"Udah siap semuanya?" "Beres, lah."Deon segera pergi untuk menjemput Adel yang masih ada di hotel. Rencananya saat ini pria itu ingin menyatakan perasaan, dibantu oleh kedua temannya dan juga Kalea, Oliv, serta Belina. Walaupun Kalea sendiri tak yakin. Dia takut temannya Elkan itu hanya akan menyakiti perasaan Adel saja.Mereka kini duduk di pasir, dibawah pohon kelapa. Ini semua dibuat secara mendadak oleh Deon. Semoga saja usahanya tidak sia-sia, dan gadis itu menerima cintanya. Kini Jonan sedang menjadi saksi bahwa kedua temannya sedang mencoba berubah."Awas aja kalau temen lo nyakitin temen gue," kata Kalea yang membuat Elkan merangkul bahunya. "Beb, Deon mana berani nyakitin temen kamu. Apalagi dia tau kalau Adel punya temen modelan kamu."Kalea mendelik. Ngomong-ngomong hubungan mereka berdua tetap seperti biasanya. Mereka seolah melupakan kejadian malam itu. Kalea juga tidak mau munafik kalau dia juga menikmatinya. Jadi, yasudahlah."Kenapa gue ditinggal?" gerutu Adel yang
Baca selengkapnya