Semua Bab Tetanggaku si Crazy Hot Boss: Bab 81 - Bab 90

111 Bab

Ada apa?

Loh, kamu mau kemana?" Vita menghampiri putrinya yang berjalan menuruni tangga. Terlihat rapih seperti hendak akan pergi ke luar. "Aku mau pergi ke butik, Mah. Tadi Mbak Mia telepon kalau ada hal penting yang mau dibicarain soal butik.""Gak bisa besok? Ini udah sore, loh. Gimana kalau Mama temenin kamu? Atau Mama aja yang ke sana, kamu di rumah. Terus kenapa gak Mia aja yang disuruh ke rumah?"Kalea tertawa pelan dan mengikat rambutnya ke atas. "Mah, Mama udah kasih aku kepercayaan untuk mengelola butik itu, aku gak mau bikin Mama kecewa. Atau butiknya Mama lagi yang pegang? Kalau gitu, sih bagus," ucapnya dengan sedikit candaan."Bukan begitu maksud Mama. Kamu itu lagi hamil, jangan sampe kamu kenapa-kenapa."Seketika raut wajah Kalea ditekuk ke bawah. Dia lupa jika dirinya tengah berbadan dua. Tapi bukan berarti dia hanya akan diam di rumah sepanjang waktu. Kalea ingin melakukan aktifitas seperti biasanya. Dia ingin pergi ke luar bahkan hang out bersama temannya.Vita sebenarnya ta
Baca selengkapnya

Lebih penting

"Silahkan duduk di ruang tunggu, Pak."Elkan mengangguk namun masih tetap berdiri. Saat ini Kalea sedang berada di ruangannya bersama Mia, membicarakan sesuatu. Karena Elkan tidak bisa ikut masuk dia diminta untuk menunggu di ruang tunggu, diantar seorang karyawati.Setelah perempuan tersebut keluar dari ruang tunggu, Elkan barulah duduk di sebuah sofa yang disediakan. Ia meraih ponselnya di saku dan membuka ruang chat, menghubungi sang adik. Mengatakan pada Belina jika untuk beberapa hari ini sebaiknya gadis itu tinggal bersama orang tuanya. Elkan tidak ingin adiknya mendapat masalah."Halo?" Elkan mendekatkan telepon ke telinganya saat telepon masuk dari Jonan.'lo gak balik lagi ke kantor, El?' tanya Jonan dari sebrang sana."Mulai hari ini bos Lo bukan gue lagi. Besok ada orang kantor pusat yang bakal datang ke sana, jangan khawatir."'maksudnya?'Elkan menyandarkan punggung dan mengusap pelan tengkuknya. "Nanti malem Lo sama Deon ke rumah, deh. Gue ceritain semuanya. Sekarang kal
Baca selengkapnya

Jangan ganggu

Elkan menghampiri seorang pria yang memunggunginya. Tangannya menepuk bahu itu pelan hingga sang pemilik membalikan tubuhnya. Raut wajahnya seketika berubah melihat siapa orang tersebut. Rendi, orang yang dia anggap sebagai saingan karena menyukai Kalea."Ngapain kamu di sini? Jangan ganggu Kalea lagi karena dia akan menikah dengan saya," kata Elkan menantang."Menikah? Dia gak cinta sama kamu.""Dia cinta sama saya. Jadi berhenti ganggu dia. Mau apa kamu ke sini, hah?"Rendi tersenyum seakan tak takut. "Mau jalan sama Kalea. Dia gak pan-"Bugh!"Jangan pernah dekati Kalea lagi. Ini peringatan yang kesekian kalinya." Elkan menarik kerah Rendi dan memukulnya kembali.Sekaan tak mau kalah pria itu juga membalas pukulan Elkan. Mereka terlibat perkelahian di depan butik. Seorang pengunjung yang baru datang sontak menyaksikan perkelahian tersebut. Sepasang pria dan wanita itu mengangkat ponselnya guna merekam, setelah mengetahui siapa salah satu orang yang sedang bertengkar di sana. Hampir
Baca selengkapnya

CLBK?

Domini menatap beberapa anak buahnya yang berkumpul di depan rumah. Pemimpin dari keluarga Cyrano itu memerintahkan salah satu ajudan terbaiknya untuk mendekat. Pagi ini suasana hatinya sedang tidak baik. "Ada apa Tuan besar?""Kamu sudah dapat kabar Elkan hari ini dari kantor?"Pria berseragam hitam itu menunduk dan menggeleng. "Belum ada kabar soal Tuan muda. Resepsionis di kantor mengatakan kalau kemarin Tuan muda tidak ke kantor lagi, dan sekarang juga tidak.""Anak itu benar-benar ingin memberontak? Lihat saja darimana dia bisa hidup tanpa bekerja di perusahaan itu? Dia akan kembali karena dia membutuhkannya.""Maaf sekali, tapi sepertinya kemungkinan kecil Tuan muda kembali. Ada bocoran dari kantor pusat kalau Tuan muda sebenarnya punya perusahaan kecil sendiri. Dan Tuan besar tau sendiri kalau perusahan yang satu itu mengalami peningkatan setelah dipegang olehnya."Domini seketika terdiam. Mau tidak mau dia memang harus mengakui jika cucunya yang satu itu memiliki bakat dalam
Baca selengkapnya

Kantor Baru

"Bel!" Seorang remaja laki-laki berlari keluar kelas sambil menenteng tas di pundaknya. Ia mensejajarkan langkahnya dengan seorang gadis cantik yang berjalan di pinggir lapangan.Gadis itu adalah Belina. Untuk menjauhi laki-laki yang mengejarnya dia segera bergegas pergi. Belina tak menoleh sama sekali dan hanya menatap lurus ke depan. Beberapa siswa lain juga memperhatikannya. Ngomong-ngomong kabar soal Belina bagian dari keluarga Cyrano sudah terbongkar. Dia tidak bisa lagi pura-pura sebagai gadis sederhana."Aku mau bicara sama kamu, Bel.""Bicara apa? Jangan bicara sama aku lagi."Pemuda itu menarik tangan Belina guna menahan langkahnya. "Harus gimana cara aku jelasin sama kamu? Aku minta maaf dan aku khilaf.""Khilaf kamu bilang? Itu sama aja kamu lupa sama aku. Terus apa maksudnya kaku ciuman sama cewek lain? Kita udah putus jadi berhenti ngejar-ngejar aku!" Belina menghempaskan tangannya kasar. Dia sudah berbicara dengan pelan agar orang-orang tak mendengar pembicaraan mereka.
Baca selengkapnya

Pria tua

"Mah, berangkat dulu, ya," teriak Kalea bergegas ke luar rumah."Sarapan dulu! Inget loh kamu kagi badan dua.""Udah! Roti di meja udah aku makan. I love you."Kalea langsung menutup pintu rumah dan menghampiri motor yang membunyikan klakson. Ya, dia memesan ojek online. Saat ini Kalea dikejar waktu karena harus bertemu dengan klien sebentar lagi. Masalahnya bukan pertemuan di butik, tapi di kafe. Kliennya kali ini ingin bertemu secara informal di luar butik.Bertepatan dengan itu Elkan baru saja keluar dari rumahnya hendak ke kantor. Ia melihat Kalea yang terlihat buru-buru menghampiri seorang pengendara motor di depan rumah. Dengan cepat Elkan mengejar Kalea."Beb, kamu mau kemana?""Aduh, El, aku lagi buru-buru. Ngobrolnya nanti aja, ya."Elkan mengerutkan keningnya. "Mau ke butik? Kenapa gak berangkat sama aku aja?""Stt... Aku udah telat sekarang, dan kalau naik mobil itu bisa kena macet. Lagian kamu juga harus kerja. Pak, jalan aja sekarang," kata Kalea naik ke atas motor."Hati
Baca selengkapnya

Khusus Airin

Sudah beberapa hari ini Airin hanya di rumah saja dan mengurung dirinya di kamar. Setelah mengetahui kabar jika Elkan akan menikah dengan Kalea dia menjadi sangat terpuruk. Airin hanya ingin Elkan menjadi miliknya bukan milik orang lain. Selama ini dia yang berjuang untuk mendekati pria itu."Kamu mau kemana?" tanya Ibunya Airin yang melihat putrinya keluar kamar setelah berhari-hari. Dia senang karena akhirnya Airin keluar kamar, namun melihat wajah murung itu membuatnya semakin khawatir."Ai..." panggilnya sekali lagi dan masih belum mendapat balasan.Airin pergi begitu saja sambil membawa tas kecil di tangannya. Pandangannya lurus ke depan, sama sekali tidak menoleh. Dia hanya ingin pergi keluar untuk menenangkan pikirannya. Beberapa hari ini pikirannya dipenuhi nama Elkan. Airin mulai membenci pria itu karena kerap kali mengabaikannya."Kamu pikir aku bakal biarin kamu ganggu pikiran aku, El? Harusnya kamu yang mikirin aku," gumamnya sambil masuk ke dalam mobil.Mobil itu melaju b
Baca selengkapnya

Khusus Airin 2

Hari ini Airin berdiri tepat di depan sebuah butik yang beberapa waktu ini menjadi viral. Dia berjalan masuk ke dalam setelah terdiam beberapa saat. Ketukan sepatu hak tinggi miliknya mulai menarik beberapa orang di dalam sana, termasuk seorang pegawai yang kini berjalan ke arahnya."Ada yang bisa dibantu, Mbak?"Wanita itu menggeleng kemudian menatap ke sekitar. "Dimana owner-nya? Saya mau bertemu dengan dia.""Maaf, Mbak. Beliau sedang sibuk jadi mungkin kalau ada sesuatu biar saya yang bantu. Mau cari baju atau apa?" tanya sang pegawai sekali lagi.Sebelumnya pernah ada pelanggan yang komplain langsung pada Kalea membuat karyawan di sana merasa bersalah. Seharusnya tak ada kejadian seperti itu. Mereka hanya takut jika Airin ini juga bagian dari orang yang akan komplain."Saya maunya ketemu sama owner butik ini.""Maaf, ini ada apa?" Mia yang mendengar sedikit keributan di depan langsung menghampirinya. Kalau tidak salah wanita di depannya ini pernah datang ke butik bersama calon sua
Baca selengkapnya

Pernikahan

Setelah beberapa persiapan yang dilakukan secara singkat, Ini adalah hari dimana Elkan dan Kalea akan mengikat janji sebagai pasangan suami istri. Semuanya disiapkan oleh keluarga Elkan dari penyewaan gedung sampai hal sekecil apapun.Kini semua para tamu undangan sudah berkumpul dan duduk di kursi yang telah disediakan. Di depan sana Elkan tengah berdiri di altar menunggu Kalea yang masih berada di ruang rias. Acara sebentar lagi akan segera di mulai.Sebelum itu Deon dan Jonan sempat memberi semangat agar Elkan tidak gugup, namun tingkah keduanya justru membuat Elkan malu. Dengan adanya tamu sebanyak ini mereka justru menggoda Elkan dengan kata-kata yang menjengkelkan.Tak lama kemudian Kalea terlihat dituntun oleh sang Ayah, berjalan menuju karpet merah yang memanjang menuju altar. Semua pasang mata menatap ke arahnya, termasuk Elkan yang matanya tak berkedip sama sekali. Senyuman itu tak luntur sejak melihat Kalea berjalan semakin dekat ke arahnya.Sampai di depan sana Kalea menata
Baca selengkapnya

Masalah lagi

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" Elkan menghampiri dokter perempuan yang baru saja keluar dari kamar apartemennya."Tidak ada yang serius. Hanya saja Ibu Kalea kelelahan dan itu membuat kandungannya sempat keram. Untuk kedepannya tolong jangan terlalu kelelahan dan banyak pikiran. Apalagi usia kandungannya masih sangat muda.""Tapi calon anak saya juga baik-baik aja, kan?"Sang dokter mengangguk untuk kesekian kalinya. "Syukurlah keduanya baik-baik saja. Untuk obatnya sudah saya letakan di atas meja. Tolong dibantu untuk diminum secara teratur. Saya harus kembali ke rumah sakit karena ada pasien yang perlu ditangani.""Terimakasih. Kalau begitu mari saya antar ke depan."Elkan mengantarkan sang dokter sampai ke luar pintu apartemen. Memang sebelum ke sini Elkan sudah meminta agar seorang dokter datang ke alamat yang dikirimnya. Dia tidak ingin istri dan calon anaknya kenapa-napa.Mau tak mau Elkan dan Kalea memang harus pulang lebih awal dan meninggalkan pestanya. Ini karena perut
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status