All Chapters of Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan: Chapter 101 - Chapter 110

116 Chapters

Kisah Mereka yang Tertunda

"Jadi kau tetap mengikuti prosedur mereka?" Chloe menatap Alicia dan Calista bergantian.Keduanya mengangguk serempak tanpa membalas ucapannya. Alicia terlalu enggan untuk menjelaskan sedangkan Calista tidak tahu apa yang seharusnya dikatakan atau pun dilakukan."Alicia apa kau merasa ini tidak berlebihan? Ale menerapkan aturan yang ketat untuk dirimu tetapi dia kerap mengabaikan dirimu. Apa yang sebenarnya terjadi?" Chloe merasa kesal dengan situasi yang dihadapi sahabatnya.Meski terkadang Alicia menyebalkan tetapi dia tidak dapat begitu saja mengabaikan wanita yang telah bersamanya sejak mereka merintis karir sebagai model, beberapa tahun lalu."Aku menemukan laporan kesehatan wanita itu di meja kerja Ale." Alicia berucap lirih.Wanita cantik itu menundukkan kepalanya dan meremas kedua tangannya dengan gelisah. Chloe tertegun menatapnya kemudian melirik Calista. Dia mengisyaratkan gadis itu pergi meninggalkan mereka berdua.Ga
Read more

Membujuk Sasmaya

"Bagaimana dengan Sasmaya? Apa kau akan menemaninya saat melahirkan nanti?" Mireya bertanya pada dengan santai di sela-sela makan malam bersama dengan Ale dan Alena serta keluarga besar mereka."Setan kecil." Ale bergumam seraya melirik tajam Alena. Wanita itu hanya tersenyum kecil."Tentu saja aku akan menemaninya." Ale menyahut pertanyaan Mireya tadi setelah memukul lengan Alena dengan lembut. Alena hanya terkekeh pelan.Mereka bertiga memisahkan diri dari keramaian saat menikmati hidangan penutup. Tidak ingin terganggu dengan keramaian dan kemeriahan yang ditimbulkan anak-anak yang tengah bermain dengan Alicia dan Nyonya Paquita."Aku rasa kau juga perlu berbicara dengan Bibi Paquita." Mireya menyesap wine-nya. Ekor matanya menatap sang bibi yang tengah bercanda dengan Javier."Jelaskan juga padanya mengenai Javier. Mungkin akan sedikit sulit untuk bibiku menerima kenyataan tetapi kau tidak boleh menyembunyikannya untuk selamanya." Mir
Read more

Tempat Ternyaman

"Mansion baru?" Mikaila mengerutkan kening, menatap bangunan di depannya."Aku rasa lebih cocok disebut rumah." Sahut Alena seraya membuka pintu pagar kayu bercat putih."Betul. Ini terlalu sederhana untuk menjadi salah satu aset milik Senor Castillo." Mikaila mengikutinya menelusuri step stone yang menggiring langkah mereka menuju teras utama."Bukalah!" Alena memberikan sebuah gantungan yang berisi beberapa kunci."Kenapa harus aku?" Mikaila menatap Alena tidak senang."Karena kau akan sering mengunjungi rumah ini. Jadi buatlah dirimu nyaman dengan rumah baru ini." Alena tersenyum manis dan dengan gaya santai mempersilakan gadis itu untuk membuka pintu utama rumah bergaya klasik itu."Maksudmu?" Mikaila bertanya setelah membuka pintu kayu yang terbuat dari kayu tua berkualitas itu.Perlahan dia memasuki ruangan utama yang tidak terlalu luas. Rumah ini memang tidak memiliki ukuran yang luas. Bahkan cukup kecil menurut standar Alejandro Castillo. Mikaila menatap sekeliling ruangan mun
Read more

Isabella Castillo

Sembilan bulan berlalu tanpa terasa. Bagi Sasmaya kehadiran kehidupan baru di perutnya terasa singkat hingga kini dia hadir dalam pelukannya setelah perjuangan yang cukup membuat Ale merasa di ujung kematian."Madam, ini terakhir kali Anda hamil dan melahirkan. Kondisi fisik Anda tidak sebagus dua puluh tahun lalu." Dokter Ginekolog yang merawatnya semenjak dari kehamilan muda mengingatkannya."Jangan khawatir, ini akan jadi yang terakhir kalinya, Dok." Sasmaya tersenyum seraya menatap bayi mungil dalam dekapannya."Kau membuatku takut," bisik Ale lirih dan memeluknya erat-erat.Meski ini bukan pertama kalinya dia menunggui proses kelahiran buah hatinya tetapi dia merasakan ketakutan yang berbeda. Apalagi sedari awal kehamilan, dokter telah memperingatkan perihal usia Sasmaya yang sudah melewati puncak usia emas seorang wanita."Kami baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. Lihat, dia imut sekali." Sasmaya tersenyum dan menyingkapkan sedikit kain yang menyelimuti bayinya dan menunjuk
Read more

Bienvenido a Barcelona

"Bienvenido a Barcelona," bisik Ale saat menyambut Sasmaya di Bandara El-Prat.Sasmaya tersenyum dan memeluknya serta mengecup pipinya sekilas. Kemudian segera mengikuti Leandro dan Anthony yang membawanya ke kediaman barunya di Barcelona. Sementara Ale hanya memisahkan diri dari rombongan mereka untuk menghindari sorotan publik."Wah cantik," gumam Sasmaya saat tiba di rumah mungil yang disediakan Ale untuknya dan Isabella."Bienvenido Senora!" Mikaila menyambutnya dengan ramah. Gadis berkacamata itu menerima tawaran Ale untuk menjadi asisten pribadi Sasmaya dan meninggalkan pekerjaannya di Madrid."Gracias Mikaila." Sasmaya pun menyapanya dengan ramah. Mereka telah beberapa kali berkomunikasi meski hanya melalui telepon dan media sosial. Dan mereka merasa bisa menjadi partner yang saling mengisi dan menyenangkan."Bagaimana perjalanan Anda? Isabella tidak rewel bukan?" Mikaila menatap gemas bayi mungil di gendongan Sasmaya."Semua baik-baik saja. Ada Paloma dan Bibi Mary yang memban
Read more

No Body Perfect

"Senora!" Mikaila menyapanya dengan riang seraya menghambur masuk ke kamar Isabella.Sasmaya menoleh dan tersenyum melihat gadis itu membawa beberapa kotak dan paper bag berlogo salah satu brand fashion yang terkenal."Apa yang membuatmu begitu gembira?" Sasmaya tertawa sementara tangannya masih sibuk mengganti diapers Isabella. Bayi mungil itu menatapnya dengan bola matanya yang jernih sementara jari jemarinya bergerak pelan seakan ingin menyentuh sang ibunda."Untuk Princess Isabella! Tadaa!" Mikaila meletakkan sebuah boneka berwarna pink dan berbulu lembut di hadapan Isabella, setelah meletakkan semua barang-barang yang dibawanya ke keranjang yang ada di lantai."Wah Tedy bear!" Paloma yang baru saja datang turut berseru riang.Entah apakah benar-benar mengerti apa yang tengah dibicarakan orang-orang di sekitarnya, Isabella turut berteriak seakan-akan tertawa gembira."Aih, suka ya dengan bonekanya?" Sasmaya tergelak dan menggelitik perut bayi itu dengan lembut. Isabella kembali be
Read more

Kopi, Pastry dan Janji

"Ko Andrew!" Sasmaya berseru girang seraya berlari menyambut Andrew dengan pelukan dan senyum lebar."Apa kabar?" Andrew Kim terkekeh dan memeluknya erat-erat. Hampir satu tahun lebih mereka jarang berjumpa. Andrew maupun Enrico terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga tidak sempat menyambanginya di Kayserberg, kota kecil di mana Sasmaya menyepi selama ini."Seperti yang Koko lihat, aku baik-baik saja. Bagaimana kabar Koko dan Tante Clarissa?" Sasmaya menggandeng pria yang sudah dianggap seperti kakak lelakinya itu menuju teras belakang yang luas."Mama sehat dan semakin cerewet." Andrew tertawa dan disambut gelak tawa Sasmaya."Kalau tidak cerewet bukan Tante Clarissa namanya," sahut Sasmaya.Mereka berdua duduk di teras sembari menunggu Bibi Martha menyiapkan kopi dan aneka kue. Kebetulan Bibi Mary baru saja sibuk di dapur membuat aneka roti khas Perancis yang terkenal lezat."Aku membawa sesuatu untukmu!" Andrew baru teringat dan saat itu Leandro datang dengan membawa sebuah ke
Read more

Ada Apa di Barcelona?

"Ke Barcelona lagi?" Alicia mendongakkan kepalanya, menatap Calista. Gadis itu mengangguk dan kembali menundukkan kepalanya.Alicia mendesah pelan. Akhir-akhir ini dia sering mendapatkan laporan dari asistennya jika Ale lebih sering mengunjungi Barcelona dan tinggal di sana lebih lama."Ada apa di Barcelona?" gumamnya pelan seraya menggigit kukunya. Hatinya kembali dirambati rasa gelisah sekaligus khawatir."Apa ada yang kau ketahui selain itu?" tanyanya pada Calista. Gadis itu menggelengkan kepalanya."Saya hanya tahu Senor Ale kerap berkunjung ke Barcelona. Saya tidak dapat mencari informasi aktivitas beliau di sana." Calista menjelaskan dengan hati-hati.Alicia kembali mendesah. Perlahan dipalingkannya tatapannya ke pemandangan di luar jendela kamarnya. Salju memutih di mana-mana, musim dingin kali ini terasa lebih dingin baginya."Sebentar lagi natal dan tahun baru. Apakah kau sudah mendengar sesuatu hal tentang itu?" Alicia kembali bertanya pada asisten pribadinya."Menurut Senor
Read more

Puzzle

"Apa? Kau tidak berada di Maldives sekarang?" Chloe berteriak kesal dan hampir saja melemparkan smartphone miliknya."Bukankah kau dan anak-anak berlibur di Maldives?" Chloe kembali bertanya, mempertegas pernyataan Alicia, lawan bicaranya di telepon."Ah baiklah," sahutnya dengan lemah setelah cukup lama mendengarkan dengan serius penjelasan Alicia."Ah ada-ada saja," keluh wanita cantik berambut gelap itu seraya meletakkan smartphone mahal miliknya ke atas meja dan meraih gelas coktail-nya."Tetapi aku juga salah. Seharusnya aku bertanya lagi padanya sebelum memutuskan untuk berlibur di sini." Chloe melanjutkan keluh kesahnya di dalam hati.Sebelumnya dia dan Alicia telah sepakat untuk menghabiskan liburan tahun baru mereka bersama-sama di Maldives seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tidak seperti biasanya, kali ini terjadi kesalahpahaman yang cukup fatal dan membuat berantakan rencana liburan mereka."Ah sudahlah! Maldives juga tempat yang indah untuk berlibur dan menenangkan diri
Read more

Ale dan Isabella

"Bagaimana liburanmu di Maldives?" Ale menatap Sasmaya yang tengah membujuk Isabella agar mau membuka mulutnya."Menyenangkan. Gracias Ale untuk liburan yang tenang dan tentu saja lebih hangat." Sasmaya tersenyum seraya menyuapkan pure labu ke mulut mungil putrinya."Aku senang jika kau dan Isabella senang." Ale membelai kepala sang putri yang kini mengambil sendok dan mengacungkannya padanya."Ini untuk Papa?" Ale mengalihkan perhatiannya pada sang buah hati dan mengajaknya berbicara."Kyaaa!" Hanya serentetan ucapan tak bermakna yang diserukan dengan kegirangan oleh bayi cantik itu seakan-akan membalas ucapan sang ayah."Ah, baiklah!" Ale tertawa dan membuka mulutnya membiarkan Isabella menyuapkan sendoknya ke mulut ayahnya.Sasmaya tertawa tergelak melihat tingkah ayah dan anak itu. Kini Ale yang menyuapi Isabella dan kali ini bayi mungil itu tidak menolaknya."Oh, Isabella ternyata mau disuapi Papa ya." Sasmaya meletakkan mangkok berisi pure labu di meja dan membiarkan Ale mengamb
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status