Yunita melihat ke arah Diaz, meminta penjelasan, tapi anaknya itu bersikap acuh. Membuat Yunita berpikir semau hatinya.“Kamu yakin janin itu anakmu?” tanya Yunita pada Diaz tanpa tedeng aling-aling.“Mama ini ngomong apa, ya jelas janin itu darah dagingku, memang anak siapa lagi?” jawab Diaz santai.Di sisi lain, Karen yang mendengar ucapan ibu mertuanya, sedang menahan tangis, matanya sudah berkaca-kaca. Hamil muda membuatnya lebih sensitif.Wajah yang hampir menumpahkan air mata itu tertangkap jelas oleh Diaz.“Mama ngawur, lihatlah istriku hampir menangis,” ucap Diaz, membela sang istri.“Dasar cari perhatian, biasanya juga akan menyalak, berbalik menyerang jika tidak ada Diaz,” gumam Yunita, matanya menatap sinis pad Karen.Diaz berdiri menghampiri istrinya, lalu menggandeng dan mengajaknya untuk duduk. Khawatir Karen akan mual, ia duduk dengan memberi jarak.Yunita menangkap aneh anaknya yang menggesar duduknya. “Karen akan mual ji
Read more