Timothy berucap, "Sienna, kamu nggak usah pedulikan aku."Sienna yang panik batuk-batuk. Dadanya terasa sesak. Sienna berkata, "Jangan bunuh dia. Aku beri tahu kamu tempatnya."Timothy tertegun. Dia tidak menyangka Sienna menyerah begitu cepat. Timothy menghindari pandangan Sienna. Dia menunduk, entah apa yang dipikirkannya.Orang yang memegang cambuk menampar Sienna, lalu membentak, "Dasar wanita jalang! Tadi kamu sama sekali nggak mau bicara setelah kupukul begitu lama! Aku kira kamu begitu tangguh!"Sudut bibir Sienna berdarah. Tatapannya sangat dingin saat berbicara, "Stempel ubur-ubur ada di pulau bagian luar. Aku menyimpannya di kamar yang kutinggali sebelumnya. Stempel itu ada di laci tersembunyi yang terletak di bawah tempat tidur."Waktu itu, Sienna merasa repot membawa stempel tersebut. Ukurannya memang tidak terlalu besar, tetapi dia merasa tidak aman jika membawanya. Jadi, Sienna langsung menyimpannya di laci itu setelah menemukan tempat tinggal.Orang itu melepaskan Timoth
Timothy melihat pria di samping dan berkata, "Siksa dia lagi. Kalau dia masih nggak mau bilang, habisi dia saja. Aku sudah nggak sabar."Permainan ini tidak perlu dilanjutkan lagi. Utusan K sudah datang. Mungkin selanjutnya mereka akan beradu.Selain itu, masih ada Jacob. Timothy tidak tahu harus menghabiskan seberapa banyak tenaga untuk menghabisi Jacob.Bawahan bertanya, "Tetua Kesepuluh, apa kita mau serahkan Sienna kepada orang itu?"Bukannya orang itu butuh orang cerdas untuk melakukan penelitian? Timothy tersenyum dan merenung. Sebenarnya Pulau Sangkar dibangun untuk memperdagangkan masyarakat kelas bawah.Selain orang-orang yang berstatus tinggi, masyarakat kelas bawah seperti hewan yang dikurung. Ini adalah kenyataan yang kejam di Pulau Sangkar. Orang-orang biasa yang tinggal di Pulau Sangkar tidak bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.Hal ini sudah berlangsung sejak dulu. Orang-orang itu akan datang ke Pulau Sangkar untuk memilih orang cerdas.Awalnya Timothy memang tidak m
Sienna digantung sampai pagi. Tidak ada orang yang menemui Sienna. Di dalam ruangan hanya tersisa Sienna dan jasad yang tergeletak di lantai.Cahaya matahari terpancar dari jendela. Pintu ruangan tiba-tiba dibuka. Seseorang berjalan masuk, lalu memotong tali yang mengikat Sienna dengan pisau. Orang itu berkata dengan dingin, "Ini pesan yang ditinggalkan anak itu kepadamu. Dia sudah mati dibakar."Selesai bicara, orang itu langsung pergi. Sienna hanya berdiri di tempat dan tidak melontarkan sepatah kata pun. Pikirannya sangat kacau.Setelah beberapa detik, Sienna baru mengejar orang itu dan bertanya, "Bukannya kalian sudah dapatkan stempel itu?""Siapa suruh anak itu begitu berisik?" timpal orang itu. Kemudian, dia naik ke mobil.Terdapat abu dan tulang belulang di dekat sana. Sienna hampir pingsan saat melihat tulang belulang itu. Namun, dia harus bertahan. Sienna sudah dilepaskan, jadi dia harus segera pergi.Api yang membakar jasad masih berkobar. Sienna menendang abu yang masih men
Sebelum pergi, Timothy melihat abu itu lagi. Kegusaran yang dia rasakan seperti kutukan yang terus terngiang-ngiang di benaknya. Selain membunuh, Timothy jarang merasakan hal seperti ini.Timothy tidak ingin mencari tahu alasannya lagi. Dia sudah cukup berbaik hati membiarkan Sienna hidup.....Sementara itu, Sienna pingsan setelah berjalan sejauh 1 kilometer. Sekujur tubuhnya terasa sakit. Bahkan, dia mulai demam. Tubuh Sienna terasa panas.Seseorang merangkul pinggang Sienna, tetapi Sienna tidak mampu membuka matanya untuk melihat orang itu.Ketika terbangun, Sienna sudah berbaring di atas tempat tidur. Sekarang sudah sore. Sienna sedang diinfus.Sienna mengernyit dan ingin mencabut jarum infus. Tiba-tiba, pintu kamar dibuka dan Deshton berjalan masuk.Tubuh Sienna menegang. Dia mengamati Deshton, apa Deshton sudah pulih? Deshton duduk di kursi dan bertanya, "Apa kamu sudah enakan?"Sienna bertanya balik, "Kamu sudah pulih?"Terdapat bekas luka di dahi Deshton. Seharusnya semalam dia
Sienna berusaha menenangkan dirinya. Dia melihat Deshton berjalan masuk. Sienna langsung memejamkan matanya untuk menghindari bertatapan dengan Deshton.Deshton tahu Sienna tidak tidur. Dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan darah di punggung tangannya.Awalnya Sienna hanya berpura-pura tidur. Akhirnya, dia benar-benar terlelap.Di sisi lain, Jacob masih memakai jubah hitam dan berdiri di depan sangkar yang mengurung Risky. Seorang pria tua duduk di bagian paling depan. Dia adalah Galang.Galang yang mengenakan pakaian berwarna hitam tampak berwibawa. Dia terus memandangi Risky. Kala ini, Risky yang dikurung di dalam sangkar sama sekali tidak bersuara.Pria yang sebelumnya dilawan Risky terlihat sangat bangga sekarang. Dia mulai memanas-manasi Galang, "Kakek, kalau stempel kepala keluarga itu nggak diambil kembali, aku takut Risky sudah menyerahkannya kepada orang lain."Galang memandang Risky dengan dingin sembari bertanya, "Stempel kepala keluarga ada di mana?"Risky mendongak,
Begitu Galang pergi, hanya tersisa Jacob dan Risky di dalam ruangan. Galang adalah orang yang teliti. Semalam dia menyuruh bawahan untuk berjaga di luar tempat tinggal Jacob.Galang mengatakan dia ingin melindungi Jacob, tetapi sebenarnya dia berniat mengawasinya. Galang menginginkan obat itu. Sekarang Galang merasa gelisah setelah kehilangan obat itu. Namun, dia tidak akan menyakiti Jacob.Setelah pintu ruangan ditutup, Risky berdiri dan menepuk debu di lututnya. Dia bertanya, "Jacob, kapan kamu berencana bertindak?"Jacob memandang ke luar jendela. Beberapa jam lagi, langit sudah gelap. Jacob mengungkap lokasinya kepada orang-orang yang ingin membunuhnya. Sebenarnya, dia tahu orang-orang itu adalah utusan K.Tidak disangka, utusan K bisa masuk ke Pulau Sangkar. Namun, sudah jelas K mengkhawatirkan sesuatu. Jika tidak, K pasti sudah meledakkan seluruh pulau. Untuk apa dia bersusah payah menyuruh orang untuk membunuh Jacob?Malam ini, utusan K pasti akan bertindak setelah tahu lokasi J
Hans juga duduk di kursi malas di sebelah Ed. Yang dipegangnya bukan anggur merah, melainkan sampanye yang biasanya diminum untuk merayakan sesuatu. "Ed, kalau aku menjadi kamu, aku akan langsung meledakkan seluruh pulau ini."Dia selalu tidak suka membiarkan sesuatu yang akan menjadi masalah bagi dirinya, tetapi dia menghormati semua keputusan Ed. Mereka adalah saudara kembar dan dia juga sudah terbiasa menjadi bayangan Ed.Ed menempelkan gelas anggur di bibirnya dan meminumnya dengan santai. "Kalau begitu, nggak akan menarik. Timothy juga seharusnya masih ada di dalam pulau itu. Kalau aku membunuhnya, situasi di organisasi pasti akan menjadi lebih rumit."Meskipun Tetua Ketiga sudah tertangkap, Tetua Pertama masih dalam keadaan baik-baik saja. Kedua pria tua keras kepala ini dan Timothy yang selalu bersembunyi di Pulau Sangkar berada di pihak yang sama, sedangkan K hanya memiliki dukungan dari tujuh tetua.BK adalah organisasi yang sangat kuat. Jika ketiga tetua ini bersatu untuk mel
Setelah menatap Ed beberapa menit, Luna akhirnya tersenyum. "Apa kamu mempelajari semua keahlian ini dan menjadi lebih kuat hanya untuk menyiksa orang lain?""Bibi Luna, aku ...." Ed merasa tidak terima. Makhluk yang lemah seperti itu sudah mati, mengapa Luna harus begitu marah lagi?"Berlutut." Luna hanya mengucapkan satu kata ini dengan ekspresi yang muram."Kamu tahu kenapa aku selalu nggak mau mengajarimu ilmu medis? Karena kamu nggak punya belas kasih pada yang lemah. Kamu bahkan merasa sangat senang saat orang lain ketakutan. Kamu ini anak yang terlahir dengan sifat jahat," kata Luna.Kata terlahir dengan sifat jahat ini seolah-olah terukir di kedalaman hati Ed. Dia bahkan selalu mendengar suara Luna bergema di telinganya setiap kali terbangun di tengah malam.Mengingat Luna sudah berani mengatakan dia terlahir dengan sifat jelek, Ed justru ingin mempelajari ilmu medis dan bahkan bertekad menjadi yang terbaik. Bukan hanya itu, dia bahkan memiliki pemikiran yang lebih gila yaitu d
Setelah menatap Ed beberapa menit, Luna akhirnya tersenyum. "Apa kamu mempelajari semua keahlian ini dan menjadi lebih kuat hanya untuk menyiksa orang lain?""Bibi Luna, aku ...." Ed merasa tidak terima. Makhluk yang lemah seperti itu sudah mati, mengapa Luna harus begitu marah lagi?"Berlutut." Luna hanya mengucapkan satu kata ini dengan ekspresi yang muram."Kamu tahu kenapa aku selalu nggak mau mengajarimu ilmu medis? Karena kamu nggak punya belas kasih pada yang lemah. Kamu bahkan merasa sangat senang saat orang lain ketakutan. Kamu ini anak yang terlahir dengan sifat jahat," kata Luna.Kata terlahir dengan sifat jahat ini seolah-olah terukir di kedalaman hati Ed. Dia bahkan selalu mendengar suara Luna bergema di telinganya setiap kali terbangun di tengah malam.Mengingat Luna sudah berani mengatakan dia terlahir dengan sifat jelek, Ed justru ingin mempelajari ilmu medis dan bahkan bertekad menjadi yang terbaik. Bukan hanya itu, dia bahkan memiliki pemikiran yang lebih gila yaitu d
Hans juga duduk di kursi malas di sebelah Ed. Yang dipegangnya bukan anggur merah, melainkan sampanye yang biasanya diminum untuk merayakan sesuatu. "Ed, kalau aku menjadi kamu, aku akan langsung meledakkan seluruh pulau ini."Dia selalu tidak suka membiarkan sesuatu yang akan menjadi masalah bagi dirinya, tetapi dia menghormati semua keputusan Ed. Mereka adalah saudara kembar dan dia juga sudah terbiasa menjadi bayangan Ed.Ed menempelkan gelas anggur di bibirnya dan meminumnya dengan santai. "Kalau begitu, nggak akan menarik. Timothy juga seharusnya masih ada di dalam pulau itu. Kalau aku membunuhnya, situasi di organisasi pasti akan menjadi lebih rumit."Meskipun Tetua Ketiga sudah tertangkap, Tetua Pertama masih dalam keadaan baik-baik saja. Kedua pria tua keras kepala ini dan Timothy yang selalu bersembunyi di Pulau Sangkar berada di pihak yang sama, sedangkan K hanya memiliki dukungan dari tujuh tetua.BK adalah organisasi yang sangat kuat. Jika ketiga tetua ini bersatu untuk mel
Begitu Galang pergi, hanya tersisa Jacob dan Risky di dalam ruangan. Galang adalah orang yang teliti. Semalam dia menyuruh bawahan untuk berjaga di luar tempat tinggal Jacob.Galang mengatakan dia ingin melindungi Jacob, tetapi sebenarnya dia berniat mengawasinya. Galang menginginkan obat itu. Sekarang Galang merasa gelisah setelah kehilangan obat itu. Namun, dia tidak akan menyakiti Jacob.Setelah pintu ruangan ditutup, Risky berdiri dan menepuk debu di lututnya. Dia bertanya, "Jacob, kapan kamu berencana bertindak?"Jacob memandang ke luar jendela. Beberapa jam lagi, langit sudah gelap. Jacob mengungkap lokasinya kepada orang-orang yang ingin membunuhnya. Sebenarnya, dia tahu orang-orang itu adalah utusan K.Tidak disangka, utusan K bisa masuk ke Pulau Sangkar. Namun, sudah jelas K mengkhawatirkan sesuatu. Jika tidak, K pasti sudah meledakkan seluruh pulau. Untuk apa dia bersusah payah menyuruh orang untuk membunuh Jacob?Malam ini, utusan K pasti akan bertindak setelah tahu lokasi J
Sienna berusaha menenangkan dirinya. Dia melihat Deshton berjalan masuk. Sienna langsung memejamkan matanya untuk menghindari bertatapan dengan Deshton.Deshton tahu Sienna tidak tidur. Dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan darah di punggung tangannya.Awalnya Sienna hanya berpura-pura tidur. Akhirnya, dia benar-benar terlelap.Di sisi lain, Jacob masih memakai jubah hitam dan berdiri di depan sangkar yang mengurung Risky. Seorang pria tua duduk di bagian paling depan. Dia adalah Galang.Galang yang mengenakan pakaian berwarna hitam tampak berwibawa. Dia terus memandangi Risky. Kala ini, Risky yang dikurung di dalam sangkar sama sekali tidak bersuara.Pria yang sebelumnya dilawan Risky terlihat sangat bangga sekarang. Dia mulai memanas-manasi Galang, "Kakek, kalau stempel kepala keluarga itu nggak diambil kembali, aku takut Risky sudah menyerahkannya kepada orang lain."Galang memandang Risky dengan dingin sembari bertanya, "Stempel kepala keluarga ada di mana?"Risky mendongak,
Sebelum pergi, Timothy melihat abu itu lagi. Kegusaran yang dia rasakan seperti kutukan yang terus terngiang-ngiang di benaknya. Selain membunuh, Timothy jarang merasakan hal seperti ini.Timothy tidak ingin mencari tahu alasannya lagi. Dia sudah cukup berbaik hati membiarkan Sienna hidup.....Sementara itu, Sienna pingsan setelah berjalan sejauh 1 kilometer. Sekujur tubuhnya terasa sakit. Bahkan, dia mulai demam. Tubuh Sienna terasa panas.Seseorang merangkul pinggang Sienna, tetapi Sienna tidak mampu membuka matanya untuk melihat orang itu.Ketika terbangun, Sienna sudah berbaring di atas tempat tidur. Sekarang sudah sore. Sienna sedang diinfus.Sienna mengernyit dan ingin mencabut jarum infus. Tiba-tiba, pintu kamar dibuka dan Deshton berjalan masuk.Tubuh Sienna menegang. Dia mengamati Deshton, apa Deshton sudah pulih? Deshton duduk di kursi dan bertanya, "Apa kamu sudah enakan?"Sienna bertanya balik, "Kamu sudah pulih?"Terdapat bekas luka di dahi Deshton. Seharusnya semalam dia
Sienna digantung sampai pagi. Tidak ada orang yang menemui Sienna. Di dalam ruangan hanya tersisa Sienna dan jasad yang tergeletak di lantai.Cahaya matahari terpancar dari jendela. Pintu ruangan tiba-tiba dibuka. Seseorang berjalan masuk, lalu memotong tali yang mengikat Sienna dengan pisau. Orang itu berkata dengan dingin, "Ini pesan yang ditinggalkan anak itu kepadamu. Dia sudah mati dibakar."Selesai bicara, orang itu langsung pergi. Sienna hanya berdiri di tempat dan tidak melontarkan sepatah kata pun. Pikirannya sangat kacau.Setelah beberapa detik, Sienna baru mengejar orang itu dan bertanya, "Bukannya kalian sudah dapatkan stempel itu?""Siapa suruh anak itu begitu berisik?" timpal orang itu. Kemudian, dia naik ke mobil.Terdapat abu dan tulang belulang di dekat sana. Sienna hampir pingsan saat melihat tulang belulang itu. Namun, dia harus bertahan. Sienna sudah dilepaskan, jadi dia harus segera pergi.Api yang membakar jasad masih berkobar. Sienna menendang abu yang masih men
Timothy melihat pria di samping dan berkata, "Siksa dia lagi. Kalau dia masih nggak mau bilang, habisi dia saja. Aku sudah nggak sabar."Permainan ini tidak perlu dilanjutkan lagi. Utusan K sudah datang. Mungkin selanjutnya mereka akan beradu.Selain itu, masih ada Jacob. Timothy tidak tahu harus menghabiskan seberapa banyak tenaga untuk menghabisi Jacob.Bawahan bertanya, "Tetua Kesepuluh, apa kita mau serahkan Sienna kepada orang itu?"Bukannya orang itu butuh orang cerdas untuk melakukan penelitian? Timothy tersenyum dan merenung. Sebenarnya Pulau Sangkar dibangun untuk memperdagangkan masyarakat kelas bawah.Selain orang-orang yang berstatus tinggi, masyarakat kelas bawah seperti hewan yang dikurung. Ini adalah kenyataan yang kejam di Pulau Sangkar. Orang-orang biasa yang tinggal di Pulau Sangkar tidak bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.Hal ini sudah berlangsung sejak dulu. Orang-orang itu akan datang ke Pulau Sangkar untuk memilih orang cerdas.Awalnya Timothy memang tidak m
Timothy berucap, "Sienna, kamu nggak usah pedulikan aku."Sienna yang panik batuk-batuk. Dadanya terasa sesak. Sienna berkata, "Jangan bunuh dia. Aku beri tahu kamu tempatnya."Timothy tertegun. Dia tidak menyangka Sienna menyerah begitu cepat. Timothy menghindari pandangan Sienna. Dia menunduk, entah apa yang dipikirkannya.Orang yang memegang cambuk menampar Sienna, lalu membentak, "Dasar wanita jalang! Tadi kamu sama sekali nggak mau bicara setelah kupukul begitu lama! Aku kira kamu begitu tangguh!"Sudut bibir Sienna berdarah. Tatapannya sangat dingin saat berbicara, "Stempel ubur-ubur ada di pulau bagian luar. Aku menyimpannya di kamar yang kutinggali sebelumnya. Stempel itu ada di laci tersembunyi yang terletak di bawah tempat tidur."Waktu itu, Sienna merasa repot membawa stempel tersebut. Ukurannya memang tidak terlalu besar, tetapi dia merasa tidak aman jika membawanya. Jadi, Sienna langsung menyimpannya di laci itu setelah menemukan tempat tinggal.Orang itu melepaskan Timoth
Pada malam hari, cahaya lampu di Pulau Sangkar tidak terlalu terang. Sienna merasa ada yang mengikutinya setelah berjalan beberapa saat.Sienna masuk ke sebuah gang tersembunyi. Ini adalah jalan yang dilalui mereka bertiga semalam saat kabur. Awalnya, Sienna ingin kembali dengan melewati jalan ini. Begitu keluar dari gang, seseorang mengarahkan pistol ke dahi Sienna.Langkah Sienna terhenti. Orang itu berucap dengan dingin, "Bu Sienna, ikut kami."Sienna mengira jalan ini sangat tersembunyi. Seharusnya tidak ada yang mengetahuinya. Siapa sangka, dia akan ditemukan begitu cepat.Pistol Sienna diambil dan kedua tangannya diikat. Mata Sienna ditutupi dengan kain hitam. Dia dibawa ke ruangan yang lembap.Kedua tangan Sienna digantung. Seseorang bertanya, "Stempel ubur-ubur ada di mana?"Apa orang ini bawahan K? Sepertinya bukan, Sienna sudah lama berhubungan dengan K. Dia tahu K tidak mungkin melontarkan pertanyaan ini secara langsung.Selain itu, K sangat arogan. Dia suka mempermainkan Si