengundang mereka, tapi
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
65
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status