Home / Romansa / Penguasa Hati sang Presdir / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 151 - Chapter 160

643 Chapters

Bab 151

Secara samar-samar, Sofia mendengar satpam yang berusaha menghibur Sofia. "Non, jangan nangis lagi."Suara tersebut jelas bukan suara Niel."Di mana Niel? Dia tidak bersama kamu?" tanya Sofia."Jangan bahas dia lagi." Selena berlagak seolah Niel telah menyakitinya. Begitu membahas Niel, Selena langsung meninggikan suaranya."Kak, cepat jemput aku! Aku kedinginan di luar ...." Suara Selena terdengar lembut dan sesekali terisak, seolah sangat menyedihkan.Sebenarnya Sofia tidak mau menemui Selena. Setelah semua ucapan Niel, Sofia enggan menampung Selena di rumahnya lagi. Sofia tidak mau menambah masalah.Namun melihat kondisi Selena sekarang, tampaknya kurang pantas jika Sofia tidak turun untuk menemuinya. Akhirnya Sofia pun luluh.Sesampainya di gerbang, Sofia tidak melihat siapa pun di sana. Namun begitu menoleh, Sofia melihat Selena sedang duduk di dalam pos satpam.Satpam tampak memberikan beberapa lembar tisu sambil mengatakan sesuatu kepada Selena. Selena mengusap air matanya, lalu
Read more

Bab 152

Keinginan dan keberanian Selena patut dihargai. Namun Sofia tahu, keputusan Selena dibuat atas dasar emosi yang gegabah, bukan pertimbangan yang matang.Intinya selama ini Selena hidup dengan enak, dia tidak pernah mengalami kesulitan sedikit pun, makanya dia bersikap seperti ini."Tidak mudah mendapatkan pekerjaan di sini, terutama untuk orang-orang sepertimu. Kamu sudah lama lulus kuliah, tapi pengalaman kerjamu belum banyak. Pasti sudah untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar." Sofia menjelaskan pandangannya kepada Selena.Sayangnya pandangan Sofia tidak dapat mengubah keputusan Selena. "Aku bisa meminta tolong pada temanku, mereka pasti akan merekomendasikan beberapa pekerjaan yang cocok untukku. Aku ingin belajar, jadi aku tidak terlalu mengharapkan gaji yang tinggi."Sofia menghargai keputusan Selena, dia pun berhenti membujuknya. Kalau tidak sakit, tidak akan belajar. Lagi pula ini adalah kehidupan Selena, Sofia tidak berhak mengaturnya."Sudah malam, mandi dan tidurlah.
Read more

Bab 153

"Kak, kok aku nggak pernah melihat kamu berkencan dengan Pak Liam?" Selena lanjut bertanya. "Kamu nggak makan bareng Pak Liam? Apakah aku perlu bersembunyi di kamar?"....Karena Selena terlalu sering membahas Liam, Sofia jadi curiga jangan-jangan Selena menyukai Liam?Berdasarkan fakta, Sofia memang bukan pacar Liam yang sesungguhnya, tapi mereka memiliki ikatan kontrak. Ditambah, Selena juga memutuskan Niel secara sepihak, sedangkan Niel masih berusaha mendapatkan pengampunan dari Selena.Liam belum menikah dan tidak memiliki pacar, sah-sah saja kalau Selena menyukainya, tapi ....Sekarang Selena tahu bahwa Sofia dan Liam "berpacaran", kenapa Selena sama sekali tidak sungkan dan terus-menerus membahas Liam di depan Sofia?Sikap Selena sontak membuat Sofia risih. Akhirnya Sofia sengaja menjawab, "Ada, kok. Kadang-kadang kami berkencan di luar."Seketika ekspresi Selena pun berubah menjadi masam."Oh, kalian sering banget makan bersama?" tanya Selena."Iya," Sofia menjawab dengan santa
Read more

Bab 154

Wanita yang berdiri di belakang pria paruh baya langsung mengambil ponsel untuk menghubungi polisi.Kemudian pria paruh baya melempar sertifikat rumah yang diberikan, lalu menutup pintunya dengan keras. Untung saja Sofia sempat melangkah mundur, kalau tidak hidungnya terbentur pintu dan patah.Sofia tidak mengetuk pintu, dia menunggu di depan rumah hingga polisi datang. Dia tidak takut berhadapan dengan polisi.Kebetulan, Sofia juga ingin meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki siapa yang menyewakan rumah Sofia tanpa seizinnya.Sekitar 20 menit kemudian, polisi tiba di depan rumah Sofia. Polisi menatap Sofia sambil mengerutkan alis. Bukankah pemilik rumah ini melaporkan ada wanita yang datang menipu mereka? Sofia tidak tampak seperti penipu. Lagi pula, mana ada penipu yang menunggu kedatangan polisi?"Kamu?" tanya salah seorang polisi yang tinggi."Ini rumahku dan aku tidak mengenali orang yang tinggal di rumah ini." Sofia memencet bel. "Tolong selidiki bagaimana mereka menyewa ruma
Read more

Bab 155

"Kamu juga tinggal di sini?" tanya polisi kepada Wina."Iya." Wina menunjuk ke arah rumahnya. "Aku tinggal di situ.""Kalian saling kenal?" tanya polisi sambil menunjuk Sofia."Tentu saja kenal, kami bertetangga selama 1 tahun lebih. Kami berkenalan saat Sofia sibuk merenovasi rumah," Wina menjawab dengan santai."Jangan-jangan kamu juga penipu? Kalian bekerja sama?" tanya pria paruh baya.Wina langsung berjalan ke rumahnya, lalu mengeluarkan kunci dan membuka pintu. "Sayang!""Ya?" Suami Wina menjawab, "Hari ini kamu lembur lagi? Malam banget pulangnya."Kali ini pria paruh baya tak dapat berkata-kata. Polisi langsung memerintahkannya, "Panggil pemilik yang kamu sebutkan itu!"Pria paruh baya mengambil ponselnya dan menelepon sambil menyalakan pengeras suara. Begitu mendengar suara di ujung telepon, Sofia langsung mengenalinya, itu adalah suara Bu Hutomo."Halo, Baron? Ada apa?" Bu Hutomo bertanya dengan ramah.Pria tersebut menjawab sambil menatap Sofia, "Ada seorang wanita yang data
Read more

Bab 156

Begitu polisi pergi, sikap Baron langsung berubah 180 derajat.Baron meletakkan kedua tangan di pinggang dan berkata dengan ketus, "Aku tidak peduli siapa pemilik rumah ini, pokoknya aku telah menandatangani kontrak dan membayar uang sewa 3 bulan. Sebelum kontraknya habis, aku nggak akan pergi!"Setelah bicara, Baron langsung menutup pintu dan meninggalkan Sofia sendirian di luar. Dia sama sekali tidak berniat untuk membereskan masalah ini secara baik-baik.....Sofia menjelaskan situasinya kepada agen properti, lalu meminta tolong kepada Evano untuk menyiapkan surat tuntutan.Sofia mendapatkan informasi kalau Yaga berhenti sekolah dan membawa kedua orang tuanya kembali ke kampung halaman. Mereka menggunakan uang yang diberikan Kumala untuk renovasi rumah dan hidup dengan makmur.Keluarga Hutomo tidak kekurangan uang, tapi mereka masih masih mau merebut rumah Sofia."Manusia memang tamak, tidak ada uang yang cukup untuk memuaskan ego manusia!" Evano menyeringai dingin.Sofia mengerutka
Read more

Bab 157

Setelah menyapa manajer dan asisten Savon, Sofia memberikan camilan yang dibawanya sambil bertanya, "Maaf, apakah aku mengganggu kalian bekerja?""Siaran langsung jam 7. Tenang saja, sekarang bukan waktu bekerja, kamu tidak menggangguku." Savon membuka kantong camilan sambil tersenyum lebar."Aku lihat kalian sedang serius mendiskusikan sesuatu ...," jawab Sofia dengan ragu."Ohh, nggak, nggak." Gina melambaikan tangan. "Kami bukan berdiskusi, kami sedang bergosip, hehe."Gina adalah manajer Savon, sedangkan Manda adalah asistennya Savon."Iya." Manda menimpali, "Biar nggak ketahuan, kami sering berpura-pura kelihatan sedang rapat."Sofia tidak dapat berkata-kata, dia tidak memahami jalan pikiran anak muda."Kalian lagi gosipin apa?" Sofia bertanya dengan santai."Kami lagi membicarakan manajer talent yang baru, latar belakangnya nggak biasa. Dia menaungi 2 orang streamer kecil yang penggemarnya hanya puluhan ribu, tapi berhasil menandatangani kontrak dengan Bizzard. Kedua streamer itu
Read more

Bab 158

Savon meminta Sofia untuk menunggunya sampai selesai melakukan siaran langsung. Savon mau mengajak Sofia makan malam bersama.Sembari Savon melakukan siaran langsung, Sofia membuka aplikasi Vision TV untuk memberikan hadiah senilai 2 juta kepada Savon.Seketika, nama Sofia pun muncul di halaman paling atas komentar.[ Wah, ada yang memberikan Savon hadiah 2 juta! ]Gina dan Manda bertepuk tangan. "Terima kasih, kamu memang paling baik!"Sofia merasa tidak enak hato. "Kok sekarang kelihatan nama dan jumlah yang diberikan? Seingatku dulu tidak kelihatan.""Aplikasinya baru diperbaharui 1 bulan yang lalu. Sejak diperbaharui, jumlah orang yang memberikan hadiah meningkat hampir 2 kali lipat," kata Gina."Oh, baguslah." Setelah selesai bicara, Sofia melihat 2 komentar yang muncul di layar ponselnya.[ @SelenaLovers memberikan 10 juta kepada @DarkKnight! ][ @SelenaLovers memberikan 10 juta kepada @BestMan! ]"Lagi-lagi akun yang bernama SelenaLovers ini." Gina memutar bola matanya dengan si
Read more

Bab 159

Selena berdiri bersama 2 orang pria tinggi yang mengenakan pakaian bermerek dan rapi. Di dalam bayangan Sofia, biasanya streamer game tidak serapi ini.Kedua pria ini kelihatan sangat akrab dengan Selena. Sesaat melihat mereka, Gina langsung menarik Savon dan hendak pergi. "Ayo, kita naik lift berikutnya saja."Namun semuanya sudah terlambat ...."Eh, Bang Savon?" Salah satu pria yang berdiri di samping Selena memanggil Savon sambil melambaikan tangan. Ekspresi pria ini terlihat songong dan arogan, sama sekali tidak sopan. "Bang, maaf ya malam ini aku dan Darel mengalahkanmu. Kamu nggak marah, 'kan?"Gina dan Manda membelalak, Sofia bahkan mengerutkan alis. Namun Savon tetap bersikap tenang dan menjawab, "Kalian pantas mendapatkannya, itu hasil kerja keras kalian."Pria yang menyindir Savon adalah Bian, pemilik akun dengan nama @BestMan, sedangkan pria yang satu lagi adalah Darel, pemilik akun dengan nama @DarkKnight.Bian mengepalkan tangan saat mendengar jawaban Savon, Darel juga men
Read more

Bab 160

Sofia berusaha keras untuk membuat Savon percaya, tetapi saat makan, Sofia terlihat lebih sering melamun. Sofia tidak dapat menahan dirinya, dia selalu teringat dengan gosip hubungan yang terjalin di antara Selena dan Liam.Setelah selesai makan, Sofia berpisah dengan Savon dan yang lainnya, lalu pulang ke Apartemen Pasadena. Dari kejauhan, Sofia melihat dua orang yang berdiri di dekat mobil Liam.Sofia langsung mengenali kedua orang tersebut, mereka adalah orang yang membuat Sofia gelisah sepanjang malam. Benar, kedua orang tersebut adalah Liam dan Selena.Liam dan Selena berdiri agak jauh, mereka kelihatan menjaga jarak. Sofia mengerutkan alis, dia tidak dapat menebak hubungan mereka yang sesungguhnya.Karena tidak mau mengganggu mereka, Sofia berencana memarkir mobilnya di basemen saja. Jarak dari pintu basemen ke gedung apartemen agak jauh. Sofia jarang memarkir mobilnya di basemen, kecuali kalau parkiran di halaman gedung sudah penuh.Untuk beranjak ke basemen, mobil Sofia harus m
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
65
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status