Semua Bab Selir Kesayangan Suamiku: Bab 301 - Bab 310

322 Bab

TERIMA KASIH BUDE ASIH!

TERIMA KASIH BUDE ASIH!"Ada apa ini? Kenapa kok bisik -bisik?" tanya Sifa yang baru saja datang dari belakang sambil membawakan es jeruk."Hah? Anu... eh, itu Mbak," jawab Mulki tergagap."Anu apa?" tanya Sifa sambil datang menghampiri mereka."Heleh jangan malu- malu," kata Bude Asih memberi kode. Sayangnya Mulki tak sepandai Bude Asih untuk menangkap kode itu. Sifa menyajikan es jeruk itu pada Bude Asih sambil menatap adiknya yang salah tingkah sendiri. "Hey, kau kenapa?" tanya Sifa."Mosok adekmu menyuruhku mencarikan jodoh, Fa. Apa dia ini jomblo akut?" tanya Bude Asih langsung menggeplak paha Mulki."Hahaha, benarkah Bude? Memang Mulki sampai sekarang belum mempunyai kekasih Bude. Entahlah selera nya unik sekali, di taksir sama selebgram lo Bude ndak mau. Padahal sholehah anaknya, baik, mengerti agama. Masih kuliah juga," jelas Sifa."Halah bohong Bude, wong dia masih kecil Bude. Anak ingusan, jelas aku tak mau. Aku sampean carikan saja, Bude. Tolonng lah Bude Asih usahakan
Baca selengkapnya

FIRASAT ABAH

FIRASAT ABAH"Ya wes biarkan saja. Memang dia itu sukanya begitu, makanlah juga. Itu rejeki kalian kok," ujar Umi Laila. "Betul Umi, Sifa setuju. Kan yang penting selama itu tidak mengganggu dan membuat tak nyaman turuti saja. Itu kan pesan Umi dulu," ucap Sifa."Seratus," sahut Umi Laila."Assalamualaikum," teriak lelaki di belakang mereka yang tak lain adalah Abah Furqon.Mereka menjawab secara serentak karena memang sore hari lah mereka semua bisa berkumpul. Abah Furqon memang sore hari seperti ini baru pulang dari mengajar di pondok depan rumah mereka. Abah Furqon duduk di kursi."Kau tadi bagi- bagi apa, Le? Ngasih opo?" tanya Abah Furqon."Ngasih selapanan sama sepasarannya Humairah," jawab Mulki."Lah? Emang iya, Mi? Sejak kapan Umi mu percaya hal demikian," sahut Abah Furqon."Bukan Umi, Bah," kata Umi Laila."Lah terus dari mana?" tanya Abah Furqon mengernyitkan keningnya heran."Dari Bude Asih, Bah. Adik nya Almarhum Ibu mertua," jawab Sifa."Oh pantas lah," jawab Abah Fur
Baca selengkapnya

IZINKAN MULKI KEMBALI KE TARIM, BAH!

IZINKAN MULKI KEMBALI KE TARIM, BAH!Mulki keluar, mendekati Abahnya yang memang sudah duduk di kursi taman depan. Mulki menghidangkan minuman dan jajanan itu di depan Abahnya. Lalu duduk di sampingnya, mereka terdiam sejenak dengan pemikiran masing- masing. Mulki meminum seteguk es susu kopi yang sangat melegakan itu."Le," panggil Abah Furqon."Ada apa sebenarnya? Apa yang kau ketahui tetapi Abah tak tahu?" tanya Abah Furqon.Mulki menghela nafasnya panjang. Bagaimanapun anak dan orang tua memilikiikatan batin, jauh sebelum Mulki mengetahui ini semua, Abah Furqon sudah pernah berkata pada Mulki bahwa dia mendapatkan firasat pada Sifa dan rumah tangganya. Bukan karena untuk mendahului kehendak Allah, namun melihat pola Rio mencintai Sifa yang Abah Furqon nilai belum bisa mencintai putrinya. Namun bagaimana lagi, Sifa sangat mencintai suaminya meskipun seringkali Abah Furqon menyuruh putrinya mencoba mempertimbangkan lagi saat mereka rujuk.Hal itu bukan berarti Abah Furqon sebagai
Baca selengkapnya

ASTAGFIRULLOH

ASTAGFIRULLOH"Tapi Abah tak akan melarangmu pergi jika memang niatmu sudah bulat untuk ke sana mencari ilmu, menimba ilmu, tekat mu untuk ke sana sudah kuat. Abah dan Umimu hanya bisa merestuimu," ujar Abah Furqon."Alhamdulillah kalau begitu, Bah. Mulki mungkin senang mendengarnya," kata mungkin sambil menghirup susu kopi susunya.Rencananya dia memang akan kembali ke pondok lagi setelah urusan kakak perempuannya beres. Dia merasa di sini menjadikannya terlalu fokus pada urusan duniawi dan melupakan urusan akhirat. Sehingga dia merasa untuk bisa segera kembali ke pondok Yaman."Mulki, apakah di pondok Abah Umar tak memiliki calon istri yang memang terjamin akhlaknya seperti yang kamu mau dan bisa kau ajak pulang kembali ke sini?" tanya Abah Furqon."Hahaha. Tidak ada santri wanita di sana, Bah. Bahkan Mulki tak pernah melihat wanita Tarim asli. Tapi nanti coba lah Mulki bercerita pada ustad sana. Mulki tak bisa berjanji meminta jodoh, Bah. Namun lebih ingin meminta doa para masayih
Baca selengkapnya

UNTUNGLAH ANAKNYA LAKI- LAKI.

UNTUNGLAH ANAKNYA LAKI- LAKI."Mengapa ini bisa terjadi, setahu Abah almarhum ibu mertuanya Sifa itu sangat menyayangi Sifa, amat sangat. Bahkan dulu semasa beliau hidup, dia lah yang selalu memenuhi dan mengabulkan semua kepentingan dan keperluan, Mbakmu. Bahkan saat Sifa dan Rio dulu hampir cerai dan belum melakukan Khulu' iIbunya. Bahkan Ibu nya memberikan banyak sekali perhiasan loh kepada Sifa, Mbakyu mu sendiri yang mengatakan itu kepada Abah dan Umi," sambung Abah."Memang Bah, di surat wasiat pun katanya almarhum Ibu Mas Rio juga masih tak menyukai wanita itu," ucap Mulki."Hahaha, aneh sekali. Tak menyukainya tetapi memberikan wasiat padanya? Bukankah terdengar mengada- ngada?" tanya Abah Furqon."Hal ini karena ada alasan lain lain, Bah," gumam Mulki."Alasan lain?" tanya Abah Furqon. "Iya, Bah. Apa alasan itu?" tanyanya lagi."Karena ternyata Mas Rio memiliki anak darinya," tegas Mulki.Sepersekian detik sepertinya dunia membeku. Rio mengamati perubahan wajah Abahnya, nam
Baca selengkapnya

JODOH PILIHAN UMI!

JODOH PILIHAN UMIEntahlah kapan dia terakhir kali melihat Abahnya menangis. Karena saat kejadian kakaknya Sifa dulu pas panas-panasnya Mulki, memang belum berada di Indonesia namun sekarang dia harus melihat Abahnya meneteskan air mata gara-gara satu bajingann itu. Maka makin bulatlah tekad Mulki membalaskan semua dendamnya. Entahlah cara apa yang akan dia gunakan nanti, tapi Mulki sudah meniatkan dan membulatkan tekadnya dalam hati tak akan lagi ada lagi ampunan untuk lelaki macam Rio itu."Aku harus bagaimana sekarang?" gumam Abah Furqon."Sekarang Abah lebih baik menghubungi Mas Rio, kita tantang kapan dia bisa bertemu. Tapi Abah jangan mengatakan bahwa kita akan menanyakan perihal ini, Bah. Terkadang itu kita harus mengimplementasikan agama itu secara fleksibel, Bah. Jangan terlalu kolot saat seperti ini, Bah. Memang kita terkesan untuk ikut campur masalah rumah tangga Mbak Sifa, tetapi lihatlah juga kondisinya, Bah. Tak mungkin kita mengatakan semua pada Mbak Sifa dengan kondis
Baca selengkapnya

GADIS PILIHAN MULKI

GADIS PILIHAN MULKI"Wahhh, berarti tak masalah ya Mi tak alim tapi memikili agama islam, mau di arahkan, mau di rubah menjadi lebih baik. Tak masalah kan?" tanya Mulki."Mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau diam- diam sudah memiliki kandidatnya?" cerca Umi Laila.Entah dari mana ide gila Mulki tiba-tiba muncul. Dia tersenyum penuh arti, sekali dayung dua tiga pulau akan terarungi. Dia tak akan mau menyia- nyiakan ini."Mi, Umi sebentar sebelum Mulki jujur coba katakan, memang seperti apa sih kriteria wanita yang bisa menjadi menantu Umi?" tanya Mulki."Kenapa kau bertanya seperti itu, Le?" sahut balik Umi Laila."Antisipas saja, Mi. Mulki kan sedikit banyak tahu kultur Indonesia, Mi. Berbicara mengenai jodoh kadang merupakan hal yang menyesakkan. Apalagi, masyarakat Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam menentukan kriteria jodoh," jawab Mulki."Pertama pasti lah harus memperhatikan agama calon menantunya. Hal itu agar tidak ada perbedaan persepsi dalam menetapkan tuju
Baca selengkapnya

RIO BISAKAH BESOK KITA BERTEMU?

RIO BISAKAH BESOK KITA BERTEMU?"Tapi kan seperti yang Umi pernah dengar gosip yang beredar tentang wanita itu, semua bukanlah gosip yang bisa dibanggakan. Gosip tentang wanita itu adalah gosip yang jelek-jelek saja. Apakah Umi siap sebagai ibu mertua yang akan di cap menantu nya tak tahu agama padahal mertuanya seorang pendakwah? Apakah Umi tak malu?" tanya Mulki."Justru Umi akan pertanyakan balik itu pada dirimu, Mulki. Apakah kau siap memiliki istri semacam itu? Kita main logika saja, wong belum menikah saja dia sudah di gosipkan macam-macam oleh warga sana, apalagi jika menikah denganmu. Apakah kau siap memiliki wanita yang rawan sekali dengan gosip itu semua? Apakah kau tak akan mempermasalahkan masa lalu itu pada istrimu ketika menikah nanti? Apakah kau siap menerima semua konseksuensi itu? Semua akan kamu yang mengambil keputusan, kau lah nanti yang akan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Jadi semua itu kembalinya ke dirimu, kan yang melakukannya nanti kamu. Apakah kau
Baca selengkapnya

INSTING RIO

INSTING RIOKeesokan harinya, Rio baru tahu jika Bapak mertuanya mengirimkan pesan padanya. Dia segera membukanya agar segera membalasnya. Tak enak jika pesan itu sejak semalam namun di biarkan begitu saja. Tapi saat membaca pesan itu sekali lagi, dia menyadari sesuatu hal yang tidak beres. Berulang kali dia menciba membaca WA nya lagi.[Rio Abah harap besok kita bisa bertemu, untuk tempatnya menyusul akan Abah kirimkan kepadamu karena Abah sedang mengisi kajian besok]"Apakah Abah sudah tahu masalah ini ya?" batin Rio sendiri.Sepertinya Abah Furqon memang sudah tahu tentang masalah ini. Mengingat dari nada perkataannya dalam pesan itu yang terkesan seolah-olah menyiratkan bahwa ada sesuatu hal yang sedang tidak baik-baik saja ingin di bicarakan. Tentulah Abah Furqon bisa tahu dan mendengarnya dari Mulki karena sebelum pulang mereka kan memang kecil.Rio menghela nafasnya panjang. Sekarang dia sedang mencoba berpikir keras dan mencari cara agar bisa menyelesaikan sama permasalahan
Baca selengkapnya

UCAPAN SUHADI YANG MENUSUK

UCAPAN SUHADI YANG MENUSUK"Kalau kalian menikah, apakah dia bisa menurut padamu seperti Sifa? Jika tidak, apakah kau tak akan bercerai juga dengannya? Dan kau pikir apakah Sifa mau kembali padamu setelah kau menikahi wanita itu?" cerca Suhadi.Lagi Rio hanya bisa terdiam. Memang Gendhis bukanlah wanita yang bisa dengan mudah diatur dan di taklukkan. Bahkan Rio sendiri juga menyadari bahwa ketika mereka akan menikah nanti tentulah Gendhis tak akan bisa manut dan diatur seperti Sifa."Dari diam mu aku artikan semua yang Bapak katakan berkaitan dengan Gendhis adalah kebenaran. Sedangkan Sifa sangat mencintaimu, dia wanita yang taaat, manut, tak neko- neko, selalu mengalah, mengutamakan suami dan anaknya. Apakah kau tak akan kaget nanti? Kau yang biasa di rajakan akan kebalik menyembah seorang ratu. Apakah kau sanggup?" sindir Suhadi sambil menghabiskan sisa rokoknya."Siapa yang tak tahu betapa cintanya Sifa padamu? Tak ada yang bisa mengingkarinya, Le. Sedangkan aku bertanya padamu se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
282930313233
DMCA.com Protection Status