Share

Bab 175

Author: Yellow
last update Last Updated: 2023-09-01 17:47:52
Presdir Grup Charula mengatakan ongkos untuk memesan makanan di luar mahal?

Sofia tidak menyangka ternyata Liam sepelit itu.

....

Sesampainya di bawah, Liam pergi ke mini market untuk membeli sebungkus rokok. Kemudian dia berdiri di tepi jalan, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan mengisapnya untuk meredakan kemarahan yang masih berkobar di hati.

Setelah menenangkan diri, Liam baru mengeluarkan ponselnya yang bergetar sejak tadi. Dia menjawab panggilan dari seseorang, "Sudah beres?"

"Sudah," jawab orang yang berada di ujung telepon.

"Semuanya sudah beres?" tanya Liam memastikan.

"Sudah."

Liam membuang puntung rokoknya sambil berkata, "Aku transfer uangnya."

Liam membuang puntung rokok bersama bungkusan serta korek api yang baru dibelinya ke dalam tong sampah.

....

Sekitar 1 jam kemudian, Liam baru kembali sambil menenteng kantong makanan yang ditempel logo Hotel Royal. Liam mengeluarkan semua makanan tersebut dan menatanya di atas meja yang terpasang di tempat tidur Sofia.

Sofia kembal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 176

    Di ruang rawat hanya ada 2 kursi, sedangkan jarak sofa ke tempat tidur agak jauh. Akhirnya Liam duduk di tempat tidur Sofia.Sofia tersentak saat pinggang Liam mengenai kakinya. Sofia refleks menggeser kakinya, tetapi Liam sama sekali tidak terpengaruh dengan sikap Sofia."Terima kasih atas bantuan kalian. Setelah Sofi sembuh, aku ingin mentraktir kalian sebagian rasa terima kasih," kata Liam dengan tenang. Sikap Liam terlihat seperti seorang pacar sungguhan.Panggilan "Sofi" membuat Sofia tersenyum canggung. Berdasarkan kesepakatan kontrak, sebenarnya Sofia dan Liam tidak perlu berpura-pura pacaran di situasi seperti ini. Walaupun tidak bisa menebak isi pikiran Liam, Sofia tetap mengikuti sandiwaranya."Iya, kalau tidak ada kalian, sekarang aku mungkin ada di ICU," Sofia menimpali.Kak Wina dan suaminya tersanjung melihat ketulusan Liam. "Kami hanya melakukan yang seharusnya dilakukan. Semua orang pasti akan melakukan hal yang sama.""Belum tentu, orang lain belum tentu sebaik dan ber

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 177

    "Berapa harga perawatan 1 malam di kamar ini?" Sofia menatap Liam.Liam tidak suka membicarakan harga. "Tidak begitu mahal, kamu tidak perlu cemas."Kak Wina tersenyum, dia sangat kagum dan iri melihat kemesraan Liam dan Sofia. "Sofia, Liam sayang banget sama kamu."Kemudian Kak Wina melirik Darius sambil menepuk pundaknya. "Coba belajar sama Liam.""Hmm?" Darius tercengang, dia tidak merasa melakukan kesalahan apa pun.Namun Kak Wina malah mengeluh kepada suaminya. "Semua salah kamu yang nggak bisa menyanjung atasanmu. Apa gunanya bekerja keras? Coba bandingkan dirimu dengan beberapa rekan kerjamu yang lain? Ada yang naik jabatan, ada yang naik gaji, ada yang mendapatkan promosi, sedangkan kamu? Sudah bertahun-tahun bekerja masih saja menjabat jadi kepala cabang."Darius menarik lengan baju Kak Wina dan berbisik, "Sayang, jangan mempermalukanku di depan orang lain."Kak Wina mendengus dingin, akhirnya dia berhenti mengeluh di hadapan Liam dan Sofia."Maaf, kalau boleh tahu Kak Darius

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 178

    Karena takut mengganggu istirahat Sofia, Darius dan Kak Wina tidak berani berlama-lama menjenguknya. Setelah mengobrol beberapa saat, Darius dan Kak Wina berpamitan. Ketika Liam kembali ke ruang setelah mengantar Kak Wina dan Darius ke lift, Sofia menatap Liam dengan sorotan mata yang penuh kecurigaan.Liam refleks mengusap wajahnya sendiri sambil bertanya, "Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?""Hah?" Sofia terbangun dari lamunan dan bergegas menarik kembali tatapannya. "Oh, tidak, tidak apa-apa."Sofia hanya terkejut. Dia tidak menyangka orang seperti Liam mau mengantar Darius dan Kak Wina ke lift. Jika orang lain yang melakukannya, Sofia akan menganggapnya sebagai bentuk keramahan. Namun jika Liam yang melakukannya, Sofia merasa Liam pasti sangat menghargai orang tersebut.Sikap Liam terhadap Darius dan Kak Wina berbeda 180 derajat daripada biasanya. Sofia curiga, jangan-jangan Liam memiliki saudara kembar? Sofia kesulitan mencerna semua tindakan Liam yang berbeda dari biasanya.

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 179

    Lebih baik kesulitan daripada telanjang di hadapan Liam.Liam menyeringai kecil, dia melipat kedua tangan di dada dan menatap Sofia dengan angkuh. "Coba buka bajumu, aku mau lihat."Liam seolah yakin kalau Sofia tidak dapat melepaskan pakaiannya sendiri. Dengan wajah memerah, Sofia mengomeli Liam, "Bagaimana aku bisa membuka baju kalau kamu menatapku seperti itu?"Liam langsung membalikkan badan. "Sekarang sudah bisa, 'kan?"Setelah memastikan Liam tidak mengintip, Sofia membalikkan badan dan membuka kancing bajunya dengan menggunakan tangan kiri.Untungnya pakaian rumah sakit longgar sehingga Sofia tidak kesulitan membuka kancingnya. Begitu semua kancing terbuka, Sofia pun melepaskan gaun yang dikenakan."Sudah dilepas," kata Sofia dengan bangga.Sesaat Sofia menoleh ke belakang, dia tercengang melihat Liam yang sedang menatapnya. Sofia terkejut, sejak kapan Liam membalikkan badan?"Ah!" Sofia berteriak histeris sambil berusaha menutup tubuhnya. "Dasar mesum! Pergi! Keluar!"Kemudian

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 180

    Tiga hari kemudian, Sofia memaksa untuk pulang. Dia meminta Liam untuk mengurus administrasi kepulangan.Seandainya saat itu Sofia tidak pingsan, dia mungkin tidak perlu dirawat di rumah sakit.Sofia meminta nomor rekening Liam, dia ingin membayar semua biaya pengobatan selama beberapa hari ini. Namun seperti biasa, Liam menolak "niat baik" Sofia.Awalnya Liam sudah memegang ganggang pintu dan hendak meninggalkan rumah Sofia, tetapi sesaat mendengar ucapan Sofia, Liam menoleh ke belakang sambil menatap Sofia dengan masam."Cuma uang kecil, tidak perlu." Liam menyeringai dingin, senyumannya terlihat agak mengejek. "Kamu adalah pacarku, sudah semestinya aku merawatmu. Bukankah begitu?"Setelah selesai bicara, Liam membuka pintu dan pergi meninggalkan Sofia. Sofia mematung di tempat. "Pa-pacar?"Sepertinya ada yang salah dengan ucapan Liam. Mereka memang berpacaran, tetapi hanya pacar pura-pura. Sofia memegang dadanya yang berdegup kencang, wajahnya tampak memerah.....Sofia beristirahat

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 181

    "Em, terima kasih," Eric menjawab dengan ramah, setiap gerakannya terlihat sangat elegan.Sofia menyadari sesuatu, Eric tidak terlihat seperti orang yang buru-buru membeli rumah. Sejak menginjakkan kaki di rumah ini, Eric sama sekali tidak memperhatikan detail rumah ini. Tatapannya justru tertuju kepada Sofia.Meskipun Sofia merasa tidak nyaman, tatapan Eric tidak membuatnya merasa terlalu terganggu. Firasat Sofia mengatakan kalau Eric bukanlah orang sembarangan.Namun ada sebuah pertanyaan yang mengganjal di pikiran Sofia, kalau Eric memang bukan orang sembarangan, untuk apa dia membeli rumah sederhana yang ini? Bukankah ada banyak rumah yang lebih bagus dan mewah?Hanya saja Sofia hanya berani bertanya di dalam hati, dia tidak mungkin menanyakannya kepada Eric secara frontal. Kapan lagi ada pembeli yang bersedia membeli rumah Sofia dengan harga setinggi ini? Sofia tidak mungkin membuang kesempatan sebagus ini.Selama Sofia menunjukkan rumahnya, Eric tidak menanyakan apa-apa dan langs

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 182

    Sofia berencana membeli rumah. Dia menggunakan waktu luangnya untuk mulai mencari-cari rumah yang cocok dan menyimpan beberapa pilihan yang disukai. Begitu ada waktu senggang, Sofia ingin pergi melihat-lihat beberapa rumah yang telah dipilih.Selena baru kembali dari Negara Kana, dia menemui Sofia untuk memberikan oleh-oleh dibawa. Begitu melihat layar laptop Sofia, Selena terkejut dan bertanya, "Kak, kamu mau membeli rumah?"Sofia merasa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. "Iya.""Kenapa?" Tiba-tiba Selena malah panik. "Kamu dan Pak Liam mau menikah?""Bukan ...." Sofia tertegun, dia tidak mungkin memberi tahu Selena bahwa dirinya mau pindah. Yang ada Selena malah akan mencurigai hubungannya dengan Liam. "Aku mau beli rumah untuk investasi.""Oh." Selena memercayai penjelasan Sofia, tetapi raut wajahnya terlihat agak kecewa. "Kak, kamu benar-benar nggak mau kembali ke Kota Yalan?""Em." Sofia malas membahasa Kota Yalan, dia beranjak ke dapur dan bertanya, "Kamu mau minum apa?""Air p

    Last Updated : 2023-09-01
  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 183

    Selena berdiri di antara Sofia dan Evano, dia mengangkat oleh-oleh yang dibawa sambil berkata, "Pak Evano, ini aku bawakan oleh-oleh."Evano terkejut melihat Selena yang begitu bersemangat. Namun sebagai bentuk kesopanan, Evano tetap tersenyum dan menjawab, "Terima kasih. Ayo, masuk, makanan sudah siap."Liam sedang menunggu di ruang makan. Selena mencuri start, dia berlari ke arah Liam dan duduk di sampingnya. Dengan tersipu malu, Selena memberikan oleh-oleh yang dibawanya. "Pak Liam, ini untukmu.""Terlalu mahal." Liam melirik hadiah yang diberikan sambil mengembalikannya. "Berikan kepada pacarmu saja.""Aku ... tidak punya pacar." Seketika, senyuman di wajah Selena pun membeku. Dia menjelaskan dengan suara yang kecil, "Aku memilih hadiah ini secara khusus untuk Pak Liam. Tidak begitu mahal, kok.""Kalau dilihat dari mereknya, hadiah yang kamu berikan berkisar puluhan miliar." Evano membongkar kedok Selena tanpa sungkan. "Aku dengar kamu bekerja sebagai talent manajer di Vision Strea

    Last Updated : 2023-09-01

Latest chapter

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 643

    Liam terkejut saat Kenta memanggil namanya. Liam mengira kalau keberadaannya ketahuan.Ketika mengintip ke ujung lorong, Liam tidak melihat siapa pun yang berjalan ke arahnya."Tunggu saja! Suatu hari nanti aku akan menghabisimu!" Ternyata Kenta sedang berbicara sendiri.Liam tertawa mendengar ucapan Kenta. Pada akhirnya, entah siapa yang akan menghabisi siapa.....Ketika Liam kembali ke aula, mempelai pria dan wanita telah berganti pakaian, mereka sedang menyapa para tamu.Orang tua kedua mempelai berdiri di samping, mereka berterima kasih kepada para undangan yang hadir.Entah karena berdandan atau sudah terlalu lama tidak bertemu, Liam tidak langsung mengenalinya saat melihat Niel.Dibandingkan beberapa tahun lalu, wajah Niel terlihat jauh lebih dewasa. Niel sudah berubah, dia tidak lagi ceria dan percaya diri seperti dulu.Beberapa tahun ini Grup Aluva hampir mengalami kebangkrutan. Kehidupan yang sulit dan penuh perjuangan telah mengubah karakter Niel.Liam sama sekali tidak bers

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 642

    Sebentar lagi pesta pernikahan akan dimulai, para tamu undangan mulai berdatangan. Evano dan Liam pun mulai sibuk.Ada begitu banyak tamu undangan yang mengenal Liam, sebagian besar tamu yang hadir adalah sosok familier. Para tamu undangan menyapa Liam secara bergantian, ada yang mengajak berjabat tangan, ada pula yang mengajaknya berfoto bersama. Bahkan beberapa orang yang akrab menawarkan untuk menjodohkannya.Demi nama baik Evano dan Kaila, awalnya Liam masih berusaha untuk meladeni orang-orang yang menyapanya. Namun kesabaran Liam ada batasnya, semua tamu yang hadir malah lebih memilih untuk mendekati Liam daripada menyapa mempelai. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk menjalin kedekatan dengan Liam.Akhirnya Liam sudah tidak tahan, dia menyerahkan semuanya kepada Evano. "Aku mau cari angin."Aula ini sangat besar, Liam bersusah-payah menemukan tempat yang sepi. Dia berdiri di depan jendela lorong. Embusan angin sejuk menyeka wajahnya.Liam mengeluarkan ponsel, sama sekali tidak

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 641

    Sesaat Evano dan Liam datang, pihak keluarga mempelai pria menghampiri mereka. "Pak Liam, Pak Evano, lama tidak berjumpa."Liam tidak bergeming, dia menatap sosok tersebut dengan dingin."Maaf, kami tidak merokok." Evano menolaknya dengan sopan, tidak seperti Liam yang menolak dengan ketus.Pihak keluarga mempelai pria mengajak Evano mengobrol sekaligus mencari muka. Evano tidak tahan, dia langsung mencari alasan untuk memisahkan diri.Begitu menoleh, amarah Evano langsung mendidik melihat Liam yang bersenang-senang di atas penderitaannya. "Semua salahmu! Masih bisa tersenyum?""Kenapa aku tidak boleh senyum?" Liam melihat kedua tangannya di dada."Dia datang buat menyapamu." Evano memelotot. "Tapi ujung-ujungnya aku yang jadi tumbal."Meskipun Evano juga merupakan salah satu pemilik Grup Charula dan memiliki jabatan yang tak kalah penting, orang-orang lebih menghormati Liam yang jelas berkuasa di dalam perusahaan."Aku tidak menumbalkanmu." Liam memperbaiki ucapan Evano. "Aku hanya ma

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 640

    "Ngapain menyuruhku datang pagi-pagi?" Evano memperhatian ruang aula yang telah selesai didekorasi. Kaila tinggal menyuruh staf hotel untuk mengecek sebelum acara pesta dimulai.Evano mengerutkan alis, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang memelukan bantuannya. Evano pun kesal dan mengomeli Kaila, "Kaila, kamu nggak bisa berhenti menggunakan cara rendahan semacam ini?"Dulu Kaila tak sungkan menggunakan berbagai cara demi bisa bertemu Evano. Awalnya Kaila tersentak mendengar nada bicara Evano yang ketus, tetapi dia segera menangkan diri dan tersenyum. "Sepertinya Pak Evano salah paham, ayahmu yang menyuruhku untuk menghubungimu. Jangan lupa, di mata orang-orang, kita adalah pasangan yang harmonis dan serasi. Kamu mau rahasia ini ketahuan publik?"Keluarga Pradita dan Yeca mengetahui hubungan Evano dan Kaila yang sebenarnya. Namun selama kerja sama kedua keluarga berjalan lancar, orang tua mereka tidak memedulikan kebahagiaan pernikahan anak-anaknya.Orang tua Kaila dan Evano hanya memint

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 639

    Kaila sedang mengecek semua persiapan pesta pernikahan.Kaila mengenakan gaun ketat berwarna putih dan sepatu hak tinggi yang berkisar 10 cm. Setiap Kaila berjalan, rambutnya terkibas indah hingga memperlihatkan anting mutiara yang berkilau di telinga.Evano terpaku melihat Kaila. Liam yang duduk di samping Evano pun diam-diam mengeluarkan ponsel dan mengambil fotonya.Kaila memegang walkie-talkie dan menunjuk ke arah langit-langit sambil mengerutkan alis saat berbicara kepada salah seorang staf yang mengikutinya.Liam sengaja bertanya kepada Evanio, "Mau menyapanya?"Evano tersadar dari lamunan dan bergegas memalingkan wajah."Tidak." Sorotan mata Evano terlihat hampa. "Ayo, cari tempat duduk."Liam mengangkat alis matanya. "Katanya Kaila menelepon sampai tiga kali untuk mendesakmu? Pasti dia ada keperluan, makanya memaksamu datang lebih awal.""Aku nggak bakal bantu." Evano menggertakkan giginya dengan kesal. "Lagi pula bukan kami yang menikah, ngapain ikut repot-repot?"Liam dan Eva

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 638

    "Kamu takut sama Kaila?" Liam menatap Evano dengan ekspresi mengejek.Wajah Evano sontak memerah, dia tampak kesal dan kembali menendang Liam. "Cepat! Jangan cerewet."Hari ini suasana hati Liam sangat bagus, dia jarang-jarang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kali ini dia akan berbesar hati dan tidak membuat perhitungan dengan Evano yang menendangnya."Akui saja kamu menyukainya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya kamu menelan ludah sendiri." Liam menepuk pundak Evano. Liam tidak bercanda, dia tulus membujuk Evano. "Apalagi kalian sudah menikah, tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu."Raut wajah Evano sontak membeku. Warna merah yang merona pun pudar, ekspresi Evano tampak masam. Melihat reaksi Evano, sepertinya dia sedang berada di dalam situasi sulit."Tidak mudah menemukan pasangan yang kita cintai dan juga mencintai kita." Liam jarang menasihati orang lain. Hanya saja, dia pernah mengalami dan tahu sakitnya patah hati. Walaupun Liam tidak menyukai semua perbuatan Kaila

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 637

    Setelah selesai memeriksa dokumen yang dikirimkan, Liam mengambil telepon dan menghubungi Marco. "Cari tahu apakah ada orang bernama Yaga Hutomo yang pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan."...."Pak, orang bernama Yaga Hutomo pernah melamar di Fargo Investment." Marco bergegas memeriksa dan melaporkannya kepada Liam.Fargo Investment adalah salah satu anak perusahaan Grup Charula yang bergerak di bidang jasa keuangan.Liam mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk. "Terima lamarannya, segera urus prosedur perekrutan."Asalkan Keluarga Hutomo berhenti mengganggu Sofia, Liam bersedia memberikannya pekerjaan.....Tak terasa, hari Sabtu pun tiba.Pagi-pagi sekali, Evano datang ke rumah Liam. "Sudah siap? Ayo, berangkat!"Liam masih mengenakan piyamanya dan duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi.Liam tampak tersenyum saat memegang ponselnya. Sorotan matanya berbeda dari biasanya.Evano tidak kesulitan menebak, hanya Hesper dan Sofia yang bisa membuat Liam bersikap le

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 636

    Keluarga Hutomo adalah sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki kuasa maupun koneksi.Saat Glen masih hidup, warga desa sangat mengidolakan Keluarga Hutomo. Keluarga Hutomo dianggap berhasil mendidik kedua putranya. Glen bekerja di kota besar dan setiap bulan mengirimkan uang kepada orang tuanya, sedangkan Yaga adalah mahasiswa yang berprestasi.Ada banyak kerabat dan teman yang datang berkunjung ke rumah Keluarga Hutomo untuk menyanjungnya. Beberapa datang meminta Glen untuk merekomendasikan pekerjaan, sedangkan yang lainnya mencari alasan untuk meminjam uang.Kedua orang tua Glen paling mencintai uang, jangan harap bisa mendapatkan pinjaman uang dari mereka. Demi menjaga citra keluarga, kedua orang tua Glen memaksa Glen untuk membantu warga desa yang meminta pekerjaan. Tak hanya Glen, Sofia juga terkena imbasnya.Di dunia ini tak ada teman maupun musuh yang abadi. Sejak Yaga kembali ke kampung halaman, warga desa malah berbalik menghina Keluarga Hutomo. Terutama orang-orang yang

  • Penguasa Hati sang Presdir   Bab 635

    Liam takut.Sejak bertemu kembali dengan Sofia, Liam tidak jarang merasa ketakutan. Jantungnya berdegup kencang setiap menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Sofia.Keluarga Hutomo mengganggu kehidupan Sofia demi mendapatkan uang.Mengingat semua perbuatan Keluarga Hutomo kepada Sofia, Liam yakin Sofia sudah muak berhubungan dengan mereka.Yang Liam khawatirkan kalau Keluarga Hutomo menggunakan kematian Glen untuk meluluhkan hati Sofia. Bagaimanapun Liam pernah menikahi Sofia, sedikit banyak dia memahami karakter Sofia.Sofia selalu berkata tidak peduli, tetapi asalkan dibujuk terus, lama-lama hatinya pun luluh.Liam berharap Sofia hanya luluh kepadanya, bukan kepada orang lain.Liam mengernyit, kilatan cahaya gelap melintas di matanya. Glen sudah meninggal, segala sesuatu mengenainya harus musnah dari dunia ini agar tidak ada lagi yang mengganggu Sofia.Di dalam dokumen yang dikirimkan, tatapan Liam berlabuh pada foto Yaga Hutomo, adik kandung Glen Hutomo.Dulu Yaga adalah mahasiswa

DMCA.com Protection Status