All Chapters of Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin: Chapter 61 - Chapter 70

109 Chapters

BAB 61 : Sikap Manis Rezvan

Yesha dan Rezvan memilih pulang ke rumah mereka terlebih dahulu untuk berkemas sebelum menjemput Raka dan Revan pulang sekolah. “Kamu tunggu di sini saja dengan Ravindra,” ucap Rezvan ketika Yesha ingin membantunya mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke kediaman Altezza. “Kalau begitu aku akan mengemasi barang-barang Raka dan Revan.” “Tidak perlu. Biarkan pelayan saja yang melakukannya. Kamu cukup duduk saja di sini dengan Ravindra. Ingat, saat ini kamu sedang hamil. Aku tidak ingin kamu kecapekan. Rezvan pun segera meminta Nala dan Hanna yang tadi menyambut mereka untuk mengemasi beberapa barang-barang penting milik Raka dan Revan. Lalu setelahnya ia mengecup kening Yesha dan berlalu pergi ke kamarnya untuk berkemas. Mengetahui bahwa Rezvan akan pindah ke rumah orang tua Yesha, Andra pun ingin ikut Yesha karena ia merasa dirinya menganggur selama tidak ada Yesha. Lagi pula ia bekerja untuk Yesha, jadi sudah seharusnya ia mengikuti Yesha kemana pun wanita itu pergi. Sayangny
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

BAB 62 : Isi Hati Rezvan

Usai makan malam, Yesha membawa Rezvan ke kamar dengan memberi alasan kepada semua anggota keluarganya bahwa ia sangat lelah dan ingin istirahat lebih awal. Yesha benar-benar sangat penasaran bagaimana Rezvan bisa menemukan hasil tes DNA yang ia simpan di laci meja riasnya. Setahu dirinya, Rezvan tidak pernah memasuki kamar siapa pun kecuali kamar si kembar. “Waktu aku dengar kamu hamil, aku sangat marah sekali.” Rezvan memulai ceritanya. “Saat itu aku benar-benar kalap. Yang ada dipikiranku saat itu, kamu telah mengkhianatiku dan melakukan hubungan yang lebih dengan Raefal atau pria bernama Alfan itu.” Rezvan benar-benar kecewa dan hatinya terluka. Walaupun ia telah mengusir Yesha dari rumah, tetapi rasa sakit dan kecewanya tidak bisa hilang dalam sekejap. Ia juga sudah melakukan banyak kegiatan untuk bisa melupakan sosok Yesha dan juga rasa sakit hati serta kecewanya. Setiap malam ia selalu begadang, bahkan ia pernah tidak tidur sama sekali beberapa kali. Itu semua ia lakukan s
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

BAB 63 : Obrolan Ranjang

Rezvan melepas pelukannya dan menatap Yesha tepat di matanya yang memancarkan rasa ingin tahu. “Kalau begitu, kamu harus melayaniku dulu. Aku akan memberitahumu setelah kita bercinta.” “Van! Aku serius, Van.” “Aku juga serius, Yesha. Lagi pula kita sudah satu bulan tidak bertemu. Apa salahnya jika kita melepas rindu dengan bercinta?” Rezvan berkata dengan wajah serius. “Kamu bercanda, kan? Kamu pasti ingin menjahiliku karena aku sering menjahilimu, kan?” “Kenapa? Apa kamu takut?” Yesha menelan salivanya dengan susah payah. Bukannya ia tidak mau melayani Rezvan. Hanya saja saat ini dirinya belum siap. Apalagi saat ini dirinya sedang mengandung dan ia tidak tahu apakah mereka boleh melakukan hubungan badan atau tidak. “Baiklah. Kalau begitu mari kita lakukan.” Akhirnya Yesha pun memilih untuk melayani Rezvan meski dirinya tidak siap. Apa yang dikatakan Rezvan memang benar. Mereka adalah pasangan suami istri, tidak ada yang salah dengan melakukan hubungan badan untuk melepaskan rin
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

BAB 64 : Serangan di Pagi Hari

Rezvan sangat bersyukur meski mertua dan iparnya sangat membenci dirinya, tetapi mereka semua sangat menyayangi Raka dan Revan. Tampaknya dirinya terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak tentang keluarga istrinya. Raka dan Revan pun kini mulai mengajak Ravindra bermain bersama. Beberpa hari yang lalu, ia berbicara dengan anak kembarnya secara pribadi dan memberitahu mereka berdua bahwa Ravindra adalah adik kandung mereka. Walau awalnya Raka dan Revan sulit menerima, tetapi Rezvan terus membujuk mereka berdua untuk bersikap baik kepada Ravindra. Walau sikap Ravindra kepada saudara kembarnya sama seperti kepada dirinya, tetapi sikap Ravindra sedikit lebih lunak kepada Raka dan Revan. Mungkin karena mereka masih sama-sama kecil, sehingga mereka mudah untuk bergaul. “Yesha, hari ini kamu tidak lupa, kan?” Trisa membuka obrolan di meja makan. “Iya, Ma, aku ingat, kok.” Yesha menatap Rezvan. “Van, hari ini anak-anak biar aku dan mama saja yang mengantar mereka, sekaligus aku mau periksa
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

BAB 65 : Memohon Kepada Ardhani

Yesha yakin bahwa Ardhani tidak akan benar-benar memisahkan mereka sesuai dengan ancamannya. Namun demi menghindari masalah dan juga supaya keluarganya tidak selalu memojokkan Rezvan, Yesha pun tidak pernah lagi ikut Rezvan ke perusahaan. Akan tetapi ia masih tetap ikut Rezvan untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Rezvan sendiri pun akan langsung mengantar Yesha kembali ke rumah setelah mengantar anak-anak. Tidak ada sedikit pun keluhan dari pria itu meski dirinya harus bolak-balik dan membuatnya selalu datang terlambat ke perusahaan. Sebenarnya Rezvan sudah melarang Yesha untuk ikut mengantar anak-anak ke sekolah, tetapi Yesha bersikeras, sehingga tidak ada pilihan bagi Rezvan selain menurutinya. Lagi pula Rezvan juga menikmati waktu kebersamaannya bersama Yesha dan ke tiga anaknya. “Van,” panggil Yesha dengan mata sayu karena bangun tidur. Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul dua dini hari. Suaranya serak saat ia kembali bertanya, “Kamu belum tidur dari tadi?” “Belum. Apa aku
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

BAB 66 : Tumbang

“Ada apa? Sejak tadi wajahmu tampak merengut terus.” Rezvan memeluk Yesha. Yesha menyandarkan kepalanya di bahu Rezvan. “Tadi pagi aku berbicara dengan papa. Meminta papa untuk tidak merundungmu terus-menerus. Tapi papa marah dan tidak mau mendengarkanku.” Rezvan membelai kepala Yesha. “Tidak apa-apa. Aku akan berusaha dengan sangat keras membuat papa, mama, Kak Argi, Vernanda dan Zadha untuk memaafkanku dan menerimaku sebagai menantu serta ipar mereka. Lagi pula itu juga kesalahanku. Sudah sewajarnya papa marah kepadaku. Aku pun jika menjadi ayah pasti akan marah mengetahui putrinya diperlakukan tidak baik oleh orang lain meski suaminya sendiri.” Yesha menghela napas kasar. “Ucapanmu persis seperti apa yang papa katakan. Aku yakin jika kalian akrab, kalian pasti sangat cocok sekali.” Rezvan tertawa pelan. “Sekarang kamu jangan terlalu banyak pikiran. Kasihan anak kita jika kamu stres.” Rezvan mengelus perut Yesha yang sedikit membesar. * * * Sesuai dengan janjinya kepada Yesh
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

BAB 67 : Berita Pertunangan

Rezvan keluar dari rumah sakit setelah empat hari dirinya dirawat inap. Dokter juga memberikan nasihat kepada Rezvan untuk menjaga pola makan dan istirahatnya selama pemulihan sebelum Rezvan keluar dari rumah sakit. Ardhani dan yang lainnya pun semakin gencar merundung Rezvan setelah pria itu memberitahu anggota keluarganya yang lain mengenai Rezvan yang membicarakan dirinya di belakangnya. Benar-benar hari yang sangat berat untuk Rezvan lalui. Sebagai seorang istri, Yesha sudah berusaha membantunya semaksimal mungkin. Namun sayangnya tidak ada satu pun upayanya yang berhasil membuat keluarganya berhenti merundung Rezvan. Akhirnya Yesha hanya bisa memberikan semangat dan dukungannya kepada Rezvan, supaya pria itu tidak menyerah akan dirinya karena perlakuan keluarganya. “Kak, bukannya dia saudara tiri kakak, ya?” Zadha menyodorkan majalah bisnis. Yesha menatap majalah itu. Matanya membulat sempurna. Refleks ia mengambil dengan cepat majalah di tangan Zadha. Tertera judul bertulis
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB 68 : Kembali ke Rumah

“Tidak, Kak. Bukan seperti itu maksud saya.” Rezvan menjawab cepat. Sedikit sulit menghadapi Argi yang mudah sekali untuk emosi. Entahlah. Rezvan sendiri tidak tahu apakah pria itu memang tipe orang yang mudah emosi atau pria itu hanya mudah emosi jika berhadapan dengannya saja. Argi menatap Yesha. “Jadi selama ini kamu tertekan karena kami selalu menyudutkan suamimu, Dek?” “Ya!” Yesha menjawab dengan suara lirih dan kepala yang tertunduk. Ia benar-benar merasa bersalah karena telah berbohong. Ia tahu mereka melakukan itu demi dirinya. Namun Yesha tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya atas perubahan sikapnya selama satu minggu terakhir ini. Lagi pula ini kesempatan yang bagus baginya untuk membawa Rezvan pergi dari rumah orang tuanya. Yesha benar-benar kasihan melihat suaminya setiap hari dan setiap saat selalu digertak oleh keluarganya. Semua orang terkejut mendengar pengakuan Yesha. Terutama Ardhani dan Argi yang memang tidak suka dengan Rezvan. Trisa meraih tangan Argi dan
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB 69 : Hasil Penyelidikan

Bersama Rezvan, Yesha menemui sang tamu di ruang tamu. Mata Yesha membulat sempurna mengetahui bahwa orang yang ingin bertemu dengannya adalah Zaidan. Sudah dua bulan lebih ia tidak mendapatkan kabar dari pria itu. Rasa penasaran dan tidak sabar terlihat jelas di wajah Yesha. “Tuan Zaidan,” sapa Yesha dan bergegas duduk berhadapan dengan Zaidan yang duduk di sofa tunggal. “Lama tidak bertemu, Nyonya Wibisana.” Zaidan menyalami Rezvan yang juga duduk di samping Yesha. Lalu menatap Yesha dan berkata, “Maaf saya baru bisa datang.” “Tidak apa-apa. Saya memakluminya, mengingat kejadian itu sudah sangat lama sekali. Jadi bagaimana? Apakah Anda sudah mendapatkan semua informasinya?” tanya Yesha sangat bersemangat. Tidak sabar ingin mengetahui semua informasi mengenai orang tua kandungnya serta Dhimani. Zaidan menatap Rezvan, lalu kembali menatap Yesha. Sedangkan Rezvan yang sejak tadi hanya diam saja, merasa tidak suka ketika mendapatkan tatapan itu. Apakah sebagai seorang suami, dirinya
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB 70 : Jujur

Zaidan mengambil minuman yang sudah disediakan oleh Hanna untuk membasahi tenggorokannya sebelum kembali berkata, “Ya. Walaupun orang-orang percaya bahwa Elivia, istri pertama Dhimani telah meninggal, tetapi sebenarnya wanita itu masih hidup. Saat ini wanita itu menetap di sebuah desa terpencil. Dia tinggal bersama seorang keluarga petani.” Zaidan pun menceritakan hasil penyelidikannya mengenai Elivia. Dalam penyelidikannya, Elivia berhasil keluar dari mobil yang jatuh ke jurang dengan luka bakar di sekujur tubuhnya. Kebetulan seseorang yang sedang mencari rumput untuk makan ternak menemukan Elivia dan membawanya ke rumahnya, merawat wanita itu hingga sembuh. Hanya saja wajah dan beberapa bagian tubuhnya meninggalkan bekas luka bakar. “Maaf jika sebelumnya saya sudah menyeleweng dari tugas yang Anda minta karena menyelidiki Elivia,” ucap Zaidan meminta maaf. Sebagai seorang detektif, jiwa penasarannya tidak bisa begitu saja mengabaikan setiap detail hal yang membuat keingintahuanny
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status