“Sayang, aku menantikan malam panas penuh gairah malam ini,” bisik Diaz.Setelah mengatakan itu, Diaz langsung menggendong Ken dan berjalan cepat menuruni tangga.“Diaz Pradana!” pekik Karen sekuat tenaga.Wanita itu kesal karena sejak tadi sang suami terus saja menggodanya.Rain yang mendengar teriakkan saudari kembarnya, manjadi ikut kesal, tanpa sadar ia berdecak.“Menikahlah, maka kamu akan tahu betapa asiknya menggoda istri,” ucap Adinata pada Rain, seraya mengerlingkan mata pada Ratna.Membuat wanita itu tersipu malu dan menepuk lengan Adinata.“Papi bisa aja,” balas Ratna.“Memangnya menikah semudah ngurus bisnis,” lirih Rain.“Yang pasti kalau menikah itu lebih nikmat daripada mengurus bisnis,” sahut Diaz lalu mendudukkan Ken di samping tempat duduknya.“Mas, besok aku akan ke butik Ellen,” ujar Karen, setelah mereka kembali ke kamar usai makan malam.Diaz tentu saja mengiyakan meski matanya tidak fokus pada sang istri.
Baca selengkapnya