Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 171 - Bab 180

643 Bab

Bab 171

"Jangan ikut campur!" Baron memelototi Kak Wina. "Aku sedang memukul penipu! Kalau kamu ikut campur, aku juga akan menghajarmu!"Kak Wina membalikkan badan dan berteriak, "Sayang, ambil parang di dapur!"Kemudian Kak Wina menarik Sofia masuk ke dalam rumah, lalu mengambil parang yang diberikan suaminya."Eh? Sofia? Sayang, untuk apa minta diambilkan parang?" tanya suami Kak Wina."Jaga Sofia," Kak Wina berpesan kepada suaminya, lalu beranjak keluar untuk menghadapi Baron. "Aku mau ikut campur, kenapa? Kamu mau memukulku? Sini! Aku akan menghabisi semua keluargamu! Sini, coba saja!"Setelah puas memarahi Baron, Kak Wina langsung menutup pintunya dengan keras. "Hu ....""Astaga, bikin kaget saja." Kak Wina bersandar di pintu sambil mengusap dadanya. Setelah menenangkan diri, Kak Wina menatap Sofia dan bertanya, "Sofia, apa yang terjadi?""Ceritanya agak panjang." Sofia gemetaran, dia terlihat sangat kesakitan. "Kak, tolong lapor polisi dan panggil ambulans.""Oh, oh, baik." Kak Wina lang
Baca selengkapnya

Bab 172

Pak Liam? Sofia hanya mengenal satu orang yang bernama Liam ....Namun Sofia tidak mengerti, kenapa Liam yang mengantarnya ke rumah sakit? Sebelum pingsan, Sofia ingat bahwa dirinya berada di rumah Kak Wina."Sekarang sudah jam berapa?" tanya Sofia.Langit di luar sudah gelap, ponsel Sofia juga mati sehingga dia tidak bisa mengecek jam."Sudah mau jam 12," kata perawat sambil mengangkat jam tangannya.Sofia mengangguk. "Terima kasih."Hari sudah malam, Liam tidak mungkin kembali ke rumah sakit selarut ini. Setelah perawat keluar dan menutup pintu, Sofia mematikan lampu kamar dan hendak tidur.Sofia pingsan selama beberapa jam, sekarang dia sama sekali tidak mengantuk. Tak berapa lama, seseorang membuka pintu ruangan Sofia.Sofia terkejut, dia refleks menatap ke arah pintu. Di saat bersamaan, dia melihat sebuah sosok tinggi yang melangkah masuk ke dalam ruangannya.Keterbatasan cahaya membuat Sofia kesulitan melihat wajah pria ini. Namun Sofia mengenali postur tubuh sosok ini, dia refle
Baca selengkapnya

Bab 173

Pertama-tama, Liam menghubungi agen properti yang mengurus penyewaan rumah Sofia.Liam tahu Sofia berniat menyewakan rumahnya dan meminta agen properti untuk membantu memasarkan rumahnya. Liam juga tahu bahwa Keluarga Hutomo menyewakan rumah Sofia kepada orang lain secara diam-diam.Ketika agen properti menjawab panggilan Liam, Liam memperkenalkan dirinya sebagai pacar Sofia. Dia sangat khawatir karena pacarnya yang belum pulang selarut ini.Agen properti langsung memberikan beberapa petunjuk kepada Liam. "Coba kamu pergi ke rumah itu. Kalau tidak ada di sana, kamu mungkin bisa menemui orang yang diam-diam menyewakan rumah itu kepada orang lain."Keluarga Hutomo telah kembali ke desa. Jarak dari Kota Haita ke desa memakan waktu 3 jam, Liam tidak mungkin menghabiskan waktu selama itu untuk menemui Keluarga Hutomo.Akhirnya Liam memutuskan untuk mencari Sofia di rumah lamanya. Sesampainya di sana, Sofia melihat beberapa mobil polisi yang diparkir di halaman.Jantung Liam langsung berdeta
Baca selengkapnya

Bab 174

Evano menemani Sofia untuk menghadapi beberapa polisi yang datang untuk meminta keterangan. Setelah semua selesai, polisi memberi tahu Sofia bahwa pria yang bernama Baron telah ditangkap, dia akan menghabiskan beberapa tahun di penjara.Karena takut terseret, istrinya Baron langsung meninggal rumah Sofia. Hingga sekarang, keberadaan istri Baron masih tidak diketahui.Sofia telah mendapatkan kembali rumahnya, tetapi dia belum sepenuhnya puas. Evano telah mengecek mutasi rekening Baron, Yaga memang tidak pernah mengembalikan yang deposit kepada Baron. Untuk hal ini, Baron tidak berbohong.Sofia meminta Evano untuk melayangkan tuntutan kepada Keluarga Hutomo. Kali ini Sofia tidak menerima mediasi, dia harus memberikan pelajaran kepada Keluarga Hutomo.....Selang beberapa lama, agen properti kembali menghubungi Sofia dan memberi tahu ada yang tertarik untuk membeli rumahnya.Sofia sangat senang, tapi di sisi lain dia juga merasa ada janggal. "Kuncinya sudah diganti, bagaimana kamu membawa
Baca selengkapnya

Bab 175

Presdir Grup Charula mengatakan ongkos untuk memesan makanan di luar mahal?Sofia tidak menyangka ternyata Liam sepelit itu.....Sesampainya di bawah, Liam pergi ke mini market untuk membeli sebungkus rokok. Kemudian dia berdiri di tepi jalan, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan mengisapnya untuk meredakan kemarahan yang masih berkobar di hati.Setelah menenangkan diri, Liam baru mengeluarkan ponselnya yang bergetar sejak tadi. Dia menjawab panggilan dari seseorang, "Sudah beres?""Sudah," jawab orang yang berada di ujung telepon."Semuanya sudah beres?" tanya Liam memastikan."Sudah."Liam membuang puntung rokoknya sambil berkata, "Aku transfer uangnya."Liam membuang puntung rokok bersama bungkusan serta korek api yang baru dibelinya ke dalam tong sampah.....Sekitar 1 jam kemudian, Liam baru kembali sambil menenteng kantong makanan yang ditempel logo Hotel Royal. Liam mengeluarkan semua makanan tersebut dan menatanya di atas meja yang terpasang di tempat tidur Sofia.Sofia kembal
Baca selengkapnya

Bab 176

Di ruang rawat hanya ada 2 kursi, sedangkan jarak sofa ke tempat tidur agak jauh. Akhirnya Liam duduk di tempat tidur Sofia.Sofia tersentak saat pinggang Liam mengenai kakinya. Sofia refleks menggeser kakinya, tetapi Liam sama sekali tidak terpengaruh dengan sikap Sofia."Terima kasih atas bantuan kalian. Setelah Sofi sembuh, aku ingin mentraktir kalian sebagian rasa terima kasih," kata Liam dengan tenang. Sikap Liam terlihat seperti seorang pacar sungguhan.Panggilan "Sofi" membuat Sofia tersenyum canggung. Berdasarkan kesepakatan kontrak, sebenarnya Sofia dan Liam tidak perlu berpura-pura pacaran di situasi seperti ini. Walaupun tidak bisa menebak isi pikiran Liam, Sofia tetap mengikuti sandiwaranya."Iya, kalau tidak ada kalian, sekarang aku mungkin ada di ICU," Sofia menimpali.Kak Wina dan suaminya tersanjung melihat ketulusan Liam. "Kami hanya melakukan yang seharusnya dilakukan. Semua orang pasti akan melakukan hal yang sama.""Belum tentu, orang lain belum tentu sebaik dan ber
Baca selengkapnya

Bab 177

"Berapa harga perawatan 1 malam di kamar ini?" Sofia menatap Liam.Liam tidak suka membicarakan harga. "Tidak begitu mahal, kamu tidak perlu cemas."Kak Wina tersenyum, dia sangat kagum dan iri melihat kemesraan Liam dan Sofia. "Sofia, Liam sayang banget sama kamu."Kemudian Kak Wina melirik Darius sambil menepuk pundaknya. "Coba belajar sama Liam.""Hmm?" Darius tercengang, dia tidak merasa melakukan kesalahan apa pun.Namun Kak Wina malah mengeluh kepada suaminya. "Semua salah kamu yang nggak bisa menyanjung atasanmu. Apa gunanya bekerja keras? Coba bandingkan dirimu dengan beberapa rekan kerjamu yang lain? Ada yang naik jabatan, ada yang naik gaji, ada yang mendapatkan promosi, sedangkan kamu? Sudah bertahun-tahun bekerja masih saja menjabat jadi kepala cabang."Darius menarik lengan baju Kak Wina dan berbisik, "Sayang, jangan mempermalukanku di depan orang lain."Kak Wina mendengus dingin, akhirnya dia berhenti mengeluh di hadapan Liam dan Sofia."Maaf, kalau boleh tahu Kak Darius
Baca selengkapnya

Bab 178

Karena takut mengganggu istirahat Sofia, Darius dan Kak Wina tidak berani berlama-lama menjenguknya. Setelah mengobrol beberapa saat, Darius dan Kak Wina berpamitan. Ketika Liam kembali ke ruang setelah mengantar Kak Wina dan Darius ke lift, Sofia menatap Liam dengan sorotan mata yang penuh kecurigaan.Liam refleks mengusap wajahnya sendiri sambil bertanya, "Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?""Hah?" Sofia terbangun dari lamunan dan bergegas menarik kembali tatapannya. "Oh, tidak, tidak apa-apa."Sofia hanya terkejut. Dia tidak menyangka orang seperti Liam mau mengantar Darius dan Kak Wina ke lift. Jika orang lain yang melakukannya, Sofia akan menganggapnya sebagai bentuk keramahan. Namun jika Liam yang melakukannya, Sofia merasa Liam pasti sangat menghargai orang tersebut.Sikap Liam terhadap Darius dan Kak Wina berbeda 180 derajat daripada biasanya. Sofia curiga, jangan-jangan Liam memiliki saudara kembar? Sofia kesulitan mencerna semua tindakan Liam yang berbeda dari biasanya.
Baca selengkapnya

Bab 179

Lebih baik kesulitan daripada telanjang di hadapan Liam.Liam menyeringai kecil, dia melipat kedua tangan di dada dan menatap Sofia dengan angkuh. "Coba buka bajumu, aku mau lihat."Liam seolah yakin kalau Sofia tidak dapat melepaskan pakaiannya sendiri. Dengan wajah memerah, Sofia mengomeli Liam, "Bagaimana aku bisa membuka baju kalau kamu menatapku seperti itu?"Liam langsung membalikkan badan. "Sekarang sudah bisa, 'kan?"Setelah memastikan Liam tidak mengintip, Sofia membalikkan badan dan membuka kancing bajunya dengan menggunakan tangan kiri.Untungnya pakaian rumah sakit longgar sehingga Sofia tidak kesulitan membuka kancingnya. Begitu semua kancing terbuka, Sofia pun melepaskan gaun yang dikenakan."Sudah dilepas," kata Sofia dengan bangga.Sesaat Sofia menoleh ke belakang, dia tercengang melihat Liam yang sedang menatapnya. Sofia terkejut, sejak kapan Liam membalikkan badan?"Ah!" Sofia berteriak histeris sambil berusaha menutup tubuhnya. "Dasar mesum! Pergi! Keluar!"Kemudian
Baca selengkapnya

Bab 180

Tiga hari kemudian, Sofia memaksa untuk pulang. Dia meminta Liam untuk mengurus administrasi kepulangan.Seandainya saat itu Sofia tidak pingsan, dia mungkin tidak perlu dirawat di rumah sakit.Sofia meminta nomor rekening Liam, dia ingin membayar semua biaya pengobatan selama beberapa hari ini. Namun seperti biasa, Liam menolak "niat baik" Sofia.Awalnya Liam sudah memegang ganggang pintu dan hendak meninggalkan rumah Sofia, tetapi sesaat mendengar ucapan Sofia, Liam menoleh ke belakang sambil menatap Sofia dengan masam."Cuma uang kecil, tidak perlu." Liam menyeringai dingin, senyumannya terlihat agak mengejek. "Kamu adalah pacarku, sudah semestinya aku merawatmu. Bukankah begitu?"Setelah selesai bicara, Liam membuka pintu dan pergi meninggalkan Sofia. Sofia mematung di tempat. "Pa-pacar?"Sepertinya ada yang salah dengan ucapan Liam. Mereka memang berpacaran, tetapi hanya pacar pura-pura. Sofia memegang dadanya yang berdegup kencang, wajahnya tampak memerah.....Sofia beristirahat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
65
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status