All Chapters of Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On): Chapter 61 - Chapter 70

104 Chapters

Canggung

*Happy Reading*"Mama ..."Pecahlah sudah tangis Navisha ketika akhirnya mendengar suara lirih sang putri. Ternyata tadi yang menghentikan gerak langkah Raid adalah jemari Angel. Tak sengaja sudut mata pria itu menangkap gerakan halus itu yang tak di sadari semua orang. Ah, ternyata ketajaman Raid dalam merasa sebuah gerakan masih sangat patut di acungi jempol. Terbiasa memantau dan memprediksi gerak lawan membuat Raid sangat peka pada sebuah gerakan. Bahkan gerak angin sekali pun. "Mama ..." panggil Angel lagi. Gegas Navisha menghampiri gadis itu dan meraih tangannya yang bebas infusan. "Iya, Sayang. Ini Mama," ucapnya syarat akan rasa bahagia.Angel lalu mengangkat tangannya minta di peluk. Navisha pun segera meluluskan permintaan sang anak. Ia memeluk Angel erat sekali. Namun tetap berusaha agar tak sampai menyakiti gadis ciliknya. "Mama, Angel kangen. Angel gak mau jauh dari mama lagi. Om itu jahat, badan Angel sakit semua di pukul sama om dan tante jahat itu."Sakit sekali ha
Read more

Pengakuan William

* Happy Reading*"Tidak!" jawab William cepat. "Tentu saja tidak. Pertunangan itu bahkan hanya berjalan satu bulan saja." William mencoba meyakinkan Navisha. Karena tidak mau gadis itu berpikir macam-macam."Kenapa?""Ya karena kamu meninggalkan aku!"Sejurus kemudian, Navisha menoleh menatap William, dengan kening berkerut dan alis terangkat satu. "Maksud? Jadi kamu tunangan hanya untuk nyakitin aku aja?""Eh, bukan gitu!" Menyadari kesalahannya, William pun segera memberi bantahan. Pria itu terlihat resah di tempatnya. "Maksud aku gak gitu, Nav.""Lalu?" tuntut Navisha penuh kecurigaan.William tak langsung menjawab. Pria itu mengusap wajahnya pelan, berlanjut dengan menyugar rambutnya kemudian. Wajahnya tampak penuh beban. "Karena sebenarnya aku melakukan tunangan itu demi kamu, Nav."Lagi-lagi. William selalu saja menggunakan alasan itu untuk setiap luka yang sudah ia lakukan di masa lalu. Navisha mulai jengah mendengarnya. "Iya demi nyakitin aku, kan? Demi membuat hatiku semaki
Read more

Persidangan

*Happy Reading*"Apa kau sudah siap, Nav?""Tidak!" aku Navisha dengan jujur. Tangannya sejak tadi sudah terpilin resah, entah di sadari atau tidak.Melihat hal itu. William pun meraih tangan Navisha dalam pangkuan yang terasa dingin sekali. Meremasnya sedikit demi untuk memberikan semangat. "Jangan takut. Kita pasti memang." William mencoba menenangkan dan memberi keyakinan. Navisha melirik bangunan megah di hadapannya lagi, kemudian mengatur napasnya agar keresahan di hatinya sedikit tenang. "Aku tetap takut, Will. Bagaimana kalau Gerald bisa membuktikan kalau aku sebenarnya bukan ibunya Angel? Nanti kita kalah dan kehilangan Angel lagi. Aku gak mau itu terjadi, Will."William membiarkan Navisha menyuarakan keresahannya. Sesekali, dia mengusap bahu wanita itu yang rapuh. Mencoba memberikan support sebagai seorang suami. "Itu tidak akan terjadi, Nav. Percaya padaku.""Tapi--""Aku tidak akan membiarkan Angel pergi lagi dari kita, Nav. Begitupula Raid dan sahabat kita yang lain. S
Read more

Trauma

*Happy Reading*Selesai dengan urusan persidangan, kini Navisha disibukkan dengan masalah kue yang harus ia sediakan untuk pesta kantor William. Sebenarnya pria itu mengatakan Navisha tidak harus melakukannya, karena William bisa memesan kue dari tempat lain. Tetapi, Navisha yang merasa sudah berjanji pun tak enak hati jadinya. Karena itulah, ia pun bersedia mengikuti ide Raid untuk meminjam dapur di rumah Pak Arjuna dan membuat kue pesanan di sana. Nissa pun dengan baik hati menelepon mantan team di cafe-nya yang sedang di rumah kan untuk membantu Navisha hari itu.Navisha merasa semakin tertolong dengan semua bantuan kawan-kawannya."Nav, aku serius. Kamu gak harus melakukan ini. Aku bisa menyuruh Felix memborong kue di beberapa toko yang lain." William masih membujuk. Tak ingin terlihat memanfaatkan Navisha untuk kepentingan kantornya. "Nggak papa. Aku bisa, kok. Hanya membuat kue saja ini."William baru saja hendak buka mulut lagi, tapi tangan Navisha sudah terangkat menghentika
Read more

Penyesalan yang lainnya

*Happy Reading*"Kejutan yang pernah kau beri di ulang tahunnya saat akhir SMA, bukan hanya menorehkan luka yang dalam saja, Will. Tapi juga kenangan yang tak mudah dilupakan. Kenangan itu teramat sangat membekas hingga terbawa ke dasar alam bawah sadarnya. Membuat Navisha selalu merasa takut saat berada di sebuah pesta yang ramai. Memorynya akan otomatis mengenang apa yang pernah kau lakukan dan kesakitan itu pun kembali menghantui. Jika kau peka, harusnya kau bisa melihatnya saat di pesta pernikahan Naira waktu itu.""Kau tahu, sebenarnya salah satu alasan Naira tidak membuat perayaan mewah juga adalah Navisha. Ia ingin kedua sahabatnya hadir di sana dengan nyaman. Meski yang kulihat Navisha tetap kurang nyaman dalam pesta, setidaknya dalam pesta skala kecil, Navisha bisa bertahan dan tak pingsan karena traumanya tiba-tiba kambuh.""Navisha pernah kami paksa konsultasi ke psikiater untuk mengatasi traumanya tersebut. Tapi kenangan pahit itu teramat melekat dalam hatinya. Butuh waktu
Read more

(Bukan) Mati Rasa

*Happy Reading*Di tempat lain, tepatnya di dapur rumah keluarga Setiawan. Navisha sendiri kini masih sibuk membereskan sisa-sisa peperangan yang ia lakukan siang tadi saat bersama tim cafe. Namun, semua timnya sudah Navisha suruh pulang saja beberapa jam lalu. Mengingat hari sudah malam dan tempat ini lumayan jauh dari kos atau kontrakan mereka, Navisha takut mereka semua malah kemalaman. Saat ini, Navisha membereskan kekacauan yang masih tersisa hanya dengan Nissa. Entah kenapa, gadis berhijab itu malah memilih menemani Navisha di sini dari pada menemani suaminya di pestanya William."Nav, kok gue perhatiin, lo santai aja ngelepas William sendiri aja di pesta itu. Lo gak takut apa, dia dideketin rekan kerjanya atau klien yang perempuan?" tanya Nissa di sela kegiatan mereka membersihkan dapur Karina. Sebenarnya, Karina sudah menyuruh mereka meninggalkan semua kekacauan itu dan istirahat saja. Karena selain dia tak kekurangan pekerja untuk membersihkan rumahnya. Navisha dan Nissa j
Read more

Acara belanja bersama

*Happy Reading*William pulang lewat tengah malam. Ia di sambut suasana apartemen miliknya sepi dengan cahaya temaram. William kira, Navisha tetap bersikukuh pulang ke kontrakan dan tak menghiraukan titahnya untuk tinggal bersama di apartemen. Akan tetapi, ternyata ia salah. Saat ia membuka kamar yang berada di sebelah kamar utama, ternyata Navisha sudah terlelap di sana bersama Angel. Hati William lega luar biasa. Setidaknya, meski Navisha belum bisa menerima pernikahan mereka sepenuhnya. Tetapi, wanita itu tahu kewajibannya untuk patuh pada suami. Dengan hal itu, semoga saja akan mempermudah William menaklukan hati Navisha lagi. Mengetahui Navisha tetap berada di Apartemen dan sudah lelap. William tak berniat mengganggu tidur wanita itu. Ia juga tak akan memaksa Navisha untuk mau tidur bersamanya. Tidur dalam artian sebenarnya, ya? Bukan tidur ena-ena seperti mau kalian. Perihal itu, coba kalian bujuk saja author kita agar mau segera membuat part ungkep kami. Okeh. Untuk saat ini
Read more

Seperti Pahlawan

*Happy Reading*"Angel, kok ngomongnya gitu. Ini kakek, Cu.""Jangan sentuh putriku!" sergah Navisha dengan lantang, seraya menjauhkan Angel dari jangkauan Pak Jarwo. Papanya Gerald. "Apa-apaan kamu, Navisha!" Pak Jarwo tersentak kaget mendengar larangan mantan anak tirinya. "Saya ini kakeknya Angel, saya berhak dekat dengannya. Kamu harus sadar diri, Nav. Justru kamu yang gak punya hak apa pun terhadap Angel, cucuku!" tukasnya marah sekali atas sikap Navisha yang menurutnya kurang ajar. Pak Jarwo memang sudah mengetahui semuanya. Tadi sebelum ke Mall ini, dia sudah menemui Gerald dan meminta penjelasan kenapa putranya itu sampai bisa di tahan. Gerald bilang, Navisha yang melaporkannya. Menuduh Gerald menculik putrinya sendiri. Hanya itu saja yang Gerald ceritakan. Tidak tentang yang sebenarnya. Khususnya penganiayaan itu. Awalnya, Pak Jarwo marah sekali atas pengakuan Gerald tentang Angel yang ternyata adalah bayi yang sempat ia tolak saat dibawa Navisha. Pria tua itu ingat bagai
Read more

Salah Faham

*Happy Reading*"Ya, aku Frans! Temannya Raid Anderson dan tangan kanannya Pak Arjuna Setiawan." Mendengar hal itu, Navisha lega luar biasa. Ia merasa terselamatkan dengan kehadiran Frans. Tentunya Navisha bisa minta tolong pria ini untuk lepas dari Pak Jarwo dan anak buatnya, kan?Di lain pihak. Mendengar dua nama yang disebutkan pria yang mengganggu aksinya saat itu. Boy, si bodyguard Pak Jarwo pun sontak menelan saliva kelat, pun bosnya. Mereka tahu dua nama itu dan tahu betul jika orang yang disebutkan tadi bukanlah orang biasa.Raid Anderson dan Arjuna Setiawan. Pak Jarwo tak pernah ingin berurusan dengan dua nama itu. Karena pengaruh keduanya sungguh luar biasa di dunia bisnis. Hanya orang bodoh yang ingin berurusan dengan dua orang itu. Kecuali urusan bisnis, lebih baik tidak usah sok cari panggung dengan mengganggu mereka. Sudah banyak cerita tentang pengusaha-pengusaha yang bersinggungan dengan mereka malah berakhir buruk. Dibuat bangkrut dan diblacklist dari industri, tera
Read more

Cemburu

*Happy Reading*"Apa Raid yang menyuruhmu melindungi Navisha diam-diam?" tanya William, setelah akhirnya tahu duduk perkara yang terjadi.Ia sudah mendengar cerita versi Angel dan mencari tahu keadaan sebenarnya, dari petugas toko dan cctv yang ada di tempat tersebut. William pun segera menarik Frans menjauh dari semua orang agar bisa ia tanyai lebih lanjut. Sementara Navisha sedang di tenangkan oleh Febby, dan Angel sudah di ajak main oleh Fadly. Tadi yang menelepon sebenarnya adalah Reinan. Kawannya itu mengajak pergi ke tempat liburan bersama mumpung masih di sana. Reinan juga mengajak serta Navisha dan Angel. Karena itulah ia sekalian menunggu mereka datang tadi. Siapa sangka, William hampir saja kecolongan gara-gara hal tersebut. "Tidak," jawab Frans santai."Lalu kenapa kau ada di sini dan bisa menyelamatkan Navisha?" cecar William penuh selidik. Sejujurnya, ia agak cemburu dengan Frans. Karena lagi-lagi, Frans bisa menjadi pahlawan untuk Navisha dan Angel. William merasa seda
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status