All Chapters of Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan: Chapter 91 - Chapter 100

116 Chapters

Sarapan Pagi Bersama

"Ini yang aku dapatkan mengenai wanita itu." Mikaila mendorong laptopnya ke hadapan Pedro."Apa ini?" Pedro menatap layar laptop dengan seksama."Itu asset yang ditengarai sebagai milik pribadi Sasmaya Emily Salim. Dia salah satu pewaris dari grup Salim. Aku rasa dia mendekati Senor Castillo bukan karena uang." Mikaila menjelaskan."Begitu? Jadi ini murni karena saling ketertarikan? Apakah itu yang ingin kau katakan Mikaila?" Pedro menatap gadis berkacamata itu lekat-lekat."Aku rasa begitu. Senora Sasmaya tidak membutuhkan dukungan seorang pria untuk dapat menikmati hidup mewah seperti wanita-wanita dari tingkat status sosial yang sama dengan dirinya." Kembali Mikaila menjelaskan."Aku mengerti," sahut Pedro pelan. Ditutupnya laptop milik Mikaila."Aku hanya ingin tahu itu saja. Sahabatku itu berhak bahagia dengan segala yang dimilikinya. Meski sekarang orang-orang menganggap hidupnya lebih dari sekadar bahagia, tetapi aku tahu dia menginginkan sebuah kebahagiaan yang sederhana." Ped
Read more

Bukan Karena Cinta

"Dia mendekati Javier." Alicia berucap pelan. Membuat Chloe menatapnya tak mengerti."Siapa?" tanyanya penuh rasa ingin tahu."Sasmaya," gumam Alicia, menjawab dengan sedikit rasa enggan tersirat dalam nada bicaranya."Bagaimana dia bisa mendekati Javier? Bukankah anak itu cukup sulit untuk didekati siapa pun?" Chloe mengerutkan keningnya.Dia cukup tahu bagaimana Alicia kesulitan mendekati bocah itu. Meski di berbagai media mereka berdua, Alicia dan Javier kerap digambarkan sebagai ibu dan anak yang memiliki hubungan yang baik, tetapi faktanya itu hanyalah pencitraan semata."Entahlah! Dahulu Ale hanya menekan aku dan Alena untuk mengatasi masalah Javier. Sebelumnya bocah itu tidak pernah dekat dengan wanita mana pun yang di kencani Ale." Alicia pun sepertinya tidak mengerti bagaimana kedekatan Javier dan Sasmaya dapat terjalin dengan mudah."Ehm, wanita itu cukup pandai rupanya. Alicia tetapi hubunganmu dengan Ale baik-baik saj
Read more

Sejak Kapan Kau Jatuh Cinta Padaku?

"Madam, buah segar Anda." Bibi Marry datang dengan membawa sekeranjang buah-buahan segar dan anggur yang terpisah.Dia meletakkannya di atas meja beserta dengan piring, mangkok dan pisau buah serta sendok garpu. Kemudian duduk di sebelah Sasmaya yang tengah asyik dengan gawainya, mengupas buah apel, pear, peach dan jeruk."Terima kasih Bibi." Sasmaya tersenyum dan mengambil sebutir anggur merah. Dimasukkan ke dalam mulutnya dan menggigit daging buah anggur yang terasa begitu manis dan berair."Ehm manis dan segar." Sasmaya menatap Bibi Mary dengan riang."Benar Madam, itu buah yang tersisa dari musim gugur kemarin karena itu matang terlebih dahulu." Bibi Marry tersenyum dan mengulurkan mangkok buah yang berisi potongan-potongan buah apel, pear, peach, anggur dan jeruk."Ini bagus untuk bayi Anda." Bibi menuangkan madu dan perasan lemon ke dalam mangkok buah."Wah ini pasti enak dan segar." Sasmaya menerima mangkok itu dan meletakkannya di pangkuannya.Cuaca mulai sedikit memanas. Buah
Read more

Pertanyaan yang Membosankan

Ale mengancingkan kemejanya. Mematut diri di depan cermin, memastikan pakaian yang dikenakannya sudah rapi dan serasi."Ale, akhir-akhir ini aku rasa kau terlalu sering pergi ke Perancis." Alicia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya."Ada beberapa hal yang harus aku kerjakan di sana." Sahut Ale pelan."Oh ya? Apakah aku boleh tahu apa yang membuatmu begitu sibuk di sana?" Alicia perlahan menegakkan tubuhnya.Merapikan dan mengikat rambut panjang bergelombang ya dengan asal saja. Menjejakkan kakinya ke lantai marmer dan perlahan melangkah mendekati pria yang telah menjadi kekasihnya selama hampir enam tahun lebih lamanya."Apa yang ingin kau ketahui?" Ale bertanya dan menatap Alicia.Wanita cantik itu tersenyum seraya membantunya merapikan kemejanya. Alicia tidak segera menjawab pertanyaannya dan hanya mengalihkan jari jemarinya dari kemeja putih yang dikenakan Ale, meluncur menelusuri rahangnya dengan lembut."Masihkah aku berarti di hati dan hidupmu Ale?" tanyanya dengan lembut
Read more

Hargai Wanitamu

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Alena menatap Ale dengan serius.Mereka berdua tengah menikmati makan malam di sebuah restauran kecil langganan mereka. Pemilik Restauran juga merupakan sahabat masa kecil mereka berdua."Mengenai Sasmaya. Aku ingin kau terus memantaunya, nanti aku akan memberitahumu di mana dia sekarang tinggal." Ale menjawab dengan tegas tanpa bertele-tele, pertanyaan Alena."Tidak perlu, aku tahu dia di mana dan bagaimana keadaannya sekarang." Alena menyahut dengan santai seraya mengiris daging di piringnya dengan hati-hati."Ah, kau! Benar-benar setan kecil! Aku tidak pernah bisa menyembunyikan sesuatu darimu." Keluh Ale sembari tertawa kecil."Ale, cobalah untuk menghargai wanita di sekelilingmu." Alena terdengar serius dengan ucapannya yang tiba-tiba.Ale tertegun sejenak, menatap sahabatnya itu. Sedari dahulu Alena tidak pernah ikut campur dalam kehidupan asmaranya. Alena tidak pernah peduli dengan wanita-wanita yang dikencaninya selama mereka tidak beru
Read more

Jangan Ambil Malaikat Kecilku

"Apa kau tidak ingin menikah denganku?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan Ale saat mereka duduk bersama di depan jendela rumahnya di Kaiserslautern di suatu pagi.Sasmaya yang tengah menikmati segelas susu sapi segar yang baru dipanaskan Bibi Mary, menatap pria Spanyol itu cukup lama. Selama ini Alejandro Castillo dikenal sebagai pria yang sulit diikat dalam suatu pernikahan dan di pagi hari dia bertanya mengenai pernikahan.Sasmaya merasakan sesuatu akan terjadi setelah ini dan kemungkin itu tidak disukainya. Apalagi dalam kondis dia tengah hamil."Seorang Alejandro Castillo bertanya mengenai pernikahan? Apakah kau baik-baik saja?" Sasmaya tersenyum dan meletakkan gelasnya di atas meja."Aku baik-baik saja dan saat ini aku ingin berbicara banyak hal denganmu. Kau tidak keberatan bukan?" Ale tersenyum manis memamerkan deretan gigi putihnya yang berseri-seri."Tentu saja tidak." Sasmaya tersenyum dan menyentuh pipi Ale dengan lembut.Dengan hati-hati dia memperbaiki posisi duduknya, me
Read more

Setan Kecil yang Menangis

"Kau pasti tahu jika Sasmaya adalah ibu biologis Javier." Ale menatap Alena lekat-lekat yang duduk di depan mejanya.Wanita berkacamata itu menghela napas kasar dan menjadi salah tingkah. Diperbaikinya letak kacamatanya yang sebenarnya sudah berada di tempat yang benar."Bagaimana kau tahu mengenai itu?" tanyanya dengan hati-hati."Sebenarnya sudah cukup lama aku memiliki dugaan seperti itu. Semenjak bertemu kembali dengan Sasmaya dan kau berkali-kali tanpa sengaja membicarakannya. Namun baru kemarin aku mendapatkan informasi yang valid." Ale menyorongkan sebuah map ke hadapan Alena.Alena menatap map itu dan dengan ragu membukanya. Dengan hati-hati dibacanya berkas-berkas di dalam map meski sebenarnya dia telah mengetahui semua isi yang tertera di sana."Kenapa kau tidak memberitahuku waktu itu?" Ale menatap Alena dengan tatapan memelas."Seandainya kau mengatakan Sasmayalah pendonor sel telur itu, mungkin kisah hidupku dan cintaku tak serumit ini Alena." Ale seperti menahan tangis s
Read more

Tidak Ada Rumus Pasti Dalam Pernikahan

"Apa yang membuatmu berubah pikiran?" Alena bertanya pada Sasmaya saat keduanya duduk di teras pondok kecil di tengah perkebunan anggur."Mengenai apa?" Sasmaya menoleh dan menatap Alena tak mengerti maksud ucapannya."Mengenai dirimu adalah ibu biologis Javier." Alena menyahut dengan ekspresi dan nada bicara yang datar, biasa saja."Entahlah! Aku hanya merasa aku harus mengatakannya." Sasmaya menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap perkebunan anggur yang sudah mulai merimbun dengan dedaunan dan tunas-tunas baru."Hanya karena itu? Kau yakin?" Kini Alena yang menatapnya dengan tatapan menyelidik."Mungkin tidak. Mungkin karena aku takut Ale akan mengambil anakku jika dia lahir nanti. Jadi aku mengatakan yang sebenarnya dengan begitu aku berharap dia akan membiarkanku membesarkan anakku di bawah asuhan dan namaku." Sasmaya tersenyum tipis sedangkan tatapan matanya menerawang jauh melampaui batas perkebunan."Aku mengerti. Ale tidak akan membiarkanmu mengasuhnya seorang diri. Di
Read more

Asisten Baru

"Dia masih berlatih di gym centre?" Alicia bertanya pada seorang gadis yang tengah membantunya merawat rambutnya."Iya Senora." Sahut gadis itu pelan. Dia dengan hati-hati menyisir rambut panjang nan indah milik kekasih Alejandro Castillo itu."Sendirian?" Alicia kembali bertanya. Bola matanya memutar pelan melirik ke arah jendela kamarnya."Iya, Senor Castillo sendirian. Namun sepertinya dia tengah menelepon seseorang." Gadis itu kembali menyahut.Dia meraih sebotol vitamin rambut kemudian dengan hati-hati membalurkannya pada setiap helai rambut Alicia. Sebuah rutinitas yang selalu dilakukannya setiap pagi saat mereka tidak terburu-buru untuk melakukan aktivitas di luar mansion."Oh ya? Lain kali kau harus tahu siapa yang diteleponnya!" Alicia kini menatap gadis yang masih sibuk mengoleskan cairan vitamin di rambutnya."Baik Senora!" Gadis itu menyahut dengan tegas."Calista, kau harus berhati-hati terhadap Alena, Mireya dan Mikaila. Juga pada para pengawal pribadi di sini." Alicia m
Read more

Kau Berubah

"Apa maksudmu?" Alicia menatap Alena dengan sinis. "Kontrak apa yang harus ditandatangani Calista? Dia asisten pribadiku dan aku membayarnya dari pengeluaran ku tidak ada sangkut-pautnya dengan Ale!" Alicia menaikkan nada suaranya, kentara jika dia sedikit gusar dengan teguran Alicia mengenai Calista."Saya tahu Senora, tapi seperti yang Anda ketahui, ini adalah prosedur di mansion yang sudah ditetapkan Senor Castillo." Alena menanggapi kegusaran Alicia tanpa emosi."Aku mengerti tetapi kali ini aku tidak ingin asistenku menandatangani kontrak dengan kalian. Sudah cukup kalian mengambil Mikaila." Alicia masih gusar dan sama sekali tidak menurunkan nada suaranya."Jika begitu sebaiknya Anda memberhentikan dia dan kami akan menyeleksi beberapa orang untuk mengisi posisi asisten pribadi Anda, Senora Alicia." Alena masih bersikap tenang dan tidak terpancing untuk menanggapi kegusaran kekasih Alejandro Castillo itu."Aku tidak mau! Aku akan membicarakan ini dengan Ale!" Alicia menolak deng
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status