Semua Bab Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On): Bab 71 - Bab 80

104 Bab

Gerald Bebas

*Happy Reading*"Dibebaskan?!"Baru saja tadi siang William mendapat kabar tentang Pak Jarwo, yang naik banding kasus hak asuh Angel. Sorenya, ia dikejutkan kembali dengan kabar kebebasan Gerald dari Raid."Ya! Alan baru saja memberitahuku perihal hal itu. Dia bilang, ayahnya Gerald membebaskan pria itu dengan uang jaminan."Astaga, Tuhan! Apa lagi ini?"Aku memberitahumu kabar ini supaya kau waspada, Will. Karena aku yakin, dia pasti akan kembali mengganggu Navisha dan Angel." Raid menambahkan. "Bukan akan, Raid. Tapi sudah," jawab William dengan helaan panjang. "Kau tahu, tadi siang Navisha baru saja mendapat surat dari pengadilan. Ternyata Pak Jarwo mengajukan naik banding tentang hak asuh Angel," imbuhnya lagi.Di seberang sana, terdengar Raid juga ikut menghela napas panjang. Mungkin ikut lelah menghadapi ulah Gerald yang tak ada habisnya. Bahkan kini pria itu membawa serta ayahnya sebagai sekutu. "Apa rencanamu kali ini, Raid? Jujur saja, aku kasihan pada Navisha. Baru saja ku
Baca selengkapnya

Mulai terbaca

*Happy Reading*"Uhm ... itu, Pak. Kemarin siang, saya nggak sengaja lihat Milli di cafe yang tak jauh dari kantor, bersama pria yang waktu itu menculik Angel."Apa?! Seketika William menegakan posisi duduknya. Ia seolah bisa melihat sebuah benang merah dari sikap Milli barusan. Atau ... mungkin juga ini juga alasan aksi naik banding yang dilakukan Pak Jarwo. Mengingat katanya waktu itu Frans sempat mengancam Pak Jarwo tentang koneksi yang Navisha miliki dengan dua orang berstatus besar. Harusnya, pria tua itu mengerti dan menyerah tentang masalah Angel. Namun yang terjadi, lihatlah? Pria itu tetap ngeyel mengganggu Navisha lagi. Apa ... ini artinya mereka bertiga sudah bersekutu?"Maksud kamu Gerald?" William ingin memastikan tebakannya. "Iya, Pak. Pria itu, yang selalu mengaku sebagai ayahnya Angel. Saya lihat kemarin siang makan bareng sama Milli. Kelihatannya mereka sedang dekat." Farell memang tidak mengetahui fakta tentang Angel yang anak biologis Milli. "Eh, tapi dibilang de
Baca selengkapnya

Permintaan Angel bikin gegana

*Happy Reading*"Ma, Angel mau adik bayi." Angel menatap ibunya dengan binar harap. "Pa, Angel mau adik bayi." Kini beralih pada sang ayah dengan binar yang sama. Berbeda dengan Navisha yang langsung kalang kabut ditodong permintaan itu. William malah mengulum senyum geli. Ia melirik Navisha dan mengedipkan sebelah matanya penuh arti. Meski begitu, dalam hati William sangat bahagia mendengar permintaan Angel barusan. Karena ... oh, ayolah! Dia masih pria normal. Kalian fikir selama ini dia tidak kesulitan menahan kebutuhan biologisnya selama menikah dengan Navisha. Iya, judulnya saja menikah. Tetapi faktanya, sampai saat ini William dan Navisha masih seperti dua orang yang hanya tinggal bersama dalam satu atap. Tidak pernah tidur satu ranjang. Berinteraksi pun hanya sekedarnya saja. Jujur saja, William tersiksa terus menahan hasrat lelakinya setiap kali menginginkan haknya sebagai suami.Di tempatnya, Navisha langsung melotot horor melihat kedipan William. Lalu segera membuang waja
Baca selengkapnya

Di pandang rendah

*Happy Reading*[Kamu masih di tempat Naira?]Navisha menerima chat dari William saat siang hari. Ketika ia masih menunggu kue di dalam oven. Kue pengantin? Bukan! Kue coklat yang pada akhirnya mereka buat.Ya. Mereka memang tidak jadi membuat kue pengantin seperti permintaan Naira kemarin. Karena apa? Kan sudah dibilang, mood swing ibu hamil seperti Naira tak akan bisa melewati proses membuat kuenya yang membutuhkan kesabaran. Huh! Untung Navisha sayang. Coba kalau tidak, sudah Navisha empos itu pantat si Naira. Bikin orang gemes aja. [Masih. Kenapa?]Navisha membalas singkat. [Kebetulan aku ada pertemuan dengan klien di restoran dekat apartemen Naira. Mau aku antar, pulangnya?]Navisha tidak langsung menjawab. Menimang terlebih dulu baiknya bagaimana. Maunya sih ia langsung menolak dan pulang sendiri saja. Tetapi karena obrolannya tadi bersama Naira. Navisha pun memutuskan akan mulai membuka hati lagi untuk William. [Boleh. Nanti kabarin aja kalau pertemuan kamu udah selesai.]T
Baca selengkapnya

Kami sudah punya anak

*Happy Reading*"Rel, belikan obat!" titah William lagi pada Farell yang langsung mendekat saat mendengar kegaduhan yang melibatkan Navisha dan William. Diikuti kedua klien William tentu saja. Farell mengangguk patuh dan langsung pergi menjalankan titah tuannya. Meninggalkan dua tamunya yang masih tampak penasaran. Si wanita bahkan sudah terang-terangan memindai Navisha dari ujung kepala hingga ujung jempol. Meski sebenarnya Navisha mengenakan sepatu plat saat itu. Jadi ya jempolnya gak akan kelihatan juga. Tetapi ya namanya juga pribahasan. Namun, hal itu tentu membuat Navisha mulai tidak nyaman. Ia paling tidak suka jadi pusat perhatian banyak orang seperti itu. Sudah dibilang, kan, Navisha tidak suka keramaian sebenarnya. "Pak, Willi. Ada apa?" tanya klien William yang pria. "Maaf, Pak Agus. Nampaknya saya tidak bisa melanjutkan pembahasan kerja sama kita hari ini. Saya harus menyelesaikan satu hal penting dulu di sini.""Hal penting? Maksudnya masalah nona di sebelah bapak in
Baca selengkapnya

Kembali terusik

*Happy Reading*Akhirnya masalah hari itu mencapai final dengan pemecatan si waitress. Bukan, itu bukan permintaan Navisha atau tuntutan William. Akan tetapi, ternyata hal begini bukan kali pertama. Waitress yang baru diketahui bernama Bella itu memang kerap bersikap membeda-bedakan pelanggan dari penampilannya. Mulutnya juga tidak bisa dijaga. Pedas dan julid sekali. Ugh ... memang yang namanya Bella di mana-mana julid. Gak di sini, di novel Mas Bos, juga di Novel anak nakal. Yang namanya Bella pasti julid. Author kayaknya punya masalah pribadi dengan nama Bella ini. Benar gak thor?Selain pemecatan Bella. Dimas juga menggratiskan pesanan William dan Navisha sebagai bentuk permintaan maaf. Akan tetapi, William menolaknya. "Saya lebih dari bisa, membayar makanan di sini. Selain itu, saya juga tak ingin dianggap aji mumpung. Memanfaatkan keadaan untuk bisa 'makan gratis'. Nanti karyawan anda semakin menyepelekan istri saya yang gemar berlaku dan berpakaian sederhana ini." Navisha me
Baca selengkapnya

Keresahan Navisha

*Happy Reading*"Kenapa belum tidur?"Navisha sedikit tersentak mendengar teguran tersebut. Kepalanya sontak berputar ke arah suara yang baru saja menginterupsi lamunannya. Ia pun segera menemukan keberadaan William yang entah sejak kapan sudah berdiri tak jauh dari tempatnya. Navisha mengerjap pelan kemudian mendesah panjang. Sepertinya tadi ia terlalu larut dalam lamunannya. Hingga tidak mendengar bunyi pintu kamar William terbuka. "Kenapa? Masih kepikiran yang tadi?" Tak segera mendapat jawaban Navisha. William kembali bertanya. Sambil menghampiri gadis itu yang kini tengah duduk seorang diri di kursi bar yang ada di dapurnya. Navisha belum menjawab, tapi kini kepalanya terangguk satu kali. Membenarkan dugaan William barusan. Melihatnya, pria yang malam ini memakai kaos oblong warna putih dan celana pendek warna hitam pun mendesah panjang. Kemudian menarik kursi sebelah Navisha lalu ia duduki. "Kan aku udah bilang, jangan terlalu dipikirkan. Mau itu Gerald, ayahnya, atau Mili s
Baca selengkapnya

Liburan

~Happy Reading~"Mama lagi sariawan, ya, kok bibirnya bengkak?"Uhuk!Navisha pun langsung tersedak nasi goreng yang sedang dikunyahnya pagi ini, ketika mendengar tanya polos dari Angel. Ia gegas meraih air minum di depannya dan langsung menenggak hingga setengah. Ia langsung meraba bibirnya refleks. Yang memang terasa lebih tebal dan kebas pagi ini. Nggak usah nanya kalian. Pasti tahu alasannya kenapa, kan?"Makannya pelan-pelan, Mama. Gak bakal ada yang minta, kok."Navisha langsung mendelik galak pada pria yang kini mengelus punggungnya dengan lembut. Apalagi melihat cengiran pria itu yang tanpa dosa. Seolah melupakan jika dialah sang pelaku yang membuat bibirnya sampai bengkak pagi ini. William, sialan!"Mama kenapa, sih? Hari ini kok aneh banget?" tanya polos Angel kembali menginterupsi. Navisha menggaruk hidungnya yang sebenarnya tidak gatal. "Mama, aneh? Aneh kenapa? Mama gak kenapa-napa, kok. Perkara bibir, kamu benar, Jel. Mama memang sedang sariawan." Ia pun segera mencar
Baca selengkapnya

Mereka bekerja sama

~Amih Lilis~Mendengar ucapan Angel, entah kenapa hati Navisha merasa takut. Ia seolah akan kalah dalam persidangan nanti dan Angel akan dibawa pergi darinya.Tidak! Tidak! Membayangkannya saja Navisha tidak sanggup. Angel adalah pusat dunianya sekarang. Alasan Navisha tetap bisa berdiri tegar hingga saat ini. Jika Angel sampai pergi, ia yakin pasti akan hancur. Tidak, tidak! Navisha tak ingin itu terjadi."Tidak usah berandai-andai, Angel. Mama tidak suka!" tukas Navisha tegas."Angel ...." William gegas menyela saat melihat Angel hendak buka suara lagi. "Sudah, ya? Jangan bicara seperti itu lagi. Nanti Mama jadi sedih," bujuk pria itu kemudian. Angel terdiam. Melirik Navisha dan William bergantian. Sorot matanya tak terbaca. Seolah ia tengah ingin menyampaikan banyak hal, tapi tak berani. Akhirnya, Angel pun menghela nafas panjang kemudian mengangguk patuh. Namun, wajahnya jelas menyimpan banyak sekali beban. Ada apa dengan anak ini?"Angel, maafin Mama kalau udah bikin Angel sedi
Baca selengkapnya

Milli memang cerdas

~Amih Lilis~Persidangan hari itu berjalan alot sekali. Bahkan lebih alot dari persidangan sebelumnya. Pihak Gerald benar-benar gencar menyerang Navisha. Bahkan, tidak ragu menguak cerita masa lalu antara Gerald dan Milli. Meski begitu, Milli tetap tak mengakui kelicikannya dan malah menudingkan semuanya pada Navisha. Miris sekali hati wanita yang kini menyandang gelar Nyonya William itu. Menyayangkan jika semuanya harus terkuak di depan Angel sendiri. Mungkin inilah niat mereka sebenarnya. Ingin membuat Angel bingung dan resah dengan menyuguhkan fakta yang tidak semuanya benar.Beruntung Raid mempercayakan kasus ini pada Pak Alan. Pengacara itu meski di luar jarang bicara dan terkesan dingin. Tetapi saat dalam pengadilan, mulutnya bisa dengan lihai menyerang pihak Gerald. Lebih dari itu, Navisha juga memiliki surat lengkap dari dokter tentang kepemilikan Angel. Meski Navisha tidak setuju dengan ungkapan itu. Karena Angel kan bukan barang dan masih punya hak mandiri. Akan tetapi, mer
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status