Doorr!Mendengar suara tembakan, tubuh Karen semakin melemas dan mulai bergetar. Pikiran sudah tak karuan. Sedangkan Ken sudah berteriak histeris dan meronta. Anak itu sangat ketakutan. Karen tak lagi memikirkan keselamatannya, yang ada dalam pikirannya hanya Ken, dia langsung berlari ke arah Ken."Ken!"Dalam keadaan berlari, Karen hanya bisa berharap, tak akan terjadi apa-apa pada Jun dan juga Joan."Mom! Help me!" Ken berteriak sembari menangis, entah apa yang terjadi tiba-tiba saja orang yang menyandra Ken tumbang. Merasakan tubuhnya tak lagi dicengkram, Ken berlari ke arah ibunya, tangisnya pecah. Karen memeluk erat tubuh Ken."It's ok, Ken. Ini mom!" Karen tak sempat lagi memindai sekeliling, perutnya terasa nyeri dan kaku.Sembari memeluk Ken dan berusaha menggendong anak itu, Karen berbisik dalam hati.'Kamu kuat nak, kamu kuat seperti kakakmu, ayo kita bertahan sedikit lagi.' Tiba-tiba saja sepasang tangan menyentuh kedua bahunya, seketika Karen menegang. Dia sudah bersiap
Read more