Arashi memandang Karen, dengan penuh tanya.“Kalau untuk urusan kakek, aku tidak bisa mencegahnya untuk tidak tahu,” ujar Arashi seakan tahu kegelisahan sang adik.Karen mengigit bibir bawahnya, cemas.“Kau tak perlu cemas, aku akan jelaskan pada kakek,” Arashi menenangkan adiknya.“Terima kasih kak, maafkan aku selalu menyulitkanmu,” ucap Karen penuh penyesalan.“Bukankah itu fungsi saudara, Ren. Kita harus saling membantu. Kelak jika aku membutuhkanmu, kamu harus bisa membantuku,” ucap Arashi diiringi dengan kekehan.Dokter dan perawat memasuki ruangan untuk memeriksa kondisi Karen.“Sepertinya tidak ada keluhan yang berlebih, kita akan jadwalkan pemeriksaan secara keseluruhan besok pagi,” terang sang dokter.“Baik dokter, terima kasih.”Arashi berpamitan pada Karen untuk melihat kondisi Rain.Di sebelah Rain terbaring lemah, kondisinya cukup mengenaskan. Arashi meringis melihat wajah tampan adiknya penuh lebam.Perawat dengan
Read more