หน้าหลัก / Romansa / You Are My Heart / บทที่ 1 - บทที่ 10

บททั้งหมดของ You Are My Heart: บทที่ 1 - บทที่ 10

32

Awal Mula

At Shanghai, China. _____ Sebuah pagi yang begitu cerah di kota Shanghai, China. Selamat datang di kota metropolitan terbesar masyarakat Tiongkok. Di sinilah surganya segala kemewahan dunia berada. Katakan saja apapun yang kalian inginkan! Tempat hiburan malam? Tempat berbelanja barang-barang mewah? Atau perusahaan besar dengan gaji fantastis? Jangan khawatir, kalian akan menemukan segalanya di sini. Tepat pukul 9 waktu setempat, seorang pria tampan berjuta pesona turun dari mobilnya. Dia berjalan memasuki sebuah gedung besar yang di ketahui adalah milik keluarga Ling. Dia Ling Yue, anak laki-laki satu-satunya keluarga Ling. Hari ini adalah hari pertama Ling Yue menjabat sebagai seorang Presdir di perusahaan milik keluarganya. Ling Yue genap berusia 28 tahun ini. Dia lebih cepat 2 tahun menerima pengalihan jabatan Presdir dari yang seharusnya. Itu semua karena kemampuan Ling Yue yang begitu hebat dalam berbisnis, hingga sang daddy percaya kalau anaknya itu pasti bisa mengelola p
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-15
อ่านเพิ่มเติม

Kecelakaan

Hari ini Ling Yue dan Chen Li sekretarisnya akan pergi mengunjungi ahli Botani tua itu. Dari informasi yang didapatkan, ahli Botani tua itu ternyata bernama Sheng Li. Dia sudah berusia sekitar 65 tahun. Benar-benar sudah tua. "Chen Li, apa makanan dan hadiahnya sudah kau siapkan?" tanya Ling Yue memastikan. Dia tidak ingin ada yang terlewatkan dalam misinya kali ini. Semuanya harus berjalan sesuai dengan apa yang dia rencanakan sebelumnya. Ling Yue benar-benar selalu totalitas dalam bekerja. "Sudah Presdir. Semuanya sudah saya siapkan." Chen Li menunjukkan semua barang bawaannya itu kepada Ling Yue. "Bagus, kita berangkat sekarang!" perintah Ling Yue kemudian. "Baik Presdir!" Chen Li mengangguk patuh, lalu kemudian segera mengikuti Ling Yue dari belakang. Sesampainya di mobil, Chen Li langsung menaruh barang-barang itu di bagasi mobil dan secepat kemudian dia bergegas membukakan pintu belakang mobil untuk Ling Yue. Setelah semuanya beres, Chen Li mulai melajukan mobil itu menuju k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-15
อ่านเพิ่มเติม

Pertemuan Tak Terduga

Jiao Ling langsung berangkat setelah mendengar kabar dari pihak rumah sakit. Selama perjalanan, dia tak henti-hentinya berdoa. Dia berharap, sahabatnya itu baik-baik saja. Tak butuh waktu lama, Jiao Ling pun sampai di sana. Dia berlarian menuju ruangan UGD. Wajahnya tampak panik sekali. “Nona, pasien yang bernama Cia Li ada di sebelah mana?” dia bertanya kepada perawat wanita yang sedang berjaga di sana. “Maksud mu, nona Cia Li korban kecelakaan mobil sekitar 1 jam yang lalu?” “Iya benar, aku mencarinya.” “Nona Cia Li berada di ruang UGD. Dia baru saja ditangani oleh Dokter, dan sedang beristirahat di salah satu bed pasien paling ujung.” “Baik, terimakasih atas informasinya. Aku akan ke sana sekarang!” Jiao Ling melangkah dengan terburu-buru. “Sreek!” dia membuka gorden penutup. “Cia Li? Kau tidak apa-apa kan? Mana yang sakit?” Jiao Ling berhamburan memeluk sahabatnya tersebut. “Kau tenang saja, aku tidak apa-apa. Hanya kepala ku saja yang sedikit robek dan mengeluarkan banyak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-15
อ่านเพิ่มเติม

Insiden Persetujuan Kontrak Kerja

Cia Li terpaku melihat sosok tersebut. Detak jantungnya berdebar sangat kencang, tubuhnya juga sedikit gemetaran. Tapi, sebisa mungkin dia berusaha menenangkan diri. 'Tetap tenang Cia Li! Kau tidak perlu gugup seperti ini.' Cia Li mencoba memberikan sugesti positif untuk menenangkan dirinya. Berbeda dengan reaksi pria yang diketahui bernama Ling Yue itu, malah tersenyum licik. Dia seperti tengah merencanakan sesuatu. “Apa ada yang bisa saya bantu Pak?” Cia Li memberanikan diri untuk berbicara dengan sang polisi. Dia berusaha menyambutnya seramah mungkin. “Ya tentu saja. Kami ingin membicarakan soal kecelakaan yang menimpa Nona dan Tuan Ling Yue. Berhubung hasil pemeriksaan dari dokter sudah keluar, maka kita sudah bisa membahas persoalan ini.” Pembicaraan mereka mulai serius. “Hmm, baik.” Cia Li mengangguk patuh. “Berdasarkan hasil rekaman CCTV dan pemeriksaan mobil di TKP, penyebab dari kecelakaan ini di duga karena rem mobil Nona Cia Li yang tidak bisa berfungsi dengan baik. No
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-15
อ่านเพิ่มเติม

Tim Baru

“Aku tidak bisa! Kau lihat sendiri kan, aku saja sedang butuh perawatan. Bagaimana caranya aku bisa merawat mu? Minggu depan aku juga sudah harus mulai bekerja, sesuai apa katamu. Kau jangan ngelunjak!” Cia Li sungguh kesal sekali dengan permintaan mengada-ngada pria itu. ‘Kalau di pikir-pikir, dia ada benarnya juga. Lagi pula, mulai minggu depan aku kan bisa bertemunya hampir setiap hari di kantor. Baiklah, aku punya ide lain,” pikirnya kemudian. “Hmm, karena aku baik hati, maka aku akan melepaskan mu kali ini. Tapi sebagai gantinya kau harus memenuhi satu permintaan ku.” dia mulai merencanakan hal licik lagi. Cia Li menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan Ling Yue. Katanya dia mau melepaskannya, tapi harus memenuhi satu syarat lagi sebagai gantinya? Bukankah itu sama saja? Dimana letak kebaikannya? Ingin rasanya Cia Li memukuli kepala pria menyebalkan itu! “Tuan Ling Yue yang terhormat mau minta apa lagi dari ku?” Cia Li mencoba bersabar. “Mmm, aku juga bingung. Mungkin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-16
อ่านเพิ่มเติม

Kebakaran Hebat

Setibanya di lokasi kejadian, Ling Yue langsung turun dari mobilnya dan melihat lebih dekat kebakaran tersebut. Chen Li pun juga segera ikut turun dan menyusul Presdirnya itu dari belakang. Pemadam kebakaran tampak kelabakan memadamkan api, sedangkan para pekerja sibuk berlarian menyelamatkan diri. Situasinya benar-benar kacau. 'Kenapa bisa terbakar sehebat ini? Padahal sistem keamanan pabrik sangat canggih sekali! Ku rasa ada yang tidak beres!' batin Ling Yue. "Chen Li! Suruh departement IT untuk mengirimkan rekaman CCTV pabrik sebelum terjadi kebakaran sekarang juga!" perintah Ling Yue tergesa. 'Awas saja jika hal ini bukan kecelakaan biasa! Siapa pun itu, aku pasti akan melenyapkan-nya!' Ling Yue mengepalkan tangannya dengan kencang. Dia sepertinya sangat marah sekali. Tak lama kemudian, Ling Yue tampak menghubungi seseorang. "Hallo Tuan Lin," ucapannya terpotong. "Sekarang juga kau kirimkan semua tim medis yang ada untuk membantu para pekerja yang terluka!" perintah Ling Yue
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-06-19
อ่านเพิ่มเติม

Titik Terang Masalah

Cia Li spontan membalikkan badannya menghadap Ling Hao. Ini pertama kalinya dia bertemu langsung dengan pemilik kekuasaan tertinggi perusahaan Ling yang sangat terkenal itu. Selama ini dia hanya mendengar cerita dari gurunya saja. Chen Li juga segera beranjak dari tempat duduknya. Dia berdiri di sebelah Cia Li. "Ayo kita berikan hormat pada tuan Ling besar!" bisik Chen Li. "Hu'um!" dehemnya mengerti. "Selamat datang Tuan Ling." mereka menyapanya sambil membungkuk hormat. "Apa Ling Yue ada di ruangannya?" tanya Ling Hao kemudian. "Iya, ada Tuan." jawab Chen Li. "Kita ke sana sekarang!" perintah Ling Hao pada sekretarisnya. "Baik Tuan." sekretarisnya mengangguk patuh, lalu kemudian mereka pergi menuju ruangan Ling Yue. "Hah, Menakutkan sekali!" Chen Li membuang nafas lega. "Tuan Ling Hao ternyata mirip sekali dengan Ling Yue," ucap Cia Li tanpa sadar. "Tentu saja mereka mirip, namanya juga anak dan ayah," sahut Chen Li. "Haiya, sepertinya aku harus segera kembali ke ruangan k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-08
อ่านเพิ่มเติม

Cemburu

Suasana pun menjadi canggung. "Kalian mau pesan berapa porsi roti kukusnya?" tanya sang pelayan. "Kami pesan 4 porsi." Ling Yue tersenyum gugup. Ntah kenapa kejadian barusan membuat jantungnya berdegup kencang. 'Kenapa dia pesan roti kukus? Bukannya dia tidak suka ya?' pikir Cia Li heran. "Baik, apa ada tambahan lain?" tanyanya memastikan. "Aku mau Gyoza dan La Ji Zi, masing-masing 2 porsi yah!" pinta gadis di sebelah Ling Yue. "Aku mau Zhajiang Mian dan Dimsum masing-masing juga 2 porsi," timpa Jiao Ling kemudian. "Baik, sudah saya catat. Apa ada tambahan lain lagi?" tanya pelayan itu memastikan. "Aku mau beberapa kaleng soda." "Tidak boleh! Nanti perut mu bisa sakit," larang Ling Yue dengan tegas. "Kalau begitu, 1 kaleng saja boleh ya?" tawarnya penuh harap. "Yu Mei, jangan membantah." Ling Yue menatapnya tajam. "Baik lah, aku tidak jadi pesan." Yu Mei langsung cemberut. 'Mereka sepertinya sengaja pamer kemesraan!' ntah kenapa, mood Cia Li langsung berubah buruk ketika m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-07-08
อ่านเพิ่มเติม

Kencan Buta

Seorang wanita cantik baru saja keluar dari pintu kedatangan internasional bandar udara Pudong, Shanghai. Hidung mancung, mata indah, dan bibir yang merah berisi. Kulitnya juga putih dan tinggi semampai. Dia adalah Ling Xia, anak sulung keluarga Ling, yang tidak lain adalah kakak perempuan Ling Yue. "Selamat datang Nona Ling. Saya akan mengantarkan anda pulang ke mansion Suzhou." seorang pengawal datang menghampiri-nya. Ling Xia kemudian membuka kacamata hitamnya. "Apa kau orang suruhan daddy?" "Betul Nona. Saya disuruh oleh tuan Ling untuk menjemput anda ke bandara dan mengantarkan anda langsung pulang ke mansion," jawabnya penuh hormat. 'Aku malas sekali pulang ke mansion. Mereka pasti akan memaksa ku lagi untuk berkencan buta!' rutuknya dalam hati. Tapi sepertinya, dia tidak punya pilihan lain saat ini. "Hmm, baiklah." Ling Xia menghembuskan nafas panjang. Mau tidak mau, dia harus pulang terlebih dahulu ke mansion milik orang tuanya. Setelah itu, barulah dia bisa pergi ke Ap
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-03
อ่านเพิ่มเติม

Mengejar Cintanya

"Ya sudahlah, mau bagaimana lagi." Ling Xia hanya bisa pasrah. "Kau mau kita pergi kemana setelah ini?" tanya Wang Shu kemudian. "Terserah. Aku mengikut saja." dia lalu menopang dagunya dengan tangan. "Oke, tapi kau jangan protes atau mengeluh jika ku ajak ke tempat mana pun." "Hmm, ya," jawabnya dengan suara lemah. Selesai makan, mereka berdua pergi ke sebuah tempat. Ntah kemana tujuannya, hanya Wang Shu yang tau. Perjalanan yang mereka tempuh menghabiskan waktu sekitar 30 menit lamanya. Di sinilah mereka sekarang, tepatnya di sebuah taman hiburan terbesar yang ada di kota itu. Ling Xia terlihat sedikit ragu melihat tempat yang mereka kunjungi. "Ayo kita turun!" Wang Shu membuka seltbelnya lalu kemudian beralih menatap Ling Xia. Wanita itu masih berdiam diri di tempat duduknya. "Kenapa diam saja?" Wang Shu membuyarkan lamunannya. "A-aku, agak sedikit takut menaiki wahana permainan. Aku senang bisa kemari, tapi kita cukup jalan-jalan saja yah." dia punya trauma di tempat itu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-04
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1234
DMCA.com Protection Status