All Chapters of Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris: Chapter 161 - Chapter 170
230 Chapters
Bab 161. Indahnya pengantin baru
Bab "Ingatan tentang Lidia tetap ada di sini. Dulu kami saling mencintai, namun ternyata dia sudah di jodohkan dengan seseorang oleh kedua orangtuanya sejak ia kecil. Istilah yang biasa orang sebut Kawin gantung. Saat orang tuanya tahu kami berpacaran masa SMA itu, mereka marah, dan melarang Lidia untuk bertemu denganku. Tapi cinta yang tumbuh diantara kami, sepertinya sangat kuat, Aku dan Lidia bahkan nekat mencuri waktu untuk bertemu saat jam sekolah berakhir. Sampai pada puncaknya, Orang tuanya langsung mendatangiku untuk tak lagi menemui Lidia, dan sejak saat itu, Lidia dipindahkan ke sekolah lain."Aku terkesiap mendengar cerita yang di ungkapkan oleh laki-laki yang beberapa hari lalu telah sah menjadi suamiku."Aku kira setelah lama tak berjumpa dengannya aku akan lupa tentangnya. Ternyata aku salah. Hampir satu tahun aku dekat dengan Siena ternyata semua itu tak mampu mengikis rasaku pada Lidia."Aku tercekat hingga tanpa sadar netraku berkaca-kaca menatap wajah laki-laki data
Read more
Bab 162. Lidia
Sebuah kalung emas dengan liontin diamond yang berkilau, begitu indah, seketika membuatku netraku membeliak, karena terkejut bahagia bercampur haru, semuanya jadi satu.Model rantai kalungnya yang tipis dengan sebuah liontin berlian, sangat simpel namun begitu anggun dan elegan.Aku menatapnya dengan senyum merekah di bibir."Spesial aku memesan hadiah ini untukmu, anggap saja hadiah pertama dariku untuk istriku.""Masya Allah Mas, ini indah sekali. Terimakasih Mas." Ia mengangguk tersenyum, kemudian bangkit dari duduknya menyingkap sedikit hijabku dan memakaikannya di leherku.Untung saja makan malam spesial ini, tempat ini memang di sediakan khusus untuk kami berdua jadi tak ada pengunjung lain yang duduk di area ini. Jadi aman."Nah, cantik. Secantik orangnya.""Ah masak, makasih ya.""Ya. Aku suka melihatmu tersenyum." Ia meraih jemariku dan mendekatkan pada bibirnya. Mengecupnya cukup lama.Selesai makan kami sejenak menikmati suasana malam dari sini, pemandangan alam di bawah k
Read more
Bab 163. cemburu
"Lidia," ucap Mas Raffi pada wanita itu."Raffi," gumamnya pelan.Ternyata Alina, gadis kecil cantik jelita ini adalah anaknya Lidia, wanita yang pernah menjadi ratu di hati suamiku, meski itu di masa lalunya."Ekhem!" Aku sengaja berdehem setelah beberapa saat mereka bersitatap. Keduanya langsung menoleh menyadari ada sesuatu."Ehm, Alina, sini Sayang," ucap Lidia lembut pada Putrinya."Mas Raffi kamu apa kabar?"Terlihat sekali suasana canggung diantara keduanya.Aku yang tadinya merendahkan tubuhku dengan Alina kini kembali berdiri tegap di sebelah Mas Raffi."Aku baik, oh ya, Lidia, kenalkan ini Putri, Istriku," ucap Mas Raffi seraya merangkul bahuku."Oh, ya. Saya Lidia, saya ....""Lidia ini teman SMA-ku dulu, Sayang," ucap Mas Raffi. Aku pun mengulas senyum padanya dan meraih uluran tangannya, kami berjabat tangan."Putri, aku senang bisa berkenalan denganmu Lidia.""Ah ya, sama. Nggak nyangka ya setelah sekian lama kita tak berjumpa, kita justru tak sengaja bertemu di sini. Ap
Read more
Bab 164. Kehidupan setelah menikah
Sampai di Bandara Jakarta, kami sudah di jemput oleh Yanto untuk langsung pulang ke rumah Mama Maya."Alhamdulillah yang abis bulan madu sudah pulang, gimana? Seru? Lancar nggak?" Baru saja kami mendaratkan tubuh di sofa, sudah di berondong pertanyaan oleh Mama Maya."Alhamdulillah Ma," sahutku."Mama, anak baru pulang kok langsung di tanyain macam-macam. Biarlah mereka istirahat dulu, makan dulu, baru ngobrol dan tanya," tegur Papa."Ya Mama kan penasaran aja Pa.""Ya, yang pasti seru lah, Mama kayak nggak pernah ngerasain bulan madu aja.""Ya kalau kita kan udh lama banget dulu Pa, ya jelas beda lah," cetus Mama."Apa perlu kita bulan madu kedua? mumpung anak sudah married, jadi sudah tenang. Kita yang tua juga ndak kalah romantisnya sama yang muda, ya nggak Ma," ucap Papa, membuat aku dan Mas Raffi seketika saling pandang."Papa serius?" ucap Mama langsung antusias."Ya serius lah, kapan sih Papa pernah nggak serius sama Mama. Mau nggak?""Ya mau dong Pa. Ayok! Udah lama juga kita
Read more
Bab 165. Mencari Dea
"Hallo Tante.""Hallo Raffi! Kamu di rumah kan?" sahut Tante Syakira dari seberang sana, aku bisa mendengarnya karena ponsel Mas Raffi diloudspeaker."Iya Tante, ada apa?""Kamu tolong cari Dea Fi, sejak semalam dia belum pulang. Tante sudah menelpon teman-temannya tapi nggak ada yang tahu Dea ada di mana. Tante bingung harus minta tolong sama siapa lagi kalau bukan sama kamu Fi."Aku menghela napas mendengarnya. Sedangkan Mas Raffi hanya menatapku."Kenapa harus Raffi Tante. Aku harus cari dia di mana? Rumah teman-temannya aja aku nggak ada yang tahu," ketus Mas Raffi pada Tantenya itu."Ya kan kamu laki-laki, ya bisa lah kamu cari di tempat dimana sering anak muda itu pada nongkrong," ucap Tante Syakira sedikit memaksa."Ya tapi kan aku juga capek Tante, baru sampai Jakarta tadi malam.""Aduh Raffi please, tolonglah bantu Tante Fi, Tante bingung. Kamu masak tega sih, sama Tante sendiri nggak mau bantu.""Bukan begitu Tante, tapi–""Halah sudahlah, kamu memang selalu banyak alasan s
Read more
Bab 166. Ke rumah Tante Syakira
"Jadi Dea memang punya hutang sejumlah uang sama Mbak Dian?" tanyaku pada wanita yang kini duduk di depanku. Kami memutuskan untuk duduk sebentar di pinggiran lokasi fashion show yang sedang berlangsung."Ya. Dan dia berjanji akan membayarnya setiap bulan, dengan mencicilnya.""Berapa memangnya jumlah uang yang dia pinjam?" Raffi ikut bertanya sepertinya dia penasaran."Memangnya kau mau membayarnya?" tanya Mbak Dian ketus. Dari caranya bicara memang dia terlihat sedikit angkuh, mungkin itu memang sudah pembawaan karakternya. Aku bisa memahami."Ya tak ada salahnya kan aku bertanya.""Lima puluh juta."Aku dan Mas Raffi terkesiap. Untuk apa Dea meminjam uang sebanyak itu?"Bagaimana? Apa kau mau membayarnya. Aku sendiri memang sedang mencari Dea, sudah dua hari ini dia tak kelihatan batang hidungnya. Awas saja kalau dia sampai kabur, akan kupastikan akan menempuh jalur hukum untuk menagih hutang padanya."Mbak Dian tampak geram."Saya justru diminta mamanya untuk mencari keberadaan D
Read more
Bab 167. Hamil
"Apa Tante tahu, di mana rumah Ficki?" tanya Mas Raffi pada Tante Syakira yang tampak begitu cemas.Beliau menggeleng sambil terus berpikir."Ya Allah terus gimana ini Fi, Tante benar-benar khawatir sama Dea," ucapnya mulai panik."Tenang dulu Tante. Kita pikirkan sama-sama. Jangan lupa terus berdoa semoga Dea baik-baik saja. Ah ya, satu lagi tadi Mbak Dian, managernya Dea bilang kalau Dea juga ada sangkutan hutang dengan beliau Tan, apa Tante tahu?"Tante Syakira mengerenyitkan dahinya. "Hutang?""Ya, dan jumlahnya cukup banyak.""Berapa?" tanya Tante Syakira tampak begitu penasaran juga kaget kalau anak-anak gadisnya ternyata punya hutang dengan orang lain."Memang Berapa jumlah hutangnya?""Lima puluh juta Tante."Tante Syakira terperangah."Nggak, nggak mungkin Fi, Tante sendiri berusaha memenuhi semua kebutuhan dia? Lalu untuk apa dia hutang sama orang sampai segitu banyak?!" Tante Syakira terlihat begitu syok."Tante tenang, tenang dulu.""Bagaimana Tante bisa tenang Fi, Dea ng
Read more
Bab 168. Kemarahan Tante Syakira
"Apa? Kamu?" Mas Raffi menatap Dea tak percaya dengan apa yang Dea ucapkan. Dea mengangguk sekali lagi. Mas Raffi mengusap wajahnya kasar."Astaghfirullah," gumamnya pelan. Aku menepuk pelan punggungnya agar ia bersabar dan coba dengarkan apa penjelasan Dea."Duduk dulu yuk, kita bicara Dea." Aku mengajak Dea dan Ficki untuk duduk dan bicara dengan kepala dingin. Mereka saling tatap sebelum kemudian mengangguk menyetujui."Ayo Mas, kita duduk dulu." Aku merangkul lengannya. Aku paham sekarang pasti dia sangat syok, bagaimana pun Dea masih sepupunya dan berita ia hamil sebelum ada ikatan pernikahan dengan seorang laki-laki, tentu ini menjadi aib bagi keluarga.Tak bisa kubayangkan bagaimana reaksinya Tante Syakira ketika mendengar ini. Dea yang selalu berada di puja puji olehnya, kini justru mencoreng namanya. Ia tengah mengandung benih dari seorang laki-laki yang bahkan sangat ia benci karena dianggap tidak setara dengan keluarga.Berkali-kali aku melihat Mas Raffi menghela napas."J
Read more
Bab 169. Keributan
Kaget, syok, pasti itu yang di rasakan Tante Syakira sekarang."Apa kamu bilang tadi?" tanya Tante Syakira sekali lagi, kali ini kedua netranya memerah. "Ak–aku hamil, Ma!"Plak!Sebuah tamparan keras kembali mendarat di pipi Dea."Anak kurang ajar, kamu ya! Mama susah payah membesarkan kamu, ini balasan kamu sama.Mama!" teriak Tante Syakira sambil menjepit rahang Dea begitu keras. Sampai wajahnya menengadah ke atas, menatap wajah ibunya yang sudah benar-benar diliputi amarah luar biasa."Tante, Tante! Sabar dulu Tante," ucap Mas Raffi mencoba menenangkan Tante Syakira juga karena tak tega melihat Dea."Diam kamu! Nggak usah ikut campur!" sentak Tante Syakira tajam."Kamu benar-benar melempar kotoran di wajah mamamu ini Dea! Setelah semua yang Mama lakukan untuk kamu, ini balasan kamu? Hah!"Dea menangis tergugu, ia sampai terisak karena mungkin tak menyangka mamanya ternyata bisa semarah ini."Ma–maafin Dea Ma. Maafin Dea," ucapnya terbata ditengah tangisnya. Bahunya terguncang heba
Read more
Bab 170. Obat apa?
"Jadi dua minggu lagi Dea akan menikah Fi," tanya Papa Hendra saat kami bersantai di ruang keluarga selepas magrib."Iya, pa. Tante Syakira sih ngomongnya gitu.""Kok mendadak banget, tumben Syakira nggak heboh sana sini untuk persiapan pernikahan anak perempuannya," ucap Mama yang juga merasa heran."Ehm, sebenarnya kemarin Dea udh sempet mau kabur nggak mau pulang ke rumah Ma, dia ingin kawin lari sama pacarnya," jelas Mas Raffi yang tentu saja membuat Mama dan Papa terkejut."Lho kok bisa? Kenapa?""Tante Syakira nggak setuju sama hubungan Dea dengan Ficki pacarnya itu. Tapi sekarang malah Dea hamil sama laki-laki itu, ya jelas Tante Syakira marah banget Ma.""Apa? Hamil?" Mama tersentak kaget.Aku dan Mas Raffi mengangguk."Astaghfirullah."Kami pun menceritakan semuanya sama Mama dan Papa dengan kesepakatan berita ini jangan sampai bocor keluar termasuk sama keluarga besar kakek. Karena bagaimanapun juga kasihan Dea dan Tante Syakira jika harus menanggung malu."Yah begitulah Fi,
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
23
DMCA.com Protection Status