"Jangan ikut campur!" Baron memelototi Kak Wina. "Aku sedang memukul penipu! Kalau kamu ikut campur, aku juga akan menghajarmu!"Kak Wina membalikkan badan dan berteriak, "Sayang, ambil parang di dapur!"Kemudian Kak Wina menarik Sofia masuk ke dalam rumah, lalu mengambil parang yang diberikan suaminya."Eh? Sofia? Sayang, untuk apa minta diambilkan parang?" tanya suami Kak Wina."Jaga Sofia," Kak Wina berpesan kepada suaminya, lalu beranjak keluar untuk menghadapi Baron. "Aku mau ikut campur, kenapa? Kamu mau memukulku? Sini! Aku akan menghabisi semua keluargamu! Sini, coba saja!"Setelah puas memarahi Baron, Kak Wina langsung menutup pintunya dengan keras. "Hu ....""Astaga, bikin kaget saja." Kak Wina bersandar di pintu sambil mengusap dadanya. Setelah menenangkan diri, Kak Wina menatap Sofia dan bertanya, "Sofia, apa yang terjadi?""Ceritanya agak panjang." Sofia gemetaran, dia terlihat sangat kesakitan. "Kak, tolong lapor polisi dan panggil ambulans.""Oh, oh, baik." Kak Wina lang
Baca selengkapnya