Semua Bab Tetanggaku si Crazy Hot Boss: Bab 41 - Bab 50

111 Bab

Elkan sedang jatuh cinta

"Gila! Itu namanya lo lagi diteror, Kal."Kalea menjatuhkan kepalanya di atas meja. Mungkin benar kata Adel, ada orang yang mencoba mengusik hidupnya. Tapi siapa? Kini mereka berdua sedang berada di butik Kalea, di dalam ruangan. Kalea menceritakan semuanya hingga membuat Adel terkejut. Menurutnya Kalea bisa melaporkan ke pihak berwajib atas tindakan yang tidak menyenangkan."Terus lo belum cerita sama orang tua lo tentang masalah ini? Lo harus cerita supaya pelakunya itu tertangkap."Kalea mengangkat bahunya acuh. "Gue males. Mungkin cuma orang iseng.""Baru kali ini gue ketemu orang diteror gak panik sama sekali," kata Adel menatap jengkel.Gadis itu terkekeh sambil menegakan tubuhnya. Dia bukan orang yang mudah dipermainkan. Kalea pernah memiliki masalah seperti ini saat berada di bangku sekolah menengah atas. Ada siswi yang tak suka dengannya, jadi dia mencoba menggangu Kalea dengan menyimpan sesuatu yang menakutkan di bawah meja. Bahkan di loker dan di dalam tas miliknya. Jadi
Baca selengkapnya

Teror siapa?

Rendi mencoba mengejar Airin yang terus menghindar darinya. Keputusannya tidak akan berubah. Dia akan tetap mencintai Airin bahkan disaat wanita itu mencintai orang lain. Tanpa peduli jika perasannya hanya bertepuk sebelah tangan."Ai, ayolah kita bicara. Kamu gak akan dapat apa-apa kalau mengejar Elkan.""Berhenti ganggu aku. Kamu pulang sana! Sampai kapanpun perasaan aku hanya untuk Elkan." Airin menyingkirkan tangan Rendi yang mencoba menahannya. "Apa karena dia kaya? Aku juga bisa mengimbangi gaya hidup kamu. Aku bisa bayarin semua kebutuhan kamu."Wanita itu berdecih pelan. Ia berhadapan dengan Rendi dan tersenyum remeh. "Bahkan dalam hal apapun Elkan lebih baik dari kamu. Aku bukan merendahkan profesi kamu sebagai Dosen, karena aku tau itu profesi yang baik. Tapi Elkan punya banyak hal yang gak ada dalam diri kamu, bahkan pria manapun. Jadi sebesar apapun kamu berusaha, kamu gak akan pernah gantiin posisi dia di hati aku."Mendengar hal itu Rendi mengepalkan tangannya kesal. T
Baca selengkapnya

Dilema

"Makasih, Pak." Kalea turun dari atas motor dan menberikan helm yang sempat dikenakannya pada Rendi.Beberapa mahasiswa menatap kehadiran Kalea yang datang bersama sang Dosen killer. Namun Kalea terlihat biasa saja, tanpa memperdulikan tatapan sinis yang terlontar untuknya. Bahkan ada yang mengatakan jika Kalea sedang selingkuh.Mereka hanya tau jika Kalea adalah kekasihnya Elkan. Mereka juga mempermasalahkan sikap sang Dosen pada Kalea. Bagaimana mungkin orang yang terkenal cuek kini pergi ke kampus bersama salah satu mahasiswinya. "Setelah kuliah kamu ada acara?" tanya Rendi, melepas jaket bomber-nya."Kebetulan gak ada.""Jalan sama saya, ya."Kalea sontak terdiam. Matanya mengerjapkan beberapa kali seolah tak percaya. "Serius? Dalam rangka apa?"'Mau kenal kamu lebih dekat. Gak akan ada yang marah, kan?" Pria itu menarik sedikit sudut bibirnya. "Elkan maksud saya. Dia gak akan cemburu?"Lq"Ya enggak, lah." ***Seorang pria terlihat sedang bergulat dengan berkas di depannya. Elk
Baca selengkapnya

Nyaman

Pagi ini Elkan bangun sedikit lebih siang. Karena semalam dia harus lembur dan pulang larut. Bahkan adiknya, Belina, sampai mengomel. Gadis itu belum tidur sambil menunggu Elkan pulang. Belina juga terus menelpon beberapa kali karena tidak mau tidur di rumah sendiri.Detik itu juga Elkan mendengar suara bel rumahnya ditekan. "Belina!"Suara itu, suara yang tak asing. Elkan berjalan ke depan mencoba membuka pintu. Terlihat Kalea yang berdiri di depan pintu dengan santainya. Sementara itu Kalea terkejut karena yang membuka ointu adalah Elkan, bukan Belina. Apalagi pria itu hanya mengenakan celana pendek kaus yang pas ditubuh kekarnya. Bagaimana bisa dia tidak salah fokus?Pria itu tersenyum. "Hai, Beb.""Belina mana?" tanya Kalea tanpa menatapnya. "Hari ini gue ada janji buat ngajarin dia belajar.""Belina lagi beli bubur di depan komplek. Ayo, tunggu di dalam."Elkan membuka pintunya lebar, mempersilahkan Kalea masuk. Gadis itu mengikuti Elkan dari belakang. Karena Elkan pergi ke dapur
Baca selengkapnya

I love U

"Akhirnya selesai juga." Belina menutup bukunya. Sekitar 3 jam belajar mereka akhirnya selesai juga. Kalea benar-benar memberi penjelasan yang mudah dipahami. Walaupun ada yang masih belum dipahami, tapi Kalea tidak keberatan jika Belina mau belajar bersamanya lagi.Ngomong-ngomong Elkan juga ikut bergabung bersama mereka. Dia duduk di atas sofa dan selalu memperhatikan gerak-gerik dua gadis di depannya. Kebetulannya dia tidak masuk kantor hari ini."Sekarang aku jadi lapar," lanjut Belina mengusap perut.Kalea menggeleng sambil terkekeh. "Yaudah, makan sana.""Tapi gak ada makanan. Gak ada yang masak di rumah, jadi kalau mau makan harus pesen online.""Kakak pesan makanan sekarang? Kalea, kamu mau pesan apa?" tanya Elkan mengeluarkan ponsel. Namun Kalea lebih dulu menahannya."Daripada beli, mending kita masak aja. Di dapur ada bahan makanan? Kalian bantu aku masak."Belina menatap Kakaknya sekikas kemudian mengangguk setuju. "Boleh. Kak Kalea bisa masak?""Eum, sedikit. Tapi tenang
Baca selengkapnya

Kalah taruhan

Kalea masih menatap Elkan yang kini juga menatapnya. Dia masih mencerna dengan baik ucapan Elkan barusan. Pria itu menyukainya? Atau ini hanya prank? Tapi setiap kali matanya menelisik, Kalea tak melihat kebohongan."Saya serius, Kalea," ucapnya seolah tau isi pikiran gadis di depannya."Lo sakit, ya?" Kalea sontak mendaratkan punggung tangannya di kening Elkan. Tidak, dia tidak panas. "Ketempelan hantu di sini?""Apa kamu pikir saya sedang bercanda sekarang?"Elkan mengatur nafasnya sesaat. Bagaimana dia harus menjelaskannya? Meskipun Elkan terus menepis perasaannya, tapi dia tidak bisa bohong. Kalea selalu mengganggu pikirannya. Sampai akhirnya Elkan sadar jika dirinya sedang jatuh cinta."Saya gak tau kapan semuanya bermula. Sekarang saya kalah. Saya bisa kasih kamu uang lebih dari taruhan seratus juta. Asalkan kamu jangan tinggalin saya.""Enggak. Lo cuma mau main-main, kan? Transfer uangnya dan permainan kita selesai. Lagipula lama-lama orang akan tau kalau kita cuma pura-pura,"
Baca selengkapnya

Mencintai dengan brutal

Airin menatap bingkai foto di tangannya dengan wajah datar. Setelah hubungannya kandas dengan Elkan, dia semakin malas ke luar rumah. Bahkan beberapa tawaran pekerjaan dari studia dia tolak. Mungkin ini sebagai bentuk protes yang dilakukannya. Klarifikasi yang dia buat memang sempat menjadi buah bibir, namun itu tak berselang lama karena beritanya langsung kembali turun. Airin tau ini pasti ulah Elkan yang menutup para media.Soal Kalea, gadis itu masih menjadi pusat rasa kebenciannya. Dia mengambil Elkannya. Dia mengambil orang yang yang dicintainya."Kamu liat aja, El. Aku bisa bertingkah lebih. Jadi kamu harus lebih menjaga pacar sialan kamu itu. Walaupun aku gak bisa dapetin kamu, tapi aku masih bisa merebut semua harta kamu."Wanita itu tertawa senang. "Kamu akan bertekuk lutut. Gadis sok cantik ini akan mendapat kejutan dariku."Pintu ruangan tersebut terbuka. Menapilkan sosok pria berbadan kekar yang mengenakan pakaian serba hitam. Dia adalah salah satu orang suruhannya."Ada a
Baca selengkapnya

Tergila-gila

"Saya tutup kelas heari ini. Sampai jumpa minggu depan."Kelas terakhir sudah selesai. Sebagian Mahasiswa sudah keluar dari kelas, dan sebagian lagi masih berada di dalam. Seperti Kalea, Adelz dan Oliv contohnya. Sementara itu Rendi yang kebetulan mengajar hari ini langsung menghampiri Kalea.Dia ingin mempertanyakan jawaban Kalea. Tadi pagi Rendi sempat melihat Kalea datang bersama Elkan, jadi dia tidak bisa mendekatinya. Sudah bisa ditebak jika gadis ini adalah kelemahan Elkan."Kalea, bisa kita bicara berdua?" tanya Rendi menarik perhatian ketiga gadis di depannya. "Boleh.""Eh, gak boleh!" kata Adel cepat. Kalea sontak mencubit Adel pelan. "Ih!""Kamu bukannya mau ke butik, Kal?" Kini Oliv juga ikut menimpali.Sesuai tugas, mereka mencoba menjauhkan Kalea dengan Dosennya yang satu ini. Selain karena uang yang didapat, mereka juga kurang suka dengan Rendi. Pria itu menatap Adel dan Oliv bergantian. Wajahnya tetap seperti biasa, yaitu datar. Ia bertanya-tanya kenapa mereka seolah
Baca selengkapnya

Menggoda

Elkan tersenyum kecut melihat orang-orang di depannya. Dia memang berhasil membujuk Kalea untuk makan bersama di restoran. Namun siapa sangka jia gadis itu malah mengajak semua karyawanya. Berakhir dengan mereka semua yang berkumpul di satu meja besar.Lain Elkan, lain juga Kalea. Di justru puas karena bisa mengerjai pria di depannya. Karyawan butiknya terlihat senang saat mereka mendapat makanan gratis dari restoran ternama. Tak tanggung-tanggung, Kalea bahkan memesan menu termahal."Kenapa gak dimakan? Marah, ya?" tanya Kalea kemudian memasukan makanan ke dalam mulutnya. Orang-orang sedang fokusdengan makanan, namun hanya Elkan yang tak menyentuh makanannya."Aku gak marah, Beb.""Jujur aja kali. Nanti gue yang bayar, kok. Tadi aja sok kaya," sindirnya.Elkan yang tak terima langsung mengeluarkan blackcard di dompetnya. "Kamu gak perlu bayar. Aku gak masalah untuk bayar semua pesanannya. Tapi maksudku kita mungkin bisa makan di meja yang lain. Berdua, supaya lebih romantis.""Banyak
Baca selengkapnya

Penyusup

"Papa mau kemana?" Kalea memghampiri Wilan yang membawa sebuah koper."Ada kerjaan ke luar kota. Tapi cuma satu hari. Besok sore Papa langsung pelang. "Gadis itu beralih menatap sang Ibu. "Mama ikut?""Enggak. Lagian cuma satu hari."Vita membantu merapikan pakaian yang dikenakan suaminya. Wilan harus berangkat sore ini agar datang ke hotel malam. Ini tugas dadakan dari kantor, yang seharusnya dilakukan oleh rekan kerjanya yang lain. Berhubung rekan kerjanya sedang sakit jadi Wilan yang diberangkatkan."Biasanya kalau Papa mau ke luar kota selalu ngabarin dari kemarin-kemarin. Katanya hari ini mau makan malam di luar. Terus besok mau pergi bertiga." Kalea membuang nafasnya pelan. Mereka sudah membuat rencana agar malam ini pergi ke restoran bersama. Dalam rangka merayakan hari jadi pernikahan kedua orang tuanya."Tapi kita masih bisa pergi nanti. Kalau Papa sudah pulang," balas Vita menatap sang anak yang terlihat kecewa.Wilan juga merasa tak enak. Mereka sudah sama-sama menyiapkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status