Rafael tidak berani mengungkapkan kemarahannya, begitu juga dengan ibunya. Saat teringat Wanda yang dahulu selalu membersihkan rumah dengan rapi dan memasak untuk mereka tanpa mengeluh, perbedaannya langsung terasa jelas. Sekarang Rafael sudah menikah dengan Sofia, dia bahkan jarang bisa melihat wajah putranya lagi.Saat ibunya mengeluh, Rafael sendiri juga tidak punya jalan keluar. Ditambah dengan tekanan dari pekerjaan, dia malah merasa kesal. Kini, dia makin menyadari Wanda adalah istri yang baik, sehingga dia tidak bisa menahan dirinya untuk datang ke lobi perusahaan untuk menunggu Wanda.Saat melihat Wanda, Rafael hampir tidak bisa mengenali Wanda karena gaya berpakaian Wanda telah berubah menjadi lebih anggun. Wanda mengenakan mantel berwarna khaki yang memberi kesan sebagai seorang nona muda. Matanya langsung bersinar dan segera memanggil, "Wanda."Mendengar suara itu, tatapan Wanda terlihat jijik. Dia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Rafael dan mencoba untuk segera masu
Wanda yang duduk di dalam mobil tidak berani berkutik. Dia menyadari malam ini suasana hati pria itu sangat buruk. Ini berarti Wanda akan makin menderita.Sebelum masuk ke hotel, Wanda sudah mulai takut. Telapak tangannya berkeringat. Sesampainya di kamar, pria itu buru-buru melepaskan jas dan jam tangannya sambil mengisyaratkan pada Wanda untuk membungkuk di depan jendela.Wanda suka mandi dulu sebelum melakukan hal ini. Berbeda dengan pria itu, semua tergantung pada suasana hatinya. Wanda berucap, "Aku mandi dulu.""Nggak usah, kamu langsung membungkuk saja," sergah pria itu.Wanda tidak berani menentang pria itu. Di depannya, Wanda tidak punya hak bicara. Jika Wanda bersikap patuh, pria itu baru memperlakukannya lebih lembut.Wanda menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan ke depan jendela dan membungkuk. Dia menarik bagian bawah gaun satinnya sampai ke bagian pinggang.Sebenarnya, postur tubuh Wanda sangat bagus dan dia sangat kompeten. Hanya saja, sifatnya lemah sehingga dia tidak
Rafael yang sangat kesal ingin memaki Wanda. Sementara itu, Wanda merasa lucu. Atas dasar apa Rafael mengkritiknya?Wanda tidak ingin bicara panjang lebar dengan Rafael. Dia hendak menutup pintu, tetapi Rafael malah berjalan melewatinya dan masuk ke kamar.Aroma di dalam kamar sudah menghilang. Namun, baju yang dipakai Wanda semalam masih berserakan di depan jendela. Rafael bisa menebak posisi mereka saat berhubungan intim.Semalam, Wanda membawa baju. Jadi, sekarang dia sudah mengganti bajunya. Rafael menunjuk jendela dan bertanya dengan sinis, "Apa kamu merasa puas ditidurinya?"Ucapan Rafael benar-benar mempermalukan Wanda. Kemudian, Wanda hendak menampar Rafael. Namun, Rafael langsung menghentikan Wanda.Rafael berkata, "Apa omonganku salah? Kalau kamu berani melakukan hal kotor seperti ini, untuk apa kamu takut diketahui orang lain? Wanda, aku akan beri tahu ibumu kamu menjual diri."Wajah Wanda memucat. Beberapa tahun ini, dia baru bisa merasakan perhatian keluarga setelah menuka
Setelah Rafael pergi, Wanda yang lemas baru menutup pintu. Kemudian, dia bersandar di dinding. Sekujur tubuh Wanda sakit. Dia makin lelah setelah diganggu Rafael.Wanda mengerjap. Dia masih mengantuk. Untung saja, hari ini hari Sabtu. Jadi, Wanda tidak perlu bekerja.Wanda ingin berbaring di tempat tidur, tetapi ponselnya berdering. Ibunya yang menelepon. Sekarang, Hilda adalah satu-satunya keluarga Wanda.Wanda sudah bertahun-tahun tidak pulang ke rumah dan Hilda juga tidak pernah menelepon Wanda. Namun, hari ini Hilda tiba-tiba meneleponnya.Wanda merasa gugup. Jarinya gemetaran saat menjawab panggilan telepon. Wanda memanggil, "Bu."Hilda berucap, "Wanda, nanti malam kamu ada waktu, nggak? Bagaimana kalau kita bertemu? Ada yang ingin kubicarakan denganmu."Ini adalah pertama kalinya Hilda mengajak Wanda bertemu sehingga Wanda merasa kaget. Dulu, Wanda masih bisa merasakan kasih sayang ayahnya sebelum orang tuanya bercerai.Namun, Wanda dibesarkan oleh Hilda setelah orang tuanya berc
Wanda kembali ke mobilnya dan bersandar di kursi. Dia merasa lelah. Semalam dia kurang tidur dan sekarang pipinya terasa sakit.Dari jendela mobil, Wanda melihat Hilda masih duduk di dalam restoran. Hilda sangat senang melihat uang di depannya.Tak lama kemudian, seorang pria masuk ke restoran. Meski sudah berlalu bertahun-tahun, Wanda bisa mengenali pria itu. Dia adalah ayah tiri Wanda. Dulu, pria itu hampir menodai Wanda.Waktu itu, ayah tiri Wanda tidak panik ketika perbuatannya diketahui Hilda. Hal ini karena ayah tirinya yakin Hilda pasti akan membelanya.Sesuai dugaan, Hilda menampar Wanda dan memarahi, "Kamu masih kecil, tapi begitu genit! Beraninya kamu goda ayah tirimu! Dasar gadis murahan! Cepat tidur!"Wanda tidak mengerti kenapa Hilda menampar dan memarahinya setelah dia mengalami kejadian seperti itu. Setelah Wanda mengenal Rafael, ayah tirinya baru berhenti mengincar Wanda.Wanda menggenggam setir dengan erat. Bahkan, dia ingin menginjak gas dan menabrak ayah tirinya. Sek
Awalnya, Jacob hendak mundur dan merangkul pinggang Sienna. Namun, Sienna tiba-tiba mundur dan hampir menabrak bonsai di samping. Jacob memanggil, "Nana!"Jacob bergegas menghampiri Sienna dan hendak memeriksanya. Sienna mundur, dia merasa pikirannya sangat kacau.Sienna berusaha berdiri dan berkata, "Jacob, aku mau istirahat sebentar. Kepalaku sakit."Sienna sudah menyentuh dinding. Sebelum Jacob membalas ucapannya, Sienna sudah keluar. Jacob segera mengejar Sienna.Namun, Sienna mendengar suara seorang wanita saat berjalan di koridor. "Apa hari ini Tuan Jacob sudah pulang? Belakangan ini aku sudah datang beberapa kali, tapi dia nggak mau bertemu denganku. Barang-barangku masih ada di Royal Estate."Suara langkah kaki wanita itu terdengar dari luar dan makin mendekat. Tulip mendongak dan melihat Sienna. Wajah Sienna sangat mirip dengan Tulip. Jadi, Tulip tahu Sienna adalah wanita yang disukai Jacob.Sienna menoleh ke arah suara langkah kaki dan tidak mengatakan apa pun. Dia meraba-rab
Namun, Tulip tidak berani melakukan hal itu. Dia menangis dan berkata, "Tuan Jacob, jelas-jelas kamu bilang kamu menyukaiku. Kamu juga rela melakukan apa pun demi aku. Jadi, aku nggak percaya!"Suara Tulip sangat keras sehingga Sienna pasti mendengarnya. Sekarang Sienna yakin Jacob memang berhubungan dekat dengan seorang wanita saat dia menghilang. Setidaknya Deshton tidak membohonginya tentang hal ini.Setelah mendengar suara tangisan Tulip, Sienna membuka pintu kamar. Jacob merasa gusar. Bagaimanapun, Tulip sudah mendapatkan uang miliaran secara cuma-cuma. Apa lagi yang diinginkan Tulip?Jacob merasa gugup ketika mendengar suara pintu dibuka. Dia berbalik dan melihat Sienna berdiri di depan pintu.Sienna tidak bisa melihat. Dia memegang pintu dan memanggil, "Jacob.""Ya," sahut Jacob yang merasa bersalah. Kemudian, dia langsung menggenggam tangan Sienna. Jacob membujuk, "Nana, apa kamu mau tidur lagi? Wajahmu sangat pucat.""Jacob, siapa wanita ini?" tanya Sienna.Jacob tidak berani
Jacob memijat tangan Sienna. Kemudian, dia memeluk Sienna dan berucap sembari menepuk punggungnya, "Nana, kamu tidur dulu."Sienna mengernyit. Begitu mencium aroma itu, dia mulai merasa gusar sampai-sampai tidak ingin memedulikan masalah Tulip lagi.Sienna bertanya, "Kamu yang minta aromaterapi ini pada Ethan?"Jacob menjawab, "Iya. Aku lihat kamu tidak bisa tidur. Jadi, aku meminta solusinya pada Ethan."Sienna membalas, "Jacob, apa kamu bisa bawa aromaterapi ini ke lembaga profesional untuk dicek? Aku merasa nggak nyaman mencium aromaterapi ini."Sienna tidak berani menceritakan dia juga mencium aromaterapi ini di tempat Tuan K. Bagaimanapun, Ethan pernah membantu Sienna.Kalau Jacob mencurigai Ethan, kelak hubungan mereka pasti akan retak. Sienna akan merasa berdosa. Dia memegang kepalanya yang sakit dan berkata dengan lirih, "Aku hanya ingin tahu komposisi aromaterapinya."Jacob mengira Sienna alergi terhadapi salah satu komposisi dari aromaterapinya. Jadi, dia segera menyuruh Sony