Semua Bab Wanita Penghibur sang Presdir: Bab 81 - Bab 90

113 Bab

BAB 81 | Alexa

"Kenapa Bibi itu berdiri di tengah hujan?"Mendengar ucapan Gabriel, Samuel lekas menginjak rem dengan cepat. Pria itu melirik spionnya. Dan benar saja, wanita yang kemarin sore mereka jumpai itu terlihat berdiri di trotoar dalam kondisi hujan deras.Akhirnya, pria itu memutuskan untuk memutar balik arah, dan menghampiri wanita yang kini terlihat memeluk tubuhnya sendiri sembari menggigil tersebut. Samuel keluar dengan sebuah payung yang mekar di tangannya, lalu menghampiri wanita itu."Hei, Nona! Kenapa kau berdiri di tengah cuaca hujan begini? Apa kau tak waras?" cetus Samuel yang kini sudah berdiri tepat di samping wanita itu seraya memayunginya.Wanita itu menoleh, lalu menyipitkan matanya menatap Samuel.Pria itu terperangah saat menyadari bahwa wanita yang kini menghadapnya itu tengah menangis. "Astaga. Menyedihkan sekali," cibirnya pelan.Wanita itu masih terdiam. Tak lama kemudian, ia menerjang tubuh Samuel dengan pelukan erat sembari menangis kencang. Hal tersebut tak ayal me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

BAB 82 | Ajakan Menikah

Samuel yang sudah siap dengan pakaian rapinya itu berniat untuk pergi ke kantor, sekalian mengantar Gabriel pergi ke sekolahnya. Kebetulan, mereka baru saja menyelesaikan sarapan mereka."Selamat pagi!" sapa seseorang yang sudah berdiri di dekat mobil Samuel, seakan telah menanti sang pemilik datang.Samuel mendelik tajam ke arah Alexa yang berdiri di salah satu sisi mobilnya. "Apa yang kau lakukan di sini?""Aku hanya ingin menyapa calon suamiku, dan calon keponakanku yang paling menggemaskan juga tampan, tentunya." Tubuh Alexa sedikit membungkuk untuk mencubit pipi Gabriel.Bocah itu memberengut kesal saat Alexa memperlakukannya bak seorang bayi. "Bibi, jangan lakukan itu lagi!""Lakukan apa?" tanya Alexa tak mengerti."Mencubit pipiku, lalu mengusap kepalaku!" dengus Gabriel. "Hanya Mama dan Papa yang boleh melakukannya. Selain itu, kalian tak boleh! Aku bukan anak kecil!"Bola mata Samuel nyaris melompat keluar dari dalam rongganya setelah mendengar ucapan Gabriel yang terdengar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

BAB 83 | Gabriel Cemburu

Gabriel duduk di ayunan taman bermain sekolahnya dengan wajah murung. Ia ditemani oleh seorang guru di sana."Pamanmu mungkin terjebak macet atau ada kepentingan lain. Tunggu dulu saja. Ibu ada di sini untuk menemanimu," tutur wanita berkacamata dengan paras cantik tersebut.Gabriel menoleh sejenak menatap gurunya, kemudian kembali menundukkan kepala seraya membuang napas.'Paman pasti sibuk dengan Bibi Alexa,' pikir bocah laki-laki tersebut. 'Mengapa orang-orang dewasa jadi sibuk sendiri, dan melupakan aku? Mama dan Papa pergi keluar negeri tanpa aku. Dan sekarang, Paman sudah mulai melupakan aku.'"Ehm!" Sebuah suara deheman membuat Gabriel dan gurunya lekas menoleh ke samping. Di sana, Samuel terlihat berdiri dengan senyum menghiasi bibirnya. Tangan pria itu membawa sebuah permen kapas berukuran dua kali kepala orang dewasa."Maaf, membuatmu menunggu. Paman ada urusan mendadak tadi," ujar Samuel beralasan."Hmph! Alasan!" dengus Gabriel sembari memalingkan wajah.Guru itu tersenyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

BAB 84 | Teman?

Ganesha menatap ke arah Geisha yang sejak tadi hanya diam mengaduk-aduk minuman di gelasnya. Wanita itu terlihat murung sejak pagi tadi, dan ia tak tahu apa alasannya."Kau kenapa?" tanya pria itu pada akhirnya.Geisha menghela napas pelan. "Tidak.""Kau terlihat murung sejak bangun tidur. Apa kau sakit? Kau mencemaskan sesuatu?" Ganesha menatap lekat wajah sang istri yang tidak secerah biasanya."Aku merindukan Gabriel," jawab Geisha. Mengundang senyum di bibir suaminya.Ganesha meraih tangan Geisha yang terletak di atas meja, kemudian mengusapnya lembut. "Jadi, kau tidak menikmati waktumu bersamaku di sini, hm?"Wanita itu menatap suaminya dengan wajah sedikit terkejut. "Kenapa kau berkata seperti itu? Tentu saja aku menikmati waktuku bersamamu. Akan tetapi, aku juga merindukan Gabriel di rumah."Terdengar helaan napas berat dari bibir Ganesha. Pria itu lantas menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi di belakangnya. "Kita baru satu minggu di sini, dan masih ada satu minggu lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

BAB 85 | Pulang

Hari-hari berlalu begitu saja. Hubungan Samuel dengan Alexa terbilang semakin dekat. Termasuk antara Gabriel dan adik perempuan Alexa, Giselle. Meski kenyataannya, Gabriel masih sedikit kurang menyukai Alexa. Namun, bocah itu cukup akrab dengan adik wanita tersebut. Bahkan, ketika Gisele sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, Gabriel bersikeras mengajak Samuel untuk menjemput gadis cilik itu dan mengantarkannya pulang ke rumah.Hari ini sudah terhitung satu minggu sejak pertemuan pertama Gabriel serta Samuel dengan Giselle. Dan hari ini pula, Ganesha serta Geisha akan pulang dari liburan mereka."Aku ingin ikut ke bandara! Aku ingin menjemput Mama dan Papa!" ucap bocah kecil dengan seragam sekolah dan tas di punggungnya tersebut.Samuel menghela napas lelah. Sejak memulai aktivitas pagi ini, ia dibuat kewalahan dengan ulah keponakannya itu. Pasalnya, Gabriel tidak ingin pergi ke sekolah hanya karena ingin ikut Samuel pergi ke bandara untuk menjemput orang tuanya. Padahal Samue
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

BAB 86 | Ke mana Samuel?

"Geisha!" seru Ganesha dengan langkahnya yang terus terayun untuk menyusul sang istri. Wanita itu telah berjalan jauh meninggalkan dirinya.Selesai dengan makan di kafe tadi, tanpa menunggu Ganesha selesai membayar di kasir, Geisha langsung saja berjalan keluar dari area kafe, dan pergi meninggalkan sang suami. Ia masih merasa kesal lantaran sikap sang suami sebelum ini."Sayang!" seru Ganesha lagi, sebelum akhirnya bergumam, "astaga .... Dia ini pendek, kecil, tapi kenapa langkahnya cepat sekali?"Sementara itu, Geisha terus saja melangkah tanpa memedulikan teriakan Ganesha yang menyerukan namanya. Sesekali ia mendengus kesal seraya menggerutu tak jelas.Begitu tiba di ujung jalan, Geisha menemukan deretan taksi yang terparkir rapi. Itu adalah pangkalan taksi yang lain. Wanita itu segera menyeberang jalan untuk mendekat pada salah satu mobil yang berjajar. Namun, para sopir taksi yang didominasi oleh pria-pria setengah baya itu justru segera mengerumuninya."Biar saya antar, Nona. An
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

BAB 87 | Satu Milyar

"Kau tenang saja. Giselle akan pulih. Semua akan baik-baik saja." Samuel menyentuh bahu Alexa yang berdiri tepat di samping ranjang yang memuat tubuh Giselle yang terlelap. Semua alat penyokong kehidupan ada di sana.Pagi tadi, kondisi Giselle tiba-tiba saja menurun drastis. Gadis kecil itu juga sempat pingsan dan mengalami demam tinggi. Alexa mau tak mau segera membawa sang adik untuk pergi ke rumah sakit. Namun, setibanya di rumah sakit, dokter sudah menolak lantaran kondisi Giselle tergolong kritis. Perlu rumah sakit yang besar dengan fasilitas yang lebih memadahi untuk bisa menangani bocah perempuan itu. Beruntungnya, Samuel bersedia untuk datang dan menolong Alexa yang sedang dirundung kesusahan. Pria itu menawarkan sebuah kontrak perjanjian."Aku sangat berterima kasih kepadamu, Tuan Dirgantara," ucap Alexa dengan bersungguh-sungguh.Samuel mendengus geli. "Aku kurang nyaman jika kau memanggilku seperti itu, Alexa.""Jadi, kau mau kupanggil apa?" tanya wanita itu."Sam. Samuel sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

BAB 88 | Wanita Misterius

Samuel berdiri di depan balkon apartemen yang disewanya untuk ia tinggali bersama Alexa selama di Amerika. Pria itu menatap hamparan pemandangan kota dengan gedung-gedung tinggi di hadapannya. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Pikirannya melayang jauh. Bahkan, pria itu tidak menyadari kehadiran seseorang yang baru saja memposisikan diri tepat di sampingnya."Ekhm!" Sebuah suara deheman membuyarkan lamunan Samuel. Pria itu sontak menoleh dan menatap Alexa yang sudah ada di sisinya."Hei," sapa Samuel kepada wanita muda tersebut."Sam, entah kenapa, aku merasa caramu ini salah." Alexa mengalihkan tatapannya ke arah depan. Tangannya meremas railing pada balkon."Aku takut jika kakakmu akan marah, lalu berpikir bahwa seorang perempuan asing telah menghasut adiknya untuk mencuri uangnya," tutur Alexa dengan suara lirih."Kau tenang saja." Samuel memegang bahu kiri Alexa. "Tidak akan ada yang berpikir demikian. Aku yang jamin.""Tapi, Sam–""Al ...." Samuel menatap Alexa dalam-dalam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

BAB 89 | Sebuah Teka-teki

Kring ...!Bel pertanda pulang sekolah berbunyi nyaring. Namun, hal tersebut sama sekali tak menginterupsi ketegangan yang tercipta antara Ganesha dan Geisha, serta wanita asing yang baru lancang mengatai mereka tersebut. Namun, meskipun demikian, Ganesha dan Geisha sama-sama mulai menerka-nerka, siapa gerangan wanita tersebut."Mama! Papa!" seru Gabriel yang baru saja keluar dari dalam kelasnya. Bocah itu berlari menghampiri kedua orang tuanya.Ganesha dan Geisha menoleh bersamaan ketika mendengar suara putranya memanggil. Sementara itu, wanita asing tadi pun terlihat meninggalkan mereka berdua. Wanita itu tampak mendekati seorang anak laki-laki yang juga merupakan seorang murid di taman kanak-kanak tempat Gabriel bersekolah."Baby!" Geisha berjongkok, lalu merentangkan kedua lengannya. Bersiap menyambut sang putra dalam sebuah pelukannya.Bocah laki-laki yang hampir berusia lima tahun itu pun segera menghambur ke pelukan ibunya. Mengundang kekehan geli dari sosok ayahnya yang berdir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-04
Baca selengkapnya

BAB 90 | Kabar Baik dan Buruk

Seorang gadis remaja terlihat baru saja memasuki sebuah bangunan rumah sederhana. Gadis berseragam sekolah itu menyeka peluh yang membasahi keningnya. Ia mengipasi wajahnya menggunakan tangan."Tidak biasanya kau pulang secepat ini," celetuk seorang wanita setengah baya yang kini terlihat menyandarkan tubuhnya pada ambang pintu kamar gadis tadi."Oh? Ibu?" Gadis itu menoleh lantaran merasa terkejut. Namun, tak lama kemudian, ia memilih untuk menyunggingkan senyum. "Kafe sedang libur hari ini. Jadi, aku tidak bekerja–"BRAK!Gadis yang merupakan Alexa itu pun terlonjak kaget saat sosok yang ia panggil sebagai Ibu itu menendang pintu kamarnya. Hal tersebut pun tak ayal mengundang perhatian dari beberapa anak asuh panti yang lain."KALAU KAU TIDAK BEKERJA, ADIK-ADIKMU AKAN MAKAN APA, HAH?!" bentak wanita paruh baya itu kepada Alexa.Gadis itu menatap wanita tersebut dengan pandangan nanar. Ia bukan merasa sedih akibat menerima bentakan tersebut. Tidak. Dirinya sudah terbiasa. Namun, ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status