Meski tidak mengakuinya secara gamblang, tak dapat dipungkiri bahwa Diaz merasa bahagia. Ia berharap ini akan menjadi awal untuk kehidupan barunya dengan Karen.Panggilan masuk melalui aplikasi hijau membuatnya tersadar.“Halo, bos,” sapa orang di sebrang sana. Glen.“Ada apa Glen? Kau nampak panik,” tanya Diaz.“Nyonya Yunita, Yaz…”“Ada apa dengan mama, cepat katakan,” potong Diaz.“Beliau terjatuh di kamar mandi, sekarang sedang di larikan ke rumah sakit. Bisa kah kau kembali ke Jakarta secepatnya?” Tanya Glen lebih pada perintah.“Booking tiket tercepat, Glen. Aku akan bersiap-siap.”“Paling cepat dua jam lagi, apaakan terkejar? Ada lagi 4 jam lagi.”“Opsi kedua saja, Glen. Aku akan menemui anak dan istriku terlebih dulu.”“Baiklah,” balas Glen.Panggilan telepon terputus. Diaz memacu kendaraannya menuju mansionnya terlebih dulu untuk mengambil barang-barangnya, sebelum ke tempat Karen.Suara bel berbunyi. Karen nampak bingung siap yang datang.“Lhoh mas!” Seru Karen
Last Updated : 2023-07-17 Read more