Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Chapter 1281 - Chapter 1290

All Chapters of Suamiku, Sayangilah Aku!: Chapter 1281 - Chapter 1290

1558 Chapters

Bab 1281 Wewangian Ini dari Ethan

Jacob mengernyitkan alis dan meminta orang-orang yang di luar kamar untuk membawakan dua kursi. Mereka sudah tahu Deshton telah diikat, sehingga mereka tidak berani bertindak gegabah.Saat itu, Jacob menutup kembali pintu kamar itu dan menghancurkan jendela dengan kursi. Terdengar suara deru helikopter di luar dan sebuah tangga diturunkan. Dia menahan pintu kamar dengan lemari untuk mencegah orang-orang di luar masuk ke dalam."Sienna, aku bawa kamu pergi."Mendengar perkataan itu, Sienna langsung melingkarkan lengannya ke leher Jacob dengan tanpa ragu-ragu.Jacob hanya meninggalkan sebuah pesan pada Deshton. "Jangan lupa pergi melapor pada Kakek Mahib. Selain itu, terima kasih sudah membiarkanku tinggal di sini selama beberapa hari dan menyiapkan sarang cinta untukku dan Sienna."Deshton hanya duduk di tempat tidur dengan tatapan yang muram.Sienna tidak bisa melihat apa-apa saat berada di helikopter, hanya merasa tubuhnya dipeluk seseorang dengan erat. Angin bertiup dengan sangat ken
Read more

Bab 1282 Aku Tahu Kamu Bukan Jacob

"Jacob, aku lapar," kata Sienna yang langsung meraba tangga di samping untuk turun ke bawah.Jacob malah langsung mendekat dan menggendong Sienna. "Aku menggendongmu ke bawah agar tidak jatuh.""Baik," jawab Sienna sambil menganggukkan kepala dan membiarkan Jacob menggendongnya dengan patuh. Saat itu, dia kembali mencium aroma dingin yang menenangkan di tubuh Jacob.Saat duduk di ruang tamu lantai satu, Sienna meraba-raba meja di sana. Tak lama kemudian, sebuah makanan sederhana pun dihidangkan di depan Sienna.Jacob memegang sendoknya dan berkata, "Biar aku yang menyuapimu.""Baik," jawab Sienna sambil tersenyum, lalu membuka mulut dan memakan makanannya.Setelah selesai makan, Jacob kembali menggendong Sienna ke lantai atas untuk beristirahat."Jacob, bukankah kamu bilang ini masih pagi? Bolehkah aku duduk di sofa sebentar?" Sienna masih belum ingin tidur."Sienna, kamu harus banyak beristirahat baru matamu bisa lebih cepat pulih.""Baiklah."Sienna tidak mengatakan apa-apa lagi. Set
Read more

Bab 1283 Kamu Sama Sekali Tidak Waspada Terhadapnya

Sienna langsung panik dan bergegas bertanya pada arah suara itu, "Jacob, bagaimana keadaanmu?"Jacob memegang tangan dan menekan Sienna di sofa. "Aku baik-baik saja, kamu jangan terus bergerak."Air mata Sienna langsung mengalir. "Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf. Aku kira ada orang yang menyamar jadi kamu, aku ... mencium aroma yang berbeda dari tubuhmu dan lantai kayu juga berbeda. Apa aku dipindahkan seseorang saat aku tidur? Apa aku baru saja dibawa kembali?"Pikiran Sienna benar-benar terlalu kacau.Jacob meraih tangan Sienna, sedangkan dadanya masih sedang dijahit. "Sienna, kamu hanya sedang mimpi buruk."Sienna mulai berbicara tidak karuan. Bagi orang lain, dia bahkan terlihat seperti sudah sangat ketakutan. "Aku nggak, aku benar-benar ...."Sebelum Sienna belum selesai berbicara, terdengar Ethan memperingatkan Jacob. "Lukanya jangan sampai terkena air. Harus waspada, jangan sampai terjadi situasi seperti ini lagi. Kalau pisau ini terkena jantung, nggak ada yang bisa meny
Read more

Bab 1284 Berarti Dia Masih Belum Merelakannya

Rafael tidak berani mengungkapkan kemarahannya, begitu juga dengan ibunya. Saat teringat Wanda yang dahulu selalu membersihkan rumah dengan rapi dan memasak untuk mereka tanpa mengeluh, perbedaannya langsung terasa jelas. Sekarang Rafael sudah menikah dengan Sofia, dia bahkan jarang bisa melihat wajah putranya lagi.Saat ibunya mengeluh, Rafael sendiri juga tidak punya jalan keluar. Ditambah dengan tekanan dari pekerjaan, dia malah merasa kesal. Kini, dia makin menyadari Wanda adalah istri yang baik, sehingga dia tidak bisa menahan dirinya untuk datang ke lobi perusahaan untuk menunggu Wanda.Saat melihat Wanda, Rafael hampir tidak bisa mengenali Wanda karena gaya berpakaian Wanda telah berubah menjadi lebih anggun. Wanda mengenakan mantel berwarna khaki yang memberi kesan sebagai seorang nona muda. Matanya langsung bersinar dan segera memanggil, "Wanda."Mendengar suara itu, tatapan Wanda terlihat jijik. Dia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Rafael dan mencoba untuk segera masu
Read more

Bab 1285 Tidak Berani Melawan

Wanda yang duduk di dalam mobil tidak berani berkutik. Dia menyadari malam ini suasana hati pria itu sangat buruk. Ini berarti Wanda akan makin menderita.Sebelum masuk ke hotel, Wanda sudah mulai takut. Telapak tangannya berkeringat. Sesampainya di kamar, pria itu buru-buru melepaskan jas dan jam tangannya sambil mengisyaratkan pada Wanda untuk membungkuk di depan jendela.Wanda suka mandi dulu sebelum melakukan hal ini. Berbeda dengan pria itu, semua tergantung pada suasana hatinya. Wanda berucap, "Aku mandi dulu.""Nggak usah, kamu langsung membungkuk saja," sergah pria itu.Wanda tidak berani menentang pria itu. Di depannya, Wanda tidak punya hak bicara. Jika Wanda bersikap patuh, pria itu baru memperlakukannya lebih lembut.Wanda menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan ke depan jendela dan membungkuk. Dia menarik bagian bawah gaun satinnya sampai ke bagian pinggang.Sebenarnya, postur tubuh Wanda sangat bagus dan dia sangat kompeten. Hanya saja, sifatnya lemah sehingga dia tidak
Read more

Bab 1286 Hanya Perlu Menunggu

Rafael yang sangat kesal ingin memaki Wanda. Sementara itu, Wanda merasa lucu. Atas dasar apa Rafael mengkritiknya?Wanda tidak ingin bicara panjang lebar dengan Rafael. Dia hendak menutup pintu, tetapi Rafael malah berjalan melewatinya dan masuk ke kamar.Aroma di dalam kamar sudah menghilang. Namun, baju yang dipakai Wanda semalam masih berserakan di depan jendela. Rafael bisa menebak posisi mereka saat berhubungan intim.Semalam, Wanda membawa baju. Jadi, sekarang dia sudah mengganti bajunya. Rafael menunjuk jendela dan bertanya dengan sinis, "Apa kamu merasa puas ditidurinya?"Ucapan Rafael benar-benar mempermalukan Wanda. Kemudian, Wanda hendak menampar Rafael. Namun, Rafael langsung menghentikan Wanda.Rafael berkata, "Apa omonganku salah? Kalau kamu berani melakukan hal kotor seperti ini, untuk apa kamu takut diketahui orang lain? Wanda, aku akan beri tahu ibumu kamu menjual diri."Wajah Wanda memucat. Beberapa tahun ini, dia baru bisa merasakan perhatian keluarga setelah menuka
Read more

Bab 1287 Terbelenggu Seumur Hidup

Setelah Rafael pergi, Wanda yang lemas baru menutup pintu. Kemudian, dia bersandar di dinding. Sekujur tubuh Wanda sakit. Dia makin lelah setelah diganggu Rafael.Wanda mengerjap. Dia masih mengantuk. Untung saja, hari ini hari Sabtu. Jadi, Wanda tidak perlu bekerja.Wanda ingin berbaring di tempat tidur, tetapi ponselnya berdering. Ibunya yang menelepon. Sekarang, Hilda adalah satu-satunya keluarga Wanda.Wanda sudah bertahun-tahun tidak pulang ke rumah dan Hilda juga tidak pernah menelepon Wanda. Namun, hari ini Hilda tiba-tiba meneleponnya.Wanda merasa gugup. Jarinya gemetaran saat menjawab panggilan telepon. Wanda memanggil, "Bu."Hilda berucap, "Wanda, nanti malam kamu ada waktu, nggak? Bagaimana kalau kita bertemu? Ada yang ingin kubicarakan denganmu."Ini adalah pertama kalinya Hilda mengajak Wanda bertemu sehingga Wanda merasa kaget. Dulu, Wanda masih bisa merasakan kasih sayang ayahnya sebelum orang tuanya bercerai.Namun, Wanda dibesarkan oleh Hilda setelah orang tuanya berc
Read more

Bab 1288 Gangguan Mental

Wanda kembali ke mobilnya dan bersandar di kursi. Dia merasa lelah. Semalam dia kurang tidur dan sekarang pipinya terasa sakit.Dari jendela mobil, Wanda melihat Hilda masih duduk di dalam restoran. Hilda sangat senang melihat uang di depannya.Tak lama kemudian, seorang pria masuk ke restoran. Meski sudah berlalu bertahun-tahun, Wanda bisa mengenali pria itu. Dia adalah ayah tiri Wanda. Dulu, pria itu hampir menodai Wanda.Waktu itu, ayah tiri Wanda tidak panik ketika perbuatannya diketahui Hilda. Hal ini karena ayah tirinya yakin Hilda pasti akan membelanya.Sesuai dugaan, Hilda menampar Wanda dan memarahi, "Kamu masih kecil, tapi begitu genit! Beraninya kamu goda ayah tirimu! Dasar gadis murahan! Cepat tidur!"Wanda tidak mengerti kenapa Hilda menampar dan memarahinya setelah dia mengalami kejadian seperti itu. Setelah Wanda mengenal Rafael, ayah tirinya baru berhenti mengincar Wanda.Wanda menggenggam setir dengan erat. Bahkan, dia ingin menginjak gas dan menabrak ayah tirinya. Sek
Read more

Bab 1289 Sangat Kejam kepadaku

Awalnya, Jacob hendak mundur dan merangkul pinggang Sienna. Namun, Sienna tiba-tiba mundur dan hampir menabrak bonsai di samping. Jacob memanggil, "Nana!"Jacob bergegas menghampiri Sienna dan hendak memeriksanya. Sienna mundur, dia merasa pikirannya sangat kacau.Sienna berusaha berdiri dan berkata, "Jacob, aku mau istirahat sebentar. Kepalaku sakit."Sienna sudah menyentuh dinding. Sebelum Jacob membalas ucapannya, Sienna sudah keluar. Jacob segera mengejar Sienna.Namun, Sienna mendengar suara seorang wanita saat berjalan di koridor. "Apa hari ini Tuan Jacob sudah pulang? Belakangan ini aku sudah datang beberapa kali, tapi dia nggak mau bertemu denganku. Barang-barangku masih ada di Royal Estate."Suara langkah kaki wanita itu terdengar dari luar dan makin mendekat. Tulip mendongak dan melihat Sienna. Wajah Sienna sangat mirip dengan Tulip. Jadi, Tulip tahu Sienna adalah wanita yang disukai Jacob.Sienna menoleh ke arah suara langkah kaki dan tidak mengatakan apa pun. Dia meraba-rab
Read more

Bab 1290 Menginjak-injak Ketulusan

Namun, Tulip tidak berani melakukan hal itu. Dia menangis dan berkata, "Tuan Jacob, jelas-jelas kamu bilang kamu menyukaiku. Kamu juga rela melakukan apa pun demi aku. Jadi, aku nggak percaya!"Suara Tulip sangat keras sehingga Sienna pasti mendengarnya. Sekarang Sienna yakin Jacob memang berhubungan dekat dengan seorang wanita saat dia menghilang. Setidaknya Deshton tidak membohonginya tentang hal ini.Setelah mendengar suara tangisan Tulip, Sienna membuka pintu kamar. Jacob merasa gusar. Bagaimanapun, Tulip sudah mendapatkan uang miliaran secara cuma-cuma. Apa lagi yang diinginkan Tulip?Jacob merasa gugup ketika mendengar suara pintu dibuka. Dia berbalik dan melihat Sienna berdiri di depan pintu.Sienna tidak bisa melihat. Dia memegang pintu dan memanggil, "Jacob.""Ya," sahut Jacob yang merasa bersalah. Kemudian, dia langsung menggenggam tangan Sienna. Jacob membujuk, "Nana, apa kamu mau tidur lagi? Wajahmu sangat pucat.""Jacob, siapa wanita ini?" tanya Sienna.Jacob tidak berani
Read more
PREV
1
...
127128129130131
...
156
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status