“Semakin lama Luis berada di sini, itu akan membuat Alice curiga. Bagaimana ini, Dokter? Cepat, lakukan sesuatu.”“... aku tidak mau salah satu di antara mereka mengingat kejadian di masa lalu,” tekan lelaki separuh baya itu sembari memandangi sang cucu dengan sorot mata gelisah.Suara Kakek Levon terdengar bergetar, saat melihat Luis terus-menerus mengerang kesakitan dengan tangan memegang kasar kepala seakan ingin meremukkan kepala itu.“... jangan mendekat! Kalian bukan orang tuaku, tapi iblis! Jangan sakiti aku lagi. Jangaan! To–tolong aku!”“Aaaggghh, sakittt! Kepalaku sakit sekali!” Terus saja kalimat itu diulang, membuat keadaan di ruangan tersebut makin tegang.Gejolak letupan emosi, khawatir, dan kecemasan bercampur menjadi satu saat melihat betapa hancurnya seorang Luis Pietro. Ingin sekali, Kakek Levon menghentikan teriakan kesakitan Luis, tapi segala upaya lelaki separuh baya itu terus berujung kegagalan.Dia mencoba mendekat, tapi kekuatan besar dari Luis membuat
Baca selengkapnya