Di pagi hari yang cerah, Sasmaya membawa buket bunga Lily kesayangan putrinya. Hari ini dia memutuskan untuk mengunjungi makam Chelsea."Hei anak gadis mami," gumamnya pelan seraya menyentuh nisan berukirkan nama sang putri, Chelsea."Mami rindu padamu," bisiknya lagi. Menatap nisan yang membisu.Terbayang kembali kenangan bersama putri tunggalnya itu. Gadis kecil yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Di saat dia menemukan figur ayah dalam diri Finn, Tuhan memintanya untuk kembali ke haribaannya."Mami, terima kasih sudah menyayangi Chelsea. Mami jangan menangis lagi, karena Chelsea tidak akan merasakan sakit lagi." Ucapan terakhir sang putri selalu terngiang di telinganya."Uncle Finn, terima kasih sudah mau menjadi ayah Chelsea. Selamanya hanya Uncle, ayah Chelsea." Gadis itu menggenggam erat tangan keduanya dmsebelum benar-benar menutup mata untuk selamanya."Dunia mami runtuh saat kau pergi, sayang. Tetapi mami harus i
Read more