Semua Bab Suamiku, Sayangilah Aku!: Bab 1471 - Bab 1480

1560 Bab

Bab 1471 Sangat Mirip Jacob

Timothy mencuci tangannya dengan sabun antiseptik berulang kali. Setelah memastikan tangannya sudah bersih, Timothy baru berhenti dan melihat dirinya di cermin.Ekspresi Timothy sangat dingin. Dia mendengar suara Sienna dari ruang tamu. Timothy bergegas keluar.Dokter sudah selesai menjahit luka Sienna. Lampu belum menyala, di atas meja terdapat sebuah lilin. Dokter membereskan kotak obatnya. Sebelum pergi, dia melihat Timothy sekilas.Timothy yang duduk di sofa diam-diam mengamati Sienna. Belakangan ini, Sienna mengkhawatirkan Jacob. Ditambah lagi, malam ini dia terluka. Jadi, sekarang Sienna yang duduk di sofa hampir tertidur.Ruangan sangat gelap. Namun, Timothy tahu seharusnya Sienna sedang demam. Mungkin dia mengalami syok. Terdengar suara napas Sienna.Timothy mengambil jarum suntik di samping, lalu meraih tangan Sienna dan hendak menyuntiknya. Tiba-tiba, dia mendengar suara tembakan yang keras di luar.Sienna langsung membuka mata. Jarum suntik yang dipegang Timothy jatuh ke lan
Baca selengkapnya

Bab 1472 Dia Tidak Bisa Membiarkan Sienna Mati

Sienna berdiri di tempatnya dengan diam sekitar dua puluh menit. Mobil-mobil dan bayangan-bayangan itu sudah menghilang, tetapi seluruh tubuhnya masih terasa sangat kaku. Hingga sebuah tangan menepuk bahunya dan itu adalah Timothy."Ada apa?" tanya Timothy.Sienna baru tersadar kembali. "Bukankah aku sudah menyuruhmu menungguku di dalam?""Kamu masih belum kembali, jadi aku datang untuk melihat," jawab Timothy.Sienna masuk ke dalam kamar untuk mengambil sebuah topi dan mengenakannya. "Timothy, aku ada urusan dan harus keluar sebentar. Tolong bantu aku menjaga Deshton. Dia sedang demam tinggi dan otaknya juga terganggu, jadi nggak bisa mengurus dirinya sendiri. Tolong bantu aku merawatnya untuk sementara ini.""Jadi, kapan kamu akan kembali?" tanya Timothy."Aku nggak tahu," jawab Sienna sambil mengernyitkan alis. Dia harus mencari tahu siapa orang-orang tadi dan apakah pria yang ditangkap itu benar-benar adalah Jacob. Jika memang benar, dia harus menyelamatkan Jacob. Satu-satunya cara
Baca selengkapnya

Bab 1473 Orang Bodoh Tidak Memedulikan Orang Lain

"Sampaikan pada Keluarga Wibowo. Kalau mereka ingin membunuh seorang wanita dalam beberapa hari ini, ingat untuk meminta persetujuan dariku dulu," perintah Timothy."Baik," jawab bawahan itu.Setelah menutup telepon, Timothy menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya.Terdengar suara seorang pria dari belakang. "Timothy."Mendengar suara itu, Timothy menyipitkan matanya. Sejak kapan orang bodoh ini keluar?Deshton yang berdiri di ambang pintu tidak menyadari aura membunuh yang dipancarkan dari tubuh Timothy, malahan bertanya dengan polos, "Di mana Sienna? Aku ingin bertemu dengan Sienna."Timothy melambaikan tangannya dengan kesal. "Dia keluar untuk membeli sesuatu. Dia akan segera kembali."Deshton yang masih demam tinggi merasa kepalanya tetap pusing. "Benarkah? Aku nggak percaya. Aku ingin makan yoghurt yang ada kacang-kacangnya."Setelah menatap Deshton dari atas ke bawah, Timothy langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. "Kalau ingin makan, tunggu saja. Sekarang toko su
Baca selengkapnya

Bab 1474 Sudah Dipermainkan pun Tidak Tahu

Sienna segera mendekat dan memeriksa luka di tubuh mereka berdua."Kita cari tempat untuk bersembunyi dulu. Entah kenapa, tapi malam ini situasi di pulau bagian tengah sangat kacau. Kita juga sudah diincar," kata Sienna sambil memegang senjata dan ekspresinya terlihat sangat tenang."Deshton, bantu aku papah dia," perintah Sienna pada Deshton."Sienna, aku lapar sekali," kata Deshton. Tadi dia sudah berguling-guling di lantai begitu lama, tetapi Timothy tetap tidak memberinya makan. Dia benar-benar lapar dan demamnya juga terasa makin parah sampai tubuhnya panas.Sienna segera mengeluarkan sebotol susu hangat dan beberapa potong biskuit untuk Deshton. Semuanya dilakukannya dalam waktu lima menit."Kamu memang yang terbaik," kata Deshton setelah kenyang. Setelah memiliki tenaga, dia pun memapah Timothy.Sienna yang memegang pistol memimpin jalan di depan.Timothy yang kakinya pincang menatap Sienna, lalu menatap si bodoh yang memapahnya dengan diam. Lebih tepatnya, kedua orang ini sama-
Baca selengkapnya

Bab 1475 Anak yang Tidak Memiliki Perasaan sejak Lahir

Siapa pun yang memiliki stempel ubur-ubur itu adalah pemimpin organisasi itu. K tidak bisa membuat Timothy tunduk karena K tidak memiliki stempel itu.Selain itu, Timothy selalu merasa K adalah orang yang tidak tahu membalas budi. Jika saat itu wanita suci tidak membawanya kembali, K tidak mungkin bisa mencapai posisi yang begitu tinggi seperti ini. Namun, yang dicari K selama bertahun-tahun ini hanya stempel ubur-ubur, tidak pernah berpikir untuk mencari wanita suci.Sienna membantu Timothy untuk masuk ke dalam tenda.Luas tenda itu hanya sekitar empat meter persegi, cukup untuk beberapa orang berbaring di dalamnya. Namun, karena Sienna adalah wanita bersama dua pria, dia pun meletakkan obat dan makanan untuk membuat pembatas. Setelah itu, dia memberikan obat penurun demam pada Timothy. "Aku khawatir kamu akan demam nanti, jadi minum satu dulu saja."Saat menatap ke atas tenda, Timothy berpikir tangan Sienna cukup terampil sampai bisa membuat tempat seperti ini."Sienna, kamu ingin me
Baca selengkapnya

Bab 1476 Sangat Licik

Di sisi lain, Risky sedang berjongkok di dalam sangkar besi yang kecil dan mengernyitkan alis saat melihat seorang pria yang bersembunyi di kegelapan."Apa kamu ini bisa diandalkan? Sudah ketemu dengan pasanganmu?" tanya Risky.Jacob menarik jubah hitamnya untuk menutupi matanya juga. "Sebentar lagi."Risky yang duduk di tanah merasa sangat kedinginan sampai pantatnya mati rasa. "Jacob, aku bisa sampai seperti ini demi siapa? Sekarang stempel Keluarga Wibowo ada di tanganmu, kamu sudah bisa mengerahkan sebagian orang. Kenapa kamu masih lamban begini?"Jacob yang bersandar di dinding di samping tersenyum saat memikirkan betapa menyedihkannya keadaan Risky ini sekarang. "Tidak semudah yang kamu pikirkan. Ada tokoh yang lebih kuat di balik keluarga-keluarga ini, hanya saja sekarang kita belum tahu siapa dia."Risky adalah orang yang terlihat polos, tetapi sebenarnya sangat licik dan memiliki pandangan yang tajam dalam menilai orang. Jika tidak, dia tidak akan mempertaruhkan seluruh hartan
Baca selengkapnya

Bab 1477 Aku Tentu Tidak akan Membiarkanmu Mati

Melihat Risky yang tidak bisa ditaklukkan, pria itu mulai menyerang mental Risky. "Risky, Keluarga Wibowo nggak mungkin punya penerus yang menjijikkan dan suka pada sesama jenis sepertimu. Kalau orang-orang di luar tahu, kamu rasa orang-orang yang jijik dengan orang sepertimu ini akan membunuhmu diam-diam?"Aturan di Pulau Sangkar menyatakan orang dengan orientasi seksual seperti Risky tidak bernilai bagi masyarakat, sehingga harus dihukum mati. Aturan ini dibuat oleh orang-orang di kalangan atas. Menurut mereka, dua orang seperti ini bersama tidak akan bisa memiliki anak, tidak bisa memberikan generasi baru bagi pulau ini. Oleh karena itu, orang ini seharusnya dibuang dan dihina.Risky hanya meletakkan kedua tangannya di belakang kepala, terlihat santai. "Ya ya ya, aku memang pantas mati. Tapi sayangnya, aku masih hidup sampai sekarang. Kamu bisa terus menggonggong di luar sangkar ini saja."Mendengar perkataan itu, pria itu langsung marah sampai seluruh tubuhnya bergetar dan menarik
Baca selengkapnya

Bab 1478 Kamu Menganggapku Anak Kecil

Saat Sienna menghela napas, Deshton juga ikut menghela napas. "Sienna, aku ingin pulang. Aku ingin pergi dari pulau ini dan kembali ke Royal Estate."Sienna langsung memasukkan sepotong biskuit ke dalam mulut Deshton. "Makan dulu baru bicara."Sekarang Sienna tidak berani meninggalkan jembatan ini karena tidak tahu di mana orang-orang itu berada, terutama di siang hari. Dia tidak mungkin bisa keluar dengan selamat sambil membawa dua orang beban ini.Setelah makan sepotong biskuit, Sienna memberi tahu Timothy untuk tidur lagi.Namun, Timothy malah bertanya, "Malam ini kamu mau keluar ya?""Ya. Aku masih ingin melihat situasi orang-orang semalam. Sepertinya ada dua kelompok, satunya untuk menghadapiku dan satunya lagi sedang perang internal. Orang yang mereka tangkap sepertinya Jacob, jadi aku harus pergi melihatnya," jelas Sienna.Terlintas cahaya di mata Timothy saat memikirkan apakah sebaiknya dia akting sekali lagi saat Sienna keluar malam ini. Tadi dia sudah menghubungi orang-orangn
Baca selengkapnya

Bab 1479 Melepaskan Sienna

Tak lama setelah Sienna pergi, Timothy melempar permen kepada Deshton dan berujar, "Bodoh, ini untukmu."Tentu saja Deshton tidak bisa membedakan Timothy berniat baik atau jahat. Dia memang benar-benar menjadi bodoh. Deshton mengambil permen itu, lalu membuka bungkusannya dan memakannya.Timothy yang duduk di batu bertanya, "Manis, nggak?""Manis," jawab Deshton."Oh, ya?" timpal Timothy. Dia hampir tidak pernah makan permen. Orang berstatus seperti Timothy paling familier dengan bau amis darah. Makanan manis seperti barang mewah baginya.Ayah angkat Timothy pernah mengatakan makanan manis seperti ini bisa membuat orang mati rasa dalam waktu singkat dan kehilangan semangat juang.Waktu kecil, Timothy pernah diam-diam makan sebutir permen. Saat itu, dia sangat lelah setelah mengikuti latihan.Timothy menganggap permen itu sebagai hadiah untuk kerja kerasnya selama latihan. Namun, dia malah dicambuk 2 kali sebelum menelan permen itu. Ayah angkatnya menegur, "Timothy, kamu membuatku kecew
Baca selengkapnya

Bab 1480 Dia Tidak Berguna Lagi

Pada malam hari, cahaya lampu di Pulau Sangkar tidak terlalu terang. Sienna merasa ada yang mengikutinya setelah berjalan beberapa saat.Sienna masuk ke sebuah gang tersembunyi. Ini adalah jalan yang dilalui mereka bertiga semalam saat kabur. Awalnya, Sienna ingin kembali dengan melewati jalan ini. Begitu keluar dari gang, seseorang mengarahkan pistol ke dahi Sienna.Langkah Sienna terhenti. Orang itu berucap dengan dingin, "Bu Sienna, ikut kami."Sienna mengira jalan ini sangat tersembunyi. Seharusnya tidak ada yang mengetahuinya. Siapa sangka, dia akan ditemukan begitu cepat.Pistol Sienna diambil dan kedua tangannya diikat. Mata Sienna ditutupi dengan kain hitam. Dia dibawa ke ruangan yang lembap.Kedua tangan Sienna digantung. Seseorang bertanya, "Stempel ubur-ubur ada di mana?"Apa orang ini bawahan K? Sepertinya bukan, Sienna sudah lama berhubungan dengan K. Dia tahu K tidak mungkin melontarkan pertanyaan ini secara langsung.Selain itu, K sangat arogan. Dia suka mempermainkan Si
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
146147148149150
...
156
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status