Home / Romansa / You Are My Heart / Pertemuan Tak Terduga

Share

Pertemuan Tak Terduga

Author: Missia
last update Last Updated: 2023-06-15 18:08:19

Jiao Ling langsung berangkat setelah mendengar kabar dari pihak rumah sakit. Selama perjalanan, dia tak henti-hentinya berdoa. Dia berharap, sahabatnya itu baik-baik saja.

Tak butuh waktu lama, Jiao Ling pun sampai di sana. Dia berlarian menuju ruangan UGD. Wajahnya tampak panik sekali.

“Nona, pasien yang bernama Cia Li ada di sebelah mana?” dia bertanya kepada perawat wanita yang sedang berjaga di sana.

“Maksud mu, nona Cia Li korban kecelakaan mobil sekitar 1 jam yang lalu?”

“Iya benar, aku mencarinya.”

“Nona Cia Li berada di ruang UGD. Dia baru saja ditangani oleh Dokter, dan sedang beristirahat di salah satu bed pasien paling ujung.”

“Baik, terimakasih atas informasinya. Aku akan ke sana sekarang!” Jiao Ling melangkah dengan terburu-buru.

“Sreek!” dia membuka gorden penutup.

“Cia Li? Kau tidak apa-apa kan? Mana yang sakit?” Jiao Ling berhamburan memeluk sahabatnya tersebut.

“Kau tenang saja, aku tidak apa-apa. Hanya kepala ku saja yang sedikit robek dan mengeluarkan banyak darah. Selebihnya aman.” Cia Li mengulum senyum untuk menenangkan Jiao Ling. Wajah sahabatnya itu kelihatan pucat sekali saking khawatirnya.

“Syukurlah, jantung ku hampir copot mendengar kabar mu.” Dia mengelus dadanya lega.

“Ohiya, apa kau sudah beritahukan hal ini pada paman dan bibi Li?” tanya Jiao Ling kemudian.

“Tidak. Aku tidak mau membuat mereka khawatir. Lagi pula, aku kan tidak kenapa-kenapa.” dia sebenarnya merasa bersalah karena tidak bisa menjaga dirinya dengan baik.

“Kalau begitu, aku akan merawat mu. Kau harus tinggal beberapa hari ke depan di tempat ku. Jangan menolak dan jangan membantah! Kalau tidak, aku akan memberitahukan soal ini pada paman dan bibi Li!” dia terpaksa mengancam sahabatnya itu. Namun di balik itu semua, dia benar-benar sosok yang peduli dan menyayangi Cia Li. Mereka sudah seperti saudara sungguhan.

“Tentu saja kau harus merawat ku! Memangnya siapa lagi yang bisa ku repotkan selain diri mu.” Cia Li menggodanya.

“Huu!” Jiao Ling bersidekap dan mengerucutkan bibirnya lucu.

“Hei jangan begitu! Lebih baik, sekarang kau tolong aku untuk mengambilkan handphone ku pada perawat panjaga. Aku ingin menghubungi guru Sheng Li. Aku harus bekerja sama dengan guru untuk merahasiakan hal ini dari orang tua ku. Aku harus membuat alasan yang realistis pada mereka.” Cia Li bertingkah imut agar sahabatnya itu mau membantunya.

“Hah, baiklah. Kau tunggulah di sini!” Jiao Ling melangkah pergi menuju meja penjaga. Kalau di pikir-pikir, sahabatnya itu memang harus membuat alasan yang tepat untuk bisa tetap tinggal beberapa hari ke depan di tempatnya. Dan pekerjaan adalah alasan yang paling tepat.

Tap, tap, tap..

Dia berjalan pelan agar tidak mengganggu pasien yang lain.

‘Tunggu dulu! Sepertinya aku mengenal pria itu?’ Jiao Ling tiba-tiba berhenti karena melihat seorang pasien yang sedang di pindahkan ke ruang perawatan.

‘Aah, mungkin aku hanya salah lihat. Mana mungkin dia sakit dan di rawat di rumah sakit sekecil ini. Jika benar dia kenapa-kenapa, seluruh daratan China pasti akan dibuat gempar. Buktinya, tidak ada berita apa-apa kan.’ dia kembali melanjutkan perjalanan-nya.

Sementara itu, di tempat yang sama.

“Presdir, aku minta maaf karena sudah membuat mu celaka.” Chen Li merasa bersalah dan tertunduk lemas.

Chen Li beruntung karena dia tidak kenapa-kenapa, sedangkan Ling Yue terlempar ke depan dan membentur kursi. Kepalanya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Lengan kanannya juga terkilir, tapi sepertinya tidak terlalu parah.

“Ini bukan salah mu Chen Li, kau tidak perlu merasa bersalah.”

“Ngomong-ngomong, apa kau sudah melihat kondisi korban yang menabrak kita?” Ling Yue tiba-tiba kepikiran dengan orang itu.

“Belum Presdir. Tapi aku sudah berbicara dengan polisi yang menangani kasus kecelakaan. Katanya rem mobil orang itu tidak berfungsi dengan baik. Tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus ini.”

“Mmm, baguslah.”

_____

Setelah mendapatkan handphone-nya kembali, Cia Li pun langsung menghubungi gurunya.

“Apa? Kau kecelakaan? Lalu, bagaimana kondisi mu?” Sheng Li sangat terkejut hingga menjatuhkan sampel daun yang ia pegang.

“Guru tenang saja, aku tidak apa-apa. Hanya luka kecil di kepala dan dokter sudah menanganinya dengan baik. Guru jangan bilang soal ini pada orang tua ku yah. Aku akan tinggal beberapa hari di tempat Jiao Ling selama penyembuhan. Bilang saja ke mereka, kalau aku sedang ada pekerjaan yang diselesaikan di sini.” Cia Li berusaha menenangkan sang guru dan mengajaknya berkompromi.

“Hah, sepertinya aku tidak punya pilihan lain. Tapi, aku akan pergi ke kota sekarang juga untuk memastikan kondisi mu.” walaupun katanya dia tidak kenapa-kenapa, Sheng Li tetap harus memastikan kondisinya langsung.

“Ya, jika itu bisa membuat Guru tenang tidak apa-apa. Aku berada di rumah sakit Guma.”

“Mmm, kau tunggulah. Aku akan berangkat sekarang!”

Bip.

Sambungan panggilan tersebut dimatikan secara sepihak.

Sheng Li segera mengemasi barangnya. Kebetulan, dia tinggal di sebuah rumah kecil yang berada persis di samping labolatorium tersebut.

Alasan Sheng Li membangun labolatorium di desa itu adalah karena Cia Li. Semangatnya untuk menjadi seorang ahli Botani hebat membuat Sheng Li tersentuh.

Awalnya, mereka kenal saat Sheng Li melakukan kunjungan penelitian ke desa tempat Cia Li tinggal. Dia mencari dan mencoba membudidayakan sebuah tanaman langkah yang hanya tumbuh di wilayah itu. Dia menghabiskan waktu yang cukup lama di sana. Projek yang sedang dia kerjakan itu adalah projek yang sangat besar, bahkan tuan Ling Hao sempat datang ke tempat tersebut beberapa kali. Waktu itu Cia Li masih kecil, dia berusia sekitar 10 tahun.

“Kakek Sheng Li mau ke sini yah?” tanya Jiao Ling.

“Iya, guru mau ke sini katanya. Dia mau memastikan keadaan ku.”

“Kakek Sheng Li sungguh sangat menyayangi mu.” Jiao Ling tersenyum senang.

“Ya, aku sangat beruntung bisa bertemu dengan seorang legenda sepertinya.” Cia Li mengangguk setuju.

“Astaga! Aku baru ingat! Ada korban lain yang harusnya aku temui.” Cia Li terlonjak kaget.

Jiao Ling yang mendengar teriakan Cia Li ikut terkejut mendengarnya.

“Ma-maksud mu, pas kejadian kecelakaan, kau menabrak seseorang? Ya ampun!” Jiao Ling malah berpikiran lain.

“Bukan begitu. Aku tidak menabrak orang secara langsung. Lebih tepatnya, mobil ku bertabrakan dengan mobil orang lain. Itu semua terjadi karena rem mobil ku yang tidak berfungsi dengan baik.” Cia Li mendengus khawatir mengingat kejadian beberapa jam yang lalu itu.

“Oo, seperti itu ternyata. Kau membuat ku kaget saja!” Jiao Ling menghembuskan nafas lega.

Tiba-tiba saja, seorang dokter datang menghampiri mereka.

“Selamat siang Nona Cia Li. Saya datang untuk memberitahukan hasil pemeriksaan anda.” Dokter itu tersenyum ramah padanya.

“Selamat siang Dokter. Mmm, semoga hasilnya baik-baik saja.” Cia Li sedikit khawatir dengan hasil pemeriksaannya.

“Hahaha, tenang saja Nona Cia Li. Menurut hasil pemeriksaan, semuanya baik-baik saja. Anda hanya perlu istirahat dan merawat luka di kepala anda selama beberapa hari ke depan.” Dokter tersebut mangguk-mangguk sambil melihat kertas hasil pemeriksaan yang ada di tangannya.

“Hah, syukurlah.” Cia Li merasa lega sekali.

“Kalau begitu, saya permisi dulu. Semoga luka anda cepat pulih dan bisa beraktivitas normal kembali.” pamitnya, kemudian segera berlalu dari sana.

Lama Cia Li menunggu, akhirnya Sheng Li pun sampai di rumah sakit itu. Dia datang bersama dengan supir pribadinya.

“Bagaimana kondisi mu? Apa hasil pemeriksaannya sudah keluar?” Sheng Li nampak khawatir sekali dengan kondisi muridnya itu.

Cia Li yang mendengar suara sang guru, langsung bangkit dari tidurnya. Untung saja dia sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Kalau tidak, Sheng Li pasti sudah di tegur oleh perawat penjaga karena suaranya akan mengganggu pasien lain.

“Haiya, Guru tenang saja. Kondisi ku baik-baik saja.” senyuman Cia Li mengembang melihat tingkah panik sang guru.

Tanpa di duga..

“Selamat siang Nona Cia Li!” seorang polisi datang ke ruangan tempat ia dirawat.

Deg!

‘Mungkinkah polisi itu datang untuk menangkap ku?’ batin Cia Li mulai ketakutan.

Tapi tunggu dulu, ada orang lain yang ikut di belakang polisi tersebut. Sepertinya orang itu di dorong dengan menggunakan kursi roda.

Tap, tap, tap.

Sosok itu nampak semakin jelas.

Hingga..

‘Kak Ling Yue?’ mata Cia Li membulat sempurna melihat sosok yang ada di hadapannya saat ini.

Related chapters

  • You Are My Heart   Insiden Persetujuan Kontrak Kerja

    Cia Li terpaku melihat sosok tersebut. Detak jantungnya berdebar sangat kencang, tubuhnya juga sedikit gemetaran. Tapi, sebisa mungkin dia berusaha menenangkan diri. 'Tetap tenang Cia Li! Kau tidak perlu gugup seperti ini.' Cia Li mencoba memberikan sugesti positif untuk menenangkan dirinya. Berbeda dengan reaksi pria yang diketahui bernama Ling Yue itu, malah tersenyum licik. Dia seperti tengah merencanakan sesuatu. “Apa ada yang bisa saya bantu Pak?” Cia Li memberanikan diri untuk berbicara dengan sang polisi. Dia berusaha menyambutnya seramah mungkin. “Ya tentu saja. Kami ingin membicarakan soal kecelakaan yang menimpa Nona dan Tuan Ling Yue. Berhubung hasil pemeriksaan dari dokter sudah keluar, maka kita sudah bisa membahas persoalan ini.” Pembicaraan mereka mulai serius. “Hmm, baik.” Cia Li mengangguk patuh. “Berdasarkan hasil rekaman CCTV dan pemeriksaan mobil di TKP, penyebab dari kecelakaan ini di duga karena rem mobil Nona Cia Li yang tidak bisa berfungsi dengan baik. No

    Last Updated : 2023-06-15
  • You Are My Heart   Tim Baru

    “Aku tidak bisa! Kau lihat sendiri kan, aku saja sedang butuh perawatan. Bagaimana caranya aku bisa merawat mu? Minggu depan aku juga sudah harus mulai bekerja, sesuai apa katamu. Kau jangan ngelunjak!” Cia Li sungguh kesal sekali dengan permintaan mengada-ngada pria itu. ‘Kalau di pikir-pikir, dia ada benarnya juga. Lagi pula, mulai minggu depan aku kan bisa bertemunya hampir setiap hari di kantor. Baiklah, aku punya ide lain,” pikirnya kemudian. “Hmm, karena aku baik hati, maka aku akan melepaskan mu kali ini. Tapi sebagai gantinya kau harus memenuhi satu permintaan ku.” dia mulai merencanakan hal licik lagi. Cia Li menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan Ling Yue. Katanya dia mau melepaskannya, tapi harus memenuhi satu syarat lagi sebagai gantinya? Bukankah itu sama saja? Dimana letak kebaikannya? Ingin rasanya Cia Li memukuli kepala pria menyebalkan itu! “Tuan Ling Yue yang terhormat mau minta apa lagi dari ku?” Cia Li mencoba bersabar. “Mmm, aku juga bingung. Mungkin

    Last Updated : 2023-06-16
  • You Are My Heart   Kebakaran Hebat

    Setibanya di lokasi kejadian, Ling Yue langsung turun dari mobilnya dan melihat lebih dekat kebakaran tersebut. Chen Li pun juga segera ikut turun dan menyusul Presdirnya itu dari belakang. Pemadam kebakaran tampak kelabakan memadamkan api, sedangkan para pekerja sibuk berlarian menyelamatkan diri. Situasinya benar-benar kacau. 'Kenapa bisa terbakar sehebat ini? Padahal sistem keamanan pabrik sangat canggih sekali! Ku rasa ada yang tidak beres!' batin Ling Yue. "Chen Li! Suruh departement IT untuk mengirimkan rekaman CCTV pabrik sebelum terjadi kebakaran sekarang juga!" perintah Ling Yue tergesa. 'Awas saja jika hal ini bukan kecelakaan biasa! Siapa pun itu, aku pasti akan melenyapkan-nya!' Ling Yue mengepalkan tangannya dengan kencang. Dia sepertinya sangat marah sekali. Tak lama kemudian, Ling Yue tampak menghubungi seseorang. "Hallo Tuan Lin," ucapannya terpotong. "Sekarang juga kau kirimkan semua tim medis yang ada untuk membantu para pekerja yang terluka!" perintah Ling Yue

    Last Updated : 2023-06-19
  • You Are My Heart   Titik Terang Masalah

    Cia Li spontan membalikkan badannya menghadap Ling Hao. Ini pertama kalinya dia bertemu langsung dengan pemilik kekuasaan tertinggi perusahaan Ling yang sangat terkenal itu. Selama ini dia hanya mendengar cerita dari gurunya saja. Chen Li juga segera beranjak dari tempat duduknya. Dia berdiri di sebelah Cia Li. "Ayo kita berikan hormat pada tuan Ling besar!" bisik Chen Li. "Hu'um!" dehemnya mengerti. "Selamat datang Tuan Ling." mereka menyapanya sambil membungkuk hormat. "Apa Ling Yue ada di ruangannya?" tanya Ling Hao kemudian. "Iya, ada Tuan." jawab Chen Li. "Kita ke sana sekarang!" perintah Ling Hao pada sekretarisnya. "Baik Tuan." sekretarisnya mengangguk patuh, lalu kemudian mereka pergi menuju ruangan Ling Yue. "Hah, Menakutkan sekali!" Chen Li membuang nafas lega. "Tuan Ling Hao ternyata mirip sekali dengan Ling Yue," ucap Cia Li tanpa sadar. "Tentu saja mereka mirip, namanya juga anak dan ayah," sahut Chen Li. "Haiya, sepertinya aku harus segera kembali ke ruangan k

    Last Updated : 2023-07-08
  • You Are My Heart   Cemburu

    Suasana pun menjadi canggung. "Kalian mau pesan berapa porsi roti kukusnya?" tanya sang pelayan. "Kami pesan 4 porsi." Ling Yue tersenyum gugup. Ntah kenapa kejadian barusan membuat jantungnya berdegup kencang. 'Kenapa dia pesan roti kukus? Bukannya dia tidak suka ya?' pikir Cia Li heran. "Baik, apa ada tambahan lain?" tanyanya memastikan. "Aku mau Gyoza dan La Ji Zi, masing-masing 2 porsi yah!" pinta gadis di sebelah Ling Yue. "Aku mau Zhajiang Mian dan Dimsum masing-masing juga 2 porsi," timpa Jiao Ling kemudian. "Baik, sudah saya catat. Apa ada tambahan lain lagi?" tanya pelayan itu memastikan. "Aku mau beberapa kaleng soda." "Tidak boleh! Nanti perut mu bisa sakit," larang Ling Yue dengan tegas. "Kalau begitu, 1 kaleng saja boleh ya?" tawarnya penuh harap. "Yu Mei, jangan membantah." Ling Yue menatapnya tajam. "Baik lah, aku tidak jadi pesan." Yu Mei langsung cemberut. 'Mereka sepertinya sengaja pamer kemesraan!' ntah kenapa, mood Cia Li langsung berubah buruk ketika m

    Last Updated : 2023-07-08
  • You Are My Heart   Kencan Buta

    Seorang wanita cantik baru saja keluar dari pintu kedatangan internasional bandar udara Pudong, Shanghai. Hidung mancung, mata indah, dan bibir yang merah berisi. Kulitnya juga putih dan tinggi semampai. Dia adalah Ling Xia, anak sulung keluarga Ling, yang tidak lain adalah kakak perempuan Ling Yue. "Selamat datang Nona Ling. Saya akan mengantarkan anda pulang ke mansion Suzhou." seorang pengawal datang menghampiri-nya. Ling Xia kemudian membuka kacamata hitamnya. "Apa kau orang suruhan daddy?" "Betul Nona. Saya disuruh oleh tuan Ling untuk menjemput anda ke bandara dan mengantarkan anda langsung pulang ke mansion," jawabnya penuh hormat. 'Aku malas sekali pulang ke mansion. Mereka pasti akan memaksa ku lagi untuk berkencan buta!' rutuknya dalam hati. Tapi sepertinya, dia tidak punya pilihan lain saat ini. "Hmm, baiklah." Ling Xia menghembuskan nafas panjang. Mau tidak mau, dia harus pulang terlebih dahulu ke mansion milik orang tuanya. Setelah itu, barulah dia bisa pergi ke Ap

    Last Updated : 2023-08-03
  • You Are My Heart   Mengejar Cintanya

    "Ya sudahlah, mau bagaimana lagi." Ling Xia hanya bisa pasrah. "Kau mau kita pergi kemana setelah ini?" tanya Wang Shu kemudian. "Terserah. Aku mengikut saja." dia lalu menopang dagunya dengan tangan. "Oke, tapi kau jangan protes atau mengeluh jika ku ajak ke tempat mana pun." "Hmm, ya," jawabnya dengan suara lemah. Selesai makan, mereka berdua pergi ke sebuah tempat. Ntah kemana tujuannya, hanya Wang Shu yang tau. Perjalanan yang mereka tempuh menghabiskan waktu sekitar 30 menit lamanya. Di sinilah mereka sekarang, tepatnya di sebuah taman hiburan terbesar yang ada di kota itu. Ling Xia terlihat sedikit ragu melihat tempat yang mereka kunjungi. "Ayo kita turun!" Wang Shu membuka seltbelnya lalu kemudian beralih menatap Ling Xia. Wanita itu masih berdiam diri di tempat duduknya. "Kenapa diam saja?" Wang Shu membuyarkan lamunannya. "A-aku, agak sedikit takut menaiki wahana permainan. Aku senang bisa kemari, tapi kita cukup jalan-jalan saja yah." dia punya trauma di tempat itu

    Last Updated : 2023-08-04
  • You Are My Heart   Jebakan Ling Xia

    Di Apartemen Ling Xia_____"Hah, lelahnya!" Ling Xia merebahkan dirinya ke atas kasur.'Tapi, dia lumayan juga. Aku cukup nyaman dengannya. Aku akan berusaha membuka hati. Kali ini pilihan mama tidak terlalu buruk,' batinnya sambil tersenyum senang."Aku punya ide!" Ling Xia langsung terdiam."Aku akan menghasut mama untuk mencarikan Ling Yue seorang pacar! Dia enak sekali bisa hidup bebas, sedangkan aku terus-terusan dipaksa untuk berkembang!" gerutunya kesal.Dia merasa orang tua mereka tidak adil terhadapnya. Padahal jarak usia mereka juga tidak terlalu jauh, hanya selisih 2 tahun. Adiknya itu harusnya juga sudah serius memikirkan soal pernikahan."Hahaha! Lihat saja, kau akan sama menderitanya seperti ku adik kecil!" tawa jahatnya menggelegar sampai ke sudut ruangan.Ling Xia benar-benar seorang kakak yang menyebalkan!Sementara itu, di Apartemen Ling Yue.."Kenapa telingaku tiba-tiba berdenging? Apa ada seseorang yang membicarakan hal buruk tentang ku?" Ling Yue yang sedang foku

    Last Updated : 2023-08-27

Latest chapter

  • You Are My Heart   Persaingan

    "Kalau aku bilang keberatan bagaimana?" jawabnya tenang namun terkesan seperti tengah menantang. "Apa Kau juga menyukainya?" Suo menyeringai samar. "Menurutmu?!" dua orang itu saling melempar tatapan tajam. "Hentikan!" lerai Cia Li yang tak tahan melihat sikap kekanakan mereka. "Aku ingin makan siang dengan tenang. Jadi, kalian tolong jangan bertengkar lagi!” "M-maaf Nona Cia. Gara-gara aku waktu makan siangmu jadi terganggu. Aku jadi tidak enak hati karena sudah membuatmu merasa tidak nyaman,” sesal Suo merasa bersalah. "Tidak Tuan Choi, bukan begitu maksudku." Cia Li jadi merasa canggung. Dia bingung harus menjelaskannya bagaimana. "Lebih baik kita makan sekarang. Waktu jam istirahat kantor kami tak banyak. Kami harus segera kembali begitu selesai makan." Ling Yue benar-benar pandai membalikkan situasi. Dia berkata seolah-olah Suo adalah pengganggu di antara mereka. Padahal, dirinyalah yang tiba-tiba datang seenaknya ke tempat itu. 'Bajingan sialan! Dia pandai sekali menyudutk

  • You Are My Heart   Diperebutkan 2 Presdir Tampan

    "Presdir, ini tuan Choi Suo yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita. Beliau adalah pemilik rumah sakit Gionsang yang terkenal itu!" bisik Chen Li menjelaskan siapa sosok pria asing itu."Aaah ... selamat pagi Tuan Choi!" Ling Yue mengulurkan tangannya pada pria itu. Walau bagaimanapun dia tetap harus bersikap profesional dalam urusan pekerjaannya.Pria bernama Choi Suo itupun menerima uluran tangannya dengan senyum hangat. "Senang bisa bekerjasama dengan perusahaan Anda Tuan Ling. Ku dengar, pasokan obat-obatan yang kalian produksi semuanya memiliki standar yang tinggi. Kolega bisnisku dari Swiss bercerita banyak tentang kualitas obat-obatan dari perusahaan kalian.""Ya, itu memang benar. Bahkan, pasaran obat-obatan kami hampir mendominasi di seluruh wilayah daratan Europa dan Asia!" Ling Yue sengaja menyombongkan diri di depan pria bernama Choi Suo itu.Ntah kenapa, semenjak pertemuan pertama mereka di acara lamaran sepupunya Junyo waktu itu, dia merasa langsung tidak suka pada

  • You Are My Heart   Presdir Gila

    "Ingat apa?" tanya Cia Li santai sambil memakan makanannya."Kakak, Kau ingat tidak? Dulu Kau pernah hampir tidak tidur semalaman karena membuatkan roti kukus untuk salah satu temanmu di sekolah," ujar Fang Li teringat kejadian waktu itu.Mata Cia Li langsung terbelalak kaget mendengar ungkapan sang adik. Ya, dia ingat! Malam itu dia memang sengaja memaksa Fang Li untuk ikut menemaninya membuat roti kukus diam-diam hingga pukul 4 pagi."Aku jadi penasaran, siapa kira-kira orangnya? Apa Kak Ling Yue tau tentang teman-temannya kakakku? Aku jadi kepikiran, mungkinkah kak Cia punya pacar di sekolahnya?"Ling Yue menaikkan sebelah alisnya. "Roti kukus? Kapan?" ia mulai cemburu mendengar cerita Fang Li. Apa mungkin gadis itu punya pacar diam-diam tanpa sepengetahuannya? Bukannya apa, tapi Ling Yue diam-diam selalu menyelidiki tentangnya. Dan menurut informasi yang dia dapat, gadis itu tidak pernah pacaran sama sekali dengan siapapun waktu itu.'Atau ... apa aku kecolongan?!' Ling Yue mengep

  • You Are My Heart   Tetangga Baru Menyebalkan

    Keesokan harinya. Tok, tok, tok! "Cia?!" panggil seseorang dari luar sana. "Cia ... buka pintunya! Ini Mama!" Mata Cia Li seketika terbuka lebar. "Mama?!" pekiknya sambil terduduk kaget dari tidurnya. "Tunggu sebentar ... aku akan segera ke sana!" teriaknya. Dengan gerakan cepat, gadis itu buru-buru merapikan tempat tidurnya, lalu kemudian menyikat gigi dan mencuci muka. "Hah ... bisa bahaya jika Mama sampai tau kalau aku belum juga bangun di jam segini!" gumamnya kemudian sambil menyemprotkan pelembab wajah seala-kadarnya. "Ke mana perginya anak itu? Apa dia tidak mendengar suara kita?" gerutu sang mama dari balik luar pintu apartement gadis itu. "Teleponku juga tidak diangkat. Sepertinya kakak masih tidur," sahut Fang Li, adiknya Cia Li. "Cia-" panggilnya terpotong. Ceklek! Pintu itu tiba-tiba terbuka. "Astaga!" ketiga orang itu terjengit kaget. "He he he ... Maaf, tadi aku sedang menyikat kamar mandi, jadi tidak mendengar ada orang yang datang," alasannya berkilah. "Ayo m

  • You Are My Heart   Ciuman Tak Sengaja

    1 detik ... 2 detik ... 3 detik ... 4 detik ... hingga, 5 detik berlalu .... 'Astaga! Apa yang sudah terjadi?!' batin Cia Li yang kembali tersadar dari keterkejutannya. Dia bergegas bangkit dari tubuh sang Presdir. Sejenak pria itu masih tertegun tak percaya, hingga tak lama kemudian, diapun dapat meraih kembali kesadarannya. "He'em!" dehemnya canggung. Ia menjadi salah tingkah dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Telinganya juga nampak memerah. "Ma-maafkan aku Presdir. Aku tidak sengaja-" ucap Cia Li terpotong. "Tidak apa-apa, itu bukan salahmu, he he he!" sela Ling Yue dengan cepat. Dia tertawa canggung seperti sedang dibuat-buat. "Ayo kita masuk saja sekarang!" ajak Ling Yue kemudian sambil meraih tangan gadis itu untuk ikut masuk bersamanya. Ingin protes pun, pria itu sudah lebih dulu menyeret tangannya. Di depan sana, pendeta Han Sui sudah menunggu kedatangan mereka. Pria tua itu duduk bersila sambil memejamkan mata, bak seperti orang yang sedang bermeditasi. Dia

  • You Are My Heart   Calon Nyonya Ling

    "Kau? Apa yang Kau lakukan padanya?!" bentak Ling Yue dengan nada tinggi."Ma-maaf ... aku tidak sengaja menumpahkan kuah Soup panas ke tangannya," akui Fu Lian sambil tertunduk salah.Ia sengaja berpura-pura mengiba untuk menarik simpati orang-orang yang ada di sana. Tapi, percayalah ... dalam hatinya ia bersorak ria melihat gadis sok cantik itu merintih kesakitan. Ia berharap, tangan gadis itu melepuh. Dia sungguh wanita yang kejam."Apa?! Tersiram kuah Soup? Astaga! Kau benar-benar-, aaargh ...!" Ling Yue rasanya ingin memarahi wanita itu habis-habisan. Tapi, terpaksa ia tahan karena melihat kondisi Cia Li yang harus segera mendapatkan pertolongan. Keselamatan gadis itu jauh lebih penting.Ling Yue kemudian segera beranjak untuk menggendongnya. "Chen Li, panggilkan Dokter untuk mengobati Cia!" titahnya pada sang sekretaris."Hum, baik Presdir."Selepas kepergian keduanya, orang-orang yang ada di sana pun mulai berbisik satu sama lain. Ini pertama kalinya mereka melihat sang Presdir

  • You Are My Heart   Wanita Ulat Bulu

    "Kenapa Kau bisa ada di sini?!" tanya Ling Yue dengan kening berkerut."Tentu saja aku akan ikut serta dalam acara perusahaanmu. Tante bilang, Kau dan semua karyawanmu sedang ada acara hiburan rutin tahunan. Kupikir, akan sangat seru jika aku bergabung dengan kalian. Aku sudah mendapatkan izin dari tante Ling sebelumnya. Kata tante, itu bagus untuk membangun hubungan baik denganmu ...," ucapnya sambil tersenyum manis.Mungkin, dia kira Ling Yue akan senang dengan kedatangannya ke tempat itu. Padahal pria itu tengah kesal setengah mati dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Kalau saja bukan karena penyelidikan kasus kebakaran pabrik perusahaannya sebelumnya, Ling Yue pasti sudah langsung mencekik leher gadis itu dan membuangnya ke tengah hutan terdalam, lalu membiarkan jasadnya hilang dimakan binatang buas!Tapi, apa boleh buat ... dia terpaksa harus banyak bersabar dan mengikuti alurnya secara perlahan, agar semua kedok busuk wanita sialan itu terbongkar."Hah ... Baiklah. Aku akan mengi

  • You Are My Heart   Menjebak Lawan

    Semua orang tampak berpikir keras. Mereka menerka-nerka, apa maksud dari kalimat petunjuk tersebut."Matahari? Bentuknya bulat dan terang. Terbit dari arah timur, yang kalau disesuaikan dengan lokasi kita saat ini itu tepatnya berada persis di area hutan kecil belakang penginapan. Apa mungkin petunjuk ini menyuruh kita pergi ke arah sana?" ujar Tang Luo dengan wajah penuh tanda tanya."Hmm, cukup masuk akal," sahut Cia Li sambil mangguk-mangguk memikirkan kemungkinan tersebut."Ku rasa petunjuk ini memang menggiring kita untuk pergi ke area itu. Dilihat dari cara pemilihan katanya yang menggunakan arah mata angin, sudah pasti petunjuk tersebut merujuk pada sebuah tempat. Seperti yang kita tau, orang kuno dulu menggunakan arah mata angin sebagai patokan suatu wilayah." Ling Yue setuju dengan apa yang rekan timnya itu katakan. Setelah menela'ah lebih jauh, otak jeniusnya memikirkan hal yang sama."Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita pergi ke sana! Kalau Presdir yang sudah berkata sep

  • You Are My Heart   Pria Licik

    Ling Yue menjadi gelisah seketika. Dia mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi pada mereka sebelumnya. Seingatnya, dia terakhir kali hanya memeluki gadis itu sembari menceritakan tentang hal-hal ringan untuk mengalihkan rasa takutnya. Hanya itu dan tak ada lagi yang terjadi setelahnya. Ya, dia cukup yakin dengan apa yang di ingatnya! Sibuk melamun dan berpikir, tanpa sadar ternyata gadis yang berada dalam pelukannya tersebut mulai menggeliat. Ling Yue yang merasa adanya pergerakan pun langsung panik dan kembali berpura-pura tidur. Ia tidak ingin disalah-pahami atas situasi yang terjadi saat ini pada mereka. Menurutnya, itu bukan salahnya dan bukan juga salah gadis itu. Ini semua adalah murni kesalahan listrik yang tiba-tiba padam itu, pikirnya. Awas saja, nanti ia akan menegur pihak pengelola karena sudah lalai dalam menjaga keamanan tempat tersebut. Untung saja tidak terjadi apa-apa pada mereka semua. "Mmmh...," lenguhnya, tanda gadis itu sudah mulai sadar kembali. "Hoaam

DMCA.com Protection Status