Share

ASTAGFIRULLOH

ASTAGFIRULLOH

"Tapi Abah tak akan melarangmu pergi jika memang niatmu sudah bulat untuk ke sana mencari ilmu, menimba ilmu, tekat mu untuk ke sana sudah kuat. Abah dan Umimu hanya bisa merestuimu," ujar Abah Furqon.

"Alhamdulillah kalau begitu, Bah. Mulki mungkin senang mendengarnya," kata mungkin sambil menghirup susu kopi susunya.

Rencananya dia memang akan kembali ke pondok lagi setelah urusan kakak perempuannya beres. Dia merasa di sini menjadikannya terlalu fokus pada urusan duniawi dan melupakan urusan akhirat. Sehingga dia merasa untuk bisa segera kembali ke pondok Yaman.

"Mulki, apakah di pondok Abah Umar tak memiliki calon istri yang memang terjamin akhlaknya seperti yang kamu mau dan bisa kau ajak pulang kembali ke sini?" tanya Abah Furqon.

"Hahaha. Tidak ada santri wanita di sana, Bah. Bahkan Mulki tak pernah melihat wanita Tarim asli. Tapi nanti coba lah Mulki bercerita pada ustad sana. Mulki tak bisa berjanji meminta jodoh, Bah. Namun lebih ingin meminta doa para masayih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status