MENANTU AMBURADULBab 24Pukul 00.30 hari minggu dini hari, ada suara ketok-ketok berbunyi di balik pintu rumah depan milik Ibu. Bukan hanya aku, Mas Yusuf pun ikut terbangun. Tanpa pikir panjang mas Yusuf pergi ke depan untuk membukakan pintu dan melihat siapa gerangan yang datang? "Hati-hati mas, aku ikut," ujarku. "Kamu di dalam kamar saja," suruhnya. Enggak mau, mau ikut," sahutku keras kepala. Akhirnya Mas Yusuf menyerah untuk berdebat, lalu bergegas hendak membuka pintu rumah orang tuanya ini. “Siapa?” tanya mas Yusuf sebelumnya. “Mia, mas," sahut Mia dari luar. Kulihat Mas Yusuf membuka gagang pintu dengan sedikit tersulut emosi. “Kenapa datang larut malem begini?” cecarnya pada sang adik. “Iya, mas. Tadi pulang ke rumah mertua tapi enggak ada yang bukain pintu, udah pada tidur sepertinya," jelas Mia. “Ya iya lah, lagian jam berapa ini, Mia?" sungut Mas Yusuf. Aku hanya sebagai pemerhati saja. “Lagi bunting juga! Ngluyur mulu! Bentak Ibu dari dalam kamar. "Sudah, eng
Read more