Home / Romansa / Wanita Penghibur sang Presdir / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Wanita Penghibur sang Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

113 Chapters

BAB 101 | Kemarahan Ganesha

BRAK!"Gabriel!" panggil Ganesha setengah berteriak. Namun, bocah yang baru saja menutup pintu mobil dengan cara membantingnya itu sudah berlari masuk ke dalam rumah. Suara tangis khas anak-anak mulai terdengar memenuhi seisi rumah."MAMA ...!" teriak Gabriel mencari sosok ibunya.Ganesha berdecak kesal. Ia segera menyusul putranya itu masuk ke dalam rumah. Dan di sana, ia melihat beberapa pelayan, termasuk pengasuh putranya itu sudah mendekati Gabriel, serta berusaha menenangkan bocah itu dari tangisannya yang menggemparkan seisi rumah."Tidak! Aku mau Mama! Panggilkan Mama!" teriak Gabriel yang semakin kencang menangis."Tenanglah, Tuan Muda. Mama sedang bekerja," ucap sang pengasuh."MAMAAAA!" Teriakan Gabriel semakin kencang dan menjadi-jadi.Ganesha yang semula menatap dari kejauhan pun memutuskan untuk mendekat. Ia melangkah dengan kasar, sementara kedua tangannya terkepal erat. Netranya menatap tajam pada sekumpulan orang di depan sana. Dan begitu ia menjangkau kerumunan terseb
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

BAB 102 | Permainan Kasar 21+

"Akh! Sakit! Ganesha, lepas!" pekik Geisha sembari meringis kesakitan kala Ganesha menariknya secara paksa untuk menaiki anak tangga rumah. Para pelayan yang melihat kejadian itu pun tak ada yang berani mendekat, atau bahkan sekedar menegur. Ganesha terlihat benar-benar dirundung amarah."Sudah kubilang, panggil yang benar!" gertak Ganesha sambil terus menyeret sang istri hingga ke depan pintu kamar mereka.Pria itu menghentakkan tangan istrinya dengan gerakan kasar, kemudian menatap tajam pada wanita yang kini terlihat menangis tersedu-sedu itu.Geisha mengusap-usap pergelangan tangannya yang mulai memunculkan guratan kemerahan. Wanita itu sama sekali tak berani menatap wajah sang suami yang terlihat menahan emosi."Bagaimana kau memanggilku?" tanya Ganesha dengan suara dingin."Tapi, aku istrimu," lirih Geisha dengan wajah memelas yang sama sekali tidak membuat pintu hati Ganesha terketuk. Sebaliknya, pria itu justru mencengkeram kuat rahangnya. Membuat wajahnya sedikit mendongak un
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

BAB 103 | Pergi

Geisha terbangun dari tidurnya. Atau lebih tepat jika disebut sebagai pingsan. Ganesha benar-benar memperlakukannya bak hewan sebelum ini.Langit sudah gelap, begitu juga dengan ruangan yang ditempati oleh dua orang dengan tubuh polos tanpa sehelai benang itu.Tangan Geisha meraba ke sekitarnya. Mencoba mencari-cari sesuatu yang akan sangat berguna untuk menutupi tubuh polosnya. Kemudian, wanita itu mulai bangun perlahan begitu mendapatkan selimut yang ia cari.Geisha turun dari atas ranjang dengan begitu hati-hati. Ia sungguh tak ingin membangunkan sosok pria yang masih terlelap dengan posisi telungkup di atas ranjang itu.Wanita itu berjalan mengendap menuju lemari pakaian. Melakukan semuanya dengan penuh kehati-hatian lantaran tak ingin menimbulkan suara gaduh yang dapat mengusir tidur suaminya yang beberapa saat lalu telah menjelma menjadi sosok monster menyeramkan bagi dirinya.Selesai mengenakan pakaian, Geisha keluar dari kamar. Masih dengan langkah mengendap-endap, wanita itu
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

BAB 104 | Hidup Baru

"Geisha ...!" Seorang wanita berusia lebih dari setengah abad dengan tubuh gemuk itu memeluk Geisha dengan begitu erat. Tentu saja. Itu adalah pelukan yang sudah bertahun-tahun lamanya, tidak mereka lakukan lantaran Geisha memutuskan pergi ke kota sejak usianya masih remaja."Bibi Margareth!" balas Geisha dengan pelukan tak kalah erat. Kedua wanita itu saling berpelukan cukup lama, hingga hampir melupakan sosok lain yang ada di sana."E–ekhm!" Gabriel mencoba berdehem untuk menginterupsi kedua wanita di hadapannya tersebut."Oh, astaga!" Geisha mengurai pelukannya dengan sang bibi. "Hampir lupa. Bibi, perkenalkan. Ini adalah putraku, Gabriel.""Halo!" sapa bocah laki-laki itu dengan senyum menggemaskan."Putramu sangat tampan. Bibi sudah mendengar pernikahanmu melalui media surat kabar. Kau sangat terkenal, rupanya. Tapi, Bibi heran .... Bukankah pernikahanmu belum lama dilangsungkan? Lalu, bagaimana bisa ...." Bibi Margaretha melirik ke arah Gabriel yang masih tersenyum lebar menampa
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

BAB 105 | Teman Baru

"Mama, aku bosan," keluh Gabriel yang sejak tadi hanya duduk di bawah pohon apel dengan tangan yang menopang dagu."Kau tidak melakukan apa-apa sejak tadi, tentu saja merasa bosan," sahut Geisha yang tengah sibuk mengupas apel untuk dimasukkan ke dalam wadah persegi."Pergilah bersama anak-anak yang lain. Mereka bermain menangkap kupu-kupu dan mandi di sungai," tambah wanita cantik itu lagi.Gabriel hanya mendengus mendengar penuturan sang ibu. Bocah itu semakin menekuk wajahnya saja. "Nanti bajuku kotor. Ini pemberian Paman.""Mama bisa mencucinya. Pergilah bermain!" titah Geisha sekali lagi. Namun, putranya itu sama sekali tidak mengindahkan perintahnya."Aku rindu Paman," ungkap Gabriel sebagai alasan."Kau sendiri pun tahu jika pamanku pergi ke Amerika," jawab Geisha yang kini mulai sibuk menuang jus kemasan ke dalam gelas."Kita pergi ke Amerika saja, kalau begitu, Mama. Bersama Paman, Bibi Alexa, dan juga Giselle." Menyebutkan nama Giselle, membuat wajah Gabriel berbinar seketik
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more

BAB 106 | Keberadaan

Ganesha berdiri di dekat jendela ruangannya. Ini sudah satu bulan semenjak kepergian sang istri. Dan tidak dipungkiri, pria itu merasakan sebuah ruang di hatinya yang terasa begitu hampa.Pria dengan rambut yang mulai sedikit panjang tersebut menghela napas berat. Memandang hiruk pikuk kota dari lantai empat belas dengan tatapan gusar."Ke mana lagi aku harus mencari?" gumam pria itu pelan.Tok! Tok! Tok!Pintu ruangan itu diketuk. Suara menggema yang dihasilkannya pun tak membuat Ganesha mengalihkan perhatiannya dari jendela sedikit pun. Pria itu hanya berseru, "Masuk!"Tak berselang lama, seseorang membuka pintu. Seorang wanita dengan pakaian semi formal dan rambut tersanggul ke atas mulai berjalan menghampiri sang atasan. "Tuan Gara," panggilnya dengan hati-hati."Ada apa?""Rapat dengan Dewan Direksi akan segera dimulai. Apakah Tuan tidak ingin bersiap?" tanya wanita yang merupakan sekretaris tersebut.Ganesha terdiam sejenak, dengan wajah yang menunjukkan bahwa ia tengah berpikir
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

BAB 107 | Positif

Samuel dan Bibi Margaretha tercekat begitu mendengar suara tirai bilik tempat Geisha terbaring itu tersibak oleh seseorang. Mereka menoleh secara bersamaan, kemudian melihat seorang perawat yang sebelumnya ikut memeriksa kondisi Geisha.Perawat itu tersenyum seraya melangkah mendekat. Tangannya mendorong meja kecil dengan monitor di atasnya. "Dokter sebentar lagi akan kemari untuk pemeriksaan lanjutan."Samuel dan Bibi Margaretha saling melempar pandangan. Belum sempat mereka menanggapi ucapan perawat tersebut, orang-orang Ganesha sudah melihat keberadaan mereka."Tuan! Di sini!" seru salah satu ajudan Ganesha.Pria yang dipanggil Tuan itu segera mengayun langkahnya mendekati bilik Geisha. Membuat Samuel buru-buru keluar dari dalam sana.BUAGH!Samuel tersungkur ke atas lantai dingin rumah sakit. Membuat orang-orang yang ada di sana dan melihat kejadian tersebut pun memekik lantaran terkejut."Keparat!" maki Ganesha sembari mencengkeram kerah kemeja Samuel dalam posisi berlutut."Tuan
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

BAB 108 | Dia Kembali

Tiga hari sudah, Geisha dirawat di rumah sakit. Dan sore ini, wanita itu sudah diizinkan untuk pulang ke rumah. Namun, selama dua hari ini, Ganesha sama sekali tak terlihat, bahkan berkunjung.Geisha kini duduk di tepi ranjang pasiennya dengan kaki yang menjuntai ke lantai. Jarum infus yang selama tiga hari ini terpasang di punggung tangannya sudah dilepas siang tadi. Lukanya pun sudah ditutup plester. Namun, dia perlu menunggu Bibi Margaretha yang masih menyelesaikan administrasi rumah sakit."Ke mana dia? Apakah dia benar-benar tidak ingin bertemu denganku lagi?" gumam Geisha bertanya-tanya. Tatapannya terus tertuju pada pintu masuk ruang rawat inapnya yang terbuka lebar."Ah, bodoh! Untuk apa menunggu orang itu? Dia hanya menyusahkanku saja," gerutu Geisha dengan suara yang pelan. Wanita itu lantas menghela napas berat. Bahunya mendadak lesu, seiring dengan perasaan tak nyaman dalam dadanya. Ia merasa hampa. Padahal, sebelum pergi ke rumah sakit dan kembali bertemu Ganesha, dirinya
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

BAB 109 | Ingin Kembali

Bruk!Ganesha menjatuhkan diri. Pria itu berlutut di hadapan sang istri dengan kepala yang tertunduk, serta bahu yang tampak lesu. "Aku mengaku salah. Tolong .... Maafkan aku. Kecemburuanku terhadap adikku justru membuatku gelap mata dengan menyakitimu dan putra kita."Geisha masih berdiri dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Wanita itu memalingkan wajahnya ke samping. "Bangunlah. Tidak ada gunanya kau meminta maaf saat ini. Keputusanku masih sama. Aku tetap ingin bercerai darimu," tutur wanita itu tanpa ragu sedikit pun. Kemudian, dirinya memilih untuk meninggalkan sosok yang masih terdiam dalam posisi bersimpuhnya tersebut.BLAM!Pintu kamar Geisha tertutup dengan suara dentuman yang cukup keras lantaran wanita itu memang sengaja membantingnya dengan penuh emosi.***Di sisi lain, Alexa dan Samuel tampak menikmati waktu bersama di bawah pohon tak jauh dari sungai. Samuel terlihat membaringkan kepalanya pada paha wanita muda itu. Mereka menikmati suasana sore menjelang pe
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

BAB 110 | Perjuangan Ganesha

"Hei, Tuan! Kita bahkan tidak saling mengenal!" celetuk Alexa dengan nada protes. Ia tak ingin menjadi bahan bakar atas kesalahpahaman yang terjadi antara sepasang suami istri di depannya ini."Memangnya kenapa?" Ganesha menatap ke arah Alexa. "Aku dan dia bahkan tidak saling mengenal mulanya, tapi kami tidur bersama," ucapnya secara frontal."Dasar gila!" desis Samuel pelan. "Lex, abaikan ucapannya laki-laki sinting ini! Cepat bawa anak-anak masuk ke dalam!" perintahnya kemudian.Alexa mengangguk setuju. Ia pun lantas membawa Gabriel dan Giselle untuk masuk ke dalam. Meninggalkan ketiga orang dewasa lain di teras rumah tersebut.Di sana, Geisha masih terlihat menatap tajam ke arah Ganesha. Wanita itu mengepalkan tangannya kuat-kuat demi menahan emosinya yang meluap-luap sampai ke ubun-ubun lantaran mendengar penuturan sang suami yang berniat menikahi Alexa."Pergilah!" usir Samuel setelah keheningan yang beberapa saat menyelimuti."Tidak tanpa istri dan anakku," sahut Ganesha dengan
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status