Share

Bab 76 | Hari Itu Tiba

Baru kembali menginjak tanah kota Berlin, Alice sudah disajikan pemandangan yang tak biasa.

Kacamata hitam diturunkan, sosok sang putra yang berada dalam gendongan Kakek Levon membuat seluruh kecemasan Alice seketika menguar.

Ia mencoba mengangkat tangan, sebuah lambaian terayun di udara. Jelas sekali jika ia begitu merindukan sang putra.

Sayangnya, bak gayung tak bersambut, Alice harus mengulum bibir dan hanya menyisakan setengah senyum saat mendapati wajah tampan Gerald memaling darinya.

“Gerald masih marah padaku ....”

Lengan yang tak kunjung lepas dari pinggang ramping Alice, membawa wanita itu menoleh ke kiri dengan mengangkat kepala, menatap Luis yang pula tengah menatap dirinya lekat.

“Dia memang pantas marah padaku, Luis,” tambahnya lirih.

“Kalau dia mau menjemput kita di sini, itu artinya putra kita hanya sedang sedikit merajuk. Ayo, ke sana. Aku yakin putra kita sudah merindukan daddy dan mommy-nya.” Luis membalas dengan nada lembut guna menghibur kesedihan sang istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status