Prank!Gelas yang berada di tangan Karen melesat jatuh ke lantai, hancur berkeping-keping. Mata wanita itu tidak fokus, dan detak jantungnya menjadi tak karuan.“Astaga, Karen. Ada apa?” Arashi terlihat panik, bukan karena gelas yang pecah, melainkan melihat adiknya seperti orang linglung.Karen tersadar lalu menggeleng lemah.“Entahlah kak, sepertinya gelas itu licin, jadi terlepas dari genggaman, maafkan aku. Aku akan segera membersihkannya,” ucap Karen ragu-ragu.Arashi menghentikan pergerakan adiknya yang akan mengambil sapu dan serok sampah. Kakaknya menyuruh Karen untuk pergi, ia yang akan membersihkan pecahan beling itu.Arashi tidak ingin mengambil resiko tangan adiknya terkena pecahan kaca, karena terlihat jelas Karen sedang tidak fokus.Karen yang masih haus kembali mengambil gelas yang baru lalu menuang air ke dalamnya, meminum air itu hingga habis. Perasaannya jauh lebih baik, sekelebat pikiran buruk silih berganti di kepalanya, seger
Read more