Semua Bab Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin: Bab 51 - Bab 60

109 Bab

BAB 51 : Bantuan Dana

Dengan menggandeng tangan mungil Ravindra, Yesha memasuki kafe di mana Alfan sudah menunggu dirinya. “Maaf membuatmu menunggu lama.” Yesha membantu Ravindra duduk sebelum dirinya ikut duduk. “Tidak apa-apa, santai saja.” Alfan menatap Ravindra. “Halo, Ravindra, masih ingat dengan om?” Ravindra mengangguk. “Masih,” ucapnya pelan. Alfan tersenyum lebar. Sudah lama ia tidak melihat anak itu, kini terlihat sedikit lebih tinggi dibandingkan terakhir kali mereka bertemu. Mereka mengobrol-ngobrol ringan sembari memesan makanan. Setelah kepergian pelayan yang mengantar pesanan mereka, Alfan mengangkat sebuah tas berukuran sedang berwarna hitam dan meletakkannya tepat di hadapan Yesha. “Ini adalah hasil penjualan saham milikmu. Total semuanya empat miliyar rupiah.” Mata Yesha menatap tas di hadapannya dengan mata membulat sempurna, membuat Alfan tersenyum kecil. Tangan Yesha bergetar menyentuh tas berisi uang yang jumlahnya begitu banyak. Ia tidak berani membukanya karena saat ini mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

BAB 52 : Ciuman Pertama Dari Rezvan

“Papa, apa hari ini papa akan mengantar kami ke sekolah?” suara Raka menggelegar di ruang makan ketika melihat Rezvan yang melangkahkan kaki memasuki ruang makan, matanya menatap Rezvan penuh harap. “Ya, hari ini papa akan mengantar kalian ke sekolah.” Rezvan mengelus kepala Raka. “Papa, Revan kangen sama papa.” Revan memeluk Rezvan, wajahnya mendongak, menatap Rezvan penuh kerinduan. Rezvan mengelus Revan dengan tangannya yang lain. “Papa juga kangen dengan kalian.” Lalu ia memeluk mereka bersamaan. Rezvan juga sangat merindukan anak-anaknya. Karena kesibukannya, ia sedikit mengabaikan Raka dan Revan. Ia selalu berangkat kerja pagi-pagi buta dan pulang pun selalu terlambat. Bahkan saat tiba di rumah pun ia tidak memiliki waktu untuk bercengkerama dengan anak-anaknya karena harus berkutat dengan pekerjaan di ruang kerjanya. Yesha yang melihat kedekatan ayah dan anak itu ikut merasa senang karena seminggu terakhir wajah anak kembarnya itu selalu tertekuk. Diliriknya Ravindra yang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

BAB 53 : Murka

Yesha tidak tinggal lebih lama di ruang kerja Rezvan. Ia pergi ke ruang keluarga untuk menemani anak-anak menonton televisi. Ia tahu Rezvan tidak akan mempercayai ucapannya. Atau mungkin juga tidak akan mempercayai bukti-bukti yang sudah ada. Jika sampai hal itu terjadi, maka ia sendiri yang akan turun tangan menghadapi Dival. Tidak peduli Rezvan akan marah besar dan membenci dirinya. Yesha tidak akan membiarkan pengkhianat seperti Dival bekerja di rumahnya untuk menghancurkan orang-orang terdekat dan yang disayanginya. Ia akan melindungi semua orang yang ia sayangi. “Berengsek!” suara makian Rezvan disertai suara gebrakan meja terdengar dari ruang kerja Rezvan hingga ke ruang keluarga, meski tidak terlalu keras. Hal itu membuat Yesha dan anak-anak yang menonton televisi terkejut. Tidak lama kemudian Rezvan keluar dari ruang kerjanya sembari berbicara dengan seseorang melalui telepon. Ekspresi Rezvan terlihat sangat menakutkan. Wajahnya merah padam karena marah. “Aku tidak mau tah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

BAB 54 : Makam Lavina

Kini Yesha bisa tenang karena berhasil menemukan mata-mata di rumahnya. Serta telah mengeluarkan mereka dari rumah. Sekarang ia tidak perlu takut lagi ada yang mengawasi setiap gerak-geriknya. Kasus Sandria dan Alina pun sudah diputuskan. Mereka dijatuhi hukuman bui selama satu tahun dengan denda sebesar dua ratus juta rupiah. Meski pada awalnya ada mediasi untuk berdamai, tetapi Andra dan Nala tidak ingin berdamai karena telah mengganggu kehidupan Yesha. Sebenarnya, sebelum sidang pertama dibuka, Candar—suami Sandria—datang ke rumah dan meminta kepada Yesha untuk mencabut tuntutan atas istri dan anaknya. Tentu saja Yesha menolak. Orang seperti mereka tidak akan jera jika tidak diberi pelajaran. “Kita mau ke mana?” Raka menatap Yesha setelah memandang jalanan yang tidak menuju ke rumah mereka. “Rahasia.” Yesha mengelus kepala Raka, senyumnya terkembang untuk menggoda anak itu yang membuat anak itu memasang wajah cemberut. Tidak tahu apakah ia harus merasa senang atau sedih dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

BAB 55 : Pengusiran

Sesuai janjinya kepada Rezvan, Yesha pun pergi ke rumah sakit setelah memastikan bahwa anak-anak telah tidur siang. “Selamat ya, Bu, Anda hamil,” ucap dokter dengan senyum lebar kepada Yesha setelah memeriksa dan memastikan bahwa Yesha benar-benar hamil. “Mungkin rasa lelah dan lemas yang Anda rasakan selama ini adalah efek dari kehamilan Anda.” “Saya hamil, Dok?” Yesha tidak percaya dengan pendengarannya. “Dokter serius?” Ia tidak menyangka bahwa dirinya akan hamil hanya dengan sekali berhubungan badan dengan Rezvan. Ia akui memang saat itu mereka melakukannya begitu lama dan Rezvan pun berkali-kali mengeluarkan spermanya di dalam dirinya. Namun tetap saja ia masih tidak bisa mempercayainya. Bukan Yesha tidak ingin mengandung anak Rezvan. Hanya saja ia masih tidak habis pikir bahwa dirinya bisa hamil hanya karena satu kali berhubungan badan. Ia pikir dirinya akan hamil jika sudah melakukannya berkali-kali. “Iya, Bu. Usia kandungannya sudah enam minggu. Memangnya ibu tidak pernah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

BAB 56 : Dijemput Ardhani

Yakin bahwa Rezvan tidak akan membuka pintu, Yesha memutuskan untuk pergi. Namun ia termenung sejenak karena tidak tahu harus pergi ke mana. Seandainya saja apartemen miliknya tidak dijual, mungkin ia bisa tinggal di sana. Ia pun tidak mungkin meminta bantuan Alfan. Masih jelas diingatan Yesha jika Alfan akan menghajar Rezvan jika sampai pria itu menyia-nyiakan dirinya setelah apa yang ia korbankan. Yesha tidak ingin Alfan dan Rezvan bertengkar karena dirinya. Apalagi ini hanyalah salah paham belaka. Pulang ke rumah orang tuanya—orang tua Yesha Altezza—juga jelas tidak mungkin. Bukannya menampung dirinya, bisa-bisa mereka memarahi dirinya dan menyuruhnya kembali. Akan tetapi ia tidak mungkin akan diam di luar rumah semalaman. Ia takut Ravindra akan sakit terkena angin malam. Ingin membawa Ravindra menginap di hotel, tetapi dompetnya ada di dalam rumah. Yesha menghela napas, sedikit kesal karena Rezvan tidak memberinya uang. Setidaknya pria itu memberinya uang sebelum mengusirnya dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

BAB 57 : Sambutan Hangat

Walaupun Yesha berkata dengan pelan, tetapi Trisa dan Ardhani dapat mendengarnya dengan jelas. Pasangan itu saling melirik satu sama lain sebelum akhirnya Ardhani yang membuka suara. “Lebih baik kamu makan dulu. Papa akan ceritakan sambil kita makan.” Sebenarnya Yesha sudah kehilangan nafsu makannya. Namun mengingat saat ini ia sedang mengandung, terpaksa ia harus makan. Benar apa yang dikatakan Trisa, saat ini dirinya juga membawa nyawa lain dalam dirinya. Jadi ia harus makan untuk memberi makan calon bayi mereka. Tidak berbeda jauh dengan Ravindra. Anak itu sudah kehilangan nafsu makannya. Namun Yesha mencoba untuk membujuknya hingga akhirnya anak itu mau makan. Tentu dengan Yesha yang menyuapinya. “Maafkan papa, Yesha. Papa tidak bermaksud untuk mengawasi kamu.” Ardhani memulai percakapan. “Papa terpaksa melakukannya. Itu karena nenekmu yang tidak mengizinkan papa untuk menemuimu setelah perceraian papa dan ibumu.” Yesha tahu siapa yang dimaksud nenek oleh Ardhani. Itu adalah i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya

BAB 58 : Bertemu si Kembar

Yesha akan memberikan waktu bagi Rezvan untuk menenangkan diri. Ia pikir mungkin ini adalah salah satu cobaan dalam rumah tangganya. “Untuk apa memberikan pria berengsek seperti itu waktu?” Ardhani berjalan menghampiri mereka yang duduk di taman belakang rumah, memperhatikan Ravindra yang bermain dengan Zadha. Ia mendudukkan diri di samping Yesha. “Papa akan lebih senang jika kamu berpisah dengannya. Sudah cukup kamu berkorban untuknya.” Yesha menggeleng pelan. “Aku merasa belum banyak berkorban untuknya, Pa.” “Kamu tidak perlu berbohong kepada papa. Kamu sudah membantunya mengumpulkan dana dan menguras semua tabungan serta mobilmu untuknya, tetapi, sekarang apa balasannya? Kau justru diusir oleh pria tidak punya hati itu,” ucap Ardhani marah. Ia tidak bisa menyembunyikan kebenciannya kepada Rezvan. Setelah apa yang dilakukan putrinya untuk Rezvan, pria itu justru membuang putrinya begitu saja dan menuduhnya yang tidak-tidak. Ayah mana yang tidak marah mendapati putrinya disia-siak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

BAB 59 : Datang Menjemput

Yesha senang, meski orang tuanya membenci Rezvan, tetapi mereka tidak ikut membenci Raka dan Revan. Justru mereka menyambut hangat mereka berdua dan memperlakukan mereka sama seperti memperlakukan Ravindra. “Ini kuenya.” Yesha memasuki ruang keluarga dengan membawa nampan berisi kue buatannya yang baru saja matang. “Nanti kalau kalian ke sini lagi, bunda akan buatkan makanan yang enak.” “Hm!” sahut Raka dan Revan bersama, mulutnya sudah penuh dengan kue sehingga mereka hanya bergumam sebagai jawaban. “Pelan-pelan, Raka.” Trisa mengingatkan kala Raka makan begitu cepat, tangannya mengelus kepala Raka penuh kasih sayang. Trisa senang dengan anak-anak, karena itulah ia sangat memanjakan Ravindra selama mereka di rumah. Sebab selama ini, setelah anak-anaknya memasuki usia remaja, anak-anaknya selalu marah ketika ia memanjakan mereka. “Sini, kamu juga harus istirahat. Sejak kamu pulang tadi selalu saja sibuk. Tidak ada istirahatnya.” Trisa menarik tangan Yesha supaya duduk di sampingny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

BAB 60 : Tinggal Bersama Mertua

Selama ini Rezvan sudah biasa menatap orang-orang dengan tatapan tajam. Ia juga tidak pernah takut jika ada orang lain yang menatapnya balik dengan tatapan tajam. Namun, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Rezvan merasakan ketakutan dengan tatapan orang lain yang di arahkan kepadanya. “Papa, keda—” “Aku bukan papamu!” potong Ardhani cepat sebelum Rezvan menyelesaikan kata-katanya. “Pergi kau dari rumah ini!” “Saya akan pergi tetapi dengan membawa Yesha bersama saya,” jawab Rezvan mantap. Kedatangannya ke sini memang untuk menjemput Yesha dan Ravindra. Namun ia tidak menyangka bahwa keluarga Yesha akan sangat membencinya. Akan tetapi ia tidak akan menyerah dengan mudah untuk membawa Yesha kembali ke rumah bersamanya. “Dalam mimpimu! Aku tidak akan pernah membiarkan putriku tinggal bersama pria kejam dan tidak berperasaan sepertimu. Sudah cukup selama ini kamu menyia-nyiakan dirinya.” “Papa!” panggil Yesha. Diraihnya tangan sang ayah. “Papa, jangan bersikap begitu keras kepada Re
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status