"Baiklah, mari kita lihat siapa yang akan kehilangan nyawa di sini, Ramon," ucap Diaz.Ramon tersenyum miring, ketegangan mulai terjadi di ruangan tersebut, hawa dingin mendominasi, masing-masing orang fokus untuk mengamankan posisi.Ramon mulai menarik pelatuknya. Melihat hal itu, Diaz melakukan pergerakan dengan memegang pergelangan tangan temannya Ramon.Dooorr!!Praankk!!Jendela kaca di ruangan tersebut pecah terkena tembakan dari Ramon. Diaz berhasil menggagalkan tembakan Ramon melesat ke kepalanya.Masing-masing anak buah mereka semakin siaga mengamankan tuannya."Pisauku memang tak secepat pistolmu Ramon, tapi jika kamu bergerak sedikit saja, benda ini akan mengoyak isi perutmu," bisik Diaz.Diaz sudah sedikit menancapkan pisau di perut Ramon, kulit Ramon sudah tergores, darah segar mulai merembes keluar."Pilihannya hanya dua, kita selesaikan ini dengan damai lalu aku akan membayarmu untuk menangkap orang itu dan kita tetap berteman atau kita selesaikan sampai diantara kita m
Read more