Semua Bab Menikah dengan CEO Dingin: Bab 31 - Bab 40

228 Bab

Saya juga Pulang

Jasmine tersenyum pasi. Diam mematung melihat Kevin yang masih memeluk Desi dengan tangan yang diusapkan di punggung perempuan itu. Matanya memanas, sudah berembun. Tapi, ia tahan. Masih bisa berpikir positif tentang apa yang dia lihat itu.Kemudian, Desi melihat Jasmine. Lebih dulu melihat perempuan itu hingga akhirnya dia memiliki rencana untuk membuat Jasmine semakin dibakar api cemburu karena melihatnya dengan Kevin.Desi mengeratkan pelukan itu. Tapi, Kevin malah melepaskannya. Desi pun mengusap air matanya dengan segera. Kemudian menggenggam tangan Kevin."Jangan pulang dulu, Mas. Arshi pasti akan memanggil kamu. Aku mohon. Demi Arshi," kata Desi memohon, dengan mata melirik ke arah Jasmine yang masih saja mematung di depan pintu.Kevin mengangguk sambil menepuk bahu Desi. "Aku di sini ... untuk Arshi," ucapnya kemudian melepaskan genggaman tangan Desi. Hingga membuat perempuan itu merasa kecewa."Setidaknya kamu mau menemaniku di sini, menjaga Arshi."Pintu yang terbuka sedikit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

Jasmine lagi Hamil?

Perempuan itu lantas membolakan matanya. Kemudian menggeleng dengan kencang. "Ja-jangan, Mas. Ba-baiklah, saya akan tetap di sini. Menemani Mas Kevin, dan menunggu Arshi bangun. Arshi sakit apa, Mas?" tanya Jasmine kemudian."Demam berdarah." Kevin menghela napasnya dengan panjang. "Saya tidak bisa meninggalkan Arshi sendirian di sini. Dan saya juga tidak mau kamu pulang. Jadi, saya mohon sama kamu. Tetap di sini, menemani saya."Kevin kembali membuat bulu kuduk Jasmine merinding. Suasana di dalam sana semakin mencekam. Desi yang sudah sangat ingin menjambak rambutnya, dan Andrian yang sudah ingin mengeluarkan jurus sindiran kerasnya."Arshi sempat mengigau, memanggil nama Pak Kevin. Itu artinya, ada yang ingin disampaikan oleh Arshi. Bisa jadi, Arshi sakit karena ulah orang tuanya," kata Andrian kembali bersuara."Haah? Kalau sakit demam berdarah, bukannya disebabkan oleh nyamuk, yaa? Kok ulah orang tuanya?" Jasmine yang polos itu lantas berucap dengan polos juga.Kevin terkekeh dibu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

Tidak Pernah Mencintai Perempuan lagi

Kevin akan menjaga Jasmine jika perempuan itu sedang mengandung. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kevin berinisiatif untuk selalu ada di samping Jasmine. Tidak ingin baik calon buah hatinya, ataupun istrinya kenapa-kenapa.Sebisa mungkin Kevin akan menjaga mereka. Dalam genggaman dia, mereka pasti akan aman dan baik-baik saja. Desi tidak akan berani melakukan apa pun jika Jasmine berada di dalam genggamannya.Andrian manggut-manggut. Desi yang ingin tahu apa yang baru saja Kevin ucapkan ke Andrian lantas menguping. Dan itu terlihat oleh Andrian. Kemudian menahan tawanya kala melihat Desi yang masih saja ingin tahu urusan mantan suaminya itu."Baiklah kalau begitu, Pak. Sepertinya Jasmine memang butuh istirahat saja. Bukan karena lagi hamil. Baru sepuluh hari, belum bisa diprediksi. Kemungkinan bulan depan baru bisa diprediksi," kata Andrian kemudian.Kevin mengangguk. Setelahnya, ia menatap Arshi yang masih saja belum mau membuka matanya. Ia ingin tahu, dari mana saja A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Kamu harus Cari Cara!

Sementara Desi tengah memainkan jarinya. Jantungnya berdegup tak karuan. Ia juga tak bisa memberi tahu Arshi agar jangan berkata jujur kepada papanya. Tapi, Jasmine sedari tadi menatapnya seolah tengah mencurigainya.Tak lama setelahnya, dokter pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Memeriksa suhu tubuh Arshi yang masih demam tinggi itu."Kita akan mengecek trombositnya lagi. Jika suhu demamnya sudah agak turun. Tidak separah saat masuk rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, saya akan segera memberi tahu Anda," kata Dokter Firman kepada Kevin."Bintik merah di tangan anak saya, akan hilang 'kan, Dok?" tanya Kevin kemudian.Dokter Firman mengangguk. "Bintik merah inilah yang menyebabkan terjadinya demam berdarah pada anak Anda. Nyamuk aedes ini biasanya bersarang di genangan air atau barang-barang usang yang bertumpukan. Bisa diperhatikan lagi kondisi rumahnya, Pak."Karena Anda hampir kehilangan nyawa anak Anda karena demam tinggi itu hampir saja menyerang saraf otak anak Anda. DBD merup
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Dari Mana Dia Tahu?

Perempuan itu memukul paha suaminya lagi. "Makanya kerja! Biar punya kegiatan. Jangan di rumah terus. Kamu masih butuh uang dari Mas Kevin, kan? Kalau udah nggak butuh, ya udah. Pergi sana!" Gemma melirik dengan malas ke arah istrinya itu. "Mencari pekerjaan di jaman sekarang ini lagi sulit, Desi. Oke, aku minta maaf karena sudah mengurung Arshi. Aku tidak akan menghukumnya lagi. Apa pun yang dia lakukan." Desi menghela napasnya dengan pelan. "Kamu juga harus mencari cara agar Mas Kevin tidak bisa mengambil Arshi dariku!" Gemma menghela napas kasar. "Cari kelemahan Arshi. Jangan biarkan Kevin mengambil Arshi dari kamu." "Kelemahan?" Gemma mengangguk. "Ya. Kamu ibunya, harusnya kamu tahu apa kelemahan anakmu sendiri. Kalau tidak tahu, ibu macam apa kamu." Gemma memutar bola matanya dengan pelan. Desi melirik malas ke arah suaminya itu. "Seandainya kamu sekaya Mas Kevin, aku tidak perlu mati-matian mempertahankan Arshi. Biar saja Arshi tinggal dengan papanya. Hhh!" Gemma tertawa c
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Hanya Memanfaatkan Kamu

"Eeeuh ... sebelum ke sini, Mas Kevin pergi ke ruangan dokter dulu, Mbak." Jasmine kembali menjawab Desi. "Oh!" jawabnya singkat. Jasmine tak berkata lagi. Ia hanya menghela napasnya sambil melirik Kevin yang sedari tadi menatap Arshi penuh dengan sayang. "Arshi ... setelah pulang dari rumah sakit. Pulang ke rumah Papa aja, yaa?" Kevin sudah mulai mengajak Arshi untuk tinggal bersamanya. Karena Arshi yang lebih dulu diancam oleh Desi, lantas anak kecil itu menggelengkan kepalanya. "Arshi nggak mau tinggal sama Papa. Mau sama Mama aja," ucapnya dengan pelan. Kevin tersenyum pasi mendengar ucapan anaknya itu. "Kenapa begitu, Nak? Papa sudah tidak sendiri. Ada Mama Jasmine yang akan merawat kamu dengan baik." Kevin berusaha agar Arshi mau ikut dengannya. Arshi kembali geleng. "Arshi sudah nyaman tinggal sama Mama, Pa." "Arshi nggak mau tinggal sama Papa. Mau sama Mama aja," ucapnya dengan pelan. Kevin tersenyum pasi mendengar ucapan anaknya itu. "Kenapa begitu, Nak? Papa sudah ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Ada yang Janggal

Jasmine menyunggingkan bibirnya. "Ya udah. Selesaikan aja dulu makannya."Kevin menundukkan kepalanya. Ia sudah terbiasa makan tanpa bersuara. Sedangkan Jasmine tukang bicara di mana pun dan kapan pun. Jasmine yang katanya kalem itu rupanya menyimpan keceriaan dan kepolosan yang jarang ditonjolkan.Jasmine hanya mengikuti sikap Kevin. Jika Kevin sedang banyak bicara, dia juga akan mengeluarkan semua ocehannya pada suaminya itu.Selesai makan. Kevin menatap Jasmine yang sedari tadi memainkan ponselnya."Lagi lihat apa?" tanya Kevin ingin tahu.Jasmine mengadahkan wajahnya. "Heeuh ... lagi lihat gaun. Bagus banget, Mas. Hehe." Jasmine menerbitkan cengiran pada suaminya itu.Kevin meraih ponsel tersebut. Kemudian meng-klik pesanan tersebut. Dia yang sudah tahu ukuran baju yang sering dipakai Jasmine pun tak banyak bertanya. Kemudian mengembalikan ponsel tersebut pada istrinya."Jika memang suka, langsung beli. Tidak perlu sungkan. Jangankan kamu, Desi saja yang sudah jadi mantan istri sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Pertanyaan Kevin pada Jasmine

Pria itu menganggukkan kepalanya. "Saya juga merasakan itu, Jasmine. Tapi, Desi tidak mau mengakui jika dia sudah mengancam Arshi." Jasmine menghela napas pelan. "Mungkin Mbak Desi masih butuh uang untuk kehidupan dia sehari-hari, Mas. Kasih aja sih. Terus, Arshi ambil deh. Saya kasihan sama Arshi. Takut nggak dirawat dengan baik. "Maaf ya, Mas. Bukannya saya menjelekkan Mbak Desi. Tapi, sepertinya dia nggak bisa merawat Arshi dengan baik. Tubuhnya aja kurus begitu. Kok Mas Kevin tega sih, sama sendiri." Kevin manggut-manggut. "Saya sedang mencari cara untuk mengambil Arshi dari tangan Desi. Pengadilan terus menangguhkan permintaan saya. Dengan alasan klasik. Masih kecil, harus dirawat oleh ibunya." "Alasan yang bener-bener klasik. Paling juga minta duit, biar mau menyetujui permintaan Mas Kevin." Kevin terkekeh mendengarnya. Kemudian menghela napas pelan. "Usianya memang baru enam tahun. Waktu itu saya berikan Arshi pada Desi karena memang tidak merawat dia sendirian. Sekarang ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Tidak Mudah Menikah dengan Duda

Perempuan itu lantas menoleh ke arah Kevin. "Maksudnya? Kenapa tanya seperti itu? Jelas saya sangat bahagia. Gimana sih!" Jasmine malah emosi ditanya seperti itu oleh suaminya sendiri. "Hanya memastikan saja. Jangan emosi terus, yaa. Mau datang tamu, yaa? Makanya sensi terus bawaannya." Jasmine mengendikan bahunya. "Memangnya, usia pernikahan kita sudah mau satu bulan, yaa?" Kevin mengangguk. "Sudah. Satu bulan lewat satu minggu." Jasmine terkekeh pelan. "Berarti, sudah lewat dong, kalau mau merayakan anniversary satu bulan?" Kevin tertawa dengan pelan mendengarnya. "Nanti saja, kalau sudah satu tahun. Kita rayakan anniversary." "Okey!" kata Jasmine dengan antusias. Setibanya di dalam mall. Kevin menggenggam tangan Jasmine, sambil menunjuk semua toko yang ada di sana. "Jam kamu sudah usang. Ganti dengan yang baru," kata Kevin sembari menarik tangan Jasmine menuju gerai jam tangan. "Ooh. Jadi, kalau suami udah usang juga, bisa diganti dengan yang baru, yaa," kata Jasmine sambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya

Menjemput Arshi

Jasmine kembali dingin. Tangan itu membalas pelukan sang suami. “Saya juga minta maaf, Mas. Selalu overthinking sama Mas Kevin.” Kevin mengangguk pelan. “Ya. Saya paham, Jasmine. Kamu boleh berpikir apa pun tentang saya. Tapi, jangan sekali-kali kamu pendam pikiran itu. Jika memang terasa ganjal, tanyakan pada saya. “Tentang kebenarannya. Apakah benar, atau hanya kabar burung saja. Saya tidak mau kamu berpikir secara sepihak saja. Harus ditanyakan kebenarannya. Okay?” Jasmine mengangguk. Akan selalu ia turuti, semua ucapan Kevin padanya. Lalu, pria itu melepaskan pelukan Jasmine. Mengusap lembut wajah mulus itu, dan mengulas senyumnya. “Sebelum tamu itu datang, saya ingin kamu melayani saya malam ini,” ucapnya kemudian menautkan bibirnya, tanpa menunggu persetujuan dari sang empunya. Jasmine hanya diam. Membiarkan Kevin kembali menjelajahi tubuhnya di malam itu. Dengan tangan satunya sudah mulai memainkan kedua gundukan kenyal milik Jasmine. Merangsang bagian sensitive itu agar J
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status